5. Tinjauan Hotel Resort di Kawasan Tropis
a. Pengertian Judul
Kawasan : Daerah tertentu yang antara bagian-bagiannya terdapat hubungan tertentu.
Wisata : Bepergian bersama-sama untuk mendapatkan memperluas pengetahuan, bersenang-senang, bertamasya.
Kawasan Wisata : Kawasan dengan luas tertentu yantg dinangun atau disediakan untuk
memenuhi kebutuhan wisata. Sukuh :
Merupakan kawasan di kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar provinsi Jawa Tengah yang diperuntukkan bagi wisata yang terdiri dari
kawasan wisata alam dan wisata budaya, seperti Candi Sukuh, Candi Planggatan, Telaga Madirdo, Tahura Ngargoyoso, Air Terjun Jumog,
Perkebunan Teh Kemuning.
b. Letak Geografis Sukuh
Kawasan wisata Sukuh meliputi daerah administratif Kecamatan Ngargoyoso yaitu Desa Karangpanadan, Puntukrejon, Karang, Salam,
Gerdu, Berjo, girimulyo, Segorogunung, Kemuning, Gumeng, Ngargoyoso, Jatirejo, Dukuh, Nglegok, Dayu dan Harjosari dengan luas wilayah sekitar
7.000 hektar.
c. Akses Sukuh
1. Pencapaian Lokasi
Terletak pada jalur lingkar antara Karangpandan-Sukuh-Ngargoyoso- Kemuning-dukuh-Karangpandan yang dapat dicapai dari barat memalui
Karangpandan, Mojogedang, dan Kerjo. Dari Timur melalui
Tawangmangu sedang dari utara memalui Jenawi. Desa Karangpandan merupakan pintu gerbang yang paling sering dilalui.
2. Topografi
Berada pada ketinggian yang tajam. Di timur, merupakan daerah yang berbukit dan berkontur dengan kemiringan yang relatif landai.
3. Pemandangan Alam
Pemandangan alam yang menonjol adalah perbukitan dan pepohonan hijau dengan latar belakang Gunung Lawu yang berwarna biru,
sedangkan pemandangan ke arah bawah sejauh mata memandang adalah hamparan sawah hijau dan pepohonan perkebunan teh.
Obyek Wisata Sukuh : § Candi Sukuh
§ Air Terjun Jumog § Tahura Ngargoyoso
§ Telaga Madirdo § Perkebunan Teh
d. Karakteristik Bangunan di Daerah Sukuh
1. Arsitektur Jawa
Yang dimaksud adalah rumah jawa yang berfungsi sebagai rumah tinggal.Ciri-cirinya :
§ Kesan Terbuka § Adanya orientasi terhadapa arah patokan rumah ke arah selatan
§ Adanya jalinan
antara ruang
terbuka dengan
ruang pendhopogandhok ndalem.
§ Adanya hirarki ruang makin ke dalam makin privat.
§ Adanya inti ruang yang mengikat keseluruhan bangunan. § Adanya poros atau as yang membujur ke arah utara-selatan.
2. Pola Bangunan Jawa
Adanya hirarki ruang yang makin ke belakang makin sakral dengan ketinggian lantai yang bertambah.
3. Citra Lingkungan
§ Kecenderungan seragam § Selalu menyertakan taman atau kebun di sekitar rumah maupun
pohon-pohon peneduh. § Penuh dengan ornamen, dekoratif, sebagai perlambang.
§ Pemakaian bahan-bahan yang bersifat alami. § Sifat keterbukaan tinggi pada pendhopo tanpa dinding.
§ Menyatu dengan lingkungan atau alam sekitar. 4.
Organisasi Ruang § Alur sirkulasi jelas serta perbedaan yang nyata anatara arah masuk-
keluar atau depan-belakang. § Pembagian ruang dalam sudah pasti
§ Fungsi ruang disesuaikan dengan simbol-simbol falsafah dan bukan kebutuhan.
§ Besaran ruang sudah ditentukan dengan pertimbangan-pertimbangan keselamatan.
§ Bentuk bangunan terikat atau seragam.
A. Tinjauan Khusus Hotel