BAB 2 Gambaran Umum

(1)

A. Keadaan Geografi

Kecamatan Singkawang Tengah termasuk ke dalam Pemerintah Kota Singkawang Propinsi Kalimantan Barat, yang terbentuk seiring dengan pembentukan daerah otonom baru Kota Singkawang dan diperkuat dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Perubahan Nama Kecamatan di Kota Singkawang. Kecamatan Singkawang Tengah wilayahnya merupakan hamparan, berbukit serta pesisir pantai. Kecamatan Singkawang Tengah mempunyai batas-batas wilayah administrasi antara lain:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Singkawang Utara 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Singkawang Timur 3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Singkawang Timur 4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Singkawang Barat

Kecamatan Singkawang Tengah mempunyai luas wilayah 3,157 ha dan terdiri dari 6 Kelurahan. Untuk lebih jelasnya mengenai nama dan luas wilayah kelurahan yang ada di Kecamatan Singkawang Tengah dapat dilihat pada tabel di berikut ini :


(2)

Tabel 1

Nama Kelurahan di Kecamatan Singkawang Tengah

No Nama Kelurahan Luas Wilayah (km²)

1. Roban 20,00

2 Condong 2,00

3 Sekip Lama 0,75

4 Jawa 2,18

5 Sungai Wie 3,02

6 Bukit batu 3,62

Jumlah 31,57

Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah.

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Kelurahan Roban memiliki luas wilayah yang cukup besar, selanjutnya Kelurahan Bukit Batu, Sungai Wie, Jawa, Condong dan terakhir adalah Sekip Lama. Luasnya wilayah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi beban tugas camat sehingga diperlukan aparat kecamatan yang mempunyai etos kerja tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

B. Keadaan Demografi

Penduduk Kecamatan Singkawang Tengah berdasarkan keadaan data sampai dengan bulan September 2006 adalah sebanyak 51,594 orang. Dengan karakteristik yang cukup unik, Kecamatan Singkawang Tengah memiliki struktur penduduk yang heterogen dan didominasi oleh melayu, cina, dan dayak serta kelompok etnis lainnya yang hidup secara berdampingan dengan damai. Penduduk di Kecamatan Singkawang Tengah pada umumnya sedang dalam tahap proses perkembangan dimana cara berfikirnya masih ditemui sebagian dari mereka berfikir tradisional. Artinya dalam memecahkan permasalahan masih ada diantara mereka yang mempergunakan cara-cara kekerasan. Contohnya ada sebagian tokoh masyarakat yang mengorganisir penduduk


(3)

setempat untuk menentang pembangunan rumah singgah yang ada di perbatasan Kelurahan Roban dan Kelurahan Condong. Hal ini tentunya tidak akan terjadi apabila mereka menyerahkan permasalahan ini kepada pihak yang berwajib atau instansi pemerintah setempat.

Tabel berikut ini menunjukkan jumlah penduduk Kecamatan Singkawang Tengah tahun 2006 sampai dengan keadaan Bulan September berdasarkan jumlah pada tiap-tiap kelurahan :

Tabel 2

Jumlah Penduduk Kecamatan Singkawang Tengah Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006

Jenis kelamin

No Kelurahan

Laki-laki Perempuan

Jumlah

1 Roban 10,434 10,021 20,455

2 Condong 6,859 6,926 13,785

3 Sekip Lama 3,641 3,548 7,189

4 Jawa 1,943 2,019 3,962

5 Sungai Wie 1,706 1,691 3,697

6 Bukit batu 1,267 1,239 2,506

Jumlah 25,850 25,444 51,594

Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah.

Persebaran penduduk di Kecamatan Singkawang Tengah tidak merata, dimana kepadatan yang tinggi pada pusat perkotaan dan kepadatan yang rendah untuk di luar perkotaan/pinggir kota. Kelurahan Roban mempunyai jumlah penduduk yang cukup tinggi dibandingkan dengan kelurahan yang lain. Hal ini, oleh karena kelurahan Roban lebih maju dan mempunyai sarana dan prasarana yang lebih baik dari kelurahan yang lain seperti pasar, sekolah, perumahan nasional. Berdasarkan rencana pemekaran


(4)

kelurahan yang digagas oleh pemerintah kota kedepan Kelurahan Roban akan dimekarkan menjadi 2 (dua) kelurahan. Berdasarkan data itu dapat diketahui bahwa keadaan penduduk dari jumlah laki-laki lebih banyak dari jumlah wanita. Selanjutnya penduduk Kecamatan Singkawang Tengah menurut kelompok umur dapat diketahui pada tabel berikut :

