BAB 2 GAMBARAN UMUM - DOCRPIJM 7f2a0e610e BAB IIBAB 2

  BAB 2 GAMBARAN UMUM

2.1 Kondisi Umum

2.1.1 Profil Geografi

  Kabupaten Rejang Lebong terletak pada posisi 102 19’ – 102 57’ BT dan 2

  22’ 07” – 3 31’ LS berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan di sebelah Utara dan Timur, dengan Kabupaten Kepahiang di sebelah Selatan, dengan Kabupaten Lebong di sebelah Utara, dan dengan Kabupaten Bengkulu Utara di sebelah Barat. Luas wilayah 151,576 Ha, terdiri dari 15 Kecamatan, 127 desa dan 31 kelurahan. Jarak ibukota Kabupaten Rejang Lebong dari ibukota Provinsi Bengkulu adalah 85 Km, dari Kota Lubuk Linggau (Provinsi Sumatera Selatan) 58,4 Km, dan dari Palembang (Ibukota Provinsi Sumatera Selatan) 774 Km.

  Wilayah Kabupaten Rejang Lebong berada di kawasan punggung dan lembah pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 100 m

  • – 1.000 m di atas permukaan laut, dengan topografi bergelombang hingga berbukit, bahkan bergunung, memiliki udara yang sejuk dengan suhu rata C – rata 24,14 sampai dengan 29,79

C. Rata – rata kelembaban nisbi udara adalah 87,08 %.

  Hampir 80 % luas lahan terdiri dari jenis tanah komplek podsolik coklat,

  

podsol, dan litosol; adosol, dan latosol, podsolik merah kuning (PMK), aluvial

  dan regosol. Pada umumnya tanah memiliki tekstur halus hingga sedang dengan pH 4,5

  • – 7,5. Kedalaman efektif 60 cm hingga 90 cm lebih, sebagian terdapat erosi ringan dengan tingkat pengikisan 0 – 10 %.

  7 Gambar 2.1. Peta Administrasi Pemerintahan Kecamatan dalam Lingkup Kabupaten Rejang Lebong

2.1.2 Profil Demografi

  Demografi atau kependuukan merupakan suatu aspek yang penting untuk dikaji dalam suatu perencanaan. Pemahaman ini terkait dengan pelayanan terhadap masyarakat akan kebutuhan prasarana dan pelayanan terhadap masyarakat akan kebutuhan prasarana dan sarana, dimana masyarakat atau penduduk merupakan pelaku di dalam upaya pengembangan dan pembangunan suatu kawasan. Dengan demikian kajian kependudukan akan terkait dengan kebutuhan prasarana dan sarana, serta sumber daya manusia (skill) untuk melaksanakan kagiatan atau aktivitas, untuk itu diperlukan kajaian secara kuantitas maupun kualitas terhadap sumber daya manusia.

2.1.2.1. Jumlah Penduduk

  Jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2007 yaitu 261.745 jiwa yang terbagi dalam 15 kecamatan. Berdasarkan data dari BPS Rejang Lebong, jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong dari tahun 2001-2005 mengalami pertambahan penduduk akan tetapi pada tahun 2006 jumlah penduduk mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan ini terjadi pada kecamatan Padang Ulak Tanding dan Bermani Ulu (kecamatan induk). Untuk dapat lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2001 - 2007

  

8 Selupu Rejang (induk) 22.498 22.845 25.348 25.657 26.016 26.254 25.820

  

15 Kota Padang (induk) 19.195 19.294 19.064 19.297 19.567 19.746 14.453

Total 238.498 239.992 241.093 244.035 247.451 249.714 261.745

  

14 Padang Ulak Tanding (induk) 36.089 36.089 34.726 35.150 35.642 35.968 20.079

  

13 Binduriang - - - - - - 8.646

  

12 Sindang Dataran - - - - - - 11.090

  

11 Sindang Beliti Ilir - - - - - - 9.623

  

10 Sindang Beliti Ulu - - - - - - 14.243

  

9 Sindang Kelingi (induk) 23.170 23.161 28.102 28.445 28.843 29.106 15.167

  

7 Bermani Ulu Raya - - - - - - 12.568

  Sumber : RLDA 2006 dan Kantor Kesosnaker Kab. RL

  

6 Bermani Ulu (induk) 23.548 23.698 20.839 21.093 21.388 21.584 11.785

  

5 Curup Timur - - - - - - 20.143

  

4 Curup Selatan - - - - - - 19.335

  

3 Curup Utara - - - - - - 16.654

  

2 Curup Tengah - - - - - - 34.392

  

1 Curup Kota (induk) 114.299 114.905 113.014 114.393 115.995 117.056 27.747

  No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

2.1.2.2. Laju Pertambahan Penduduk

  Laju pertumbuhan penduduk pada Kabupaten Rejang Lebong dari tahun 2001-2006 yaitu rata-rata 0,735 %. Laju pertumbuhan penduduk tetinggi terdapat pada kecamatan Sindang Kelingi dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,75 % sedangkan untuk laju pertumbuhan penduduk terendah terdapat pada kecamatan Padang Ulak Tanding dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 0,2 %. Untuk dapat lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.2. Tingkat Pertambahan Penduduk Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2001-2005

  Laju pertumbuhan penduduk No Kecamatan (%)

  1 Curup Kota 0,4

  2 Curup Tengah -

  3 Curup Utara -

  4 Curup Selatan -

  • 5 Curup Timur

  6 Bermani Ulu 0,4

  7 Bermani Ulu Raya -

  8 Selupu Rejang 1,26

  9 Sindang Kelingi 1,735

  10 Sindang Beliti Ulu -

  • 11 Sindang Beliti Ilir

  12

  • Sindang Dataran

  13 Binduriang -

  14 Padang Ulak Tanding 0,2

  15 Kota Padang 0,4 Rata-rata 0,735 Sumber : RLDA 2006

2.1.2.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Umur

  Struktur penduduk Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan umur pada tahun 2006 adalah di dominasi oleh kelompok umur 10

