Spektrofotometer FTIR Konduktometer Magnetic Susceptibility Balance MSB

37

2. Karakterisasi Senyawa Kompleks a. AAS

Atomic Absorption Spectroscopy Kadar logam kobalt dalam senyawa kompleks diukur menggunakan instrumen AAS. Kadar kobalt hasil pengukuran kemudian digunakan untuk menentukan formulasi dari senyawa kompleks. Penentuan formulasi senyawa kompleks dilakukan dengan cara membandingkan kadar logam hasil pengukuran dengan AAS Shimadzu AA-6650 dengan kadar kobalt secara teoritis dari berbagai bentuk formulasi senyawa kompleks yang kemungkinan dapat terbentuk.

b. Spektrofotometer FTIR

Pengukuran spektrum inframerah dilakukan menggunkan instrumen Spektrofotometer FTIR. Sampel di scaning pada daerah panjang gelombang 300- 4000 cm -1 dengan Spektrofotometer FTIR Shimadzu Prestige 21.

c. Konduktometer

Pengukuran konduktivitas senyawa kompleks dilakukan dengan instrumen Konduktometer. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan larutan standar KCl 1 M pada suhu 25 o C. Caranya, sebanyak 0,00328 gram senyawa kompleks dilarutkan dalam pelarut akuades dan diencerkan hingga konsentrasi 0,001 M. Larutan kemudian diukur daya hantar listriknya menggunakan konduktometer yang telah distandarisasi dengan larutan KCl, kemudian dibandingkan nilai konduktivitasnya dengan berbagai larutan pembanding yang telah diketahui jumlah ion dan muatan ionnya. Sehingga akan diketahui jumlah ion dan muatan ion dalam 38 senyawa kompleks tersebut. Daya hantar ekivalen senyawa kompleks dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: Λ m = � � …………………………………………...………..…… 10 Keterangan: Λ m= hantaran molar S.cm 2 .mol -1 k = daya hantar listrik spesifik larutan elektrolit S.cm -1 C = konsentrasi molar elektrolit mol.L -1

d. Magnetic Susceptibility Balance MSB

Pengukuran momen magnetik dilakukan dengan menggunakan timbangan magnetik model Gouy atau Magnetic Susceptibility Balance Auto Sherwood Scientific 10169 MSB. Pengukuran momen magnetik dilakukan pada suhu ruangan. Alat MSB ditempatkan diatas permukaan yang datar dan alat ukur sedemikian rupa sehingga petunjuk R menampilkan nilai 0. Sebelum digunakan, alat MSB harus distandarisasi dengan menggunakan senyawa CuSO 4 .5H 2 O. Tabung kosong ditimbang dalam satuan gram kemudian padatan sampel senyawa kompleks dimasukkan ke dalam tabung guoy dengan ketinggian 1,5 – 2 cm. Tabung Guoy yang telah diisi sampel dimasukkan ke dalam alat MSB dan dicatat tinggi sampel, kemudian memasukkan data berat sampel yang ada dalam tabung guoy. Dari hasil pengukuran diperoleh harga kerentanan magnetik per gram � � . Harga � � kemudian diubah menjadi kerentanan magnetik molar � dan dikoreksi dengan faktor diamagnetik � sehingga akan diperoleh nilai kerentanan magnetik terkoreksi � � , yang akan digunakan untuk 39 menghitung nilai momen magnetik efektif senyawa kompleks tersebut μ eff . Seperti yang ditunjukkan pada persamaan berikut. χ M = χ g x Mr dalam g mol -1 …………………………...………………..11 χ A = χ M - Σχ L ………………………………………………….…………12 μ eff = 2,828 χ A x T 12 BM Bohr Magneton……………………....……13 Keterangan: μ eff = momen magnet BM T = suhu K

e. X-Ray Diffraction XRD