konduktor. Bahan ini sangat besar peranannya pada saat ini pada berbagai bidang disipilin ilmu terutama di bidang teknik elektro seperti
teknologi informasi, komputer, elektronika, telekomunikasi, dan lain -lain. Berkaitan dengan bahan semi konduktor, pada saat ini dapat
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu semi konduktor dan super konduktor.
C. Jenis Bahan penghantar listrik
Fungsi penghantar pada teknik listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu Seperti telah kita ketahui, bahwa untuk
pelaksanaan penyaluran energi listrik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berupa saluran udara dan kabel tanah. Pada saluran Udara,
terutama hantaran udara telanjang biasanya banyak menggunakan kawat penghantar yang terdiri atas: kawat tembaga telanjang BCC,
singkatan dari Bare Cooper Cable, Aluminium telanjang AAC, singkatan dari All Aluminium Cable, Campuran yang berbasis aluminium
Al-Mg-Si, Aluminium berinti baja ACSR, singkatan dari Aluminium Cable Steel Reinforced dan Kawat baja yang
berisilapisantembagaCooperWeld.
Sedangkan pada saluran kabel tanah, biasanya banyak menggunakan kabel dengan penghantar jenis tembaga dan aluminium,
perkembangan yang sangat dominan pada saluran kabel tanah adalah dari sisi bahan isolasinya, dimana pada saat awal banyak menggunakan
isolasi berbahan kertas dengan perlindungan mekanikal berupa timah hitam, kemudian menggunakan minyak jenis kabel ini dinamakan
GPLK atau Gewapend Papier Lood Kabel yang merupakan standar
belanda dan NKBA atau Normal Kabel mit Bleimantel Aussenumheullung yang merupakan standar jerman, dan jenis bahan
isolasi yang terkini adalah isolasi buatan berupa PVC Polyvinyl Chloride dan XLPE Cross-Linked Polyethylene. Jenis bahan isolasi
PVC dan XLPE pada saat ini telah berkembang pesat dan merupakan bahan isolasi yangandal.
Di waktu yang lalu, bahan yang banyak digunakan untuk saluran listrik adalah jenis tembaga Cu. Namun karena harga tembaga yang
tinggi dan tidak stabil bahkan cenderung naik, aluminium mulai dilirik dan dimanfaatkan sebagai bahan kawat saluran listrik, baik saluran
udara maupun saluran kabel tanah. Lagipula, kawat tembaga sering dicuri karena bahannya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
berbagaiproduklain.
Suatu ikhtisar akan disampaikan dibawah ini mengenai berbagai jenis logam atau campurannya yang dipakai untuk kawat saluran listrik,
yaitu:
• Tembaga elektrolitik, yang harus memenuhi beberapa syarat normalisasi, baik mengenai daya hantar listrik maupun mengenai sifat-
sifat mekanikal. Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57Ω.mm
2
m pada suhu 20°C. Koeffisien suhu α tembaga 0,004 per ° C.
Pemakaian tembaga pada teknik listrik yang terpenting adalah sebagai penghantar, misalnya : kawat berisolasi NYA, NYAF, kabel
NYM, NYY, NYFGbY, busbar, lamel mesin dc, cincin seret pada mesin ac.
Tembaga mempunyai ketahanan terhadap korosi, oksidasi. Massa jenis tembaga murni pada 20° C adalah 8,96 gcd, titik beku 1083° C.
Kekuatan tarik tembaga tidak tinggi yaitu berkisar antara 20 hingga 40 kgmm
2
, kekuatan tarik batang tembaga akan naik setelah batang
tembaga diperkecil penampangnya untuk di jadikan kawat berisolasi atau kabel.
Cara memperkecil penampang batang tembaga menjadi kawat dengan menggunakan penarik tembaga. Untuk memperkecil
penampang tembaga digunakan batu tarik die yang besarnya beragam, makin ke ujung adalah makin kecil penampang rautannya.
Makin kecil penampang kawat diperlukan, makin banyak tahapan batu tarik yang digunakan. Bahan batu tarik untuk pembuatan kawat yang
cukup besar diameternya adalah wolfram-karbida. Sedangkan untuk pembuatan kawat yang diameternya kecil adalah intan.
