Animisme Dinamisme Totemisme Bahan ajar akbid LENGKAP

serta dapat membantu kita di dalam upaya menjadi pelayan Tuhan yang berkarakter dan dapat berperan di dalam memperbarui bangsa dan negara Indonesia

4. Sumber Ajaran Agama

Kaidah agama adalah perumusan dan azas-azas yang menjadi hukum, aturan dan patokan melalui ajaran dan etika agama tersebut yang harus dipedomani dan ditaati setiap penganutnya seperti uraian berikut ini :

1. Agama Suku

Agama suku adalah agama yang dianut oleh suatu suku atau kelompok manusia terkait pada kesatuan sosial dan kebudayaan sendiri yang membedakan mereka dengan kelompok lain. Agama suku disebut juga agama asli karena memperhatikan dari kepercayaan manusia yang timbul ditengah-tengah lingkungan dan daerah hidupnya. Agama suku ini sudah merupakan sebuah institusi dengan elemen-elemen nya yang menyangkut sistem hubungan sosial budayabermasyrakat dan yang mempunyai nilai-nilai jasmani serta berfungsi untuk memenuhi kebutuhan secara menyeluruh bagi manusia baik secara jasmani, mental, etika atau norma, dan spiritual. Beberapa ajaran agama suku :

A. Animisme

Animisme berasal dari kata “anima” artinya jiwa, nyawa, semangat. Jadi animisme adalah adanya kekuatan yang menggerakkan sehingga manusia mendapat kekuatan dan kesempatan untuk mendapat perobahan dalam dirinya. Kepercayaan animisme suatu kepercayaan tentang roh-roh halus yang tidak personal. Roh-roh halus ini dapat mengancam, tetapi dapat juga memberkati hidup manusia.

B. Dinamisme

Dinamisme berasal dari kata Yunani “DUNAMIS” artinya kekuatan kuasa. Jadi dinamisme kepercayaan kepada suatu daya atau kekuatan yang tidak berpribadi. Dinamisme sebgai kekuatan sikap kepercayaan bahwa ada kekuatan yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan manusia

C. Totemisme

Totemisme berasal dari kata “TOTEM” berarti lambang. Diamana suatu kelompok atau marga mempunyai asal melalui tumbuhan, binatang dan benda tersebut menjadi tabuh bagi mereka.