Tabel 3

Jumlah Penduduk menurut kelompok umur Keadaan hingga Bulan September 2006

Jenis Kelamin Jumlah No Golongan Umur

Laki-Laki Perempuan

Jumlah

1 0 – 4 2,584 2,506 5,090

2 5 – 9 2,347 2,247 4,594

3 10 – 14 2,858 2,944 5,802

Jumlah I 7,789 7,697 15,486

4 15 – 19 2,428 2,476 4,904

5 20 – 24 1,272 1,337 2,609

6 25 – 29 2,146 1,730 3,876

7 30 – 34 1,697 1,867 3,564

8 35 – 39 1,686 1,629 3,315

9 40 – 44 1,487 1,471 2,958

10 45 – 49 1,494 1,414 2,908

11 50 – 54 1,419 1,502 2,921

Jumlah II 13,629 13,426 27,055

12 55 – 59 1,361 1,237 2,598

13 60 – 64 1,226 1,193 2,419

14 65 – 69 878 977 1,855

15 70 – 74 590 645 1,235

16 75 Keatas 414 532 946

Jumlah III 4,469 4,584 9,053

25,887 25,707 51,594 Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah.

Berdasarkan data tersebut jelas terlihat bahwa kelompok usia produktif sebesar 27.055 orang. Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk


(5)

Kecamatan Singkawang tengah adalah usia produktif, adapun sisanya adalah balita dan lanjut usia. Jumlah usia produktif tersebut dapat berpengaruh positif untuk pembangunan, namun dapat pula berpengaruh negatif apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.

C. Keadaan Sosial Budaya

Kondisi angkatan kerja di Kecamatan Singkawang Tengah, sebagaimana dengan di daerah lain terhitung pada kelompok umur 15 tahun sampai 54 tahun. Salah satu permasalahan berkaitan dengan angkatan kerja adalah pengangguran. Hal terjadi akibat terjadinya ketidakseimbangan antara penyerapan tenaga kerja dengan penyediaan lapangan kerja. Kehidupan masyarakat Kecamatan Singkawang Tengah dipandang sudah relatif baik dimana masyarakat mempunyai mata pencaharian yang beragam, namun pada umumnya mereka bermata pencaharian sebagai swasta, PNS, dan buruh. Adapun jenis mata pencaharian penduduk Kecamatan Singkawang Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4

Keadaan Penduduk menurut Lapangan Usaha Di Kecamatan Singkawang Tengah Tahun 2006

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1. PNS 2,124

2. ABRI 614

3. Swasta 3,504

4. Dagang 980

5. Petani 782

6. Pensiunan 979

7. Nelayan 267

8. Buruh 1,287

Jumlah 10,537


(6)

D. Pendidikan

Sumber daya manusia merupakan salah satu potensi yang sangat esensial dalam pelaksanaan pembangunan. Selain itu, terwujudnya masyarakat yang semakin sejahtera dapat diperoleh melalui peningkatan pendidikan. Berdasarkan data di lapangan diketahui bahwa tingkat pendidikan di Kecamatan Singkawang Tengah masih cukup rendah, khususnya untuk tingkat SLTP ke atas. Hal ini, dikarenakan pelayanan pendidikan belum merata dan belum menjangkau seluruh wilayah, banyaknya sarana dan prasarana pendidikan yang rusak dan ketidakmampuan masyarakat dalam melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Walaupun pendidikan di Kecamatan Singkawang Tengah dapat dikatakan maju, dimana sarana dan prasarana pendidikan cukup memadai walaupun masih ada kekurangan, apabila dikaitkan dengan perkembangan penduduk dan sekolah maka sarana dan prasarana pendidikan perlu mendapat perhatian yang terus menerus. Untuk mengetahui sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Singkawang Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5

Banyaknya Sekolah Menurut Jenisnya

Di Kecamatan Singkawang Tengah hingga Bulan September 2006

No Jenis Sekolah Jumlah

1. TK Negeri 1

2. TK Swasta 6

3. SD Negeri 21

4. SD Swasta 2

5. SLTP Negeri 3

6. SLTP Swasta 8

7. SLTA Negeri 4

8. SLTA Swasta 5

Jumlah 50


(7)

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa di Kecamatan Singkawang Tengah terdapat 21 Sekolah Dasar Negeri dan 2 (dua) Sekolah Dasar Swasta, 3 (tiga) SLTP negeri dan 8 (delapan) SLTP swasta. Hal ini dalam rangka mensukseskan pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun yang sedang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Ada wacana dari Pemerintah Kota Singkawang untuk menggabungkan beberapa SD, SMP dan SMA dalam satu lokasi di tiap-tiap kecamatan agar para peserta didik dapat menimba ilmu dari tingkat dasar hingga ke tingkat atas.

