commit to user
59
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Perkembangan Permintaan Deposito
Berdasarkan tabel 1.1 yang menunjukkan posisi deposito berjangka pada bank umum konvensional di Indonesia tahun 2004.1 – 2009.4, maka
dapat dijelaskan bahwa permintaan deposito di Indonesia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini terlihat dari permintaan deposito
pada tahun 2004.1 sebesar Rp 331.603 milyar menjadi Rp 856.741 milyar pada tahun 2009.4. Pada tahun 2008.4 permintaan deposito bank umum
konvensional sebesar Rp 824.704 meningkat cukup pesat dari tahun 2008.3 yaitu sebesar Rp Rp 606.906 milyar. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat
kepercayaan nasabah terhadap kinerja bank karena profitabilias dan
permodalan perbankan yang tetap terjaga di level yang cukup tinggi meski sedikit menurun pada awal tahun 2008 dan industri perbankan cenderung
melakukan penyaluran kredit yang lebih tinggi dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK. Bank umum mencatat pertumbuhan kredit sebesar Rp308,0
triliun 29,5 sementara DPK tumbuh sebesar Rp242,6 triliun 16,1, sehingga total aset meningkat sebesar Rp324.1 triliun 16,3.
commit to user
60
Kenaikan kredit yang lebih tinggi dibandingkan DPK khususnya di paruh pertama 2008, menyebabkan perbankan menggunakan secondary
reserve dana tersebut
dapat disalurkan lagi dalam bentuk kredit atau surat berharga untuk membiayai sebagian kreditnya. Kondisi ini tercermin pada
kepemilikan SBI sampai dengan Agustus 2008 yang terus turun. Namun demikian seiring dengan kenaikan suku bunga simpanan sejak paruh kedua
2008, DPK kembali mengalami pertumbuhan yang signifikan pada akhir
tahun. Kenaikan DPK terutama berasal dari deposito yang tumbuh sebesar 23,7. Hal ini terkait dengan upaya perbankan menarik dana masyarakat
untuk membiayai kenaikan kredit yang cukup pesat. Sementara itu, giro dan tabungan masing-masing tumbuh 6 dan 13,7. Sampai dengan Desember
2008 deposito masih mendominasi DPK dengan pangsa 47. Laporan
Pengawasan Perbankan, 2008
2. Perkembangan PDB Perkapita