2. Agama Hindu

Hinduisme dalam bahasa sansekerta disebut “samatha dharma” artinya hukum selamanya Weda Sumber Ajaran Agama Hindu Pengertian Weda Sumber ajaran agama Hindu adalah Kitab Suci Weda, yaitu kitab yang berisikan ajaran kesucian yang diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa melalui para Maha Rsi. Weda merupakan jiwa yang meresapi seluruh ajaran Hindu, laksana sumber air yang mengalir terus melalui sungai-sungai yang amat panjang dalam sepanjang abad. Weda adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa. Weda secara ethimologinya berasal dari kata Vid bahasa sansekerta, yang artinya mengetahui atau pengetahuan. Weda adalah ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi serta berasal dari Hyang Widhi Wasa. Kitab Suci Weda dikenal pula dengan Sruti, yang artinya bahwa kitab suci Weda adalah wahyu yang diterima melalui pendengaran suci dengan kemekaran intuisi para maha Rsi. Juga disebut kitab mantra karena memuat nyanyian-nyanyian pujaan. Dengan demikian yang dimaksud dengan Weda adalah Sruti dan merupakan kitab yang tidak boleh diragukan kebenarannya dan berasal dari Hyang Widhi Wasa. Agama ini menerapkan kasta dalam masyarakat yang diatur dalam kitab RIG WEDA, Pembagian kasta dalam masyarakat hindu diperkuat oleh himpunan hukum Manu. Didalam Rig-Veda terdapat kisah manusia pertama yang diciptakan oleh Brahma, yaitu Manu. Manu memiliki empat susunan, yaitu: mulut, lengan, paha, dan kaki. Penafsiran tentang susunan Manu, ialah bahwa kemasyarakatan harus merupakan kesatuan yang terdiri dari empat lapisan, yaitu:  Kasta Brahmana sebagai perlambang mulut ialah golongan para ahli agama dan ilmu pengetahuan. Golongan ini paling dihormati dan biasanya menjadi penasehat raja.  Kasta Ksatria sebagai perlambang lengan ialah golongan ningrat dan para prajurit. Golongan inilah yang memegang kekuasaan dan menjalankan pemerintahan.  Kasta Waisya sebagai perlambang paha ialah golongan pengusaha, pedagang, dan petani. Mereka merupakan golongan yang berusaha, mengeluarkan keringat untuk menghasilkan perbekalan yang diperlukan oleh semua golongan.  Kasta Sudra sebagai perlambang kaki terdiri atas orang-rang dravida yang masuk kedalam masyarakat aria dan berkedudukan sebagai hamba sahaya. Konsep Kepercayaan Agama Hindu Hindu memiliki Dasar Kepercayaan yang merupakan salah satu bagian dari Kerangka Dasar Agama Hindu Tatwa, yaitu Panca Srada. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni: 1 Widhi Tattwa – percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya 2 Atma Tattwa – percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk 3 Karmaphala Tattwa – percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan 4 Punarbhava Tattwa – percaya dengan adanya proses kelahiran kembali reinkarnasi 5 Moksa Tattwa – percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia. Kerangka Dasar Agama Hindu Ada tiga kerangka dasar agama Hindu: 1. Tatwa atau Filsafat Agama Hindu Konsep pencarian kebenaran yang hakiki di dalam Hindu diuraikan dalam ajaran filsafat yang disebut Tattwa. Kepercayaan dan keyakinan dalam Hindu disebut dengan Sradha. Dalam Hindu, sradha disarikan menjadi 5 lima esensi, disebut Panca Sradha. 