Tingkat pendidikan masyarakat secara nyata akan mempengaruhi beban tugas camat, pada dua sisi. Jika pendidikan masyarakat rendah, maka camat akan mengalami kesulitan dalam mengadakan perubahan dan memperkenalkan hal-hal baru. Keikutsertaan dalam pembangunan lebih didasarkan kepada kepatuhan diri pada kesadaran bahwa mereka adalah juga subjek pembangunan, sedangkan disisi lain jika pendidikan masyarakat sudah tinggi maka beban tugas camat juga akan bertambah berat karena mereka juga umumnya kritis, cepat tanggap, penuh inisiatif.

E. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu komponen ukuran tingkat kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan oleh derajat kesehatan masyarakat. Di Kecamatan Singkawang Tengah derajat kesehatan masyarakat dapat diamati melalui beberapa unsur, meliputi angka kesakitan, angka kematian, dan status gizi yang menunjukkan kondisi tidak begitu menggembirakan. Permasalahan di bidang kesehatan disebabkan pelayanan kesehatan masyarakat yang belum merata dan belum menjangkau seluruh wilayah, cukup banyaknya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang rusak dan


(8)

kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan lingkungan sehat masih kurang. Selain itu penyedian air bersih berpengaruh pula terhadap kesehatan juga belum optimal. Kesehatan sebagai unsur terpenting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena dengan tingkat kesehatan yang baik maka manusia akan lebih mudah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan melalui pendidikan dan latihan yang pada akhirnya menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Tabel 6

Keadaan Fasilitas Sarana dan Prasarana Kesehatan Di Kecamatan Singkawang Tengah Tahun 2006

No Jenis Jumlah

1. RSU 1

2. RS Bersalin 0

3. Rumah bersalin 5

4. Puskesmas 2

5. Puskesmas Pembantu 1

6. Poliklinik 3

7. BKIA 2

8. Posyandu 36

9. Polindes 5

10. Dokter praktek 5

11. Toko obat 13

Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa fasilitas sarana dan prasarana kesehatan di Kecamatan Singkawang Tengah cukup baik hal ini terlihat dari banyaknya rumah sakit bersalin, polindes, dokter praktek serta posyandu yang ada di tingkat kelurahan. Hal ini dapat berakibat meningkatnya kesehatan ibu dan bayi sehingga menekan tingginya akan kematian bayi.


(9)

Pembangunan kesehatan di Kota Singkawang yang digagas oleh Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Kesehatan dengan visinya Singkawang Sehat 2010 bahwa pembangunan kesehatan harus mampu meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatkan gizi masyarakat dan membudayakan hidup bersih dan sehat serta didukung oleh prasarana pemukiman yang memadai.

F. Agama

Pembangunan di bidang agama diupayakan dapat mengembangkan pemahaman dan suasana kehidupan yang harmonis, baik secara kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, pemahaman akan nilai-nilai keagamaan perlu ditingkatkan dalam rangka mengukuhkan penyiapan sumber daya manusia yang mempunyai landasan spiritual, moral dan etika yang kuat. Di Kecamatan Singkawang Tengah dirasakan suasana kerukunan umat beragama yang cukup harmonis, namun demikian masih ada beberapa kendala yang dihadapi antara lain masih adanya umat beragama yang kurang memahami nilai-nilai agama masing-masing secara utuh, masih rendahnya kesadaran sebagian umat beragama untuk beribadah dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dalam kehidupannya.

Tabel 7

Keadaan Fasilitas Sarana dan Prasarana Tempat Ibadah Di Kecamatan Singkawang Tengah Tahun 2006

No Jenis Tempat Ibadah Jumlah

1. Mesjid 31

2. Surau 21

3. Gereja 6

4. Pura 0

5. Kelenteng 9


(10)

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa jumlah mesjid dan surau di Kecamatan Singkawang Tengah cukup banyak. Hal ini dapat dipahami bahwa penduduk Kecamatan Singkawang Tengah banyak yang memeluk agama Islam. Sebagian penduduk cina memeluk agama konghucu yang telah diakui oleh pemerintah, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah mereka di kelenteng. Pemerintah Kota Singkawang setiap tahun anggaran mengalokasikan dana bantuan rumah ibadah kepada masing-masing pengurus rumah ibadah, hal ini dilakukan agar pembinaan keagamaan di Kota Singkawang dapat berjalan dengan baik.