  • – 14 tahun dengan jumlah penduduk 32.516 jiwa sedangkan jumlah penduduk berdasarkan umur yang terendah yaitu jumlah penduduk yang berumur 55
  • – 59 tahun dengan jumlah penduduk 5.556 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel struktur penduduk berdasarkan umur pada tahun 2006 berikut ini.
Tabel 2.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Umur Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006

  Sumber : RLDA 2006

  Berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2006 yaitu 249.714 jiwa, jumlah penduduk ini terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebesar 125.745 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 123.969 jiwa. Dari data ini terlihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2006 didominasi oleh penduduk laki-laki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini.

  No Kelompok Umur Jumlah (jiwa) 1 0-4 26.284 2 5-9 32.507 3 10-14 32.516 4 15-19 30.208 5 20-24 17.219 6 25-29 19.472 7 30-34 18.247 8 35-39 19.769 9 40-44 12.925 10 45-49 10.769

  11 50-54 7.638 12 55-59 5.556 13 60 + 16.604

Jumlah 249.714

2.1.2.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006 No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

  1 Curup Kota 58.467 58.589 117.056

  2 Curup Tengah - - -

  3 Curup Utara - - - 4 - Curup Selatan

  5 Curup Timur - - -

  6 Bermani Ulu 10.993 10.591 21.584

  7

  • Bermani Ulu Raya

  8 Selupu Rejang 13.429 12.825 26.254

  9 Sindang Kelingi 14.931 14.175 29.106

  10 Sindang Beliti Ulu - - -

  11

  • Sindang Beliti Ilir -

  12 Sindang Dataran

  • 13 - - - Binduriang

  14 Padang Ulak Tanding 17.981 17.987 35.968

  15 Kota Padang 9.944 9.802 19.746

Jumlah 125.745 123.969 249.714

Sumber : RLDA 2006

  Data jumlah penduduk tahun 2006 adalah 249.714 jiwa, gambaran lebih rinci struktur penduduk Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan sex ratio dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Kabupaten Rejang Lebong Menurut Sex Ratio pada masing-masing Kecamatan Tahun 2006 No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

  1 Curup Kota 58.467 58.589 117.056

  99.79

  2 Curup Tengah

  3 Curup Utara - - - -

  4 Curup Selatan

  • 5 Curup Timur

  6 Bermani Ulu 10.993 10.591 21.584 103.80

  7 Bermani Ulu Raya - - - -

  8 Selupu Rejang 13.429 12.825 26.254 104.71

  9 Sindang Kelingi 14.931 14.175 29.106 105.33

  10

  • Sindang Beliti Ulu

  11 Sindang Beliti Ilir - - - -

  12 Sindang Dataran - - - -

  • 13
  • Binduriang -

14 Padang Ulak Tanding 17.981 17.987 35.968

  99.97

  15 Kota Padang 9.944 9.802 19.746 101.45

Jumlah 125.745 123.969 249.714 101.43

Sumber : RLDA 2006

  Data pada tabel diatas memperlihatkan adanya konsentrasi penduduk pada Kecamatan Curup. Bila dibandingkan dengan luas wilayah maka Kecamatan Curup merupakan kecamatan paling padat penduduknya dengan

  2

  kepadatan 953 jiwa/km sedangkan Kecamatan Kota Padang merupakan

  2 kecamatan yang paling jarang penduduknya dengan kepadatan 54 jiwa/km .

  Secara keseluruhan kepadatan penduduk rata

  • – rata Kabupaten Rejang Lebong

  2 sebesar 165 jiwa/km dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,43.

2.1.2.5. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

  Struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui jenjang pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong. Semakin tinggi jumlah populasi dan jenjang pendidikan mengindikasikan bahwa pola pikir masyarakat di daerah tersebut semakin maju. Berdasarkan data pada tahun 2006, jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong yang bersekolah adalah sebesar 2.827 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 2.6. Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan dan Jenis Kelamin Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006

  No Jenis Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah

  1 Tidak/Belum Tamat SD

  2 Sekolah Dasar

  

2

  3

  5

  3 SLTP

  

29

  9

  38

  4 SLTA 658 1009 1.667

  5 Akademi/D-I/D-II/D-III 77 242 319

  6 PT/D-IV 297 401 698 Jumlah 1.063 1.664 2.827 Sumber : RLDA 2006

2.1.2.6. Struktur Penduduk Berdasarkan Ketenagakerjaan

  Berdasarkan data pada tahun 2006, jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Rejang Lebong terbagi ke dalam jumlah angkatan kerja sebesar 79.199 jiwa, jumlah penduduk bukan angkatan kerja 158.399 jiwa, jumlah penduduk pengangguran sebesar 2.987 jiwa, dan jumlah penduduk yang bekerja sebesar 2.467 jiwa sedangkan untuk data pada tahun 2007, jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Rejang Lebong terbagi ke dalam jumlah angkatan kerja sebesar 87.632 jiwa, jumlah penduduk bukan angkatan kerja 175.264 jiwa, jumlah penduduk pengangguran sebesar 4.259 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.7. Jumlah Penduduk Usia Kerja (15 Tahun ke Atas) Menurut Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006 Angkatan Kerja Jumlah Tahun Jenis Kelamin Bukan Angkatan Kerja Penduduk Penganggur Bekerja

  2006 249.714 Laki-laki 1.280 39.678 79.357 Perempuan 1.707 39.521 79.042 Jumlah 2.987 79.199 158.399

  2007 261.745 Laki-laki 2.086 43.833 87.666 Perempuan 2.173 43.799 87.598 Jumlah 4.259 87.632 175.264

  Sumber : Kantor Kesosnaker Kab. RL

  Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Rejang Lebong sampai dengan tahun 2006, pencari kerja yang terdaftar berjumlah 2.827 orang dari jumlah penduduk, Ditinjau dari tingkat pendidikannya tahun 2006, jumlah pencari kerja terbesar adalah lulusan SLTA sebanyak 1.667 orang diikuti Sarjana sebesar 698 orang, sementara pencari kerja lulusan SD hanya sebanyak 5 orang.