2. Susila atau Etika Agama Hindu Merupakan pelaksanaan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Susila menurut pandangan Agama Hindu adalah tingkah laku hubungan timbal balik yang selaras dan harmonis antara sesama manusia dengan alam semesta lingkungan yang berlandaskan atas korban suci Yadnya, keikhlasan dan kasih sayang. 3. Upacara atau Ritual Agama Hindu UpacaraYadnya adalah suatu karya suci atau kegiatan yang dilaksanakan dengan ikhlas karena getaran jiwa rohani dalam kehidupan ini berdasarkan dharma, sesuai ajaran sastra suci Hindu yang ada Weda. Yadnya dapat pula diartikan memuja, menghormati, berkorban, mengabdi, berbuat baik kebajikan, pemberian, dan penyerahan dengan penuh kerelaan tulus ikhlas

3. Agama Buddha Sejarah agama Buddha mulai dari

abad ke-6 SM sampai sekarang dari lahirnya sang Buddha Siddharta Gautama . Dengan ini, ini adalah salah satu agama tertua yang masih dianut di dunia. Selama masa ini, agama ini sementara berkembang, unsur kebudayaan India, ditambah dengan unsur-unsur kebudayaan Helenistik Yunani , Asia Tengah , Asia Timur dan Asia Tenggara . Dalam proses perkembangannya ini, agama ini praktis telah menyentuh hampir seluruh benua Asia. Sejarah agama Buddha juga ditandai dengan perkembangan banyak aliran dan mazhab, serta perpecahan- perpecahan. Yang utama di antaranya adalah aliran tradisi Theravada , Mahayana , dan Vajrayana Bajrayana, yang sejarahnya ditandai dengan masa pasang dan surut. Salah satu pilar ajaran Buddha yang mendasari cara berpikir Buddha adalah seperti yang tersirat di dalam Empat Kebenaran Mulia cattari ariya sacca. Di berbagai bagian Sutta Pitaka dapat kita temukan cara berpikir analisis seperti yang terdapat pada konsep Empat Kebenaran Mulia. Cara berpikir tersebut adalah: 1. Memahami Suatu Masalah dan menganalisa masalah tersebut 2. Menyadari dan menemukan ada penyebab masalah tersebut 3. Mengetahui bahwa masalah dapat teratasi dan mencari cara penyelesaiannya 4. Menemukan cara mengatasi masalah tersebut dan Menjalankan caranya Hal tersebut menunjukkan kecerdasan Sang Buddha dan cara berpikir yang logis. Empat Kebenaran Mulia disadari oleh Buddha Gautama ketika beliau mencapai pencerahan : “Ketika pikiranku yang terkonsentrasi telah demikian termurnikan, terang, tak ternoda, bebas dari ketidaksempurnaan, dapat diolah, lentur, mantap dan mencapai keadaan tak terganggu, aku mengarahkannya pada pengetahuan tentang hancurnya noda-noda. Secara langsung aku mengetahui sebagaimana adanya: ‘Inilah penderitaan’, ‘Inilah asal mula penderitaan’, ‘Inilah berhentinya penderitaan’, ‘Inilah jalan menuju berhentinya penderitaan’; Secara langsung aku mengetahui sebagaimana adanya ‘Inilah noda-noda’, ‘Inilah asal mula noda-noda’, ‘Inilah berhentinya noda-noda’, ‘Inilah jalan menuju berhentinya noda-noda’ Empat Kebenaran Mulia ini adalah ajaran yang pertama kali diperkenalkan oleh Sang Buddha dalam khotbah pertamanya di Benares. Selain itu Empat Kebenaran Mulia juga adalah ajaran khusus para Buddha, yang berarti setiap Buddha selalu mengajarkan 4 Kebenaran Mulia ini walaupun dengan bahasa yang berbeda atau sistematisasi pembagian ajaran yang berbeda. Empat Kebenaran Mulia tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kebenaran Mulia tentang adanya ‘penderitaan’ dukkha 2. Kebenaran Mulia tentang penyebab penderitaan 3. Kebenaran Mulia tentang lenyapnya penderitaan 4. Kebenaran Mulia tentang jalan menuju lenyapnya penderitaan

