Manajemen Komunikasi Strategi Komunikasi Generasi Belajar Mengenal Tradisi GBMT

40

5.1.2 Manajemen Komunikasi

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya - sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah diterapkan Handoko, 2012:8. Manajemen komunikasi digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Mengacu pada pengertian Handoko diatas tahap manajemen komunikasi GBMT dilaksanakan dengan kegiatan meliputi : 1. Kegiatan Pelaksanaan, Pelaksanaan manajemen komunikasi berarti tindakan yang dilakukan dengan kesepakatan bersama dan disetujui oleh anggota. “Setiap anggota melaksanakan tugas sesuai dengan perannya. Namun dalam prakteknya semua anggota bahkan warga bisa saling membantu jika diperlukan bantuan. ”11 Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku. Istilah persuasi persuasion bersumber pada perkataan Latin persuasio. Kata kerjanya adalah persuadere yang berarti membujuk, mengajak, atau merayu Effendy, 2008:21. Komunikasi persuasif dalam GBMT digunakan untuk mengajak masyarakat berpartisipasi pengadaan pagelaran wayang kulit, untuk membujuk generasi muda mengenal dan bersentuhan langsung dengan kegiatan budaya pagelaran wayang kulit, sehingga membantu jalannya kegiatan untuk memperlancar proses kegiatan kedepan. 11 Hasil wawancara peneliti dengan Bpk. Agus Prasetyo Ketua RT 08, 13 November 2014. 41 2. Pengorganisasian, Pengorganisasian adalah penugasan tanggung jawab tertentu dan pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagikan dan dikoordinasikan Handoko, 2012:24. Berikut penjelasan tugas atau tanggung jawab sesuai dengan kepanitian GBMT 2014. 12  Penasihat Tugas penasihat yaitu memberi pengarahan, nasihat, saran-saran mengenai hal-hal terkait Saparan, khususnya terkait ritual-ritual khusus dan pelaksan pagelaran wayang kulit.  Penanggung Jawab Tugas penanggung jawab yaitu mengangkat Panitia yang telah diusulkan, bersama dengan seluruh lingkungan RT.01-08 menentukan jumlah iuran, dan memberikan mandat kepada Panitia untuk melaksanakan rencana kegiatan.  Ketua Tugas ketua yaitu mengorganisir, mengontrol anggota panitia dalam kegiatan yang akan dijalankan.  Wakil Ketua Tugas wakil ketua yaitu membatu ketua panitia dalam mengelola kesekretariatan dan pembagian kelompok kerja yang bertugas. 12 Hasil wawancara peneliti dengan Bpk. Agus Prasetyo Ketua RT 08, 13 November 2014. 42  Sekretaris Tugas sekretaris yaitu pembuatan surat menyurat, undangan, dan notulensi Panitia.  Bendahara Tugas bendahara yaitu membuat laporan data-data keuangan pemasukan dan pengeluaran.  Seksi Acara Tugas seksi acara yaitu menyusun dan melaksanakan jalannya acara yang dilaksanakan.  Seksi Kesenian Tugas seksi kesenian yaitu menentukan dalang yang akan dihadirkan.  Seksi Usaha Dana Tugas seksi usaha dana yaitu Ketua RT.01 sd RT.08 telah melakukan penarikan iuran sesuai kesepakatan dalam pertemuan rutin RW.06 Warak yaitu sebesar Rp 37.500,-  Seksi Keamanan Dan Parkir Tugas seksi keamanan dan parkir yaitu menjaga keamanan dan ketertiban saat acara berlangsung.  Seksi Among Tamu Tugas seksi among tamu yaitu berdiri dipintu utama untuk menerima dan mempersilahkan tamu undangan untuk dipersilahkan duduk.  Seksi Konsumsi PKK RT.08 RW.06 Tugas seksi konsumsi yaitu menyiapkan keperluan konsumsi. 43  Seksi Tempat dan Penerangan Tugas seksi tempat dan penerangan yaitu bertanggung jawab mengatur arahan tempat yang digunakan untuk pagelaran wayang kulit serta mengusahakan segala kebutuhan penerangan tempat tersebut.  Seksi Penerbitan Pedagang Tugas seksi penerbitan pedagang yaitu mendaftar dan mengkoordinir pedangang yang akan berjualan disepanjang jalan saat pagelaran wayang kulit.  Seksi Perlengkapan Tugas seksi perlengkapan yaitu bertanggung jawab dalam pengadaan dan pengecekan kebutuhan acara.  Seksi Sinoman Tugas seksi sinoman yaitu bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan seksi konsumsi untuk melakukan pengaturan makan dan minum untuk wiyaga, panitia, keamanan dan tamu.  Seksi Kegiatan Luar Tugas seksi kegiatan luar yaitu melakukan pengamatan langsung dikegiatan non wayang kulit dengan menuliskan dokumentasi tertulis.  Seksi Dokumentasi Tugas seksi dokumentasi yaitu mengabadikan kegiatan dengan merekam atau foto. 44 3. Pengarahan, Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya, langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan leading, secara sederhana, adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan Handoko, 2012:25. Ketua panitia dan orang yang dihormati mengarahan anggota panitia untuk bergerak sesuai dengan susunan kepanitian masing-masing guna meningkatkan efisiensi kegiatan. Kemampuan untuk memimpin program GBMT dibutuhkan komunikator demi kelancaran komunikasi untuk mengordinir anggota panitia dengan sikap: a. Reseptif, Bagi komunikator tidak akan ada ruginya untuk menerima gagasan dari orang lain, sebab tidak jarang sebuah gagasan yang semula dinilai buruk dapat dikembangkan sehingga menjadi sebuah gagasan yang bermanfaat Effendy, 2008:16-21. Hal itu menguatkan pendapat Bpk. Agus Prasetyo, Ketua RT 08 menyebutkan bahwa : “Senang sekali jika ada warga yang menyalurkan pemikirannya untuk berbagi. Saya akan menerima gagasan, bahkan kritik tersebut, karena kegiatan ini menyangkut kepentingan bersama.” 13 13 Hasil wawancara peneliti dengan Bpk. Agus Prasetyo Ketua RT 08, 13 November 2014. 45 b. Dijestif, Kemampuan komunikator dalam mencernakan gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan ia komunikasikan. Ia mampu memahami makna yang lebih luas dan lebih dalam dari yang tersurat, ia mampu melihat intinya yang hakiki seraya dapat melakukan prediksi akibat dari pengaruh gagasan atau informasi tadi Effendy, 2008:16-21. Kemampuan itu dapat dilihat dari pendapat Bpk. Agus Prasetyo, Ketua RT 08: “Saparan, pertunjukan wayang kulit itu dilaksanakan atas dasar nguri- uri warisan budaya yang dimiliki. Jika hanya melaksanakan tanpa memahami makna didalamnya bisa jadi kegiatan budaya akan hilang karena kurang memahami pentingnya nilai didalamnya. Tokoh masyarakat, sesepuh desa ataupun orang tua yang memahami makna kebudayaan harus berperan mengenalkan dan mengajarkan kepada generasi muda akan pentingnya warisan budaya dari nenek moyang. Kegiatan budaya pasti mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kebersamaan didalamn ya” 14 c. Asimilatif Kemampuan komunikator dalam menggoreskan gagasan atau informasi yang ia terima dari orang lain secara sistematis dengan apa yang telah ia miliki dalam benaknya, yang merupakan hasil pendidikan dan pengalamannya Effendy, 2008:16-21. Formulasi dari perpaduan kedua aspek tersebut dikembangkan sehinggga menjadi sebuah konsep GBMT 2014. Kemampuan itu menguatkan pendapat Bpk. Agus Prasetyo, Ketua RT 08 menyebutkan bahwa : 14 Hasil wawancara peneliti dengan Bpk. Agus Prasetyo Ketua RT 08, 13 November 2014. 46 “Pengaruh globalisasi menyebabkan sebagian dari generasi muda terkena dampaknya, mereka lebih menyukai hal yang berbau digital dan menyendiri. Kalau hal itu terus terjadi, mungkin saja kegiatan budaya saparan atau pertunjukan wayang kulit kehilangan penerus kebudayaan yang tidak mengeri makna dan nilai kebaikan didalamnya. Dengan mengangkat tema Generasi Belajar Mengenal Tradisi GBMT diharapkan mereka mengenal dan memahami makna kegiatan dengan bersentuhan langsung pada saat kegiatan dilaksanakan.” 15 4. Pengendalian. Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan controlling, atau sekarang banyak digunakan istilah pengendalian. Pengawasan controlling adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan Handoko, 2011: 25. Hal itu diperkuat oleh pendapat Bpk. Agus Prasetyo, Ketua RT 08 menyebutkan bahwa : “Memantau seluruh kegiatan apakah berjalan sesuai dengan perencanaan yaitu dengan terjun langsung atau memantau perkembangan baik dari laporan data tertulis dari sekretaris atau dari anggota panitia lainnya. Sehingga mampu memberi arahan atau menegur apabila salah satu anggota dianggap kurang efektif dalam me laksanakan tugasnya.” 16 Mengenai evaluasi kegiatan kepanitiaan Saparan dapat dilihat di bagian lampiran Laporan PertanggungJawaban 2014. 15 Hasil wawancara peneliti dengan Bpk. Agus Prasetyo Ketua RT 08, 13 November 2014. 16 Hasil wawancara peneliti dengan Bpk. Agus Prasetyo Ketua RT 08, 13 November 2014. 47