G. Pemerintahan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten / Kota yang dipimpin oleh Kepala Kecamatan yang disebut Camat. Camat diangkat oleh Bupati / Walikota atas usul Sekretaris Daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat. Selanjutnya camat menerima pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati / Walikota

Pemerintah Kota Singkawang yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2000 yang disusul kemudian dengan Keputusan Gubernur Kalbar Nomor 20 Tahun 2002 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah dan Sekretariat DPRD. Selanjutnya diperbarui dengan Perda Nomor 1 Tahun 2004 tentang SOPD yang melandasi dan mendukung penyelenggaraaan pemerintahan umum dan pembangunan yang merupakan salah satu tugas kepala wilayah. Adapun Kecamatan Singkawang Tengah terdiri dari 6 (enam) kelurahan yang mencakup :


(11)

1) Kelurahan Roban 2) Kelurahan Condong 3) Kelurahan Jawa 4) Kelurahan Sekip Lama 5) Kelurahan Bukit Batu 6) Kelurahan Sungai Wie.

Unsur jumlah dan kualitas pegawai kecamatan merupakan salah satu yang mempengaruhi terhadap beban kerja yang dipikul oleh camat. Kualitas dan kuantitas pegawai yang memadai akan memungkinkan Camat mendelegasikan wewenangnya terutama untuk hal-hal yang bersifat teknis kepada bawahannya. Sehingga sebagai manajer, camat memiliki cukup waktu untuk membina wilayah ataupun menyusun pemikiran-pemikiran yang bersifat strategis. Komposisi Pegawai menurut golongan di Kecamatan Singkawang Tengah dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8

Komposisi Pegawai Menurut Golongan Kecamatan Singkawang Tengah Tahun 2006

Jumlah Menurut Golongan

I II III IV

No

a b c d a b c d a b c d A b c d

Jlh.

1. - - - - 8 - 5 7 3 3 5 2 1 - - - 34

Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa sebagian besar pegawai berada pada golongan II dan III. Keadaan ini menunjukkan jumlah pegawai kecamatan secara nyata


(12)

melebihi formasi yang telah ditetapkan, camat merasakan bahwa kualitas dan kuantitas pegawai kecamatan berpengaruh terhadap beban kerja yang dipikul camat. Kualitas dan kuantitas pegawai yang memadai akan menungkinkan camat mendelegasikan wewenangnya terutama hal yang bersifat teknis kepada bawahannya. Hal ini membuat camat sebagai manajer memiliki cukup waktu untuk membina wilayah ataupun menyusun pemikiran yang bersifat strategis. Kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa pegawai kecamatan yang berjumlah 34 orang didominasi oleh lulusan SLTA (sebanyak 23 orang) dan golongan II.a, lulusan SD sebanyak 2 orang, lulusan SMP sebanyak 2 orang, lulusan sarjana muda sebanyak 3 orang dan sarjana sebanyak 4 orang. Kelompok mayoritas tersebut menduduki posisi strategis karena umumnya langsung berhadapan dan melayani masyarakat. Citra organisasi kecamatan dimata masyarakat sangat tergantung pada kehandalan, profesionalisme serta sikap dan tingkah laku mereka. Oleh karena itu upaya meningkatkan mutu pelayanan aparatur di tingkat kecamatan terlebih dahulu dimulai dengan meningkatkan dan mengembangkan keterampilan kelompok strategis tersebut. Hal ini sesuai dengan kebijakan nasional mengenai pengembangan sumber daya manusia, pengembangan diarahkan kepada jalur professional.

Daya guna dan hasil guna suatu organisasi dipengaruhi pula oleh kualitas personilnya. Sejalan dengan tuntutan perkembangan masyarakat peningkatan keterampilan perangkat kecamatan dilaksanakan secara berkesinambungan, seperti kursus, pelatihan, seminar, dan lain-lain yang ada saat ini lebih banyak ditujukan kepada camat, sehingga menimbulkan kesenjangan pengetahuan antara manajer puncak dengan bawahannya. Ada beberapa kursus yang seharusnya dapat dilimpahkan kepada


(13)

perangkat kecamatan namun tidak dilimpahkan. Misalnya baru-baru ini ada seminar tentang penguatan fungsi kecamatan yang ditujukan kepada perangkat kecamatan namun tetap diikuti oleh camat padahal dalam waktu yang bersamaan ada studi pembelajaran ke Propinsi DI Yogyakarta yang diikuti oleh camat.

Tabel 9

Diklat yang Diikuti oleh Pemegang Jabatan Kecamatan Singkawang Tengah Tahun 2006

No Nama Jabatan Diklat / Bimtek Keterangan

1. Drs. Mochtar Camat ADUMLA, SPAMA,

2. Risfatriati, S.Sos Sekcam ADUM

3. Arman, SH Kasi Pem ADUM

4. Hasimah Kasi Pend ADUM

5. Susisno Kasi Ekon SEPADA

6. Nazamuddin Kasi Trantib ADUM 7. Almizan Pemegang Kas Kursus

Bendaharawan

8. M.Zaini Bend. Gaji Kursus

Bendaharawan

9. Patmayani Bend. Barang - Belum

mengikuti

10 Nur Azma Dewi Pemegang Barang - Belum

mengikuti Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah.

