MOC 3021 Bahasa Assembly LANDASAN TEORI

19

2.5 MOC 3021

MOC301XM dan seri MOC302XM adalah perangkat optikal driver triac terisolasi. MOC 3021 terbuat dari LED infra merah yang berbahan gallium arsenide dimana secara optikal menghubungkan saklar silikon yang berfungsi sebagai triac driver. Optoisolator ini dapat bekerja pada tegangan 400Volt. Aplikasi optoisolator yang disarankan oleh pabriknya adalah seagai control solenoid, interface antara mikrokontroler dengan aplikasi tegangan 115V-220, control motor, saklar relay elektronik dan dimmer lampu bolam. Bentuk fisik MOC3021 dapat dilihat pada gambar dibawah. Dapat dilihat pada gambar rangkaian dalam optotriac ini, terdapat jarak yang berfungsi sebagai pengaman agar bagian yang dialiri tegangan tinggi tidak bisa meloncat ke bagian yang berhubung dengan tegangan rendah, sehingga bagian pengontrol aman dan terisolasi dari tegangan tinggi yang dikontrolnya. Anonim, diakses Juni 2010 Gambar 2.15 MOC3021

2.6 Telepon Selular dan Protokol

Menurut Anton 2009 Telepon selular merupakan piranti yang berfungsi sebagai sarana untuk menyelenggarakan komunikasi antara dua terminal. Prinsip dasar kerja telepon selular dapat dilihat pada diagram blok berikut ini: 20 Gambar 2.16 Diagram blok telepon selular Dari diagram blok di atas akan diterangkan secara singkat bagian-bagian utama dari sistem telepon selular. Pada rangkaian dasar telepon selular terdapat tiga bagian utama yang saling mendukung yaitu: a. Rangkaian Pemanggil Dialer Circuit Rangkaian pemanggil digunakan untuk mentransmisikan informasi nomor telepon dialing ke sentral. b. Rangkaian Bel Tone Ringer Rangkaian bel bekerja jika ada sinyal bel ringing pada telepon selular ketika mendapat panggilan dari sentral. Pada peralatan ini terjadi sinyal ringing dikontrol oleh bagian relay detector yang selanjutnya akan memberikan informasi ke bagian microprosessor.

2.6.1 SONY ERICSSON T230

Dalam perangkat ini digunakan Sony Ericsson tipe T230 untuk terhubung pada mikrokontroler. Dimana ada jenis handphone lain yang dapat digunakan seperti Siemens tipe C45, Samsung SGH 600 dan masih banyak tipe yang lain yang masih menggunakan kabel konektor DB9 untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler. 21 Heru, diakses Juni 2010 Gambar 2.17 Handphone SE T230 Konektor handphone SE T230 dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 2.18 Konektor SE Untuk penggunaan dari masing-masing pin dari konektor di atas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.2 Pinout Konektor Handphone SE Pin Name Direction Description 1 ATMS Audio to mobile 2 AFMSRTS Audio from mobileRTS connected to GND in cable? 3 CTSONREQ -- CTSMobile Station On REQuest connected to GND in cable? 4 Data in Data to mobile Rx. 5 Data out Data from mobile Tx 22 6 ACC in Accessory control to mobile. Used as Rx in some models i.e. T68 for flashing 7 ACC out Accessory control from mobilehandsfree sense. Used as Tx in some models i.e. T68 for flashing. 8 AGND -- Audio signal ground + 0V reference 9 Flash -- Flash memory voltage + Service shorted to pin 11 in service cable 10 DGND -- Digital ground 11 Vcc -- DC + for battery charging + External accessory powering 2.7 SMS dan PDU 2.7.1 SMS Short Message Service SMS Short Message Sevice merupakan salah satu layanan pesan teks yang dikembangkan dan distandarisasi oleh suatu badan yang bernama ETSI European Telekomunication Standards Istitute. Sebagai bagian dari pengembangan GSM phase 2. Fitur SMS ini memungkinkan perangkat stasiun digital Digital Cellular Terminal, seperti ponsel untuk dapat mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM. Gunawan, diakses 17 Juni 2010

