2.3 Klasifikasi Pompa sentrifugal
Gambar 2.2 Motor dan Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:
1. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller. Arah aliran fluida dalam
impeller dapat berupa axial flow aliran axial, mixed flow campuran aliran, atau radial flow aliran radial.
2. Bentuk kontruksi dari impeller: impeller yang digunakan dalam
pompa sentrifugal dapat berupa open impeller, semi – open impeller, atau close impeller.
3. Banyaknya jumlah suction inlet. Beberapa pompa sentrifugal
memiliki suction inlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satu suction inlet disebut single – suction pump sedangkan untuk
Universitas Sumatera Utara
pompa yang memiliki dua suction inlet disebut double – suction pump.
4. Banyaknya impeller. Pompa sentrifugal khusus memiliki beberapa
impeller bersusun. Pompa yang memiliki satu impeller disebut single – stage pump sedangkan pompa yang memiliki lebih dari satu
impeller disebut multi – stage pump.
2.4 Bagian – Bagian Utama Pompa Sentrifugsl
Dalam pengoperasian pompa sentrifugal ada beberapa bagian yang perlu diperhatikan agar pompa dapat bekerja dengan baik dan dapat
bertahan lama. Adapun bagian – bagian utama pompa sentrifugal tersebut antara lain:
2.4.1 Rumah Pompa Sentrifugal
Rumah Pompa Sentrifugal dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Rumah Pompa Sentrifugal
Universitas Sumatera Utara
A.
Keterangan Gambar 2.3:
Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus casing. Adapun bentuk dari stuffing box dapat dilihat
pada Gambar 2.4.
Mechanical Seal
Gambar 2.4 Stuffing Box Mechanical Seal
B. Packing
Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon. Adapun
bentuk dari packing dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Packing
Universitas Sumatera Utara
C. Shaft poros
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian - bagian berputar
lainnya. Adapun bentuk dari shaft poros dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Shaft poros
D. Shaft-sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint,
internal bearing dan interstage atau distance sleever. Adapun bentuk dari shaft-sleeve dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Shaft-sleeve
E. Vane
Vane impeller berfungsi sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller. Adapun bentuk dari vane dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Vane
F. Casing
Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor guide vane,
inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis single
stage. Adapun bentuk dari casing dapat dilihat pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9 Casing
Universitas Sumatera Utara
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller. Adapun bentuk dari eye of impeller dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10 Eye of Impeller
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontiniu, sehingga
cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya. Adapun bentuk dari
impeller dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11 Impeller
Universitas Sumatera Utara
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara
memperkecil celah antara casing dengan impeller. Adapun bentuk dari wearing ring dapt dilihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12 Wearing Ring
J. Bearing
Bearing bantalan berfungsi untuk menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil. Adapun bentuk dari
bearing dapat dilihat pada Gambar 2.13.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.13
K. Diccharge Nozzle
Discharge nozzle adalah saluran cairan keluar dari pompa dan berfungsi juga untuk meningkatkan energi tekanan keluar pompa.
Bearing
2.4.2 Impeller
Impeller adalah bagian penting pompa sentrifugal dimana terjadi perubahan energi mekanis berupa putaran menjadi kecepatan, aliran impeller
akan diputar oleh motor penggerak pompa, menyebabkan aliran akan berputar dan gerakan aliran akan mengikuti impeller dan keluar dengan
kecepatan yang besar. Pada impeller juga terjadi head atau tekanan dan kecepatan aliran akan bertambah besar.
Universitas Sumatera Utara
Kecepatan aliran yang besar berubah menjadi tekanan aliran atau head pompa. Perubahan kecepatan head ini terjadi pada rumah kontak dan
impeller. Hal ini akan dipergunakan untuk mengatasi head loses dan beban lainnya pada instalasi pompa jika head pada instalasi pipa ternyata masih
lebih besar dari head maksimum yang dihasilkan pompa maka aliran tidak akan sampai tujuan akhir instalasi pipa. aliran akan berhenti pada daerah
tertentu walaupun pompa terus bekerja. Head maksimum dimana kapasitas pompa akan menjadi panas jikan dibiarkan terus – menerus dapat
menyababkan kerusakan pada pompa. Impeller di bagi beberapa jenis antara lain:
1. Closed Impeller
2. Semi open impeller
3. Open impeller.
Adapun jenis – jenis dari impeller dapat dilihat pada Gambar 2.14.
Gambar 2.14 Jenis – Jenis Impeller
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Seal Pompa
Seal pompa berfungsi mengatasi terjadinya kebocoran pada pompa. Kebocoran dapat berupa keluarnya minyak pelumas dari pompa,
pembocoran yang berlebihan dapat mengganggu terjadinya kerja pompa, bahkan dapat merusak bagian – bagian pompa lainnya.
Adapun bentuk – bentuk dari seal pompa dapat dilihat pada Gambar 2.15.
Gambar 2.15 Bentuk – Bentuk Seal pompa
2.5. Rotameter