5. Agama Islam

SUMBER AJARAN ISLAM PRIMER 1. Al Qur’an Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau qur’anan yang berarti mengumpulkan al-jam’u dan menghimpun al-dlammu. Sedangkan secara terminologi syariat, Alquran adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas. Dan menurut para ulama, Alquran adalah Kalamullah yang diturunkan pada rasulullah dengan bahasa arab, merupakan mukjizat dan diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah ibadah Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain: Tauhid, yaitu kepercayaan ke-esaann Allah SWT dan semua kepercayaan yang berhubungan dengan-Nya Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai manifestasi dari kepercayaan ajaran tauhid Janji dan ancaman, yaitu janji pahala bagi orang yang percaya dan mau mengamalkan isi Alquran dan ancaman siksa bagi orang yang mengingkari Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul dalam menyiaran syariat Allah SWT maupun kisah orang-orang saleh ataupun kisah orang yang mengingkari kebenaran Alquran agar dapat dijadikan pembelajaran. Al-Quran mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut: 1. Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah manusia dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan akidahkeimanan. Hukum ini tercermin dalam Rukun Iman. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin, atau Ilmu Kalam. 2. Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum syarasyariat. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Fikih. 3. Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku normal manusia dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk sosial. Hukum ini tercermin dalam konsep Ihsan. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Akhlaq atau Tasawuf. Sedangkan khusus hukum syara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni: 1. Hukum ibadah, yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, misalnya salat, puasa, zakat, dan haji 2. Hukum muamalat, yaitu hukum yang mengatur manusia dengan sesama manusia dan alam sekitarnya. Termasuk ke dalam hukum muamalat adalah sebagai berikut: Hukum munakahat pernikahan.  Hukum faraid waris.  Hukum jinayat pidana.  Hukum hudud hukuman.  Hukum jual-beli dan perjanjian.  Hukum tata Negarakepemerintahan  Hukum makanan dan penyembelihan.  Hukum aqdiyah pengadilan.  Hukum jihad peperangan.  Hukum dauliyah antarbangsa.  2. Hadist Kedudukan Hadist sebagai sumber ajaran Islam selain didasarkan pada keterangan ayat-ayat Alquran dan Hadist juga didasarkan kepada pendapat kesepakatan para sahabat. Yakni seluruh sahabat sepakat untuk menetapkan tentang wajib mengikuti hadis, baik pada masa Rasulullah masih hidup maupun setelah beliau wafat. Menurut bahasa Hadist artinya jalan hidup yang dibiasakan terkadang jalan tersebut ada yang baik dan ada pula yang buruk. Pengertian Hadist seperti ini sejalan dengan makna hadis Nabi yang artinya : ”Barang siapa yang membuat sunnah kebiasaan yang terpuji, maka pahala bagi yang membuat sunnah itu dan pahala bagi orang yang mengerjakanny; dan barang siapa yang membuat sunnah yang buruk, maka dosa bagi yang membuat sunnah yang buruk itu dan dosa bagi orang yang mengerjakannya. Sementara itu Jumhurul Ulama atau kebanyakan para ulama ahli hadis mengartikan Al-Hadis, Al-Sunnah, Al-Khabar dan Al-Atsar sama saja, yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapan. Sementara itu ulama Ushul mengartikan bahwa Al-Sunnah adalah sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad dalam bentuk ucapan, perbuatan dan persetujuan beliau yang berkaitan dengan hukum. Sebagai sumber ajaran Islam kedua, setelah Alquran, Hadist memiliki fungsi yang pada intinya sejalan dengan alquran. Keberadaan Al-Sunnah tidak dapat dilepaskan dari adanya sebagian ayat Alquran : a. Yang bersifat global garis besar yang memerlukan perincian. b. Yang bersifat umum menyeluruh yang menghendaki pengecualian. c. Yang bersifat mutlak tanpa batas yang menghendaki pembatasan, d. Isyarat Alquran yang mengandung makna lebih dari satu musytarak yang e. menghendaki penetapan makna yang akan dipakai dari dua makna tersebut, bahkan terdapat sesuatu yang secara khusus tidak dijumpai keterangannya di dalam Alquran yang selanjutnya diserahkan kepada hadis nabi. B. SUMBER AJARAN ISLAM SKUNDER Ijtihad Ijtihad berasal dari kata ijtihada yang berarti mencurahkan tenaga dan pikiran atau bekerja semaksimal mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri berarti mencurahkan segala kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syar’i dari dalil-dalil syara, yaitu Alquran dan hadist. Hasil dari ijtihad merupakan sumber hukum ketiga setelah Alquran dan hadist. Ijtihad dapat dilakukan apabila ada suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat di dalam Alquran maupun hadist, maka dapat dilakukan ijtihad dengan menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu pada Alquran dan hadist. Macam-macam ijtidah yang dikenal dalam syariat islam, yaitu Ijma’, yaitu menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan menurut istilah adalah kebulatan pendapat ahli Ijtihad umat Nabi Muhammad SAW sesudah beliau wafat pada suatu masa, tentang hukum suatu perkara dengan cara musyawarah. Hasil dari Ijma’ adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para ulama dan ahli agama yang berwenang untuk diikuti seluruh umat. 1. Qiyas, Qiyas yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya. Dengan kata lain Qiyas dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk membandingkan suatu perkara dengan perkara lain yang mempunyai pokok masalah atau sebab akibat yang sama. Contohnya adalah pada surat Al isra ayat 23 dikatakan bahwa perkataan ‘ah’, ‘cis’, atau ‘hus’ kepada orang tua tidak diperbolehkan karena dianggap meremehkan atau menghina, apalagi sampai memukul karena sama-sama menyakiti hati orang tua. 2. Istihsan, yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya yang lebih kuat atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk mencegah kemudharatan atau dapat diartikan pula menetapkan hukum suatu perkara yang menurut logika dapat dibenarkan. Contohnya, menurut aturan syarak, kita dilarang mengadakan jual beli yang barangnya belum ada saat terjadi akad. Akan tetapi menurut Istihsan, syarak memberikan rukhsah kemudahan atau keringanan bahwa jual beli diperbolehkan dengan system pembayaran di awal, sedangkan barangnya dikirim kemudian. 3. Mushalat Murshalah, yaitu menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun menurut istilah adalah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan manusia. Contohnya, dalam Al Quran maupun Hadist tidak terdapat dalil yang memerintahkan untuk membukukan ayat-ayat Al Quran. Akan tetapi, hal ini dilakukan oleh umat Islam demi kemaslahatan umat. 4. Sududz Dzariah, yaitu menurut bahasa berarti menutup jalan, sedangkan menurut istilah adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi kepentingan umat. Contohnya adalah adanya larangan meminum minuman keras walaupun hanya seteguk, padahal minum seteguk tidak memabukan. Larangan seperti ini untuk menjaga agar jangan sampai orang tersebut minum banyak hingga mabuk bahkan menjadi kebiasaan. 5. Istishab, yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah ditetapkan di masa lalu hingga ada dalil yang mengubah kedudukan hukum tersebut. Contohnya, seseorang yang ragu-ragu apakah ia sudah berwudhu atau belum. Di saat seperti ini, ia harus berpegang atau yakin kepada keadaan sebelum berwudhu sehingga ia harus berwudhu kembali karena shalat tidak sah bila tidak berwudhu. 6. Urf, yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus adat, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Contohnya adalah dalam hal jual beli. Si pembeli menyerahkan uang sebagai pembayaran atas barang yang telah diambilnya tanpa mengadakan ijab kabul karena harga telah dimaklumi bersama antara penjual dan pembeli.

