13.06 0.57 Kualitas fisika kimia air

Tujuan dan manfaat penelitian Penelitian ini dilakasanakan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Menentukan ambang batas dan toksisitas akut insektisida malathion pada juvenil bandeng 2. Menganalisa pengaruh biokonsentrasi insektisida malathion pada tubuh juvenil bandeng 4. Menganalisa bioeliminasi insektisida malathion dari tubuh juvenil bandeng. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi bagi para pelaku budidaya perikanan mengenai bahaya toksisitas akut , laju biokonsentrasi dan bioeliminasi insektisida malathion pada juvenil ikan bandeng yang dibudidayakan pada tambak maupun KJA. Hipotesis Berdasarkan pada perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian di atas, maka hipotesis yang dapat digunakan adalah bahwa pada kisaran konsentrasi yang kecilrendah insektisida malathion dapat bersifat toksik pada juvenil bandeng, dan mudah terserap ke dalam tubuh juvenil ikan bandeng namun mudah tereliminasi. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Ikan Bandeng Ikan bandeng merupakan suatu komoditas perikanan yang sudah lama dibudidayakan oleh petani tambak dan ikan ini juga merupakan jenis ikan ekonomis penting di Indonesia. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam familia Chanidae bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah punah. Menurut Saanin 1984 ikan bandeng ini memiliki klasifikasi sebagai berikut : Kingdom : Animalia Kelas : Actinopterygii Ordo : Gonorynchiformes Famili : Chanidae Genus : Chanos Spesies : Chanos chanos Forsskal Ikan bandeng hidup diperairan pantai, muara sungai,hamparan hutan bakau, lagoon, daerah genangan pasang surut dan sungai. Ikan bandeng dewasa biasanya berada diperairan litoral. Pada musim pemijaham induk ikan bandeng sering dijumpai berkelompok pada jarak tidak terlalu jauh dari pantai dengan karakteristik habitat perairan jernih, dasar perairan berpasir dan berkarang dengan kedalaman antara 10-30 m Secara eksternal ikan bandeng mempunyai bentuk kepala mengecil dibandingkan lebar dan panjang badannya, matanya tertutup oleh selaput lendir adipose. Sisik ikan banding yang masih hidup berwarna perak, mengkilap pada seluruh tubuhnya. Pada bagian punggungnya berwarna kehitaman atau hijau kekuningan atau kadang-kadang albino, dan bagian perutnya berwarna perak serta mempunyai sisik lateral dari bagian depan sampai sirip ekor. Pada ikan bandeng ukuran juvenil dan dewasa jumlah sirip dorsal II :12-14, anal II: 8 atau 9, sirip dada I: 15-16, sirip bawah I:10 atau 11 dan mempunyai sisik lateral dari bagian depan sampai caudal antara 75-85, dan tulang belakang berjumlah 44 ruas