Masa Pemerintahan Transisi 1997-1998

4 menjadi desentralisasi, peran sektor swasta semakin besar, dan masuknya modal asing. Namun, pada sektor mikro tidak terlalu menggembirakan dimana jumlah kemiskinan masih tinggi, kesenjangan ekonomi masih besar. Berikut ini ditampilkan perbandingan perbandingan antara pemerintahan pada masa orde lama dan pemerintahan masa orde baru. Tabel 6.1 Perbandingan antara Pemerintahan Masa Orde Lama dan Orde Baru ASPEK ORDE LAMA 1945- 1965 ORDE BARU 1966-1996 Orientasi Kebijakan Ekonomi Kebijakan ekonomi tertutup orientasi sosialiskomunis Ekonomi terbuka orientasi kapitalis Kemauan Politik Political will Kondisi baru merdeka, emosi nasionalisme sangat tinggI, keinginan terlihat lebih unggul Dimata bangsa asing, sehingga proyek mercusuar sangat marak Kemauan politik kuat untuk membangun ekonomi dan membuka ruang yang besar bagi modal asing Stabilitas Politik Ekonomi Tingkat inflasi sangat tinggi Menurunkan tingkat inflasi 1966 = 500 menjadi 1970 = 5-10 Sumber Daya Manusia Kualitas SDM yang baik sangat terbatas Kualitas SDM lebih baik dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang sekolah Kondisi Politik Dunia Situasi dunia yang baru saja selesai Perang Dunia II berpengaruh negatif Kondisi Oil Boom, berakhirnya perang Vietnam dan perang dingin membaa dampak positif.

3. Masa Pemerintahan Transisi 1997-1998

Pada tanggal 14 dan 15 Mei 1997, nilai tukar Baht Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan hebat akibat para investor asing mengambil keputusan „ jual‟. Pada hari Rabu, 2 Juli 1997, bank sentral Thailand terpaksa 5 menyatakan bahwa nilai tukar baht di bebaskan dari ikatan dengan dolar AS. Sejak itu nasibnya di serahkan sepenuhnya kepada pasar. Hari itu juga pemerintah thailand meminta bantuan IMF. Pengumuman itu mendepresikan nilai baht sekitar 15 hingga 20 hingga mencapai nilai terendah, yakni 28,20 baht per dolar AS. Sekitar bulan September 1997, nilai tukar rupiah yang terus melemah mulai menggoncang perekonomian nasional. Indonesia kemudian meminta bantuan IMF, namun situasi semakin buruk dengan semakin melemahnya nilai tukar rupiah. Pada akhir bulan Oktober 1997, lembaga keuangan internasional itu mengumumkan paket bantuan keuangannya pada Indonesia yang mencapai 40 miliar dolar AS, 23 miliar di antaranya adalah pertahanan lapis pertama front-line defence. Paket progam pemulihan ekonomi yang di syaratkan IMF pertama kali diluncurkan pada bulan November 1997, bersama pinjaman angsuran pertama senilai 3 miliar dolar AS. Berbeda dengan Korea Selatan dan Thailand, dua negara yang sangat serius dalam melaksanakan program reformasi, pemerintah Indonesia ternyata tidak melakukan reformasi sesuai kesepakatannya dengan IMF. Akhirnya, pencairan pinjaman angsuran kedua senilai 3 miliar dolar AS yang seharusnya di lakukan pada bulan Maret 1998 terpaksa di undur. Krisis di Indonesia kemudian meluas tidak hanya pada masalah moneter tapi juga pada masalah politik dan keamanan. Menjelang minggu-minggu terakhir bulan Mei 1998, DPR untuk pertama kalinya dalam sejarah indonesia dikuasaidi duduki oleh ribuan mahasiswasiswi dari puluhan perguruan tinggi dari Jakarta dan luar Jakarta. Puncak dari keberhasilan gerakan mahasiswa tersebut, di satu pihak, dan dari krisis politik di pihak lain, adalah pada tanggal 21 Mei 1998, yakni Presiden Soeharto mengundurkan diri dan di ganti oleh wakilnya, B.J.Habibie. Tanggal 23 Mei 1998, presiden Habibie membentuk kabinet baru, awal dari terbentuknya pemerintahan transisi.

4. Masa Pemerintahan Reformasi 1999-2001