Spektrofotometer UV-Vis Karakterisasi Senyawa Kompleks

28 Tabel 3. Tipe Sistem Kristal Sistem Kristal Panjang vektor Sudut Kristal Kubik a = b = c α = = = 90 Tetragonal a = b ≠ c α = = = 90 Ortorombik a ≠ b ≠ c α = = = 90 Trigonal a = b = c α = = ≠ 90 Heksagonal a = b ≠ c α = = 90 = 120 Monoklinik a ≠ b ≠ c α = = 90 ≠ 90 Triklinik a ≠ b ≠ c α ≠ ≠ ≠ 90

6. Spektrofotometer UV-Vis

Spektroskopi UV-Vis adalah teknik analisis spektroskopi yang menggunakan sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dan sinar tampak dengan menggunakan instrumen spektrofotometer. Prinsip dari spektrofotometer UV-Vis adalah penyerapan sianr tampak dengan suatu molekul yang dapat menyebabkan terjadinya eksitasi molekul dari tingkat energi dasar ground state ketingkat energi yang lebih tinggi excited stated. Pengadsorbsian sinar ultra violet dan sinar tampak oleh suatu molekul umumnya menghasilkan eksitasi elektron bonding, akibatnya panjang absorbsi maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada didalam molekul Hendayana, 1994. Spektrum elektronik ion logam transisi dan kompleks diamati pada daerah Ultra Violet dan Visibel UV-Vis. Spektrum akan timbul saat elektron berpromosi dari tingkat energi yang lebih rendah menuju tingkat energi di atasnya Lee, 1994. Transisi elektronik yang terjadi pada senyawa kompleks adalah akibat dari pembelahan tingkat energi pada orbital-orbital d oleh suatu medan ligan. Warna senyawa kompleks dapat dideteksi dengan mengukur panjang gelombang yang diserap oleh senyawa kompleks menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pada 29 umumnya berbagai warna khas senyawa kompleks disebabkan oleh adanya transisi d-d yang mempunyai pita serapan di daerah tampak. Pada transisi d-d elektron tereksitasi dari suatu orbital d ke orbital d yang lain, misalnya dari orbital t 2g ke orbital e g . Karena pemisahan energi d-d yang relatif kecil maka intensitas transisi ini relatif rendah Yenita, 2012. Apabila senyawa kompleks hanya memiliki satu elektron d, analisisnya sangat sederhana. Tetapi, dalam kompleks dengan lebih dari satu elektron d akan ada interaksi tolakan antar elektron dan spektrum transisi d-d akan memiliki lebih dari satu puncak Saito, 1996. Kompleks CoII dengan ligan H 2 O memiliki konfigurasi d 7 , spektrum elektroniknya menunjukkan dua pita utama, pertama dengan intensitas yang lebih lemah berada pada sekitar 8000 cm -1 , dan kedua melebar dan asimetris pada 16000- 22000 cm -1 . Pita pertama dapat diasosiasikan dengan terjadinya transisi elektronik 4 T 1g  4 T 2g dan pita kedua merupakan tumpang tindih dari dua pita yang terpusat pada sekitar 19600 cm -1 dan 21600 cm -1 , masing-masing secara berurutan diasosiasikan dengan transisi elektronik 4 T 1g  4 A 2g dan 4 T 1g  4 T 1g Sugiyarto, 2008.

D. Penelitian yang Relevan