Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Teknik Penafsiran Hukum Teknik Analisis Bahan Hukum

a. Hasil penelitian kalangan hukum yang berkaitan dengan hukum perdata, hukum pembuktian perdata baik pada perundang-undangan khusus maupun KUHPerdata. b. Hasil karya kalangan hukum, baik dalam bentuk buku ataupun bentuk literatur lainnya yang berkaitan dengan Hukum perdata, hukum pembuktian perdata baik pada perundang-undangan khusus maupun KUHPerdata. 3. Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, diantaranya Kamus Besar Bahasa Indonesia dan bahan literasi dari media internet.

F. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Sehubungan dengan jenis penelitian yang merupakan penelitian doktrinal, maka untuk memperoleh bahan hukum dengan cara pengumpulan dokumentasi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan non- hukum. Teknik ini merupakan teknik pengumpulan bahan hukum dengan mempelajari, membaca, dan mencatat buku-buku, literatur, catatan-catatan, peraturan perundang-undangan, putusan hakim serta artikel-artikel penting yang diperoleh dari media internet yang erat kaitannya dengan isu hukum yang digunakan untuk menyusun penulisan hukum ini yang kemudian dikategorisasikan menurut pengelompokan yang tepat.

G. Teknik Penafsiran Hukum

Penelitian hukum doktrinal yang hanya menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan non-hukum, maka tidak terlepas dari berbagai penafsiran. Penelitian ini menggunakan penafsiran gramatikal, penafsiran sistematis dan penafsiran autentik. Penafsiran gramatikal merupakan penafsiran untuk mengetahui makna ketentuan undang-undang dengan menguraikan bahasa, susunan kata atau bunyinya. Sedangkan penafsiran sistematis merupakan penafsiran undang-undang sebagai bagian dari keseluruhan sistem peraturan perundang-udangan dengan menghubungkan undang-undang lain. Penafsiran autentik adalah penjelasan yang diberikan oleh undang-undang dan terdapat dalam teks undang-undang.

H. Teknik Analisis Bahan Hukum

Teknik analisis bahan hukum dalam suatu penelitian berperan penting dalam penelitian hukum doktrinal untuk menguraikan dan memecahkan isu hukum yang diteliti berdasarkan bahan-bahan hukum yang telah dikumpulkan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis sumber hukum dengan logika deduktif. Menurut Johnny Ibrahim yang mengutip pendapat Bernard Arief Shidarta, logika deduktif merupakan suatu teknik untuk menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual. Penalaran deduktif adalah penalaran yang bertolak dari aturan hukum yang berlaku umum pada kasus individual dan konkret yang dihadapi 75 . Peter Mahmud Marzuki yang mengutip pendapat Philipus M. Hadjon menjelaskan metode deduksi sebagaimana silogisme yang diajarkan oleh Aristoteles, penggunaan metode deduksi berpangkal dari pengajuan premis major pernyataan bersifat umum kemudian diajukan premis minor bersifat khusus. Dari kedua premis itu kemudian ditarik suatu kesimpulan atau conclusion , akan tetapi di dalam argumentasi hukum, silogisme hukum tidak sesederhana silogisme tradisional. 76 Jadi dapat disimpulkan bahwa logika deduktif atau pengolahan bahan hukum dengan cara deduktif yaitu menjelaskan suatu hal yang bersifat umum kemudian menariknya menjadi kesimpulan yang lebih khusus. Premis major dasar hukum penelitian ini ialah penyelenggaraan RUPS melalui media telekonferensi berdasarkan Pasal 77 UUPT, Risalah RUPS telekonferensi berbentuk dokumen elektronik, sedangkan premis minornya fakta hukum ialah kewenangan notaris dalam pembuatan akta autentik pernyataan keputusan rapat atas risalah rapat di bawah tangan yang 75 Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia Publishing, Malang, 2006, hlm.249-250. 76 Peter Mahmud Marzuki, op.cit., hlm.47. berbentuk dokumen elektronik. Uraian teknik analisis bahan hukum yang digunakan oleh penulis, dalam penelitian ini, sumber hukum yang diperoleh dengan cara menginventarisasi sekaligus mengkaji penelitian dari studi kepustakaan, aturan perundang-undangan beserta dokumen-dokumen yang dapat membantu menafsirkan norma untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Tahap terakhir yaitu dengan menarik kesimpulan dari sumber hukum yang diolah, sehingga pada akhirnya dapat menjawab tentang “Kajian Yuridis Keabsahan Pernyataan Keputusan Rapat Atas Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas Melalui Media Telekonferensi. ” 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas yang