29
BAB III METODE PENCIPTAAN
A. Dasar Penciptaan
Konsep  penciptaan  hiasan  terarium  ini  berawal  dari  melihat  realitas  yang ada, yaitu kebutuhan masyarakat perkotaan yang ingin memiliki tanaman dirumah
tetapi terkendala dengan keterbatasan lahan. Selain terbatasnya lahan, kesibukan, kebisingan  dan  polusi  yang  umum  dijumpai  di  daerah  perkotaan  juga
menyebabkan  suasana  menjadi  panas  dan  kurang  nyaman.  Keadaan  seperti  ini secara  langsung  maupun  tidak  langsung  akan  mempengaruhi  ketentraman
penghuninya.  Salah  satu  solusinya  adalah  dengan  menghadirkan  terarium  dalam ruangan.
Untuk  menciptakan  terarium  yang  inovatif  tentunya  perlu  adanya kombinasi  dengan  bahan  tertentu.  Penulis  mempunyai  gagasan  untuk
mengkombinasikan terarium dan miniatur berbahan dasar limbah menjadi sebuah karya  inovasi  yang  baru.  Limbah  adalah  bahan  yang  potensial  dan  dapat
dikombinasikan dengan terarium. Limbah yang dipakai berupa kayu Jati Belanda yang didapatkan dari bekas palet barang. Kayu Jati Belanda dipilih sebagai bahan
inovasi karena memilki tekstur serat kayu yang indah dibandingkan kayu lain. Terciptanya  ide  membuat  hiasan  terarium  berupa  miniatur,  terinspirasi
dari  kegemaran  penulis  mengkoleksi  suvenir  khas  dari  berbagai  tempat. Sehingga karya terarium yang dibuat, selain berfungsi sebagai media tanam dan
hiasan,  juga  berfungsi  sebagai  suvenir  atau  kenang-kenangan.  Konsep  terarium mengangkat tema retro masa lalu dengan hiasan berupa miniatur yang sumber
idenya  terinspirasi  dari  tempat –tempat  yang  menjadi  kenangan  bagi  penulis.
Tempat-tempat  kenangan  tersebut  seperti  tempat  wisata  rumah  kurcaci,  pantai, hotel,  stasiun  kereta,  toko  kecil,  rumah  pohon,  rumah  tua,  kincir  angin,  dan
suasana  kampung  halaman.  Dalam  perwujudannya  miniatur  tempat  kenangan disusun bersama taman menjadi perwujudan dunia kecil di dalam terarium.
Pembuatan  hiasan  terarium  diawali  dengan  tahap  eksperimen.  Hal  ini dilakukan  agar  terarium  tersebut  mampu  memenuhi  nilai  ergonomi  dan  nilai
estetik sehingga mampu meningkatkan nilai jual tersebut. Tahap eksperimen ini dilakukan  dengan  cara  membuat  rencana  ukuran  terarium  melalui  sketsa.
Visualisasi  hiasan  terarium  dari  limbah  kayu  palet  ini  menggunakan  warna  asli kayu  karena  ingin  menampilkan  kesan  natural.  Pewarnaan  pada  miniatur  tidak
dilakukan  secara  asal,  melainkan  dilakukan  berdasarkan  pertimbangan  kesan yang  ditimbulkan  dari  masing-masing  warna.  Pemberian  finishing  clear  doff
pada  seluruh  hasil  terarium  bertujuan  untuk  mengurangi  pantulan  cahaya  dan lebih menunjukkan sisi natural.
B. Metode Penciptaan