5.2 Pengaruh Tingkat Keberhasilan Strategi Komunikasi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Scene Musik Indie “SOHC” dalam Mempertahankan Eksistensi di Kota Salatiga T1 362012079 BAB V

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Mobil Foxy Salatiga dalam Mempertahankan Nilai Kelompok T1 362009032 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Mempertahankan Wayang Kulit Dalam Tradisi Saparan di Desa Warak RW VI Kota Salatiga T1 362010037 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Mempertahankan Wayang Kulit Dalam Tradisi Saparan di Desa Warak RW VI Kota Salatiga T1 362010037 BAB II

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Mempertahankan Wayang Kulit Dalam Tradisi Saparan di Desa Warak RW VI Kota Salatiga T1 362010037 BAB IV

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Mempertahankan Wayang Kulit Dalam Tradisi Saparan di Desa Warak RW VI Kota Salatiga T1 362010037 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Mempertahankan Wayang Kulit Dalam Tradisi Saparan di Desa Warak RW VI Kota Salatiga

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Youth Krew Salatiga dalam Mempertahankan Eksistensi Kelompok T1 362007026 BAB VI

0 0 2

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyebab Kegagalan dalam Pemberian ASI Eksklusif: Studi Kualitatif di Desa Warak T1 BAB V

0 0 3

T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Futsal Youthkrew Premier League dalam Eksistensi di Kota Salatiga T1 BAB VI

0 0 2