51
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan salah satu faktor penting yang menunjang suatu kegiatan dan proses penelitian. Metode
berasal dari kata “
metodhos
” yang artinya cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang
berkaitan dengan suatu cara kerja sistematis untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat
dipertanggungjawabkan secara
ilmiah termasuk
keabsahannya. Metode
merupakan suatu unsur yang mutlak harus ada dalam penelitian, dipilih berdasarkan dan mempertimbangkan keserasian dengan objek serta metode yang
digunakan sesuai dengan tujuan, sasaran, variabel, dan masalah yang hendak diteliti. Sedangkan penelitian hukum merupakan suatu proses untuk menemukan
aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi.
69
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penyusunan penulisan hukum ini adalah penelitian hukum doktrinal. Menurut Terry Hutchinson, penelitian hukum
doktrinal merupakan penelitian yang memberikan penjelasan sistematis tentang peraturan yang mengatur suatu kategori hukum tertentu, menganalisis
hubungan antara aturan, menjelaskan permasalahan dan mungkin, memprediksi pembangunan hukum pada masa depan.
70
Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,
usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
71
Penelitian hukum ini dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data
69
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Edisi Pertama, Cetakan Ke Empat, Prenada Media Group, Jakarta, 2008, hlm. 35
70
Ibid, hlm. 32
71
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, ANDI, Yogyakarta, 2000, hlm. 4.
sekunder belaka. Bahan pustaka atau data sekunder yang diteliti terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.
B. Sifat Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian preskriptif, sebagaimana yang digambarkan oleh Peter Mahmud Marzuki bahwa:
72
Ilmu hukum mempunyai karakteristik sebagai ilmu yang bersifat preskriptif dan terapan. Sebagai ilmu yang bersifat preskriptif, ilmu
hukum mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum, dan norma-norma hukum. Sebagi ilmu
terapan ilmu hukum menetapkan standar prosedur, ketentuan-ketentuan, rambu-rambu dalam melaksanakan aturan hukum.
Dalam penelitian ini, penulis berusaha menganalisis bagaimana mekanisme pelaksanaan RUPS telekonferensi berdasarkan hukum positif di
Indonesia, serta keabsahan pernyataan keputusan rapat terkait dokumen elektronik RUPS telekonferensi, setelah itu penulis mengidentifikasi,
mengkaji, menganalisa serta melakukan perbandingan di antara data yang terkumpul sehingga dapat memberikan suatu gambaran yang jelas tentang
permasalahan yang diteliti.
C. Pendekatan Penelitian