Pendidikan Klasik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

dipandang mendasari pengembangan model kurikulum dan pelaksanaan pendidikan, yaitu pendidikan klasik, pendidikan pribadi, pendidikan interaksional, dan teknologi pendidikan.

a. Pendidikan Klasik

Pendidikan klasik dipandang sebagai konsep pendidikan tertua. Konsep pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa seluruh warisan budaya telah ditemukan oleh para pemikir terdahulu. Guru atau pendidik tidak perlu bersusah payah mencari dan menciptakan pengetahuan, konsep dan nilai baru, sebab semuanya telah tersedia. Guru mempunyai peran yang sangat besar dan lebih dominan dalam pembelajaran. Teori pendidikan ini disebut juga Teori Transmisi, lebih menekankan peranan isi pendidikan daripada proses atau bagaimana mengerjakannya. Kurikulumnya dapat dikategorikan sebagai kurikulum subyek akademik. 85 Pendekatan pengembangan kurikulum subyek akademik didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu masing-masing. Pengembangan kurikulum model ini dilakukan dengan cara menetapkan terlebih dahulu mata pelajaran apa yang harus dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk pengembangan disiplin ilmu. 86 Halimah menjelaskan bahwa evaluasi kurikulum subyek akademik menggunakan bentuk evaluasi yang bervariasi disesuaikan dengan tujuan dan sifat mata pelajaran. Dalam bidang humaniora lebih banyak digunakan bentuk uraian essay test karena membutuhkan jawaban yang merefleksikan logika, koherensi dan integrasi secara menyeluruh. Selanjutnya pola organisasi isi materi pelajaran dalam kurikulum subyek akademik di antaranya: 1 Correlated curriculum, adalah pola organisasi materi atau konsep yang dipelajari dalam suatu pelajaran dikorelasikan dengan pelajaran lainnya. Misalnya materi ajar fikih tentang zakat dapat dikorelasikan dengan Matematika. 2 Unified atau Concentrated curriculum, adalah pola organisasi bahan pelajaran tersusun dalam tema-tema pelajaran tertentu, yang mencakup materi dari berbagai disiplin ilmu. 85 Herry Widyastono, “Pengembangan Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional,” dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, vol. 16, no. 3, h. 267. 86 Halimah, Telaah Kurikulum, h. 156. 3 Integrated curriculum, kalau dalam unified masih tampak warna disiplin ilmunya, maka dalam pola yang integrated warna disiplin ilmu tersebut sudah tidak kelihatan lagi. Kegiatan pembelajarannya dilakukan secara team teaching. 4 Problem solving curriculum, adalah pola organisasi isi yang berisi topik pemecahan masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu. 87

b. Pendidikan Pribadi