5. Agama Kristen Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan

monoteistik yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus menurut Perjanjian Baru . Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias yang diramalkan dalam Perjanjian Lama , juruselamat bagi seluruh umat manusia , yang menebus manusia dari dosa . Pengikutnya beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab . Murid-murid Yesus Kristus pertama kali dipanggil Kristen di Antiokhia Kisah Para Rasul 11: 26b . Dasar-dasar Iman Crucifixion , menggambarkan kematian Yesus di kayu salib , lukisan dari D. Velázquez , pada abad ke 17. Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban , kebangkitan , dan kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru , umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama atau Kitab suci Yahudi. Kekristenan adalah monoteisme , yang percaya akan tiga pribadi secara teknis dalam bahasa Yunani hypostasis Tuhan atau Tritunggal . Tritunggal dipertegas pertama kali pada Konsili Nicea Pertama 325 yang dihimpun oleh Kaisar Romawi Konstantin I. Pemeluk agama Kristen mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat, dan memegang ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam kepercayaan Kristen, Yesus Kristus adalah pendiri jemaat gereja dan kepemimpinan gereja yang abadi Injil Matius 16: 18-19 Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus akan datang untuk kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini. Sebagaimana agama Yahudi , mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis dalam Sepuluh Perintah Tuhan . Kata Kristen sendiri memiliki arti pengikut Kristus atau pengikut Yesus. Murid- murid Yesus Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristen ketika mereka berkumpul di Antiokia Kisah Para Rasul 11: 26b . Ibadah Contoh benda-benda yang digunakan umat Kristen dan Katolik untuk beribadah— Alkitab , sebuah Salib , and sebuah Rosario . Liturgi Yustinus Martir menggambarkan liturgi [1] tata cara urutan ibadah Kristen di First Apology c. 150 kepada Penguasa Antoninus Pius pada abad ke-2, dan penggambarannya masih relevan untuk menggambarkan struktur dasar dari liturgi ibadah Kristen. Yustinus menggambarkan, orang Kristen berkumpul untuk ibadah bersama pada hari Minggu, yaitu hari Yesus bangkit dari kubur. Pembacaan Firman Tuhan diambil dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tapi terutama dari Injil. Pada akhir dari liturgi ibadah, diadakan Perjamuan Kudus, untuk memperingati pengorbanan Yesus. Namun gereja pada saat ini juga ada yang mengadakan ibadah selain hari Minggu. Gereja Advent Hari Ketujuh berkumpul pada hari Sabtu. Gereja Pentakosta atau Karismatik mengikuti tuntunan Roh Kudus dan tidak memiliki liturgi yang tertulis, walaupun ada tata cara urutan umum kebiasaan ibadah yang biasanya dari minggu ke minggu mirip. Gereja Evangelical menggabungkan Pop dan Rock ke dalam ibadahnya, sementara beberapa Gereja yang lain melarang sama sekali penggunaan alat musik dalam ibadah, seperti Gereja Ortodoks . Ibadah dapat divariasikan untuk acara-acara khusus, seperti baptisan, pernikahan, atau hari raya Kristen seperti Natal dan Paskah . Ada pula ibadah untuk anak-anak, yang biasanya disebut Sekolah Minggu atau Ibadah Anak. Sakramen Ekaristi Sakramen Sakramen adalah ritus Agama Kristen yang menjadi perantara menyalurkan rahmat ilahi. Kata sakramen berasal dari Bahasa Latinsacramentum yang secara harfiah berarti menjadikan suci. Salah satu contoh penggunaan kata sacramentum adalah sebagai sebutan untuk sumpah bakti yang diikrarkan para