2.1.2.7. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencahariaan

  Penduduk Kabupaten Rejang Lebong sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian lebih kurang sebesar 85 %. Ditinjau dari segi mata pencaharian, sebagian besar penduduk di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2005 bekerja di sektor pertanian. Data Rejang Lebong Dalam Angka Tahun 2005 mengungkapkan bahwa 76,87 % penduduk bekerja di sektor pertanian, sektor lainnya yang dominan antara lain sektor perdagangan (10,50 %) dan jasa (7,39). Selebihnya bekerja pada berbagai sektor dengan prosentase pada masing

  • – masing sektor di bawah 3 %.

2.1.2.8. Struktur Penduduk Berdasarkan Kemiskinan

  

5 Curup Selatan 3.865 595 15,39 1.144 29,60 1.137 29,42 786 20,34 203 5,25

  

15 Selupu Rejang 6.078 490 8,06 1.312 21,59 2.789 45,89 1.371 22,56 116 1,91

Jumlah 54.542 7.215 13,23 13.724 25,16 19.007 34,85 12.455 22,84 2.141 3,93

  14 Bermani Ulu Raya 2.467 188 7,62 440 17,84 1.408 57,07 429 17,39 2 0,08

  13 Bermani Ulu 3.027 530 17,51 694 22,93 755 24,94 1.039 34,32 9 0,30

  12 Sindang Dataran 1.892 522 27,59 761 40,22 374 19,77 224 11,84 11 0,58

  

11 Sindang Kelingi 3.566 1.004 28,15 821 23,02 718 20,13 835 23,42 188 5,27

  10 Binduriang 2.029 193 9,51 283 13,95 1.494 73,63 52 2,56 7 0,34

  

9 Sindang Beliti Ulu 3.012 734 24,37 740 24,57 796 26,43 591 19,62 151 5,01

  

8 Padang Ulak Tanding 3.757 919 24,46 1.191 31,70 1.080 28,75 423 11,26 144 3,83

  7 Sindang Beliti Ilir 2.227 487 21,87 1.193 53,57 456 20,48 91 4,09 - -

  

6 Kota Padang 3.129 224 7,16 1.690 54,01 1.099 35,12 116 3,71 - -

Tabel 2.8. Hasil Pendataan Keluarga Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2008

  Sumber : RLDA 2006

  

3 Curup Timur 4.015 477 11,88 1.011 25,18 1.708 42,54 716 17,83 103 2,57

  

2 Cuurp Utara 3.526 314 8,91 614 17,41 1.008 28,59 1.465 41,55 125 3,55

  

1 Curup Kota 5.781 264 4,57 835 14,44 1.802 31,17 2.225 38,49 655 11,33

  5 Keluarga Sejahtera III Plus 2.141 3,93 Jumlah 54.542 100 No Kecamatan Jmlh KK Pra Sejahtera KS I KS II KS III KS III Plus Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh %

  4 Keluarga Sejahtera III 12.455 22,84

  3 Keluarga Sejahtera II 19.007 34,85

  2 Keluarga Sejahtera I 13.724 25,16

  1 Keluarga Pra Sejahtera 7.215 13,23

  Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kab. RL No Uraian KK %

Tabel 2.9. Jumlah Keluarga Menurut Kecamatan dan Tingkat Kesejahteraan Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2008

  

4 Curup Tengah 6.171 274 4,44 995 16,12 2.383 38,62 2.092 33,90 427 6,92

2.1.2.9. Struktur Penduduk Berdasarkan Migrasi

  7 Bermani Ulu Raya - - - - - -

  5 Curup Timur - - - - - -

  13 Binduriang - - - - - -

  12 Sindang Dataran - - - - - -

  11 Sindang Beliti Ilir - - - - - -

  10 Sindang Beliti Ulu - - - - - -

  9 Sindang Kelingi - - - - - -

  8 Selupu Rejang - - - - - -

  6 Bermani Ulu - - - - - -

  4 Curup Selatan - - - - - -

  15 Kota Padang 90 352 45 147 45 173 Jumlah 90 320 45 147 45 173

  3 Curup Utara - - - - - -

  2 Curup Tengah - - - - - -

  1 Curup Kota - - - - - -

  No Kecamatan Jumlah KK Jumlah Jiwa Trans. Umum Trans. Masyarakat Setempat KK Jiwa KK Jiwa

  Sumber : Dinas Transmigrasi dan PPH Kab. RL

Tabel 2.10. Banyaknya Transmigran Menurut Kecamatan dan Jenisnya Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2007

  14 Padang Ulak Tanding - - - - - -

2.1.3 Profil Ekonomi

2.1.3.1 Kondisi Ekonomi Daerah

2.1.3.1.1. Kondisi Perkembangan PDRB

  Perekonomian daerah diukur dengan menggunakan indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sejak tahun 2000

  • – 2006 PDRB Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan harga konstan naik dengan rata
  • – rata tingkat pertumbuhan sebesar 6,98 % per tahun. Nilai ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat secara keseluruhan yang mencapai 5,59 % pada periode yang sama.

  Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rejang Lebong memperlihatkan perbedaan pertumbuhan antar sektor, namun sektor pertanian masih mendominasi dalam menyumbangkan nilai tambahnya terhadap PDRB dan merupakan leading sector diantara sektor

  • – sektor lainnya. Rendahnya
pertumbuhan DPRB ini memberikan gambaran lemahnya kondisi perekonomian daerah, terutama sektor dominan, Beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi pada tahun 2006 adalah sektor jasa-jasa 14,68 %, sektor perdagangan dan restoran 14,29 %, sektor pengangkutan dan komunikasi 6,86 %, sektor industri pengolahan 4,30 %, sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 2,81 %, sektor bangunan 2,65 %, sektor listrik, gas, dan air minum 0,56 % dan sektor pertambangan dan penggalian 0,08 %. Namun sektor

  • – sektor tersebut kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Rejang Lebong rata
  • – rata masih diantara 10 – 15 % dan di bawah 10 %, sehingga peranannya dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan relatif kecil.

  Komoditi pertanian Kabupaten Rejang Lebong didominasi oleh pertanian, sayuran, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Potensi sayuran tertinggi terdapat di Kecamatan Selupu Rejang diikuti oleh Kecamatan Curup dan Sindang Kelingi, potensi perkebunan di Kecamatan Bermani Ulu, Sindang Kelingi dan Kota Padang, potensi perikanan di Kecamatan Curup, Bermani Ulu, Padang Ulak Tanding, dan Kota Padang, sedangkan potensi peternakan di Kecamatan Selupu Rejang dan Sindang Kelingi.

  Upaya percepatan pembangunan Kabupaten Rejang Lebong terkendala oleh keterbatasan keuangan daerah, sumber keuangan pemerintah daerah Kabupaten Rejang Lebong sangat tergantung kepada subsidi pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Umum (DAU), sementara sumber pendapatan yang berasal dari dalam daerah sendiri (PAD) masih sangat kecil dalam menunjang kegiatan pembangunan.

Tabel 2.11. Perkembangan PDRB Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2004-2006 Atas Dasar Harga Berlaku (Dalam Jutaan Rupiah)

  8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 49.354 57.599 64.122

  9 Jasa-jasa 187.805 192.310 202.039 Total 1.223.018 1.308.372 1.381.451 TAHUN PDRB PERKAPITA Harga Berlaku Harga Konstan

  8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 37.270 39.277 41.394

  7 Angkutan dan Komunikasi 78.120 79.701 82.316

  6 Perdagangan, Hotel & Restoran 170.548 183.103 196.968

  5 Bangunan 21.089 22.705 23.875

  4 Listrik, Gas & Air Bersih 5.161 5.694 6.125

  3 Industri Pengolahan 60.877 63.859 67.197

  2 Pertambangan & Penggalian 865 878 923

  1 Pertanian 661.283 720.845 760.614

  9 Jasa-jasa 258.255 295.446 334.859 Total 1.637.107 2.028.996 2.281.347 No Sektor 2004 2005 2006

  7 Angkutan dan Komunikasi 108.443 141.251 156.595

  Sumber : PDRB Kab. RL 2006

  6 Perdagangan, Hotel & Restoran 220.956 284.255 325.965

  5 Bangunan 42.054 53.496 60.398

  4 Listrik, Gas & Air Bersih 8.823 11.160 12.835

  3 Industri Pengolahan 68.674 86.881 98.151

  2 Pertambangan & Penggalian 1.255 1.625 1.833

  1 Pertanian 879.293 1.097.283 1.226.589

  Sumber : PDRB Kab. RL 2006 No Sektor 2004 2005 2006

Tabel 2.13. PDRB Per Kapita Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2004-2006

  Sumber : PDRB Kab. RL 2006

Tabel 2.12. Perkembangan PDRB Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2004-2006 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Dalam Jutaan Rupiah)

  2004 1.637.107 1.223.018 2005 2.028.996 1.308.372 2006 2.281.347 1.381.451

2.1.3.1.2. Sektor-Sektor Andalan yang Berkontribusi Pada PDRB dalam Mendukung Daerah

  Berdasarkan data pada tahun 2006 peranan sektor tertinggi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku ditempati oleh sektor pertanian (53,77 %), urutan kedua adalah sektor jasa-jasa (14,68 %) dan urutan ketiga adalah sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (14,29 %). Berikut sektor-sektor lain yang memberikan konstribusi penting terhadap PDRB atas dasar harga berlaku antara lain sektor bangunan (2,65 %), sektor industri pengolahan (4,30 %), sektor pertambangan & penggalian (0,08 %), listrik, gas dan air bersih (0,56 %)

  , angkutan dan komunikasi (6,86 %) dan keuangan, persewaan dan jasa (2,81 %).