Kursus atau penataran bersifat teknis lebih diutamakan guna meningkatkan kadar profesionalisme para perangkat kecamatan. Penambahan pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat berupa kursus kepemerintahan yang meliputi materi-materi yang actual seperti kursus kemasyarakatan yang mencakup materi pembinaan masyarakat, perubahan sosial dan materi teknis lainnya. Kursus pembangunan yang mencakup materi penyusunan program pengendalian dan evaluasi, kursus perekonomian yang


(14)

mencakup materi pembinaan industri kecil, lingkungan hidup dan sebagainya yang kesemuanya mengarah pada spesialisasi.

H. Kewenangan, Tugas Pokok dan Struktur Organisasi.

Efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dapat dicapai, jika ada keseimbangan antara beban tugas yang dihadapi dengan wadah berupa struktur organisasi. Struktur organisasi diisi oleh jumlah dan kualitas pegawai yang tepat, dana yang memadai serta rentang kendali ke luar yang optimal.

Kecamatan Singkawang Tengah mempunyai kewenangan melaksanakan sebagian kewenangan pemerintah kota di wilayah kerjanya, yang mencakup bidang pemerintahan, ekonomi, pembangunan, kesejahteraan rakyat dan pembinaan kehidupan masyarakat serta urusan pelayanan umum lainnya yang diserahkan walikota, yang merupakan tugas pokok dari Kecamatan. Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Singkawang Nomor 138 Tahun 2004 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, Kecamatan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Pengorganisasian penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan

2. penggorganisasian kegiatan pembinaan dan pengembagnan perekonomian rakyat dan melakasanakan pemungutan pendapatan daerah sesuai dengan kewenagan yang dilimpahkan walikota

3. penyelenggaraan pelayanan social kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat 4. pembinaan kelurahan

5. pelaksanaan dukungan administrasi di bidang pendidikan sekolah dasara. 6. pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah kecamatan


(15)

7. pelaksanaan koordinasi, operasional unit pelaksana teknis dinas / badan.

8. pelaksanaan fasilitasi kegiatan pembangunan dan pengembangan partisipasi masyarakat.

Berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan terdapat jabatan jabatan struktural yang mempunyai rumusan tugas sebagai berikut :

1. Camat

Camat mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas organisasi Kecamatan dalam rangka : menyiapkan bahan pengorganisasian penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, menyiapkan bahan pengorganisasian kegiatan pembinaan dan pengembangan perekonomian rakyat dan melaksanakan pemungutan pendapatan daerah sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan walikota, menyiapkan bahan penyelenggaraan pelayanan sosial kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat menyiapkan bahan pembinaan kelurahan, menyiapkan bahan pelaksanaan dukungan administrasi di bidang pendidikan sekolah dasar, menyiapkan bahan pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah kecamatan, menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi, operasional unit pelaksana teknis dinas / badan, menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi kegiatan pembangunan dan pengembangan partisipasi masyarakat berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh walikota agar pelaksanaan tugas dapat terlaksana secara efisien dan efektif

2. Sekretaris Kecamatan

Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas Sekretariat Kecamatan dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja, pengumpulan dan


(16)

pengolahan data, penyajian statistic, pengendalian dan evaluasi serta pelaksanaannya, pengelolaan urusan keuangan dan kekayaan, pelaksanaan administrasi kepegawaian, penataan organisasi dan ketatalaksanaan, pelaksanaan administrasi persuratan, kearsipan, rumah tangga, protocol dan kehumasan, pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh camat berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan secara efisien dan efektif

3. Kepala Seksi Pemerintahan

Kasi Pemerintahan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas Seksi Pemerintahan dalam rangka membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan berkenaan dengan penerbitan Kartu Keluarga, KTP dan Nomor induk kependudukan, pemberian akta catatan sipil pokok, pengkoordinasian UPTD, pembinaan kelurahan, pembinaan ideologi negara, kesatuan bangsa, lembaga adat, pembinaan generasi muda dan lembaga adat, pengawasan dan pemberian rekomendasi kepada organisasi kemasyarakatan yang melaksanakan kegiatan di wilayah kecamatan berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh walikota berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan secara efisien dan efektif.