Selama penarikan akan terjadi penambahan panjang. Untuk itu roda tarik yang dipasang di belakang batu tank putarannya atau
diametemya dibuat lebih besar.Sesudah diadakan penarikan terhadap batang tembaga menjadi kawat, tembaga akan lebih lenting. Keadaan
ini kurang baik digunakan sebagai kawat berisolasi atau kabel. Agar tembaga menjadi lunak kembali, perlu diadakan pemanasan. Namun
harus diusahakan hendaknya selama proses pemanasan tersebut tidak terjadi oksidasi. Setelah proses pemanasan selesai, maka proses
pembuatan kawat berisolasi atau kabel dapat dimulai.
Untuk penghantar yang penampangnya lebih kecil dari 16 mm
2
digunakan penghantar pejal, sedangkan untuk penghantar yang penampangnya 16 mm
2
digunakan penghantar serabut yang dipilin.
• Brons, yang memiliki kekuatan mekanikal yang lebih besar, namun memiliki daya hantar listrik yang rendah. Sering dipakai untuk kawat
pentanahan.
• Aluminium, yang memiliki kelebihan karena materialnya ringan sekali. Kekurangannya adalah daya hantar listrik agak rendah dan kawatnya
sedikit kaku. Harganya sangat kompetitif. Karenanya merupakan saingan berat bagi tembaga, dan dapat dikatakan bahwa secara praktis
kini mulai lebih banyak digunakan untuk instalasi-instalasi listrik arus kuat yang baru dari pada menggunakan tembaga. Aluminium murni
mempunyai massa jenis 2,7 gcm
3
, α nya 1,4 . 10
-5
, titik leleh 658
°
C dan tidak korosif. Daya hantar aluminium sebesar 35 mohm.mm
2
atau kira- kira 61,4daya hantar tembaga. Aluminium murni mudah dibentuk
karena lunak, kekuatan tariknya hanya 9 kgmm
2
.Untuk itu jika aluminium digunakan sebagai penghantar yang dimensinya eukup
besar, selalu diperkuat dengan baja atau paduan aluminium, Penggunaan yang demikian misalnya pada : ACSR Aluminium
Conductor Steel
Reinforced, ACAR
AluminiumConductorAlloyReinforced. Penggunaan aluminium yang lain adalah untuk busbar dan karena
alasan tertentu misalnya, karena alasan ekonomi, dibuat penghantar aluminium yang berisolasi, misalnya: ACSR-OW.
• Aluminium berinti baja, yang biasanya dikenal sebagai ACSR Aluminium Cable Steel Reinforced, suatu kabel penghantar aluminium
yang dilengkapi dengan unit kawat baja pada inti kabelnya. Kawat baja itu diperlukan guna meningkatkan kekuatan tarik kabel. ACSR ini banyak
digunakan untuk kawat saluran hantar udara.
• Aldrey, jenis kawat campuran antara aluminium dengan silicium konsentrasinya sekitar 0,4 – 0,7 , Magnesium konsentrasinya
antara 0,3 - 0,35 dan ferum konsentrasinya antara 0,2 - 0,3 . Kawat ini memiliki kekuatan mekanikal yang sangat besar, namun daya
hantar listriknya agak rendah.
• Cooper-weld, suatu kawat baja yang disekelilingnya diberi lapisan tembaga.
• Baja, bahan yang paling banyak digunakan sebagai kawat petir dan juga sebagai kawatpentanahan. Baja merupakan logam yang terbuat
dari besi dengan campuran karbon. Berdasarkan campuran karbonnya, baja dikategorikan menjadi 3 yaitu : baja dengan kadar karbon rendah 0
hingga 0,25 , baja dengan kadar karbon menengah 0,25 hingga 0,55 , baja dengan kadar karbon tinggi di atas 0,55.
Meskipun konduktivitas baja rendah tetapi digunakan pada penghantar transmisi yaitu ACSR, fungsi baja dalam hal ini adalah untuk
memperkuat konduktor aluminium secara mekanis setelah digalvanis dengan seng. Keuntungan dipakainya baja pada ACSR adalah
menghemat pemakaian aluminium.Berdasarkan pertimbangan tersebut dibuat penghantar bimetal.
Berdasarkan ikhtisar diatas, dapat dikatakan bahwa bahan yang terpenting untuk saluran penghantar listrik adalah tembaga dan
aluminium, sehingga kedua bahan tersebut banyak digunakan sebagai kawat pengantar listrik, baik saluran hantar udara maupun kabel tanah.
titik ke titik yang lain.
B. Teori Dasar Magnet a. Definisi Magnet