prajurit Romawi; istilah ini kemudian digunakan oleh Gereja dalam pengertian harfiahnya dan bukan dalam pengertian sumpah tadi. Kalender Liturgis Gereja Katolik Roma, Gereja Timur , Anglikan, dan Kristen Protestan mengatur ibadah dalam jadwal kalender liturgis. Hal ini termasuk hari-hari suci, misalnya Hari Perenungan yang memperingati sebuah kejadian di dalam hidup Yesus Kristus, hari- hari puasa, atau perayaan-perayaan biasa seperti hari memperingati orang-orang kudus . Komunitas Kristen yang tidak mengikuti tradisi kalender liturgis biasanya masih tetap merayakan perayaan-perayaan tertentu, seperti Natal, Paskah, dan Kenaikan Yesus ke Surga. Beberapa Gereja sama sekali tidak memakai kalender liturgis. Simbol Salib, yang saat ini adalah simbol Kekristenan yang paling mudah dikenali di seluruh dunia, telah digunakan sebagai simbol Kristen pada zaman sangat awal. Lambang ikan juga nampaknya berada di urutan teratas lambang favorit setelah salib. Lambang ikan dipakai oleh karena kemiripan 5 huruf konsonan yang membentuk kata ikan Ichthys, yang mana dapat dipakai sebagai singkatan untuk menggambarkan Yesus: Iesous Christos Theou Yios Soter, artinya Yesus Kristus, Anak Allah, Penyelamat. Orang Kristen awal mula suka untuk menghiasi makam-makam mereka dengan ukir- ukiran dan gambar mengenai Yesus, orang-orang kudus, kejadian dari Alkitab, dan perlambang-perlambang yang lain. Orang-orang Kristen awal tidak memiliki pemikiran negatif menganai gambar, ukiran, maupun patung. Simbol-simbol yang lain meliputi burung merpati simbol Roh Kudus, anak domba simbol pengorbanan Yesus, pohon anggur beserta ranting-rantingnya simbol bahwa orang Kristen harus memiliki hubungan secara pribadi dengan Yesus dan banyak yang lain. Semua ini diambil dari ayat-ayat Alkitab Perjanjian Baru . Lukisan The Baptism of Christ oleh Francesco Albani . Baptisan Baptisan merupakan sebuah ritual dan sakramen menggunakan air, yang menandakan seseorang berkomitmen menjadi seorang Kristen dan tergabung menjadi anggota Gereja. Ada gereja yang memperbolehkan baptisan dengan air yang dipercikkan misalnya Gereja Kristen Protestan, Gereja Katolik dan Ortodoks, ada gereja yang mengharuskan baptisan dilakukan dengan diselamkan ke dalam air seperti Yesus misalnya Gereja Pantekosta dan Karismatik. Doa Pengajaran Yesus tentang doa pada Khotbah di Bukit menggambarkan bahwa doa secara Kristiani hanya memakai sedikit faktor eksternal, atau tidak ada sama sekali, seperti misalnya harus menggambar simbol-simbol tertentu atau harus menyembelih hewan-hewan tertentu terlebih dahulu sebelum berdoa. Dalam doa secara Kristiani, semua perilaku-perilaku yang menekankan kepada teknik-teknik berdoa yang menggunakan faktor eksternal seperti yang tadi disebutkan biasanya dituduh sebagai pagan paganisme , penyembahan berhala. Karena itu, dalam doa secara Kristiani, yang ditekankan adalah cukup hanya perlu percaya kepada kebaikan Tuhan ketika berdoa. Di seluruh Perjanjian Baru, penekanan terhadap kebebasan untuk datang kepada Tuhan ini pun ditekankan. Keyakinan ini harus dilihat dari sudut pandang kepercayaan Kristen terhadap hubungan yang unik antara orang percaya dengan Yesus, lewat Roh Kudus. Dalam tradisi lanjutan, beberapa gerakan sebelum berdoa dianjurkan, seperti misalnya membuat tanda salib , berlutut, atau membungkuk. Kebiasaan melipat tangan, menyatukan kedua tangan di depan dada, atau mengangkat tangan pun terkadang sering dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi ketika berdoa dan mengekspresikan isi doa.

A. AJARAN AGAMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN