33.44 Analisis Risiko Produksi Usahatani Padi sebagai Dasar Pengembangan Asuransi Pertanian (Kasus: Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, Cianjur)
Penetapan Premi dan Pertanggungan untuk Asuransi Pertanian
Analisis perhitungan premi dilakukan setelah data-data mengenai dampak akibat risiko hasil produksi telah diketahui. Perhitungan premi untuk komoditas
padi di Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, dilakukan dengan menggunakan metode yang sama dengan perhitungan premi terhadap asuransi properti. Metode
penentuan premi dan pertanggungan ini menggunakan metode
Yield Losses menurut Itturioz 2009 yakni berdasarkan jumlah kerugian yang tidak dibatasi
dengan jenis bencana penyebab kerugian Multiple Peril Crop Insurance. Dalam
pengukuran premi, langkah pertama ialah menganalisis jumlah pure premium
yang dibutuhkan dengan membagi jumlah dampak kerugian akibat risiko gagal panen dengan jumlah unit eksposur asuransi, dalam hal ini ialah jumlah luas dari
lahan petani padi Desa Sukaratu, yakni seluas 204 hektar. Jumlah dampak kerugian yang digunakan ialah total kerugian yang terjadi di Desa Sukaratu dalam
satu musim tanam berdasarkan kemungkinan terjadinya kejadian gagal panen. Berdasarkan perhitungan probabilitas risiko sebelumnnya, didapatkan bahwa
probabilitas terjadinya kejadian gagal panen dalam satu musim tanam ialah sebesar 3.8. Hal ini menunjukkan bahwa dalam satu musim tanam, 3.8 dari
total luas lahan sawah di Desa Sukaratu yakni seluas 204 hektar akan terancam gagal panen atau kemungkinan sebesar 7.75 hektar tiap musim tanamnya. Dengan
nilai dampak terbesarnya sebesar Rp7 682 020,- per hektar tiap musim tanamnya melalui perhitungan VaR, maka didapatkan besarnya total kemungkinan
kerugian akibat gagal panen di Desa Sukaratu tiap musim tanamnya sebesar Rp59 551 020.-. Melalui perhitungan
pure premium berikut, didapatkan nilai pure premium atau premi bersih sebesar Rp291 917.- per hektar.
=
umlah ampak erugian akibat isiko agal anen umlah unit eksposur yang digunakan
=
p5 55 . ha
= p . per hektar Nilai premi bersih merupakan porsi dari premi yang digunakan untuk
membayar ganti rugi kepada petani sebagai peserta asuransi. Sedangkan untuk nilai premi total yang akan dikenakan petani terdiri dari nilai premi bersih
ditambah dengan expense loading atau biaya pembebanan, yakni bagian dari nilai
premi total yang digunakan untuk pengeluaran lainnya, termasuk untuk profit penanggung dan pengeluaran atas kejadian dimasa depan yang memiliki unsur
ketidakpastian. Nilai expense loading yang direpresentasikan secara persentase
disebut juga rasio pembebanan atau expense ratio. Dalam perhitungan premi total
untuk asuransi pertanian ini, peneliti mengambil asumsi bahwa penanggung membutuhkan
expense rasio sebesar 25. Asumsi ini menunjukkan bahwa 25 dari nilai total premi yang dikenakan kepada pihak tertanggung atau petani
merupakan komponen premi yang dimaksudkan untuk membiayai operasi perusahaan asuransi
cost of operation dan bagian keuntungan bagi perusahaan asuransi. Sehingga melalui perhitungan nilai total premi yang akan dikenakan