PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MINAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA (PTK di Kelas X2 SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010)

(1)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MINAT AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

(PTK di Kelas X2 SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010)

Oleh

PUTRI SELVIA SARI

Rendahnya minat, aktivitas dan hasil belajar fisika siswa pada mata pelajaran Fisika merupakan indikasi bahwa proses pembelajaran yang dilakukan selama ini belum optimal. Hal ini dilihat dari hasil belajar fisika siswa SMA Bina Mulya Bandar Lampung kelas X.2 masih rendah yaitu rata-rata hasil belajar siswa adalah 50, sedangkan standar nilai KKM yang ditetapkan di SMA Bina Mulya Bandar Lampung untuk siswa kelas X.2 adalah 60.

Tujuan penelitian ini adalah (1) meningkatkan minat belajar fisika siswa pada materi pokok suhu dan kalor melalui metode inkuiri terbimbing;

(2) meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa pada materi pokok suhu dan kalor melalui metode inkuiri terbimbing; (3) meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada materi pokok suhu dan kalor.


(2)

Putri Selvia Sari Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus, yang tiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan termasuk evaluasi didalamnya. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inkuiri terbimbing, yang bertujuan memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri konsep-konsep fisika dengan permasalahan yang diberikan atau dipilih oleh guru. Tahap-tahap pembelajaran inkuiri terbimbing terdiri dari: merumuskan masalah, membuat hipotesis, merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, mengumpulkan data, dan mengambil kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode inkuiri

terbimbing dapat meningkatkan minat, aktivitas, dan hasil belajar fisika siswa. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata minat, aktivitas, dan hasil belajar fisika siswa yang selalu meningkat setiap siklusnya. Pada siklus I, nilai rata-rata minat siswa sebesar 75,51%, pada siklus II sebesar 78,06% dan pada siklus III sebesar 79,85%. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 55,64%, pada siklus II sebesar 73,18% dan pada siklus III sebesar 80,15%. Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa pada siklus I sebesar 60,00%, pada siklus II sebesar 66,12% dan pada siklus III sebesar 70,33%.

Kata kunci: minat, aktivitas, hasil belajar, dan penerapan metode inkuiri terbimbing.


(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Nilai rata-rata minat siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai

siklus III. Pada siklus I, nilai rata-rata minat siswa adalah 75,51 dengan kategori minat sedang. Pada siklus II, nilai rata-rata minat siswa adalah 78,06 dengan kategori minat tinggi dan pada siklus III nilai rata-rata minat siswa mencapai 79,85 dengan kategori minat tinggi.

2. Nilai rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Pada siklus I, nilai rata-rata aktivitas siswa 55,64 dengan kategori kurang aktif. Pada siklus II, nilai rata-rata aktivitas siswa 73,18 dengan kategori cukup aktif dan pada siklus III nilai rata-rata aktivitas siswa mencapai 80,15 dengan kategori aktif.

3. Nilai rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Pada siklus I, hasil belajar siswa 60,00 dengan kategori cukup baik, pada siklus II hasil belajar siswa 66,12 dengan kategori baik dan pada siklus III hasil belajar siswa mencapai 70,33 dengan kategori baik.


(4)

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

Mengingat karakteristik siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam praktikum, diskusi, dan presentasi. Maka diharapkan selama pembelajaran dengan Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing dapat membuat siswa untuk lebih aktif menggunakan tahap-tahap pembelajaran inkuiri terbimbing.


(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan dapat membentuk manusia yang cerdas dan berkualitas. Oleh karena itu sudah semestinya pembangunan di sektor pendidikan menjadi prioritas utama pemerintah. Keberhasilan tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai bila didukung oleh komponen-komponen pilar pendidikan yang meliputi minat belajar siswa, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan tujuan pembelajaran. Guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan, perlu memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Pengelolaan proses pembelajaran yang efektif merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran yang muaranya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Peran seorang guru adalah fasilitator dalam pembelajaran, selain guru hendaknya mampu mengembangkan suasana belajar mengajar yang dapat menumbuhkan minat, rasa percaya diri serta sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif pada diri siswa. Dalam proses belajar mengajar, hendaknya siswa lebih banyak dilibatkan untuk aktif agar diperoleh hasil belajar yang baik.