  Sedangkan untuk PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2006, peranan sektor tertinggi di tempati oleh sektor pertanian (55,06 %), urutan kedua adalah sektor jasa-jasa (14,63 %) dan urutan ketiga adalah sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (14,26 %). Berikut sektor-sektor lain yang memberikan konstribusi penting terhadap PDRB atas dasar harga berlaku antara lain sektor bangunan (1,73 %), sektor industri pengolahan (4,86 %), sektor pertambangan & penggalian (0,07 %), listrik, gas dan air bersih (0,44 %)

  , angkutan dan komunikasi (5,96 %) dan keuangan, persewaan dan

  jasa (3,00 %). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Tabel 2.14. Distribusi Prosentase Masing-Masing Kegiatan Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2004-2006 Atas Dasar Harga Berlaku

  8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 3,01 2,84 2,81

  9 Jasa-jasa 15,36 14,70 14,63 Total 100 100 100

  8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 3,05 3,00 3,00

  7 Angkutan dan Komunikasi 6,39 6,09 5,96

  6 Perdagangan, Hotel & Restoran 13,94 13,99 14,26

  5 Bangunan 1,72 1,74 1,73

  4 Listrik, Gas & Air Bersih 0,42 0,44 0,44

  3 Industri Pengolahan 4,98 4,88 4,86

  2 Pertambangan & Penggalian 0,07 0,07 0,07

  1 Pertanian 54,07 55,09 55,06

  9 Jasa-jasa 15,78 14,56 14,68 Total 100 100 100 No Sektor 2004 2005 2006

  7 Angkutan dan Komunikasi 6,62 6,96 6,86

  Sumber : PDRB Kab. RL 2006

  6 Perdagangan, Hotel & Restoran 13,50 14,01 14,29

  5 Bangunan 2,57 2,64 2,65

  4 Listrik, Gas & Air Bersih 0,54 0,55 0,56

  3 Industri Pengolahan 4,19 4,28 4,30

  2 Pertambangan & Penggalian 0,08 0,08 0,08

  1 Pertanian 53,71 54,08 53,77

  No Sektor 2004 2005 2006

  Di Kabupaten Rejang Lebong pada umumnya inflasi dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan kebutuhan konsumsi masyarakat, misalnya kebutuhan pangan, sadang dan kesehatan. Peningkatan kebutuhan tersebut juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan siklus yang selalu berulang. Misalnya pada saat perayaan hari besar agama, maka ada kecenderungan

  Sumber : PDRB Kab. RL 2006

Tabel 2.15. Distribusi Prosentase Masing-Masing Kegiatan Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2004-2006 Atas Dasar Harga Konstan 2000

2.1.3.1.3. Tingkat Laju Inflasi Daerah

  inflasi meningkat karena peningkatan kebutuhan bahan pangan. Pada saat tahun liburan sekolah dan ajaran baru, maka ada kecenderungan inflasi meningkat karena peningkatan kebutuhan rekreasi dan pendidikan. Pada tahun 2005 terjadi peningkatan inflasi yang cukup besar disebabkan oleh kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak dua kali. Kenaikan harga BBM mendorong kenaikan biaya produksi dan sekaligus harga-harga kebutuhan masyarakat. Inflasi pada tahun 2006 juga masih relatif tinggi, karena efek beruntun dari kenaikan harga minyak, namun dibanding tahun 2005 sudah menurun.

  Seiring perkembangan perekonomian nasional, Propinsi Bengkulu juga mengalami perbaikan pasca krisis ekonomi tahun 1998. Indikator perbaikan ditunjukkan dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi serta turunnya laju inflasi Propinsi Bengkulu berturut-turut sebesar 5,37 persen pada tahun 2003, 5,38 persen pada tahun 2004 dan 5,82 pada tahun 2005 (PDRB Propinsi Bengkulu 2005). Sedangkan laju inflasi Kota Bengkulu berturut-turut 4,14 pada tahun 2003, 4,67 pada tahun 2004, 25,22 pada tahun 2005 dan 6,52 pada tahun 2006 (Bengkulu Dalam Angka 2006) berdasarkan tingkat inflasi tahun kalender bulan Januari - Desember. Sedangkan pada tahun 2007 sebesar 5,52 berdasarkan tingkat inflasi tahun ke tahun (years on years) bulan Juni 2006

  • – Juni 2007. Untuk tingkat inflasi tahun 2008 sebesar 13,81 berdasarkan tingkat inflasi tahun ke tahun (years

  on years) bulan Juni 2007

  • – Juni 2008 (BPS Kab. Rejang Lebong). Kondisi perekonomian tersebut berdampak besar terhadap kondisi perekonomian di kabupaten/Kota di Propinsi Bengkulu termasuk didalamnya adalah Kabupaten Rejang Lebong. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel tingkat inflasi berikut ini.

Tabel 2.16. Tingkat Inflasi Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2004-2008

  Sumber : PDRB Kab. RL 2006

  Berdasarkan data yang ada, sebagian besar pendapatan daerah berasal dari dana perimbangan baik yang berasal dari Pemerintah maupun Pemerintah Propinsi. PAD memberikan sumbangan pada pendapatan daerah rata-rata 4,6%, sedangkan Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah memberikan sumbangan kepada pendapatan daerah sebesar 95,4%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.17. Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2005-2008 (Juta Rupiah)

  Sumber : APBD Kab. RL 2005 - 2008 No Tahun Kumulatif Inflasi Keterangan

  1. 2004 4,67 Januari – Desember 2004 2. 2005 25,22 Januari – Desember 2005 3. 2006 6,52 Januari – Desember 2006 4. 2007 5,52 Juni 2006 – Juni 2007 5. 2008 13,81 Juni 2007 – Juni 2008

2.1.3.2 Kondisi Keuangan Daerah

2.1.3.2.1 Perkembangan Penerimaan

  No Pendapatan Daerah TAHUN 2005 % 2006 % 2007 % 2008 %

  

1 PAD 8.858 5,37 13.710 4,10 15.214 3,94 17.728 3,74

  

2 Dana Perimbangan 155.183 94,03 318.668 95,02 354.227 91,77 391.330 82,63

  3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 1.000 0,6 3.000 0,9 16.568 4,30 64.556 13,63 Jumlah 165.041 100 335.378 100 386.010 100 473.614 100

BELANJA DAERAH 429.812.078.695,05 509.974.129.693,08

A. Belanja Langsung 198.038.308.100,00 257.859.216.030,00

B. Belanja Tidak Langsung 231.773.770.595,05 252.114.913.933,08

  