4. Kepala Seksi Ekonomi dan Pendapatan

Kasi Ekonomi dan Pendapatan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas seksi ekonomi dan pendapatan dalam rangka membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, mengumpul dan mengolah bahan pemberian rekomendasi industri, koperasi dan pengembangan serta pemantauan


(17)

kegiatan dunia usaha kecil, pertanian pariwisata dan kebudayaan serta membantu pendataan, dan penagihan pajak dan retribusi daerah, pendataan dan penagihan pajak bumi dan bangunan berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh walikota berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan secara efisien dan efektif

5. Kepala Seksi Pendidikan

Kasi Pendidikan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas pada seksi pendidikan dalam rangka membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, mengumpul dan mengolah bahan, memfasilitasi penyelenggaraan dukungan administrasi, pembinaan dan pengawasan kegiatan program pendidikan dasar, PORSENI, kepramukaan, UKS, pelaksanaan penyuluhan program wajib belajar lainnya berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberkan oleh walikota agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.

6. Kepala Seksi Pembangunan dan Sosial Kemasyarakatan

Kasi Pembangunan dan Sosial Kemasyarakatan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas seksi Sosial dan pembangunan dalam rangka membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, mengumpul dan mengolah bahan, pengkoordinasian, pelaksanaan dan perencanaan pembangunan dari bawah, pengawasan, dan pelayanan umum dalam bidang pembangunan fisik di kecamatan berdasarkan peraturan yang berlaku, serta pengawasan, penertiban dan pengaturan terhadap pendirian bangunan, penanggulangan penyalahgunaan obat terlarang, narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya


(18)

lainnya, pembinaan olahraga prestasi dan tradisional, peranan wanita, pembinaan kegiatan pemberdayaan masyarakat, KB, kesehatan, memfasilitasi pembinaan keagamaan, penanggulangan masalah social berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh walikota agar pelaksanaan tugas dapat terlaksana secara efisien dan efektif.

7. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Kasi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pembinaan ketentraman dan ketertibanan, koordinasi dan pembinaan satuan polisi pamong praja, satuan linmas, pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan pengungsi serta memonitor pelaksanaan penegakan perda berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh Walikota.

Tingkat pendidikan aparatur pemerintah kecamatan dapat mempengaruhi beban kerja camat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, karena dengan adanya dukungan pegawai yang memadai kualitas pendidikannya maka camat dapat melaksanakan keempat fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian secara berimbang. Demikian pula sebaliknya tanpa adanya dukungan pegawai yang memadai kualitas dan kuantitasnya maka camat akan lebih banyak menghabiskan waktu dan pemikirannya di belakang meja menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis administratif.


(19)

Tabel 10

Tingkat Pendidikan Aparatur Pemegang Jabatan Kecamatan Singkawang Tengah Tahun 2006

No Nama Pangkat Jabatan Pendidikan

1. Drs. H. Mochtar Pembina (IV/a) Camat Sarjana Keuangan 2. Risfatriati, S.Sos Penata (III/c) Sekretaris Kec. Sarjana

Sosial 3. Arman Masudi, SH Penata Tk. I

(III/d)

Kasi

Pemerintahan

Sarjana Hukum 4. U.M. Hazairin,

Sm.Hk

Penata Tk. I (III/d)

Kasi Pembsos Sarjana Muda Hukum 5. Susisno Penata (III/c) Kasi Ekon dapt SMEA 6. Nazamuddin, B.Sc Penata (III/c) Kasi Trantib Sarjana Muda

Keuangan 7. Hj. Hasimah Penata (III/c) Kasi Pendidikan SPG Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah.

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa penempatan pegawai di Kecamatan Singkawang Tengah belum menerapkan penempatan yang sesuai dengan pendidikannya. Hal ini ditandai dengan beberapa orang pejabat struktural yang memegang jabatan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Kondisi ini, berdampak pada rendahnya kemampuan melaksanakan tugas dan fungsinya sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat terganggu.

Di Kecamatan Singkawang Tengah, daftar hadir merupakan sarana yang menjadi peraturan dan digunakan camat untuk mengontrol kedisiplinan perangkat kecamatan dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Adapun rekapitulasi kehadiran pegawai dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(20)

Tabel 11

Data Rekapitulasi Daftar Hadir PNS Bulan Januari sampai dengan Bulan September 2006 di Kecamatan Singkawang Tengah

