23
Chamamah-Soeratno dalam Sukadaryanto 1996:11 struktur naratif dikatakan sebagai perwujudan bentuk penyajian peristiwa yang menjadi pokok
pembicaraan dalam wacana dengan berbagai relasi yang mengaitkan peristiwa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa struktur naratif merupakan sebuah alat
untuk menemukan unsur-unsur pembentuk dalam sebuah karya sastra dan untuk mencari pokok pembicaraan dalam sebuah wacana teks.
Kaum Strukturalis beranggapan bahwa setiap narasi itu mempunyai dua elemen. Elemen yang pertama yaitu berupa story content yang berisi
serangkaian peristiwa atau kejadian events dan existents. Elemen kedua berupa discourse yang berisi ekspresi atau alat untuk mengungkapkan cerita. Struktur
narataif itu sebenarnya merupakan penanda atau event, character, dan setting; dan merupakan pertanda unsur-unsur yang terdapat dalam narasi Chatman dalam
Sukadaryanto, 1996:12. Dalam ranah uraian mengenai teori struktur naratif ini dibicarakan
komponen-komponen teks naratif, tiga nosi kunci struktur, ruang lingkup kajian teori struktur naratif, terminology-terminologi dalam analisis naratif sekuen,
kernel, dan satelite, serta tiga level dalam dunia naratif.
2.3.1 Komponen-komponen Teks Naratif
Chatman 1980:19 mengatakan bahwa kaum strukturalis beranggapan setiap teks naratif memiliki dua komponen utama, yaitu:
1. Komponen cerita story merupakan isi teks naratif yang berupa rangkaian
peristiwa-peristiwa atau events terdiri atas tindakan-tindakan atau actions dan kejadian-kejadian atau happenings yang merangkai keberadaan eksisten-
24
eksisten atau existents yang terdiri atas tokoh-tokoh atau characters dan perangkat-perangkat latar atau items of setting. Komponen ini merupakan
petanda signified. 2.
Komponen wacana discourse merupakan penanda signifier yang mengakibatkan komponen cerita story dapat menemukan bentuk
pengkomunikasiannya. Bertolak dari pandangan Chatman 1980:19, dapat dikemukakan
pernyataan yang lebih sederhana bahwa komponen cerita mengacu pada segala apa yang dideskripsikan dengan perantara medium bahasa di dalam teks naratif
sedangkan komponen wacana lebih menempatkan posisi kestatusannya sebagai alat yang mempertemukan jalinan komunikasi antara penulis pihak yang
mempergunakan komponen wacana sebagai alat untuk mengekspresikan komponen cerita ke dalam teks naratif hasil karyanya dan pembaca pihak yang
mempergunakan komponen wacana yang menjadi alat baginya untuk meresepsi komponen cerita dari teks naratif yang berada dalam rengkuh kegiatan
pembacanya. Menurut Rimmon-Kenan dalam Chatman 1980:34 pengekspresian suatu
cerita dapat dimasukkan ke dalam terminologi narration. Terminologi narration ini merujuk pada dua hal, yaitu: proses yang menempatkan narrative sejajar
dengan komponen story-nya Chatman sebagai message atau pesan naratif yang dapat dikodeverbalkan sejajar dengan komponen discourse-nya Chatman yang
ditransmisikan dari addresser dalam hal ini penulis kepada addrese dalam hal
25
ini pembaca dan bahasa sebagai kode verbal yang menjadi medium dalam proses pentransmisian message itu yang berwujud teks sebagai alat komunikasi.
Berdasarkan uraian di atas, Nurgiantoro 1994:28 mengemukakan diagram sebagai berikut:
2.3.2 Tiga Nosi Kunci Konsep Struktur