12
Untuk memperingan angsuran nasabah, BPR BKK Jumantono mempunyai 3 tiga sistem dalam pengembalian kredit, yaitu:
1. Sistem Pasaran Sistem ini diberikan kepada nasabah pedagang kecil yang ada di pasar
dengan plafond relatif kecil serta angsuran setiap lima hari sekali selama 12 pasaran, yang 10 kali angsuran untuk pokok pinjaman, satu kali sebagai
bunga, dan satu kali sebagai tabungan wajib. 2. Sistem Mingguan
Sistem ini pada dasarnya sama dengan sistem pasaran hanya pelayanannya pada hari-hari tertentu satu minggu sekali, kebanyakan pos
pelayanannya berada di kantor desa. 3. Sistem Bulanan
Sistem ini pada prinsipnya sama dengan sistem mingguan hanya pelayanannya satu bulan sekali sesuai tanggal pembayaran yang telah
ditentukan.
D. Latar Belakang Masalah
Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan financial intermediary antara pihak yang mengalami kelebihan dana dengan
pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha
bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal ini tampak dari kegiatan pokok bank yang menerima simpanan dari masyarakat dan memberikan kredit kepada pihak
13
yang memerlukan dana. Namun dalam prakteknya, terkadang bank banyak salah langkah, kurang hati-hati ataupun menyimpang dari aturan-aturan serta ketentuan
yang berlaku bagi bisnis perbankan, sehingga seringkali merugikan para deposan atau investor serta berdampak pada perekonomian negara seperti kecenderungan
meningkatnya kredit bermasalah atau kredit macet. Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan
kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank perlu dipelihara. Pemeliharaan tingkat kesehatan bank antara lain dilakukan dengan tetap menjaga
likuiditasnya sehingga bank dapat memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang menarik atau mencairkan simpanannya sewaktu-waktu.
Dalam rangka menjaga agar bank lebih melaksanakan fungsi prudential banking atau prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnis perbankan, Bank
Indonesia selaku pengawas dan pembina bank telah menetapkan ketentuan tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan Surat Edaran BI
No.265BPPP1993 tanggal 29 Mei 1993 yang dikenal dengan metode CAMEL yaitu metode penilaian kesehatan bank dengan memperhatikan faktor: permodalan
capital, kualitas aktiva produktif quality of productive asset, manajemen management, rentabilitas earning, likuiditas liquidity.
Dengan melihat dan menyadari arti pentingnya kesehatan bank untuk pembentukan kepercayaan dalam dunia perbankan, maka penulis ingin mengkaji
lebih lanjut tentang kondisi keuangan BPR sehingga penulis tertarik untuk mengambil judul “ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN
METODE CAMEL TERHADAP PD. BPR BKK JUMANTONO PERIODE 2002-2004”
14
E. Perumusan Masalah