Jumlah yang tidak masuk No Bulan Jlh

PNS

Jlh Yang Masuk

Ijin Sakit Cuti TB DL Alpa

1 Januari 34 19 9 3 2 - - 1

2 Pebruari 34 22 9 2 - - - 1

3 Maret 34 26 3 3 2 - - -

4 April 34 29 5 - 1 - - -

5 Mei 34 23 8 1 1 - - 1

6 Juni 34 22 6 1 1 - 4 -

7 Juli 34 33 1 - - - - -

8 Agustus 34 33 1 - - - - -

9 September 34 33 1 - - - - -

Sumber: Kecamatan Singkawang Tengah.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa setiap bulan ada saja pegawai yang tidak masuk kerja. Hal ini mengganggu kelancaran tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan data di lapangan banyak diantara para pegawai tidak masuk kerja disebabkan karena kurang bergairah dalam bekerja, karena menurut mereka tujuan bekerja hanya untuk mendapat penghasilan sedangkan gaji yang diperoleh belum dapat memenuhi semua kebutuhan mereka yang saat ini semakin bertambah. Pada umumnya diantara mereka ada yang mempunyai pekerjaan lain diluar tugasnya sebagai PNS. Hal ini, tidak menjadi masalah sepanjang tidak mengganggu jam kerja. Oleh sebab itu pimpinan hendaknya sedapat mungkin menekan tingkat absensi pegawai ini.

I. Sarana dan Prasarana Penunjang Kerja

Sarana dan prasarana penunjang kerja dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat. Seorang pimpinan organisasi mempunyai tugas


(21)

melengkapi sarana dan prasarana kerja agar bawahan dapat bekerja secara maksimal. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kecamatan Singkawang Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 12

Kondisi Sarana dan Prasarana Penunjang Kerja Di Kecamatan Singkawang Tengah Tahun 2006

No Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan Perolehan

1. Gedung kantor 1 Kurang baik Pemda Sambas

2. Aula 1 Kurang baik Kec. Roban

3. Mobil dinas 1 Baik Pemkot

4. Sepeda motor eselon IV 2 Baik Pemkot

5. Sepeda motor staf 2 Kurang baik Pemda Sambas

6. Komputer 1 Baik Pemkot

7. Komputer 1 Rusak Pemkot

8. Komputer 1 Baik KPU

9. Mesin Tik 4 Kurang baik Pemda Sambas

10. Kursi tamu 1 set Kurang baik Pemda Sambas

11. Kursi dan Meja Kasi / Sekcam 1 set Kurang baik Pemda Sambas 12. Kursi dan meja kerja Camat 1 set Kurang baik Pemda Sambas Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah.

Berdasarkan gambaran di atas menunjukkan bahwa sebagian besar sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kecamatan Singkawang Tengah diperoleh dari Pemda Sambas dan dalam keadaan kurang baik. Hal ini, dapat menghambat kelancaran pelaksanaan tugas aparatur pemerintah kecamatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


(22)

(1)

kegiatan dunia usaha kecil, pertanian pariwisata dan kebudayaan serta membantu pendataan, dan penagihan pajak dan retribusi daerah, pendataan dan penagihan pajak bumi dan bangunan berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh walikota berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan secara efisien dan efektif

5. Kepala Seksi Pendidikan

Kasi Pendidikan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas pada seksi pendidikan dalam rangka membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, mengumpul dan mengolah bahan, memfasilitasi penyelenggaraan dukungan administrasi, pembinaan dan pengawasan kegiatan program pendidikan dasar, PORSENI, kepramukaan, UKS, pelaksanaan penyuluhan program wajib belajar lainnya berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberkan oleh walikota agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.

6. Kepala Seksi Pembangunan dan Sosial Kemasyarakatan

Kasi Pembangunan dan Sosial Kemasyarakatan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas seksi Sosial dan pembangunan dalam rangka membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, mengumpul dan mengolah bahan, pengkoordinasian, pelaksanaan dan perencanaan pembangunan dari bawah, pengawasan, dan pelayanan umum dalam bidang pembangunan fisik di kecamatan berdasarkan peraturan yang berlaku, serta pengawasan, penertiban dan pengaturan terhadap pendirian bangunan, penanggulangan penyalahgunaan obat terlarang, narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya


(2)

lainnya, pembinaan olahraga prestasi dan tradisional, peranan wanita, pembinaan kegiatan pemberdayaan masyarakat, KB, kesehatan, memfasilitasi pembinaan keagamaan, penanggulangan masalah social berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh walikota agar pelaksanaan tugas dapat terlaksana secara efisien dan efektif.

7. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Kasi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pembinaan ketentraman dan ketertibanan, koordinasi dan pembinaan satuan polisi pamong praja, satuan linmas, pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan pengungsi serta memonitor pelaksanaan penegakan perda berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh Walikota.

Tingkat pendidikan aparatur pemerintah kecamatan dapat mempengaruhi beban kerja camat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, karena dengan adanya dukungan pegawai yang memadai kualitas pendidikannya maka camat dapat melaksanakan keempat fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian secara berimbang. Demikian pula sebaliknya tanpa adanya dukungan pegawai yang memadai kualitas dan kuantitasnya maka camat akan lebih banyak menghabiskan waktu dan pemikirannya di belakang meja menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis administratif.


