Atomic Absorption Spectroscopy AAS Spektrofotometer FTIR

21 FTIR, Spektroskopi UV-Vis, Konduktivitas, Suseptibilitas Magnetik dan X-Ray Difraction XRD.

1. Atomic Absorption Spectroscopy AAS

Spektrofotometri Serapan Atom AAS adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar ground state. Penyerapan tersebut menyebabkan tereksitasinya elektron dalam kulit atom ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan ini bersifat labil, elektron akan kembali ke tingkat energi dasar sambil mengeluarkan energi yang berbentuk radiasi. Dalam AAS, atom bebas berinteraksi dengan berbagai bentuk energi seperti energi panas, energi elektromagnetik, energi kimi dan energi listrik. Interaksi ini menimbulkan proses-proses dalam atom bebas yang menghasilkan absorpsi dan emisi pancaran radiasi dan panas. Radiasi yang dipancarkan bersifat khas karena mempunyai panjang gelombang yang karakteristik untuk setiap atom bebas Basset, 1994. Prinsip kerja AAS secara garis besar hampir sama dengan spektrofotometer UV-Vis, hanya saja dibedakan atas cara pengerjaan, cuplikan, peralatan dan bentuk spektrum atom. Untuk analisis kuantitatif, AAS mengukur kadar total unsur logam dalam satu cuplikan, tidak bergantung bentuk molekul logam dalam cuplikan Susila, 2009. Hasil perhitungan dari karakterisasi menggunakan AAS akan memberikan kadar dari unsur logam atau semi logam dari sampel yang kita teliti dan tidak bergantung pada bentuk molekul logam tersebut dalam jumlah sampel. Perhitungan dalam karakterisasi dengan AAS adalah berdasarkan hukum Lambert-Bee yaitu: 22 A = ɛ.b.C …………………………….………………………………… 1 Keterangan : A = absorbansi c = konsentrasi B = tebal kuvet ɛ = koefisien absorpsi molar

2. Spektrofotometer FTIR

Atom-atom dalam molekul tidak hanya diam di tempat, melainkan mengalami getaran vibrasi relatif satu sama lain. Apabila getaran atom-atom tersebut menghasilkan perubahan momen dwi kutub, akan terjadi penyerapan radiasi infra merah pada frekuensi yang sama dengan frekuensi vibrasi alamiah molekul tersebut Pudjaatmaka, 1997. Spektroskopi FTIR Fourier Transform InfraRed didasarkan adanya interaksi molekul dengan energi radiasi inframerah dan bukan dengan berkas elektrom berenergi tinggi. Atom-atom di dalam suatu molekul tidak dapat diam melainkan bervibrasibergetar. Perekaman spektrum Inframerah dilakukan pada daerah inframerah yaitu dari panjang gelombang 0,00078-1 nm. Spektrum ini menunjukkan banyak puncak absorbsi pada frekuensi yang karakteristik Siti, 2008. Serapan yang terjadi di daerah 3500-200 cm -1 terutama disebabkan oleh vibrasi yang mungkin terjadi dalam ligan yang terkoordinasi. Banyak informasi berharga tentang struktur dan ikatan telah hadir dari penafsiran spektrum inframerah yaitu vibrasi logam-ligan terjadi antara 400-200 cm -1 . Dari spektrum inframerah akan diperoleh informasi tentang pergeseran frekuensi getaran yang diakibatkan oleh kompleksasi ligan, dan ada tidaknya pita-pita inframerah tertentu sering digunakan untuk mengetahui informasi struktural suatu senyawa Day Selbin, 1987. 23

3. Konduktometer