Pembuatan Biodiesel dari Biji Alpukat dengan proses Transesterifikasi
9
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jawa Timur
yang bekerja dengan putaran rendah cukup diperlukan bahan bakar minyak dengan angka cetana yang rendah.
6. Carbon Residu Sisa Karbon
Carbon residu yang tertinggal pada proses pembakaran akan menyebabkan terbentuknya endapan kokas yang dapat menyumbat
saluran bahan bakar. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya operasi mesin secara normal, serta dapat menyebabkan bagian-bagian pompa
injeksi bahan bakar cepat menjadi aus. Dengan demikian, semakin rendah sisa karbon, semakin baik efisiensi motor tersebut.
Muharto,1986
II.3. Keunggulan biodiesel
Keunggulan biodiesel antara lain : 1.
Angka Cetane tinggi 50 , yakni angka yang menunjukkan ukuran baik tidaknya kualitas solar berdasarkan sifat kecepatan bakar dalam
ruang bakar mesin. Semakin tinggi bilangan Cetane,semakin cepat pembakaran semakin baik efisiensi termodinamisnya.
2. Titik kilat tinggi, yakni termperatur terendah yang dapat menyebabkan
uap biodiesel menyala, sehingga biodiesel lebih aman dari bahaya kebakaran pada saat disimpan maupun pada saat disimpan maupun
pada saat didistribusikan dari pada solar. 3.
Tidak mengandung sulfur dan benzene yang mempunyai sifat karsinogen, serta dapat diuraikan secara alami.
4. Menambah pelumas mesin yang lebih baik daripada solar sehingga
akan memperpanjang umur pemakaian mesin. 5.
Dapat dengan mudah dicampur dengan solar biasa dalam berbagai komposisi dan tidak memerlukan modifikasi mesin apapun.
6. Mengurangi asap hitam dari gas asap buang mesin diesel secara
siqnifikan walaupun penambahannya hanya 5 - 10 volume biodiesel kedalam solar
. http :www.indeni.orgyuli-setyo- indartono20060921mengenal biodiesel
Pembuatan Biodiesel dari Biji Alpukat dengan proses Transesterifikasi
10
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jawa Timur
II.4. Biji Alpukat
Buah alpukat termasuk dalam kelas Lauraceae yang didalamnya terdapat 15 macam spesies,umumnya tumbuh didaerah Amerika tropis.
Yang membedakan buah ini dengan buah lainnya adalah kandungan lipidnya yang tinggi, dikonsumsi sebagai makanan serta sebagai bahan
kosmetik dan farmasi . Grasas y Aceites,2001
Kandungan minyak tergantung pada sifat ekologis dan rasketurunan,contoh ras Guatemala mempunyai kandungan minyak dari
10-13,dan ras Mexico mempunyai kandungan minyak 15-25Biale and Young 1971sedangkan buah dari Carrebian mempunyai kandungan lemak
yang rendah 2,5-5. Hatton et al.1964.
Dalam perdagangan dunia, buah alpukat merupakan komoditas buah yang penting, volume perdagangannya menempati urutan kelima
susudah jeruk, pisang, nanas, dan mangga. Pengembangan tanaman alpukat di tanah air pada era agribisnis saat ini kiranya akan dapat
memberikan manfaat dan meningkatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat dan ekonomi, khususnya dalam usaha perbaikan kesehatan
gizi, sosial ekonomi dan lingkungan hidup. Benidiktus Sihotang,2008.
Klasifikasi lengkap tanaman alpukat adalah sebagai berukut : Divisi
: Spermatophyta Anak divisi
: Angiospermae Kelas
: Dicotyledoneae
Bangsa : Ranales
Keluarga : Lauraceae
Marga : Persea
Varietas : Persea americana Mill
Minyak biji alpukat mengandung fatty acid methyl ester yang berpotensi sebagai bahan bakar alternatif, alpukat memiliki akndungan
yang cukup tinggi. Pada tabel dibawah ini menunjukkan perolehan minyakha lahan dari beberpa tumbuhan.
Pembuatan Biodiesel dari Biji Alpukat dengan proses Transesterifikasi
11
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jawa Timur
Tabel II.4.1 kandungan minyak dari beberapa tanaman
Sumber : Wahyu Hidayat,2007 Dari tabel II.4.1, dapat dilihat bahwa kandungan minyak alpukat
lebih tinggi dibandingkan tanaman-tanaman seperti kedelai, jarak, bunga matahari, dan kacang tanah. Namun, kandungan minyak alpukat masih
lebih rendah dibandingkan sawit. Untuk membuat minyak dari biji , alpukat disimpan dalam suhu kamar kira-kira 28
o
C hingga masak, setelah masak diambil bijinya kemudian digiling dan dikeringkan untuk
mengurangi kadar airnya. Setelah itu dilakukan ekstraksi untuk diambil minyaknya.
Grasas y Aceites,2001 Tabel II.4.2 komposisi biji alpukat
Constituents Dalam Moisture
Lipids Protein
Abu Fibre
Carbohidrat 56,04
1,87 1,95
1,87 5,10
33,17 Sumber : Pushkar S. Bora,2001
Tanaman Perolehan
[kgha] Perolehan
[literha] Kedelai
375 446
Jarak 1590
1892 bunga matahari
800 952
Alpukat 2217
2638 kacang tanah
890 1059
Sawit 5000
5950
Pembuatan Biodiesel dari Biji Alpukat dengan proses Transesterifikasi
12
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jawa Timur
Analisa dari biji alpukat ditunjukkan pada tabel II.4.2. Kandungan karbohidrat biji alpukat sangat tinggi yaitu 33,17 tetapi memiliki
kandungan lipid dan protein yang sedikit yaitu 18,7. Tabel II.4.3 Sifat fisik dan kimia minyak biji alpukat
Sumber : Pushkar S. Bora,2001 Tabel II.4.3 menunjukkan beberapa data dari sifat fisik dan kimia
dari minyak biji yang diextraksi dengan heksan. Angka bias, specific grafity dan nilai peroksida dari minyak biji alpukat sama dengan beberapa
literatur. Nilai ini sama dengan yang ditunnjukkan oleh Soares 1991 walaupun ada perbedaan yang cukup besar pada angka penyabunan
minyak biji alpukat yaitu 231,6. Tanggo 1972 menunjukkan angka penyabunan 190,1. Nilai iodine 69,4 berbeda sedikit dari nilai yang
ditunjukkan oleh Tanggo 1072 yaitu 99,7.
Tabel II.4.4 komposisi asam lemak bebas minyak biji alpukat. Kandungan kimia
fatty acid Oleic acid
Linoleic acid Palmitic acid
Stearic acid Lauric acid
Myristic acid 71,715
13,135 6,032
1,530 0,164
0,700 Karakteristik Minyak
biji alpukat
Refractive index Specific Gravity
Acid Value Peroxide value
Iodine Value Saponification Value
1,4592 0,93
2,06 1,37
69,4 231,6
Pembuatan Biodiesel dari Biji Alpukat dengan proses Transesterifikasi
13
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jawa Timur
Palmitoleic acid Margaroleic acid
0,606 0,017
Sumber : pramudono,2004 Komposisi asam lemak dari minyak biji alpukat ditunjukkan pada
tabel II.4.4 Dapat dilihat bahwa kandungan asam lemak yang paling tinggi adalah oleic yaitu 71,715 sedangkan kandungan asam lemak minyak
alpukat yang paling rendah adalah asam margaroleic yaitu 0,017.
II.5. Bahan baku untuk proses produksi biodiesel