(6)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi mata pelajaran Fisika di SMA Bina Mulya Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa nilai uji blok mata pelajaran Fisika kelas X.2 adalah 50. Berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan di SMA Bina Mulya Bandar Lampung untuk mata pelajaran Fisika yaitu 60, dapat teramati bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X.2 di SMA Bina Mulya Bandar

Lampung tergolong rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa diduga karena beberapa faktor, di antaranya siswa menganggap mata pelajaran Fisika merupakan salah satu mata pelajaran sains yang sulit untuk dipahami, kurangnya minat untuk mengikuti pelajaran Fisika dikarenakan sistem pembelajaran monoton yang dilakukan oleh guru.

Selain faktor tersebut, rendahnya hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh rendahnya aktivitas belajar siswa yang disebabkan karena kurangnya

keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, kurangnya keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan bertanya, dan kurangnya tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar, minat, dan aktivitas siswa, karena metode pembelajaran mempunyai peranan yang cukup besar dalam kegiatan

pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar, minat, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah melalui penerapan metode inkuiri terbimbing. Peran guru melalui


(7)

penerapan metode inkuiri terbimbing adalah sebagai pembimbing dan

fasilitator. Tugas utama guru adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada siswa untuk dipecahkan oleh siswa sendiri, sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran serta dituntut memperoleh pengalaman secara langsung dan menemukan sendiri ilmu pengetahuan yang terjadi dilingkungan sekitar.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana peningkatan minat belajar fisika siswa selama pembelajaran melalui penerapan metode inkuiri terbimbing?

2. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar fisika siswa selama pembelajaran melalui penerapan metode inkuiri terbimbing?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar fisika siswa selama pembelajaran melalui penerapan metode inkuiri terbimbing?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitan ini adalah:

1. Meningkatkan minat belajar fisika siswa dengan menerapkan metode inkuiri terbimbing.

2. Meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa dengan menerapkan metode inkuiri terbimbing.


(8)

3. Meningkatkan hasil belajar fisika siswa dengan menerapkan metode inkuiri terbimbing.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat: 1. Bagi siswa

a. Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran fisika. b. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika. c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika. 2. Bagi guru

a. Memberikan masukan bagi guru dan calon guru dalam kegiatan penerapan pembelajaran fisika dengan metode inkuiri terbimbing. b. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengidentifikasi kesulitan

belajar siswa dan menentukan bentuk tindakan yang sesuai guna meningkatkan minat, aktivitas dan hasil belajar fisika siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu tahapan pembelajaran inkuiri, siswa mengembangkan cara kerja untuk menyelidiki pertanyaan yang dipilih/diberikan guru.

2. Minat adalah hasil belajar yang sesuai dengan ranah afektif yang berisi rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas yang meliputi perasaan


(9)

senang, perhatian, rasa ingin tahu dan usaha yang dilakukan siswa terhadap suatu pembelajaran.

3. Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan belajar yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran meliputi aspek perilaku yang relevan dengan kegiatan pembelajaran.

4. Hasil belajar adalah bukti kemampuan atau keberhasilan kognitif siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai ketika evaluasi pembelajaran dilakukan.

5. Penelitian tindakan kelas ini pada siswa kelas X.2 SMA Bina Mulya Bandar Lampung Semester genap tahun pelajaran 2009/2010.

6. Materi pelajaran yang diberikan pada penelitian tindakan kelas ini adalah suhu dan kalor.


(1)

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

Mengingat karakteristik siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam praktikum, diskusi, dan presentasi. Maka diharapkan selama pembelajaran dengan Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing dapat membuat siswa untuk lebih aktif menggunakan tahap-tahap pembelajaran inkuiri terbimbing.


(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan dapat membentuk manusia yang cerdas dan berkualitas. Oleh karena itu sudah semestinya pembangunan di sektor pendidikan menjadi prioritas utama pemerintah. Keberhasilan tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai bila didukung oleh komponen-komponen pilar pendidikan yang meliputi minat belajar siswa, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan tujuan pembelajaran. Guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan, perlu memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Pengelolaan proses pembelajaran yang efektif merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran yang muaranya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Peran seorang guru adalah fasilitator dalam pembelajaran, selain guru hendaknya mampu mengembangkan suasana belajar mengajar yang dapat menumbuhkan minat, rasa percaya diri serta sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif pada diri siswa. Dalam proses belajar mengajar, hendaknya siswa lebih banyak dilibatkan untuk aktif agar diperoleh hasil belajar yang baik.


