Sikap Ingin Tahu Deskripsi Teori

31 6. Menentukan pilihan penyelesaian Kecakapan membuat alternative penyelesaian. Kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan Sedangkan menurut Eko Putro Widoyoko 2009: 213, indikator penilaian kemampuan memecahkan masalah adalah: a. Mengidentifikasi sebab dan akibat suatu permasalahan. b. Menentukan alternatif pemecahan masalah beserta hal-hal yang diperlukan untuk mengimplementasikan masing-masing alternatif. c. Memilih strategi yang akan digunakan untuk melaksanakan alternatif pemecahan masalah yang telah dipilih. d. Mengimplementasikan strategi pemecahan masalah. Berdasarkan kajian tentang langkah-langkah problem solving, maka langkah-langkah yang digunakan pada penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, menemukan solusi alternative, dan memilih solusi alternative terbaik.

8. Sikap Ingin Tahu

Maskoeri Jasin 2002: 3 menjelaskan apabila manusia telah berhasil memecahkan suatu persoalan, maka akan timbul masalah lain yang ingin dipecahkannya. Manusia akan bertanya terus setelah tahu “apa”, maka ingin tahu “bagaimana” dan “mengapa”. Manusia mampu menggunakan pengetahuan yang baru menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi. Hal yang demikian berlangsung berabad-abad, sehingga terjadi akumulasi pengetahuan. Manusia purba hidup dalam gua-gua, tetapi berkat 32 pengetahuannya yang semakin bertambah, maka manusia modern bertempat tinggal di gedung-gedung yang kokoh seperti saat ini. Pada sebuah kegiatan pembelajaran, sikap positif peserta didik sangat diperlukan untuk mendorong kemampuan peserta didik demi tercapainya tujuan pembelajaran. Adanya sikap positif peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tentang sesuatu yang belum diketahui dapat mendorong peserta didik untuk belajar mencari tahu. Peserta didik mengambil sikap seiring dengan minatnya terhadap suatu objek. Peserta didik mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukannya. Slameto 2010: 188 berpendapat bahwa sikap dapat diartikan sebagai kemampuan internal yang berperan dalam mengambil tindakan. Sikap itulah yang mendasari dan mendorong ke arah perbuatan belajar, sehingga sikap peserta didik dapat dipengaruhi oleh motivasi dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Sikap yang dikembanggkan dalam IPA merupakan sikap ilmiah yang biasa disebut scientific attitude. Harlen 2007: 73 menyatakan bahwa sikap ilmiah merupakan komponen dalam kegiatan inkuiri. Pengelompokan sikap ilmiah menurut Gega 1977: 77 dalam Patta Bundu mengemukakan empat sikap pokok yang harus dikembangkan dalam Sains yaitu, a curiosity sikap ingin tahu, b inventiveness sikap penemuan, c critical thingking sikap berpikir kritis, d persistence sikap ketekunan. Sedangkan menurut Herlen 1996 dalam Patta Bundu 2006: 140 33 pengelompokkan sikap ilmiah yaitu sikap ingin tahu, sikap respek terhadap fakta, sikap berpikir kritis, sikap penemuan dan kreativitas, sikap berpikiran terbuka dan kerjasama, sikap ketekunan, dan sikap peka terhadap lingkungan sekitar. Harlen dalam Hendro Darmodjo dan Jenny Kaligis 1991: 8 menjelaskan bahwa rasa ingin tahu sebagai bagian dari sikap ilmiah adalah suatu sikap yang selalu ingin mendapatkan jawaban yang benar dari obyek yang diamati. Kata benar memiliki arti rasional dan objektif sesuai dengan kenyataan. Orang yang tingkat keingintahuannya tinggi adalah orang yang selalu mencari kebenaran atas dasar sebab dan akibat. Anak usia sekolah dasar mengungkapkan rasa ingin tahunya dengan jalan bertanya. Mereka dapat bertanya kepada guru, teman, bahkan dirinya sendiri. Guru bertugas untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk mendapatkan jawaban yang benar. Patta Bundu 2006: 42 menjelaskan bahwa salah satu tujuan pengembangan rasa ingin tahu sebagai sikap ilmiah adalah untuk menghindari munculnya sikap negatif dalam diri peserta didik. Sikap ingin tahu yang tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berusaha memperoleh pengetahuan yang banyak. Peserta didik akan bersungguh- sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran karena peserta didik ingin rasa ingin tahunya terpenuhi dan pada akhirnya peserta didik akan mendapatkan pengetahuan yang bermakna bagi dirinya. Peserta didik tidak akan memiliki sikap negatif seperti merasa gagal sebelum melakukan 34 sesuatu. Hal ini karena peserta didik akan terus berusaha untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Pengukuran sikap ingin tahu peserta didik dapat didasarkan pada pengelompokkan sikap sebagai dimensi sikap yang selanjutnya dikembangkan indikator-indikator. Dimensi dan indikator sikap ingin tahu yang dikembangkan Herlen 1996 dalam Patta Bundu 2006: 141 yaitu antusias mencari jawaban, perhatian pada obyek yang diamati, antusias pada proses Sains dan menanyakan setiap langkah kegiatan. Berdasarkan kajian teori di atas, sikap ingin tahu dalam penelitian ini adalah sikap ilmiah dimana peserta didik selalu ingin mendapatkan jawaban yang benar dari obyek yang diamati peserta didik dapat terlihat dari adanya perhatian peserta didik terhadap hal baru, adanya keinginan untuk menjawab rasa ingin tahu dengan menunjukkan keantusiasan dalam diri peserta didik, serta perumusan masalah yang ada.

B. Kajian keilmuan

Materi “Tekananku, Perhatianmu” pada pengembangan LKPD IPA terangkum dalam bab sistem transportasi di kurikulum 2013. Peneliti mengambil satu materi khusus yaitu pada materi sistem transportasi manusia. Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD yang diambil terdapat pada Tabel 2:

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) LEARNING CYCLE 7-E MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

2 12 84

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PADA PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA

0 8 100

PENGEMBANGAN POCKET BOOK IPA BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQURY LEARNING YANG BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING PESERTA DIDIK SMP KELAS VIII.

0 0 73

PENGEMBANGAN E-MODULE IPA BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LERNING UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SMP.

0 0 68

PENGEMBANGAN E-MODULE IPA BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LERNING UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SMP.

1 3 68

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PADA TEMA “PENCEMARAN AIR” BERPENDEKATAN AUTENTIC INQUIRY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEINGINTAHUAN DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PESERTA DIDIK SMP KELAS VII.

0 0 69

PENGEMBANGAN LKPD IPA MATERI ZAT ADITIF PADA MAKANAN BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LEARNING UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING DAN SIKAP INGIN TAHU PESERTA DIDIK SMP KELAS VIII.

1 3 79

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Model Problem-Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses IPA dan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama.

1 2 2

Pengembangan LKPD IPA Tema Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik SMP.

0 0 2

Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbentuk Komik Model Guided Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Peserta Didik SMP.

0 0 2