Nilai Tukar Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Deposito

commit to user 35 moneter akan mempunyai dampak terhadap pilihan investasi. Apabila pemerintah mendorong bank untuk meningkatkan bunga deposito sehingga tingkat bunga deposito lebih tinggi daripada tingkat bunga obligasi, masyarakat akan cenderung memilih deposito sebagai tempat untuk menginvestasikan dana yang dimilikinya. Sebaliknya apabila pemerintah menekan kenaikan tingkat bunga deposito, maka masyarakat akan lebih menyukai berinvestasi di pasar modal. Di Indonesia sendiri pemerintah mempunyai kebijakan membebaskan masing-masing bank untuk menetapkan kebijakan tingkat bunganya liberalisasi. Adanya kenaikan suku bunga deposito akan mendorong masyarakat untuk menaikan jumlah deposito berjangka yang diinvestasikan.

c. Nilai Tukar

Iskandar Simorangkir dan Suseno 2005: 4-5 menjelaskan nilai tukar mata uang atau yang sering disebut dengan kurs adalah harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik atau dapat juga dikatakan harga mata uang domestik terhadap mata uang asing. Sebagai contoh nilai tukar NT Rupiah IDR terhadap Dolar Amerika USD adalah harga satu dolar Amerika USD dalam Rupiah IDR, atau dapat juga sebaliknya diartikan harga Rupiah terhadap satu Dolar Amerika. Apabila nilai tukar didefinisikan sebagai nilai Rupiah dalam valuta asing dapat diformulasikan sebagai berikut : commit to user 36 NT IDRUSD = Rupiah yang diperlukan untuk membeli 1 dolar Amerika USD Dalam hal ini, apabila NT meningkat maka berarti Rupiah mengalami depresiasi, sedangkan apabila NT menurun maka Rupiah mengalami apresiasi. Sementara untuk sesuatu negara menerapkan sistem nilai tukar tetap, perubahan nilai tukar dilakukan secara resmi oleh pemerintah. Kebijakan suatu negara secara resmi menaikkan nilai mata uangnya terhadap mata uang asing disebut revaluasi, sementara kebijakan menurunkan nilai mata uangnya terhadap mata uang asing disebut devaluasi. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian tersebut diberikan contoh sebagai berikut. Misalnya, nilai tukar satu dolar Amerika USD terhadap mata uang Rupiah sebesar Rp 8.500. Apabila nilai tukar satu USD berubah menjadi Rp 9.000, maka nilai tukar rupiah mengalami penurunan atau depresiasi. Sebaliknya apabila nilai tukar rupiah mengalami peningkatan maka disebut apresiasi. Apabila nilai tukar didefinisikan sebagai nilai valuta asing terhadap Rupiah. NT USDIDR = Dolar Amerika yang diperlukan untuk membeli sati Rupiah Apabila menggunakan konsep ini, jika NT meningkat, maka Rupiah mengalami apresiasi untuk sistem nilai tukar tetap, sedangkan apabila NT commit to user 37 menurun, maka Rupiah mengalami depresiasi untuk sistem nilai tukar mengambang bebas atau devaluasi untuk sistem nilai tukar tetap. Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Indonesia diberi kewenangan untuk melakukan kebijakan nilai tukar yang ditetapkan pemerintah tersebut. Secara umum kebijakan nilai tukar yang ditempuh Bank Indonesia dapat berupa : 1 Devaluasi atau revaluasi mata uang Rupiah terhadap mata uang asing dalam sistem nilai tukar tetap, 2 Intervensi di pasar valuta asing dalam sistem nilai tukar mengambang, dan 3 Penetapan nilai tukar harian dan lebar kisaran intervensi dalam sistem nilai tukar mengambang terkendali. Dengan dianutnya sistem nilai tukar mengambang sejak Agustus 1997, pergerakan nilai tukar Rupiah pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan valuta asing di pasar. Dalam kaitan ini, kebijakan nilai tukar yang ditempuh Bank Indonesia berupa intervensi di pasar valuta asing lebih diarahkan untuk menstabiilkan menghindari gejolak nilai tukar Rupiah di pasar. Intervensi tidak dimaksudkan untuk mencapai atau mengarahkan pergerakan nilai tukar Rupiah pada tingkat atau kisaran tertentu. commit to user 38 1 Sistem Nilai Tukar Nilai tukar suatu mata uang didefinisikan sebagai harga relatif dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Pada dasarnya terdapat tiga sistem nilai tukar Kebanksentralan BI : 2004, yaitu : a Sistem Nilai Tukar Mengambang Floating Exchange Rate System Pada sistem ini, nilai tukar dibiarkan bergerak bebas sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terdapat di pasar. Dengan demikian, nilai tukar akan menguat apabila terjadi kelebihan penawaran di atas permintaan, dan sebaliknya nilai tukar akan melemah apabila terjadi kelebihan permintaan di atas penawaran yang ada pada pasar valuta asing. Bank sentral dapat saja melakukan intervensi di pasar valuta asing, yaitu dengan mejual devisa dalam hal terjadi kukurangan pasokan atau membeli devisa apabila terjadi kelebihan penawaran untuk menghindari gejolak nilai tukar yang berlebihan di pasar. Akan tetapi, intervensi yang dimaksud tidak diarahkan untuk mencapai target tingkat nilai tukar tertentu atau dalam kisaran tertentu. Namun ada beberapa negara yang nilai tukar beberapa mata uang utama major currencies , seperti Dolar AS, Euro, Mark Jerman, Yen Jepang, Franc Swiss, dan Poundsterling Inggris, ditentukan oleh kekuatan commit to user 39 pasar market forces dan dibiarkan mengambang bebas terhadap mata uang negara lain. Dalam sistem ini tidak terdapat tindakan intervensi yang dilakukan pemerintah Bank Sentral untuk mempengaruhi nilai tukarnya. b Sistem Nilai Tukar Tetap Fixed Exchange Rate System Pada sistem ini, nilai tukar atau kurs suatu mata uang terhadap mata uang lain ditetapkan pada nilai tertentu misalnya, nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika adalah Rp 8000,00 per dolar. Pada nilai tukar ini bank sentral akan siap untuk menjual dan membeli kebutuhan devisa untuk mempertahankan nilai tukar yang ditetapkan. Apabila nilai tukar tersebut tidak dapat dipertahankan, maka bank sentral dapat melakukan devaluasi ataupun revaluasi nilai tukar yang ditetapkan. c Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali Managed Floating Exchange Rate System Sistem nilai tukar mengambang terkendali merupakan sistem yang berada diantara kedua sistem nilai tukar di atas. Dalam sistem nilai tukar ini, bank sentral menetapkan batasan suatu kisaran tertentu dari pergerakan nilai tukar yang disebut batas pita intervensi intervention bond . Nilai tukar akan ditentukan mekanisme pasar sepanjang berada dalam batas kisaran pita intervensi tersebut. commit to user 40 Apabila nilai tukar menembus batas atas atau batas bawah dari kisaran tersebut, bank sentral akan secara otomatis melakukan intervensi di pasar valuta asing sehingga nilai tukar bergerak kembali ke dalam pita intervensi. Bank sentral tidak menetapkan suatu acuan tingkatlevel nilai tukar tertentu, seperti yang diterapkan oleh sepuluh negara Eropa yang tergabung dalam European Monetary System 1992.

d. Inflasi