(3)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi mata pelajaran Fisika di SMA Bina Mulya Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa nilai uji blok mata pelajaran Fisika kelas X.2 adalah 50. Berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan di SMA Bina Mulya Bandar Lampung untuk mata pelajaran Fisika yaitu 60, dapat teramati bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X.2 di SMA Bina Mulya Bandar Lampung tergolong rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa diduga karena beberapa faktor, di antaranya siswa menganggap mata pelajaran Fisika merupakan salah satu mata pelajaran sains yang sulit untuk dipahami, kurangnya minat untuk mengikuti pelajaran Fisika dikarenakan sistem pembelajaran monoton yang dilakukan oleh guru.

Selain faktor tersebut, rendahnya hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh rendahnya aktivitas belajar siswa yang disebabkan karena kurangnya

keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, kurangnya keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan bertanya, dan kurangnya tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar, minat, dan aktivitas siswa, karena metode pembelajaran mempunyai peranan yang cukup besar dalam kegiatan

pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar, minat, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah melalui penerapan metode inkuiri terbimbing. Peran guru melalui


(4)

penerapan metode inkuiri terbimbing adalah sebagai pembimbing dan

fasilitator. Tugas utama guru adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada siswa untuk dipecahkan oleh siswa sendiri, sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran serta dituntut memperoleh pengalaman secara langsung dan menemukan sendiri ilmu pengetahuan yang terjadi dilingkungan sekitar.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana peningkatan minat belajar fisika siswa selama pembelajaran melalui penerapan metode inkuiri terbimbing?

2. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar fisika siswa selama pembelajaran melalui penerapan metode inkuiri terbimbing?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar fisika siswa selama pembelajaran melalui penerapan metode inkuiri terbimbing?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitan ini adalah:

1. Meningkatkan minat belajar fisika siswa dengan menerapkan metode inkuiri terbimbing.

2. Meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa dengan menerapkan metode inkuiri terbimbing.


(5)

3. Meningkatkan hasil belajar fisika siswa dengan menerapkan metode inkuiri terbimbing.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat: 1. Bagi siswa

a. Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran fisika. b. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika. c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika. 2. Bagi guru

a. Memberikan masukan bagi guru dan calon guru dalam kegiatan penerapan pembelajaran fisika dengan metode inkuiri terbimbing. b. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengidentifikasi kesulitan

belajar siswa dan menentukan bentuk tindakan yang sesuai guna meningkatkan minat, aktivitas dan hasil belajar fisika siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu tahapan pembelajaran inkuiri, siswa mengembangkan cara kerja untuk menyelidiki pertanyaan yang dipilih/diberikan guru.

2. Minat adalah hasil belajar yang sesuai dengan ranah afektif yang berisi rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas yang meliputi perasaan


(6)

senang, perhatian, rasa ingin tahu dan usaha yang dilakukan siswa terhadap suatu pembelajaran.

3. Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan belajar yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran meliputi aspek perilaku yang relevan dengan kegiatan pembelajaran.

4. Hasil belajar adalah bukti kemampuan atau keberhasilan kognitif siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai ketika evaluasi pembelajaran dilakukan.

5. Penelitian tindakan kelas ini pada siswa kelas X.2 SMA Bina Mulya

Bandar Lampung Semester genap tahun pelajaran 2009/2010.

6. Materi pelajaran yang diberikan pada penelitian tindakan kelas ini adalah suhu dan kalor.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MINAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA (PTK di Kelas X2 SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010)

0 3 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP HIDROKARBON (PTK Pada Siswa Kelas X2 SMAN 15 Bandar Lampung TP 2009-2010)

1 5 99

PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN KONSEPSISTEM KOLOID (PTK Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Bandar Lampung 2010-2011)

0 5 49

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

0 20 52

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

12 48 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Natar, Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 6 52

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA (PTK pada siswa Kelas VII di SMP PGRI 2 Braja Selebah T.P. 2012/2013)

0 3 40

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR

0 0 9

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 0 13

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X2 SMA NEGERI PARANGLOE

0 0 6