77
5. Heading the Ball
a. Tujuan
Untuk mengukur kekuatan otot leher pada saat melakukan sundulan bola. b.
Bentuk dan ukuran Bentuk dan ukuran lapangan bebas, hanya di perlukan garis batas.
Gambar 5. Gerakan tes heading Sumber Daral Fauzi R, 2009: 14
c. Cara Pelaksanaan
1 Pelaksanaan tes berada di hadapan peserta tes yang tidak jauh dari
sasaran jatuhnya bola yang akan di sundul oleh peserta tes. 2
Peserta tes berada pada garis start dengan memegang sebuah bola. 3
Peserta tes melambungkan bola ke atas, melentingkan tubuh pada saat bola menurun maka disambut dengan kepala peserta tes untuk
melakukan sundulan sejauh mungkin. 4
Pelaksana tes menuju jatuhnya untuk memberikan tanda dan melakukan pengukuran langsung.
5 Sundulan ini dilakukan sebanyak 3 kali.
d. Pencatatan Hasil
Hasil yang diambil adalah jarak yang terjauh dari 3 kali sundulan.
78
6. Shooting at the Goal
a. Tujuan
Untuk mengukur keterampilan ketepatan menembak bola. b.
Bentuk dan ukuran lapangan Lapangan sepakbola yang memiliki tembok untuk sasaran tendangan
berukuran panjang 5 meter x lebar 2 meter gawang sepakbola yang dibatasi dengan tanda tali sesuai dengan nilai sasaran.
Gambar 6. Gerakan tes shooting Sumber Daral Fauzi R, 2009: 16
Keterangan : N=10 daerah sasaran yang mendapat nilai 10
N=9 daerah sasaran yang mendapat nilai 9 N=5 daerah sasaran yang mendapat nilai 5
c. Pelaksanaan
1 Bola disusun pada garis serangan dengan komposisi 2 bola berada
dikanan, 2 bola dikiri dan 2 bola berada ditengah. 2
Peserta tes berdiri pada jarak 1 meter pada bola yang akan ditendang ke arah gawang.
3 Peserta tes menendang bola 2 kali dengan kaki kanan ke arah sasaran
gawang.
79 4
Peserta tes menendang bola 2 kali dengan kaki kiri ke arah sasaran gawang.
5 Peserta tes menendang bola 2 kali dengan kaki yang paling disukai ke
arah sasaran gawang. d.
Pencatatan Hasil Hasil yang diambil adalah jumlah dari 6 kali tendangan dikalikan dengan
jumlah sasaran.
D. Penilaian
Untuk melakukan penilaian tes keterampilan sepakbola usia 10-12 tahun ini dilakukan melalui 3 tahap : tahap pertama adalah memasukan hasil
tes lapangan ke dalam formulir yang telah disediakan. Tahap kedua adalah, menyusun nilai baku. Hal ini perlu dilakukan karena butir tes memiliki besaran
ukuran yang berbeda. Caranya adalah dengan mentransformasikan nilai masing-masing butir tes kenilai T T-skor.