III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Strategi
Strategi adalah istilah yang dapat diambil dari zaman Yunani kuno, yang biasa diartikan sebagai komandan militer. Pada millennium berikutnya, konsep
strategi terus difokuskan kepada interpretasi-interpretasi militer. Istilah strategi mulai diadaptasi dengan konteks bisnis pada masa revolusi industri II dan mulai
banyak digunakan pada abad kedua puluh. Kata strategi berasal dari kata yunani, strategos yang artinya jendral.
Seorang jendral merencanakan dan mengarahkan kekuatan militer yang dimiliki pada posisi atau lokasi penting sebelum pertempuran dengan musuh dimulai.
Kekuatan militer yang dimiliki merupakan sumber daya, rencana tentang pendayagunaan. Kekuatan militer adalah strategi, sementara tujuan yang ingin
dicapai adalah mengalahkan lawan dan meraih kemenangan. Selama seribu tahun, konsep tentang strategi terus terfokus pada bidang militer.
Hamel dan Prahald dalam Rangkuti 2006, memberikan pendekatan baru mengenai konsep strategi. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
senantiasa meningkat dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan
demikian perencanaan strategis hampir selalu dimulai dari “ apa yang dapat terjadi” bukan dimulai dari “apa yang terjadi”.
Tujuan penerapan strategi dalam setiap kegiatan adalah mencapai keberhasilan. Terdapat elemen strategi yang harus dipenuhi untuk menjamin
keberhasilan kegiatan.
Pertama, tujuan
yang diformulasikan
secara sederhana,konsisten dan berjangka panjang .Kedua,pengertian mendalam terhadap
lingkungan persaingan. Ketiga,penilaian objektif terhadap sumberdaya,dan implementasi yang efektif David 2006.
Dalam suatu bisnis, strategi dikelompokan menjadi empat tipe,yaitu strategi integrasi, strategi intensif, strategi diersivikasi dan strategi depensif
David 2006. Pemilihan tipe strategi ini didasarkan atas kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman baik dari lingkungan luar maupun lingkungan dalam suatu bisnis.
1 Strategi Integrasi Startegi ini memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan distributor,
pemasok, dan atau pesaing, strategi ini terdiri dari: a Integrasi ke depan yaitu memiliki atau meningkatkan kendali atas
distributor atau pengecer. b Integrasi ke belakang yaitu memiliki atau meningkatkan kendali atas
perusahaan pemasok. c Integrasi horizontal yaitu mencoba memiliki atau meningkatkan kendali
atas para pesaing.
2 Strategi Intensif
Strategi ini memerlukan usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada, strategi ini terdiri dari:
a Penetrasi pasar yaitu mencari pangsa pasar yang lebih besar dari produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih
gencar. b Pengembangan pasar yaitu memperkenalkan produk atau jasa yang sudah
ada ke wilayah geografi baru. c Pengembangan produk yaitu mencoba meningkatkan penjualan dengan
memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang baru.
3 Strategi Diversifikasi a Diversifikasi konsentrik yaitu menambah produk atau jasa baru,tetapi
masih terkait. b Diversifikasi konglomerat yaitu menambah produk atau jasa baru,yang
tidak terkait,untuk para pelanggan baru. c Diversifikasi horizontal yaitu menambah produk atau jasa baru,tidak
terkait,untuk pelanggan yang sudah ada.
4 Strategi Devensif
a Rasionalisasi biaya yaitu merestrukturisasi dengan cara mengurangi biaya dan asset agar bisa meningkatkan penjualan dan keuntungan.
b Divestasi yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari suatu organiasi. c Likuidasi yaitu menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap
sesuai dengan nilainya yang terlihat.
3.1.2 Proses Manajemen Strategi