(3)

Tabel 10

Tingkat Pendidikan Aparatur Pemegang Jabatan Kecamatan Singkawang Tengah Tahun 2006

No Nama Pangkat Jabatan Pendidikan

1. Drs. H. Mochtar Pembina (IV/a) Camat Sarjana Keuangan 2. Risfatriati, S.Sos Penata (III/c) Sekretaris Kec. Sarjana

Sosial 3. Arman Masudi, SH Penata Tk. I

(III/d)

Kasi

Pemerintahan

Sarjana Hukum 4. U.M. Hazairin,

Sm.Hk

Penata Tk. I (III/d)

Kasi Pembsos Sarjana Muda Hukum 5. Susisno Penata (III/c) Kasi Ekon dapt SMEA 6. Nazamuddin, B.Sc Penata (III/c) Kasi Trantib Sarjana Muda

Keuangan 7. Hj. Hasimah Penata (III/c) Kasi Pendidikan SPG Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah.

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa penempatan pegawai di Kecamatan Singkawang Tengah belum menerapkan penempatan yang sesuai dengan pendidikannya. Hal ini ditandai dengan beberapa orang pejabat struktural yang memegang jabatan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Kondisi ini, berdampak pada rendahnya kemampuan melaksanakan tugas dan fungsinya sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat terganggu.

Di Kecamatan Singkawang Tengah, daftar hadir merupakan sarana yang menjadi peraturan dan digunakan camat untuk mengontrol kedisiplinan perangkat kecamatan dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Adapun rekapitulasi kehadiran pegawai dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(4)

Tabel 11

Data Rekapitulasi Daftar Hadir PNS Bulan Januari sampai dengan Bulan September 2006 di Kecamatan Singkawang Tengah

Jumlah yang tidak masuk No Bulan Jlh

PNS

Jlh Yang Masuk

Ijin Sakit Cuti TB DL Alpa

1 Januari 34 19 9 3 2 - - 1

2 Pebruari 34 22 9 2 - - - 1

3 Maret 34 26 3 3 2 - - -

4 April 34 29 5 - 1 - - -

5 Mei 34 23 8 1 1 - - 1

6 Juni 34 22 6 1 1 - 4 -

7 Juli 34 33 1 - - - - -

8 Agustus 34 33 1 - - - - -

9 September 34 33 1 - - - - -

Sumber: Kecamatan Singkawang Tengah.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa setiap bulan ada saja pegawai yang tidak masuk kerja. Hal ini mengganggu kelancaran tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan data di lapangan banyak diantara para pegawai tidak masuk kerja disebabkan karena kurang bergairah dalam bekerja, karena menurut mereka tujuan bekerja hanya untuk mendapat penghasilan sedangkan gaji yang diperoleh belum dapat memenuhi semua kebutuhan mereka yang saat ini semakin bertambah. Pada umumnya diantara mereka ada yang mempunyai pekerjaan lain diluar tugasnya sebagai PNS. Hal ini, tidak menjadi masalah sepanjang tidak mengganggu jam kerja. Oleh sebab itu pimpinan hendaknya sedapat mungkin menekan tingkat absensi pegawai ini.

I. Sarana dan Prasarana Penunjang Kerja

Sarana dan prasarana penunjang kerja dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat. Seorang pimpinan organisasi mempunyai tugas


(5)

melengkapi sarana dan prasarana kerja agar bawahan dapat bekerja secara maksimal. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kecamatan Singkawang Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 12

Kondisi Sarana dan Prasarana Penunjang Kerja Di Kecamatan Singkawang Tengah Tahun 2006

No Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan Perolehan

1. Gedung kantor 1 Kurang baik Pemda Sambas

2. Aula 1 Kurang baik Kec. Roban

3. Mobil dinas 1 Baik Pemkot

4. Sepeda motor eselon IV 2 Baik Pemkot

5. Sepeda motor staf 2 Kurang baik Pemda Sambas

6. Komputer 1 Baik Pemkot

7. Komputer 1 Rusak Pemkot

8. Komputer 1 Baik KPU

9. Mesin Tik 4 Kurang baik Pemda Sambas

10. Kursi tamu 1 set Kurang baik Pemda Sambas

11. Kursi dan Meja Kasi / Sekcam 1 set Kurang baik Pemda Sambas 12. Kursi dan meja kerja Camat 1 set Kurang baik Pemda Sambas Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah.

Berdasarkan gambaran di atas menunjukkan bahwa sebagian besar sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kecamatan Singkawang Tengah diperoleh dari Pemda Sambas dan dalam keadaan kurang baik. Hal ini, dapat menghambat kelancaran pelaksanaan tugas aparatur pemerintah kecamatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


(6)