Tiga Nosi Kunci Konsep Struktur

25 ini pembaca dan bahasa sebagai kode verbal yang menjadi medium dalam proses pentransmisian message itu yang berwujud teks sebagai alat komunikasi. Berdasarkan uraian di atas, Nurgiantoro 1994:28 mengemukakan diagram sebagai berikut:

2.3.2 Tiga Nosi Kunci Konsep Struktur

Menurut Piaget sebagaimana dikutip Chatman 1980:20-21 bahwa konsep struktur itu ada tiga karakteristik mendasar yang harus hadir; yakni keutuhan wholeness, transforamasi transformation, dan regulasi diri self-regulation. Ditulis Chatman lebih lanjut, setiap kelompok objek tanpa adanya ketiga property karakteristik ini hanyalah keseluruhan aggregate dan bukanlah merupakan struktur structur. 26 Nosi kunci keutuhan merujuk pada konsep artian bahwa dunia naratif dalam teks merupakan bentukan elemen-elemen yang dibangun dari peristiwa- peristiwa dan eksisten-eksisten. Keduanya bukan sekedar gabungan yang tidak mengisyaratkan suatu kesatuan dalam komponen cerita. Baik peristiwa-peristiwa maupun eksisten-eksisten itu masing-masing bersifat tunggal dan otonom tetapi sekaligus juga bersifat naratif narrative yang merupakan sebuah kesatuan yang bersifat sekuensial a sequential composite. Dikatakan merupakan sebuah kesatuan yang bersifat sekuensial, maksudnya baik peristiwa-peristiwa maupun eksisten-eksisten merupakan perwujudan suatu kesatuan yang di dalamnya terdapat sekuen-sekuen. Menurut pandangan Chatman 1980:45, sekuen-sekuen merupakan peristiwa-peristiwa naratif yang memiliki korelasi dan saling mengikat dalam suatu tautan hubungan sebab-akibat causative baik secara eksplisit maupun secara implisit. Struktur dunia naratif dalam teks selain memerlukan kehadiran nosi kunci keutuhan juga secara simultan memerlukan pula nosi kunci transformasi dan nosi kunci regulasi diri. Nosi kunci transformasi memiliki peran dalam proses pengekspresian peristiwa-peristiwa naratif seperti di dalam linguistik, sebuah elemen struktur batin harus ditransformasikan terlebih dahulu agar dibentuk menjadi struktur lahir. Nosi kunci transformasi mengambil peranan misalnya, pilihan pengarang dalam menyusun peristiwa-peristiwa naratif. Kemungkinan-kemungkinan pilihan pengarang itu antara lain dapat berupa penyusunan peristiwa-peristiwa naratif dalam sekuen-sekuen dengan efek kausal atau sekuen-sekuen dengan efek sorot balik. 27 Chatman 1980:20-21 mengatakan bahwa nosi kunci regulasi diri berarti bahwa struktur itu merupakan pewarna utama bentukan dan bersifat terbuka pada dirinya sendiri. Menurut Piaget, adanya nosi regulasi diri ini ditandai dengan kondisi transformasi yang inheren di dalam sebuah struktur dan tidak akan pernah melompat keluar sistem tetapi selalu menjadi pusat penyebab dari kehadiran elemen-elemen bawahan satellites dan menjaga keteraturan hubungan antar elemen-elemen atasan kernels. Sebagai gambaran analogis, misalnya, dalam penambahan atau pengurangan dua kelompok angka, kelompok yang satu akan mendapat penambahan atau pengurangan sedangkan kelompok yang lain akan memberi penambahan atau pengurangan dari keseluruhan angka. Inilah makna terbuka dari suatu struktur. Terbuka dalam artian akan membuka suatu proses tindakan lebih lanjut dalam elemen-elemen atasan kernel-kernel berikutnya. Uraian di atas dapat dikatakan bahwa struktur structur merupakan perwujudan suatu kesatuan karya sastra yang di dalamnya terdapat sekuen-sekuen yang disusun menjadi peristiwa-peristiwa naratif dan bersifat terbuka.

2.3.3 Ruang Lingkup Kajian Teori Strukturalisme Naratif