2.7.2 PDU Protokol Data Unit

Dalam proses pengiriman atau penerimaan pasan pendek SMS, data yang dikirim maupun diterima oleh stasiun bergerak menggunakan 2 mode yang ada, yaitu mode teks dan mode PDU Protokol Data Unit Mode text adalah cara termudah untuk mengirim pesan. Pada mode teks pesan yang di kirim tidak dilakukan konversi, teks yang dikirim dalam bentuk aslinya. Kelemahan dari mode teks ini tidak bisa menyisipkan gambar dan nada dering kedalam pesan yang akan dikirim serta 23 terbatasnya tipe. Gunawan, diakses Juni 2010 Dalam mode PDU, pesan yang dikirim berupa informasi dalam bentuk data. Hal ini akan memberikan kemudahan jika dalam pengiriman akan dilakukan kompresi data atau akan dibentuk sistem penyandian data dari karakter. PDU tidak hanya berisi pesan teks saja, tetapi terdapat beberapa metainformasi yang lainnya, seperti nomor pengirim, nomor SMS Center, waktu pengiriman dan sebagainya. Gunawan; 2003: 21. Jenis PDU SMS yang akan digunakan adalah: SMS-penerima SMS DELIVER dan SMS-pengirim SMS-SUBMIT 1. PDU Penerima SMS-Deliver SMS Penerima SMS-DELIVER adalah pesan yang diterima oleh terminal dalam bentuk PDU. Pada PDU ini terdapat beberapa meta-informasi yang dibawa, antara lain: 1. SCA Service Center Address Berisi informasi SMS-Center 2. OA Orginating Address Berisi informasi nomor pengirim 3. DCS Data Coding Schema Berisi informasi skema pengkodean data yang digunakan 4. SCTS Service Center Time Stamp Berisi informasi waktu 5. UD User Data Berisi informasi data-data utama yang dibawa 2. PDU Pengirim SMS-Submit PDU pengirim memiliki informasi-informasi yang sama dengan PDU penerima, sementara yang berbeda adalah berupa informasi. 1 MR Message Reference Parameter yang mengindikasikan nomor referensi SMS-Pengiriman. 2 DA Destination Address 24 Berisi informasi nomor alamat yang dituju 3. VP Validity Period Berisi informasi jangka waktu validitas pesan pada jaringan.

2.7.3 Perintah AT Attention Command

AT Command berasal dari kata attention command. Attention berarti peringatan atau perhatian, command berarti perintah atau instruksi. Maksudnya ialah perintah atau instruksi yang dikenakan pada modem atau handset. Command diperkenalkan oleh Dennis Hayes pada tahun 1977 yang dikenal dengan “smart modem”. Modem bekerja pada baud rate 300 bps. Gunawan, diakses Juni 2010 Perintah AT Commands digunakan untuk berkomunikasi dengan terminal modem melalui gerbang serial pada komputer. Dengan penggunaan perintah AT Commands dapat diketahui atau dibaca kondisi dari terminal. Seperti mengetahui kondisi sinyal, Kondisi baterai, mengirim pesan, membaca pesan, menambah item pada daftar telepon dan sebagainya Ferry; 2003: 7 . Pada tabel di bawah ini, diperlihatkan beberapa jenis perintah AT yang berhubungan dengan penanganan pesan-pesan SMS. Tabel 2.3 Perintah AT Command AT Command Fungsi AT+CMGS Mengirim Pesan AT+CMGL Membaca Pesan AT+CMGF Format Pesan AT+CMGD Menghapus Pesan Modem ini terdiri dari sederet instruksi yang mengatur komunikasi dan fitur-fitur di dalamnya. Penggunaan AT Command pada handset telah mempermudah untuk mengetahui segala informasi yang terdapat pada handset tersebut. Dengan menggunkan instruksi tertentu kita akan dapat mengetahui merk, nomor IME dan 25 lainnya. Selain itu dengan AT Command kita bisa menyetting instruksi atau mengaktifkan instruksi pada handset untuk melakukan fungsi tertentu, misalnya melakukan panggilan, mengirim sms, dan sebagainya. Dalam pengakses AT Command hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan komputer dan handset telah terhubung melalui port COM menggunakan kabel R232 atau melalui COM virtual pada Windows biasanya menggunakan kabel USB sebagai port COM, khusus penggunaan kabel USB pastikan bahwa driver kabel tesebut sudah terinstal. Untuk membaca perintah dari komputer, sebuah handphone memiliki kode sendiri, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.4 Perintah AT-Command untuk setting pengiriman SMS

2.8 Bahasa Assembly

Secara fisik, mikrokontroler bekerja dengan membaca instruksi yang tersimpan di dalam memori. Mikrokontroler menentukan alamat dari memori program yang akan dibaca dan melakukan proses baca data di memori. Data yang dibaca diinterprestasikan sebagai instruksi. Alamat instruksi disimpan oleh mikrokontroler di register, yang dikenal sebagai program counter. Instruksi ini misalnya program aritmatika yang melibatkan 2 register Anonim, diakses Desember 2008. Mikrokontroler AT89S51 memiliki sekumpulan instruksi yang sangat lengkap. Instruksi MOV untuk byte dan bit dikelompokkan sesuai dengan mode 26 pengalamatan addressing modes. Mode pengalamatan menjelaskan bagaimana operand dioperasikan. Bentuk program assembly yang umum ialah sebagai berikut: Isi memori ialah bilangan heksadesimal yang dikenal oleh mikrokontroler yang merupakan representasi dari bahasa assembly yang telah dibuat. Mnemonic atau opcode ialah kode yang akan melakukan aksi terhadap operand. Operand ialah data yang diproses oleh opcode. Sebuah opcode bisa membutuhkan 1, 2 atau lebih operand, kadang juga tidak perlu operand. Sedangkan komentar dapat menggunakan tanda titik koma ;. Berikut contoh jumlah operand yang berbeda-beda dalam suatu assembly http:www.toko-elektronika.comtutorialuc2.html diakses tanggal 15 Juni 2010. CJNE R5,22H, aksi ;dibutuhkan 3 buah operand MOVX DPTR, A ;dibutuhkan 2 buah operand RL A ;1 buah operand NOP ;tidak memerlukan operand

2.9 Instruksi Mikrokontroler AT89S51