Upaya untuk Menghayati Keapostolikan Gereja

36 Kelas XI tata-cara liturgi mereka sendiri, dan warisan teologis serta rohani mereka sendiri. Diantaranya ada beberapa, khususnya Gereja-Gereja patriarkal kuno, yang ibarat ibu dalam iman, melahirkan Gereja-Gereja lain sebagai anak-anaknya. Gereja-Gereja kuno itu sampai sekarang tetap berhubungan dengan Gereja-Gereja cabang mereka karena ikatan cinta kasih yang lebih erat dalam hidup sakramental dan dengan saling menghormati hak-hak serta kewajiban mereka. Keanekaragaman Gereja-Gereja setempat yang menuju kesatuan itu dengan cemerlang memperlihatkan sifat katolik Gereja yang tak terbagi. Begitu pula konferensi-konferensi Uskup sekarang ini dapat memberi sumbangan bermacam-macam yang berfaedah, supaya semangat kolegial mencapai penerapannya yang kongkret.” Lumen Gentium artikel 23 • Setelah menyimak dokumen tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Apa isi dokumen Gereja tersebut? 2. Apa yang dimaksudkan dengan keapostolikan Gereja 3. Apa pendapatmu tentang keapostolikan Gereja dewasa ini?

4. Upaya untuk Menghayati Keapostolikan Gereja

Makna keapostolikan Gereja telah dijelaskan dalam Kitab Suci dan pengajaran Gereja. Tentu saja bahwa keapostolikan Gereja tersebut haruslah diwujudkan oleh setiap pengikut Yesus Kritsus dalam hidup sehari-hari. Sebagai upaya perwujutan keapostolikan Gereja, tulislah sebuah releksi tentang bagaimana kamu mengamalkan Keapostolikan Gereja dalam hidupmu sehari-hari. Doa: Terima kasih ya Bapa, atas penyertaan-Mu dalam pertemuan kami ini. Kini kami telah memahami rencana penyelamatan-Mu untuk seluruh umat manusia melalui Gereja, juga penyelamatan-Mu atas kami yang bepangkal pada tradisi para rasul. Kami mohon ya Bapa, jadikanlah kami pewarta-pewarta Kabar Sukacita di tengah- tengah masyarakat kami agar setiap orang menemukan kebahagiaan sejati baik di dunia ini, maupun dalam kemuliaan kekal nanti. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin. Tugas: Buatlah kliping tentang upacara penahbisan Imam atau Uskup, kemudian berikan analisa terhadap berita upacara tahbisan tersebut di menghubungkan dengan keapostolikan Gereja. diunduh dari psmk.kemdikbud.go.idpsmk 37 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Bab III Peran Hierarki dan Awam Dalam Gereja Katolik Setelah mempelajari sifat-sifat Gereja yaitu Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik, pada bab ini kita akan mempelajari lebih lanjut tentang dua komponen penting dalam Gereja sebagai persekutuan umat, yaitu hierarki dan awam. Kita akan mendalami hubungan antara hirarki dan awam, khusunya menyangkut pemahaman tentang Gereja yang institusional hierarkis dan Gereja yang mengumat. Berkaitan dengan peranan hirarki dan awam, Konsili Vatikan II menegaskan an- tara lain; “Dari harta-kekayaan rohani Gereja kaum awam, seperti semua orang beri- man kristiani, berhak menerima secara melimpah melalui pelayanan para Gembala hirarkis, terutama bantuan sabda Allah dan sakramen-sakramen. Hendaklah para awam mengemukakan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan mereka kepa- da para Imam, dengan kebebasan dan kepercayaan, seperti layaknya bagi anak-anak Allah dan saudara-saudara dalam Kristus. Sekadar ilmu-pengetahuan, kompetensi dan kecakapan mereka para awam mempunyai kesempatan, bahkan kadang-kadang juga kewajiban, untuk menyatakan pandangan mereka tentang hal-hal yang me- nyangkut kesejahteraan Gereja. Bila itu terjadi, hendaklah itu dijalankan melalui lembaga-lembaga yang didirikan Gereja untuk itu, dan selalu dengan jujur, tegas dan bijaksana, dengan hormat dan cinta kasih terhadap mereka, yang karena tugas suci bertindak atas nama Kristus” LG 37. Pada bab ini anda akan mempelajari dua pokok bahasan yang saling berkaitan yaitu Hierarki dalam Gereja Katolik dan Kaum Awam dalam Gereja Katolik.