2. Belanja Bunga 4.462.693.400,28 1.162.119.115,83

  

8. Belanja Tidak Terduga 3.686.600.000,00 2.050.000.000,00

Jumlah Belanja 429.812.078.695,05 509.974.129.693,08

  

7. Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintahan Desa 17.392.308.808,77 18.960.080.000,00

  6. Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintahan Desa 79.750.000,00 -

  

5. Belanja Bantuan Sosial 26.086.400.000,00 31.544.000.000,00

  4. Belanja Hibah

  3. Belanja Subsidi

  

1. Belanja Pegawai 180.066.018.386,05 195.491.114.817,25

  

3. Belanja Modal 114.046.498.550,00 167.753.545.782,00

  

2. Belanja Barang dan Jasa 67.108.588.950,00 73.285.005.098,00

  

1. Belanja Pegawai 16.883.220.600,00 16.820.665.150,00

  Jenis Pengeluaran TAHUN 2007 2008

  • 2.907.600.000,00

  Berdasarkan data pada tahun 2007-2008, maka sumber pendapatan daerah yang terbesar adalah pajak daerah, kemudian diikuti retribusi daerah, lain-lain PAD yang sah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Pada tahun 2007, pajak daerah mencapai 13,02%, retribusi daerah 72,37%, hasil pengelolaa kekayaan daerah yang dipisahkan 3,81% dan lain-lain PAD yang sah 10,79%. Sedangkan untuk tahun 2008, pajak daerah mencapai 11,70%, retribusi daerah 73,18%, hasil pengelolaa kekayaan daerah yang dipisahkan 8,29% dan lain-lain PAD yang sah 6,83%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel PAD tahun 2007-2008 berikut ini.

  2.1.3.2.3 Perkembangan PAD yang Menjabarkan Retribusi dan Pajak Daerah

  Sumber : APBD Kab. RL 2007 - 2008

Tabel 2.18. Realisasi Pengeluaran Daerah Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2007-2008 (Juta Rupiah)

  2.1.3.2.2 Perkembangan Pembiayaan dan Pendanaan Daerah

Tabel 2.19. Realisasi Perkembangan PAD Tahun 2007-2008 (dalam jutaan)

  Sumber : APBD Kab. RL 2007 -2008

  Pada tahun 2007, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 261.745 jiwa. Penduduk miskin di Kabupaten Rejang Lebong yang tertinggi terdapat di Kecamatan Kota Padang sebanyak 14.453 jiwa dengan jumlah KK miskin sebanyak 2.653 KK, sedangkan untuk jumlah penduduk miskin terendah terdapat di Kecamatan Binduriang sebanyak 8.646 jiwa dengan jumlah KK miskin sebanyak 804 KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jumlah berikut ini.

  No PAD TAHUN 2007 % 2008 %

  

1 Pajak Daerah 1.981 13,02 2.074 11,70

  

2 Retribusi Daerah 11.011 72,37 12.974 73,18

  3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 580 3,81 1.470 8,29

  

4 Lain-lain PAD yang Sah 1.641 10,79 1.210 6,83

Jumlah 15.214 100 17.728 100

2.1.4 Profil Sosial Budaya

2.1.4.1 Kondisi Sosial

2.1.4.1.1 Tingkat Kemiskinan

Tabel 2.20. Sebaran Keluarga dan Penduduk Miskin serta Tingkat Prevalensinya Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2008

  8 Selupu Rejang 9.623 3.713 2.653 71,45

  14 Padang Ulak Tanding 11.090 2.704 1.217 45,00

  13 Binduriang 14.243 2.938 804 27,36

  12 Sindang Dataran 12.568 3.786 1.098 29,00

  11 Sindang Beliti Ilir 11.785 2.976 1.290 43,35

  10 Sindang Beliti Ulu 15.167 3.136 1.496 47,70

  9 Sindang Kelingi 14.453 3.905 1.185 30,35

  7 Bermani Ulu Raya 25.820 2.828 1.966 69,52

  Sumber : Kantor Kesosnaker Kab. RL 2006 No Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Jumlah KK Miskin Prevalensi (%)

  6 Bermani Ulu 34.392 6.791 2.027 29,85

  5 Curup Timur 34.654 7.647 1.008 13,18

  4 Curup Selatan 16.654 4.083 1.617 39,60

  3 Curup Utara 20.143 4.923 1.051 21,35

  2 Curup Tengah 19.335 5.043 1.929 38,25

  1 Curup Kota 27.747 6.506 1.716 26,38

  15 Kota Padang 20.079 5.001 1.970 39,39 Jumlah 261.745 65.980 23.027 35,00

2.1.4.1.2 Pendidikan dan Kesehatan

a. Pendidikan

  14 Padang Ulak Tanding -

  1 1 -

  9 Sindang Kelingi -

  1 20 - 5 - 1 -

  10 Sindang Beliti Ulu - - - - - - - -

  11 Sindang Beliti Ilir - - - - - - - -

  12 Sindang Dataran - - - - - - - -

  13 Binduriang - - - - - - - -

  15 Kota Padang -

  1 39 - 5 - 1 -

  1

  1 19 - 4 - 1 - Jumlah

  2 37 167

  17

  32

  7

  10

  4

  4

Tabel 2.21. Jumlah dan Tingkat Sekolah Menurut Kecamatan dan Status dalam Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006

  Sumber : RLDA Kab. RL 2006 No Kecamatan Sekolah TK Sekolah Dasar Sekolah Menegah Pertama Sekolah Menengah Atas Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

  4

  1 Curup Kota

  1

  31

  

56

  16

  11

  6

  5

  

2 Curup Tengah - - - - - - - -

  2

  

3 Curup Utara - - - - - - - -

  

4 Curup Selatan - - - - - - - -

  

5 Curup Timur - - - - - - - -

  6 Bermani Ulu -

  1 16 - 3 - 1 -

  

7 Bermani Ulu Raya - - - - - - - -

  8 Selupu Rejang

  1

  

17

Tabel 2.22. Jumlah dan Tingkat Sekolah Menurut Kecamatan dan Status dalam Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006

  8 Selupu Rejang -

  6

  8

  2

  2

  15 Kota Padang - - - - Jumlah

  14 Padang Ulak Tanding - - 1 -

  13 Binduriang - - - -

  12 Sindang Dataran - - - -

  11 Sindang Beliti Ilir - - - -

  10 Sindang Beliti Ulu - - - -

  9 Sindang Kelingi - - 1 -

  1 1 -

  7 Bermani Ulu Raya - - - -

  Sumber : RLDA Kab. RL 2006

  6 Bermani Ulu - - 1 -

  5 Curup Timur - - - -

  4 Curup Selatan - - - -

  3 Curup Utara - - - -

  2 Curup Tengah - - - -

  6

  4

  1

  2

  1 Curup Kota

  Kejuruan Negeri Swasta Negeri Swasta

  No Kecamatan

Madrasah Aliyah

Sekolah Menegah

b. Kesehatan

  Berdasarkan data pada tahun 2006, jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Rejang Lebong antara lain Rumah Sakit Umum berjumlah 1 unit, Rumah sakit Khusus berjumlah 1 unit, Poliklinik berjumlah 6 unit, dan rumah bersalin sebanyak 1 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 56 unit, Puskesmas sebanyak 9 unit, Puskesmas Perawatan sebanyak 4 unit, Puskesmas Keliling sebanyak 13 unit, Apotik sebanyak 11 unit, Posyandu sebanyak 196 unit dan BKIA sebanyak 3 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table-tabel berikut ini.

Tabel 2.23. Jumlah Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus, Poliklinik / Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006

  10 Sindang Beliti Ulu - - - -

  6 Bermani Ulu

  16

  1

  2

  3

  7 Bermani Ulu Raya - - -

  8 Selupu Rejang 8 -

  1

  1

  9 Sindang Kelingi

  8 2 -

  2

  11 Sindang Beliti Ilir - - - -

  4 Curup Selatan - - - -

  12 Sindang Dataran - - - -

  13 Binduriang - - - -

  14 Padang Ulak Tanding

  6

  1

  1

  2

  15 Kota Padang

  14 4 -

  4 Jumlah

  56

  9

  4

  5 Curup Timur - - - -

  3 Curup Utara - - - -

  Sumber : RLDA Kab. RL 2006

  8 Selupu Rejang - - - -

Tabel 2.24. Perkembangan Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Perawatan dan Puskesmas Keliling Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006

  Sumber : RLDA Kab. RL 2006 No Kecamatan Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Khusus Poliklinik / BP Rumah Bersalin

  1 Curup Kota

  1

  1

  6

  1

  2 Curup Tengah - - - -

  3 Curup Utara - - - -

  4 Curup Selatan - - - -

  5 Curup Timur - - - -

  6 Bermani Ulu - - - -

  7 Bermani Ulu Raya - - - -

  9 Sindang Kelingi - - - -

  2 Curup Tengah - - - -

  10 Sindang Beliti Ulu - - - -

  11 Sindang Beliti Ilir - - - -

  12 Sindang Dataran - - - -

  13 Binduriang - - - -

  14 Padang Ulak Tanding - - - -

  15 Kota Padang - - - - Jumlah

  1

  1

  6

  1 No Kecamatan Puskesmas Pembantu Puskesmas Puskesmas Perawatan Puskesmas Keliling

  1 Curup Kota

  4 1 -

  1

  13

Tabel 2.25. Jumlah Apotik, Posyandu, BKIA Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2006

  6 Bermani Ulu - 24 -

  3

  11 196

  15 Kota Padang - 19 - Jumlah

  14 Padang Ulak Tanding - 47 -

  13 Binduriang - - -

  12 Sindang Dataran - - -

  11 Sindang Beliti Ilir - - -

  10 Sindang Beliti Ulu - - -

  9 Sindang Kelingi - 13 -

  8 Selupu Rejang - 21 -

  7 Bermani Ulu Raya - - -

  5 Curup Timur - - -

  Sumber : RLDA Kab. RL 2006

  4 Curup Selatan - - -

  3 Curup Utara - - -

  2 Curup Tengah - - -

  3

  72

  11

  1 Curup Kota

  No Kecamatan Apotik Posyandu BKIA

2.1.4.2 Kondisi Budaya

  Diantara berbagai nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat terdapat beberapa nilai-nilai luhur yang dianggap dominan dan mempunyai kontribusi terhadap keberhasilan pembangunan di daerah ini. Nilai-nilai luhur tersebut antara lain Gotong royong, Musyawarah dan Mufakat.

  Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong merupakan masyarakat yang kaya akan nilai-nilai luhur daerah, yang dapat dimanfaatkan dalam percepatan pembangunan. Sebagai masyarakat yang memiliki bahasa, aksara dan budaya sendiri, nilai-nilai luhur tersebut telah mengakar dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tanpa harus terjadi tumpang tindih dengan nilai-nilai budaya bangsa.

  2.1.4.2.1 Gambaran Antropologi Daerah

2.1.4.2.2 Kondisi Masyarakat

  Pembangunan yang digulirkan selama ini telah mencatat banyak kemajuan dalam upaya meningkatkan taraf hidup, harkat dan martabat masyarakat kota baik konteks lokal, regional maupun nasional.

  Setelah menelusuri hutan-hutan belantara, kini telah hadir sebuah sosok Bumei Pat Petulai yang cantik dan modern. Kota yang berada di punggung Bukit Barisan itu kini tampak benar-benar makin berseri di tengah kota-kota lain yang tengah berbenah diri. Dari kisah sebuah dusun penuh onak dan duri, kini Rejang Lebong semakin elegan dilengkapi berbagai fasilitas perkotaan. Jalan-jalan mulus tersedia, jasa transportasi bukan lagi persoalan, serta media komunikasi seperti surat kabar, radio, televisi hingga warung telekomunikasi sudah masuk ke sudut-sudut gang kota ini.

  Rejang Lebong kini memang bukan lagi "tanah tak bertuan" kawasan ini sudah mencapai derajat dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.

2.2 Kondisi Prasarana Bidang PU/Cipta Karya

2.2.1 Sub Bidang Air Minum

  Berdasarkan data dari PDAM Tirta Dharma Kab. Rejang Lebong, produksi

  3

  air minum pada tahun 2006 mencapai 4.015.000 m . Volume air yang

  3

  disalurkan 3.229.993 m dari total produksi. Jumlah pelanggan pada tahun 2006 tercatat 11.533 pelanggan. Jika dikaitkan dengan pelayanan pada penduduk Kabupaten Rejang Lebong, angka tersebut baru mencapai 39,9%. Sebagian besar pelanggan adalah kelompok non niaga yang terdiri dari rumah tangga dan instansi pemerintah. Selama kurun waktu lima tahun terakhir produksi air minum dan air yang dijual di Kabupaten Rejang Lebong mengalami

  3

  fluktuasi. Pada tahun 2005 jumlah produksi air minum sebanyak 5.770.227 m

  3

  dan yang terjual adalah sebanyak 2.658.500 m . Terjadinya fluktuasi produksi air minum dan air yang terjual disebabkan karena kondisi sarana prasarana alat dan pipa di PDAM Tirta Dharma yang sudah tua dan terjadi korosi pada pipa, sehingga banyak kebocoran saluran pipa PDAM.

  Selain itu untuk air minum di perdesaan, berdasarkan pada hasil analisis tentang penyediaan air bersih serta kondisi air tanah di Kabupaten Rejang Lebong, dimana pada umumnya seluruh Kabupaten Rejang Lebong berada pada kondisi rawan

  air tanah dangkal, maka skenario penyediaan air bersih untuk

  pemenuhan kebutuhan air bersih baik untuk domestik (rumah tangga) dipenuhi dari sumber-sumber air yang tersebar di Kabupaten Rejang Lebong atau

  

mempergunakan air permukaan, seperti Sungai Musi, Sungai Beliti, Sungai

  Kelingi, serta danau

  • – danau alam yang terbentuk, dan sumber – sumber air yang ada dipegunungan, khusus untuk sumber air dipegunungan jika telah diuji hasilnya berkondisi dapat digunakan untuk kebutuhan air bersih dapat mengunakan SIPAS dengan pola gravitasi, namun jika PH-nya tidak layak dikonsumsi maka sebaiknya dipakai dengan sistim pengolahan.

  Hal tersebut juga dari keadaan bentang jembatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong dimana mempunyai bentang sejumlah, 30 m di Air Tengah, 60 m di Sungai Beliti, 42 m di Sungaii Musi Kejalo, 30 m di Air Kelinggi, 30 m di Air Blumai, 25 m di Air Kasie, 42 m Air Musi Sawah, 42 m di Air Daup, 40 m Air Musi Watas Marga, 24 m di Air Pikat dll sungai yang ada di Kabupaten Rejang Lebong maka dapat di katakan bahwa sungai

  • – sungai tersebut di Kabupaten Rejang Lebong mempunyai bentang yang lebar serta diasumsikan mempunyai debit yang cukup ( debit data sungai tidak didapat ). Berdasarkan hal
  • – hal tersebut maka dengan asumsi : 1.

  Sungai – sungai tersebut mempunyai debit air yang cukup.

  2. Pencegahan terhadap perusakan ekosistem yang dapat menggangu daur hidologi berjalan.

  3. Debit sungai tersebut dapat terjaga 4.

  Untuk melestarikan potensi air tanah di Kabupaten Rejang Lebong, maka pengelolaan sumber-sumber air harus sudah mulai dikelola dengan baik melalui PDAM. Maka dapat dikatakan bahwa : 1. Kebutuhan air untuk domestik mempergunakan air Sungai .

2. Kebutuhan air untuk industri juga memakai sungai – sungai yang debitnya cukup.

  Sumber air sungai Musi dapat dimanfaatkan untuk daerah Kecamatan Curup, Bermani Ulu, Selupu Rejang, hal ini setelah diuji kualitas airnya. Untuk Kecamatan Padang Ulak Tanding dan kecamatan Sindang Kelingi dapat memanfaatkan sungai Kati dan Kelingi, Kecamatan kota Padang dapat mengunakan air sungai Beliti. Pengaturan air sungai diperuntukkan hanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih domestik di perkotaan, sedangkan kebutuhan pengairan dipenuhi oleh anak

  • –anak sungai yang tersebar di Kabupaten Rejang Lebong, dikarenakan Potensi air tanah di beberapa Kabupaten Rejang Lebong yang termasuk zona rawan air tanah dangkal.

  Selain Sungai

  • – sungai tersebut juga dapat dijajaki kemungkinan akan penggunaan air Sungai Ketahun di Kabupaten Lebong (sebagai hinterland-nya) untuk pemenuhan kebutuhan air untuk industri dan domestik, dimana

  3