BAB 3 SISTEM KERJA POMPA SENTRIFUGAL DAN KOPLING
3.1 Sitem Kerja Pompa Sentrifugal
Pada umumnya kebanyakan proses impeller berputar dengan kecepatan 1500 sampai dengan 3000 rpm. Pada kecepatan ini cairan memasuki pusar
impeller dan terhempas kedalam ruang yang diperbesar yang disebut valute. Cairan mengalir ke sekeliling rumah siput dan keluar melalui ruang kempa.
Pompa sentrifugal terdiri dari satu ruangan yang disebut rumah siput. Didalam ruangan ini impeller berputar yang mempunyai sudu-sudu, yang merupakan salah
satu unsur utama pompa yang menerima tekanan mekanis melalui suatu as shaft yang digerakkan oleh pemutar. Cairan yang mengalir melalui lubang masuk ke
dalam pusat impeller. Impeller memutar cairan kearah luar dari bagian tengahnya dengan adanya gaya sentrifugal. Sebagian hasil dari perputaran impeller yang
sangat cepat kecepatannya, sehingga cairan yang mengalir di dalamnya menjadi bertambah cepat dan pada tahap ini cairan tersebut memperoleh energi kecepatan.
Impeller diputar oleh bagian penggerak yaitu kedua poros penggerak. Dari sebuah pemutar yang disambungkan dengan sambungan kopling ke poros pompa.
Ketika cairan sampai dibagian luar rumah pompa, kecepatan berangsur - angsur turun sewaktu cairan mengalir melalui saluran tepi yang disebut rumah siput
valute casing. Pada tahap ini, energi kecepatan dirubah menjadi energi tekan. Tekanan
cairan yang keluar dari pompa adalah lebih tinggi dari pada tekanan ini tergantung pada impeller yang dipasang pada poros secara seri dan cairan yang mengalir
Universitas Sumatera Utara
melalui impeller - impeller tersebut. Untuk lebih jelasnya lagi mengenai uraian tentang pompa sentrifugal dan sistem kerjanya dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Sistem Kerja Pompa sentifuga l
3.2 Sistem Kerja Kopling
Poros penggerak menerima daya dan putaran dari mesin. Daya dan putaran tersebut pindah ke Fly Wheel yang diikat kuat dengan baut skrup.
Kemudian daya putaran dipindahkan ke plat gesek yang ditekan oleh plat dengan gaya tekan dari gaya pegas matahari. Plat tekan diikat kuat dengan
pegas matahari dengan menggunakan baut dan mur yang menjepit pegas pembawa.
Kopling tidak bekerja jika gaya yang diberikan pada tuas pendorong dimana melalui tuas ini sleve bergerak kekiri menekan bantal aksial serta
pegas matahari menggunakan pegas pembawa, jika bergerak kekanan yang
mengakibatkan hubunyan dengan Fly Wheel terputus. Fungsi utama dari kopling adalah sebagai alat penyambung dari elektro motor ke pompa.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Pokok Permasalahan