Prinsip Agama Unsur – unsur Agaman

Prinsip adalah kebenaran yang menjadi pokok dasar orang berfikir dan bertindak. Tingkat kebenaran ada 4 golongan, yaitu : 1. kebenaran menurut pancaindra lahiriah 2. Kebenaran menurut ilmiah 3. Kebenaran menurut filsafat 4. Kebenaran menurut relegius Agama Untuk memehami tingkat kebenaran diatas, melalui contoh tetang pertanyaan “Tiap-tiap manusia pada suatu saat pasti akan mati”. Menurut Pancaindra : Itu benar, karena tiap hari kita melihat orang mati. Menurut Ilmiah : Itu benar, karena nenek moyang kita tidak hidup lagi sampai sekarang Menurut Filsafat : Itu benar, karena menurut saya itu tidak adil apabila hanya generasi tua menikmati dunia ini terus menerus. Kebenaran itu dapat dibenarkan sesuai kepentingan, eksistensi, eksperimental, dan wujud hubungan yang efektif antara bagian-bagian dengan keseluruhan. Jadi Prinsip Agama dalam hal ini adalah : ‘S eseorang yang bertindak benar harus sesuai dengan ajaran dan aturan agamanya agar kebenaran dalam bertindak tidak hanya dalam perasaan seseorang ’.

1.1 Prinsip Agama

1. Berasal dari Tuhan yang lazim disebut Agama wahyu. Yang dapat dihayati dengan iman atau kepercayaan secara bulat kepadaNya. Wahyu ini lazim tercantum dalam apa yang disebut Kitab Suci oleh penganutnya 2. Timbul sebagai pernyataan lahiriah atas pelaksanaan iman seperti : doa, sembahyang, upacara-upacara atau tatacara-tatacara sosial tertentu seperti perkawinan, kematian, dll. Pelaksanaan iman sebagai pernyataan lahiriah atas pelaksanaan iman mempunyai 2 aspek, yaitu : a. dalam hubungan antara manusia dengan Tuhannya dalam kultus dan ritus. Hal ini lazim disebut ibadah atau kebaktian dalam arti sempit, atau supra-natural. b. Dalam hubungan antara sesama manusia, baik yang berupa tatacara sosial tertentu dengan ritus maupun umum perbuatan kebajikan kepada sesama manusia.

1.2 Unsur – unsur Agaman

1. Adanya Kitab Suci Kitab Suci memuat sabda-sabda Wahyu Tuhan. Dalam dasar Negara Pancasila, sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”, hal itu berarti bahwa dasar negara menganut faham monoteisme yang harus persyaratan pula bagi ajaran-ajaran yang terkandung dalam apa yang dinyatakan sebagai Kitab Suci. 2. Adanya Utusan Tuhan NabiRasul NabiRasul adalah manusia terpilih yang dijadikan perantara turunnya wahyu, yang merupakan pedoman hidup bagi semua umat universal. 3. Adanya Ritus Pelaksanaan Ibadatnya kepada Tuhan ritus, supra, sosial, berupa doasembahyang, dalam. Dalam hubungan sosial tertentu ritus sosial ataupun dalam hubungan sosial secara umum perbuatan sosial. 4. Adanya tuntunan dalam wahyu tersebut - Perintah Tuhan agar berjalan di jalan yang benar dan berbuat baik dan sebaliknya. - Perintah Tuhan tentang pengalaman jiwa, agar menjadi sehat kuat dan berbudi luhur.

1. FILSAFAT AGAMA A. Pengertian Filsafat

1. Menurut Etimologi Filsafat berasal dari kata Yunani “Philosophia” Philos = Cinta berteman Sophia = Pengetahuan, hikmat dan kebijaksanaan Philosophia “Cinta pengetahuan dan kebijaksanaan” 2. Menurut Para Ahli Pemikiran Filsafat sebenarnya merupakan konsep dasar mengenai kehidupan dan visi kedepan manusia. Dalam suatu himpunankomunitas, pemikiran filsafat dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebudayaan masing-masing. Berikut ini pengertian Filsafat menurut Para ahli : a. Plato 427SM - 347SM seorang filsuf Yunani yang termasyhur murid Socrates dan guru Aristoteles, mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. b. Aristoteles 384 SM - 322SM mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu- ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda c. Marcus Tullius Cicero 106 SM - 43SM politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya. d. Al-Farabi meninggal 950M, filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya. e. Immanuel Kant 1724 -1804, yang sering disebut raksasa pikir Barat, mengatakan : Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu: - Apakah yang dapat kita ketahui? dijawab oleh metafisika - Apakah yang dapat kita kerjakan? dijawab oleh etika - Sampai di manakah pengharapan kita? dijawab oleh agama - Apa itu manusia dijawab olh Antropologi

B. Latar Belankang Lahirnya Filsafat