11
2.4 Penangan penyakit diare akut.
Dehidrasi merupakan komplikasi paling sering dari diare akut, cairan rehidrasi oral telah terbukti efektif dalam pencegahan dan pengobatan dehidrasi akibat penyakit
diare. Penggunaan cairan rehidrasi ini dalam pengobatan diare telah direkomendasikan oleh WHO selama 2 dekade yang lalu. AAP merekomendasikan untuk rehidrasi cepat
dalam 4 sampai 6 jam dengan cairan rehidrasi oral glukosa-elektrolit yang diikuti pemberian susu atau formula yang diencerkan.
6
Terapi rehidrasi oral harus diberikan untuk awal pengobatan karena sama efektifnya dibandingkan dengan terapi cairan intravena dalam rehidrasi dan
penggantian elektrolit pada anak-anak dengan dehidrasi ringan dan sedang. Diet sesuai usia harus dilanjutkan pada anak-anak dengan diare yang tidak dehidrasi, dan
diet sesuai usia harus diberikan segera sesaat rehidrasi telah tercapai pada anak-anak dengan dehidrasi ringan dan sedang.
12
Pengobatan cairan meliputi 2 fase yaitu fase rehidrasi dan rumatan. Pada fase rehidrasi kekurangan cairan diperbaiki dengan cepat 3 sampai 4 jam hingga hidrasi
klinis tercapai. Dalam fase rumatan, kalori dan cairan rumatan diberikan. Mengistrahatkan usus tidak diindikasikan, pemberian air susu ibu harus dilanjutkan
setiap saat, bahkan selama permulaan fase rehidrasi. Diet harus ditingkatkan segera
mungkin jika ditoleransi untuk mengganti pemasukan kalori selama sakit akut. Pembatasan laktosa, dan perubahan susu formula tidak perlu. Full-strength formula
biasanya ditoleransi.
25
Universitas Sumatera Utara
12
Makanan sesuai usia dilanjutkan, dan tingkatkan asupan cairan, mungkin satu- satunya terapi yang diperlukan jika hidrasi normal. Bayi harus melanjutkan minum air
susu ibu atau susu formula regular. Pada anak lebih besar makanan yang direkomendasikan meliputi tajin beras, kentang, mie, dan pisang dan gandum beras,
gandum, dan sereal. Makanan yang harus dihindari adalah makanan dengan kandungan tinggi gula sederhana yang dapat memperburuk diare seperti minuman
kaleng dan sari buah apel. Juga makanan tinggi lemak yang sulit ditoleransi karena menyebabkan lambatnya pengosongan lambung. Center for Disease Control and
Prevention CDC, AAP and WHO semuanya telah membuat panduan pengobatan terhadap gastroenteritis berdasarkan penilaian klinis dari dehidrasi.
24
Panduan dari AAP untuk pengobatan pada anak-anak dengan diare adalah ditujukan terutama terhadap derajat dehidrasi yang ada. Yang secara klinis dibagi
menjadi dehidrasi ringan 3 sampai 5 dehidrasi sedang 5 sampai 9, atau dehidrasi berat 10, dan pengobatan berdasarkan pada klasifikasi tersebut.
CDC menggunakan penilaian dan skala yang sama dalam penanganan awal diare. WHO juga menggabungkan tanda-tanda dehidrasi kedalam suatu kesatuan
pananganan dari Childhood Illness Scale yang membantu para dokter di negara berkembang untuk melakukan suatu pengobatan atau keputusan rujukan.
26
Penilaian dehidrasi yang tidak akurat dapat menimbulkan akibat yang penting. Ketidaktahuan dan kekurangan cairan yang tidak terobati dapat mengakibatkan
gangguan elektrolit, asidosis, dan end organ damage yang meliputi ketidakstabilan
Universitas Sumatera Utara
13 kardiovaskuler, gagal ginjal, dan letargi. Komplikasi ini dapat menyebabkan kerusakan
termasuk cedera permanen dan kematian. Sebaliknya jika terjadi kesalahan dalam penilaian maka akan terjadi intervensi yang tidak perlu dan merugikan pasien. Penilaian
yang berlebihan serta penilaian yang kurang terhadap derajat dehidrasi keduanya dapat mengakibatkan meningginya biaya pengobatan.
8
Percobaan intervensi menunjukkan bahwa pemberian zink selama diare akut efektif menurunkan lamanya dan beratnya penyakit. Oleh karena itu pengobatan
dengan menggunakan zink mempunyai potensi menurunkan kematian anak-anak akibat diare sebanyak 2.5 juta orang setiap tahunnya. Secara keseluruhan penurunan
resiko diare yang lama, diare yang berakhir 7 hari sebanyak 20 dan mempunyai interval kepercayaan =1. Penelitian baru-baru ini di Bangladesh menunjukkan bahwa
zink dan suplemen vitamin A berinteraksi dalam menurunkan prevalensi dari diare persisten dan disentri pada anak-anak.
26
Lamanya diare berkurang 13 sampai 50 untuk yang memakai suplemen zink.
27
Pengobatan dengan cairan rehidrasi oral tidak mempengaruhi lamanya dan tingkat keparahan diare sehingga penerimaan terhadap cairan rehidrasi oral rendah dan
oleh karena itu diare masih tetap merupakan penyebab utama angka kesakitan dan kematian pada anak-anak. Diare biasanya merupakan masalah yang dikaitkan dengan
kekurangan zink pada anak-anak dan diare juga menyebabkan kehilangan zink yang berlebihan.
28
Universitas Sumatera Utara
14 Fakta bertahun-tahun telah menunjukkan bahwa suplemen zink mengurangi
lamanya dan derajat keparahan diare. Zink merupakan mikronutrien yang penting dan
melindungi membrana sel dari kerusakan oksidatif. Zink tidak disimpan dalam tubuh, sehingga kadar zink ditentukan oleh keseimbangan pemasukan makanan, absorpsi,
dan kehilangan. Keadaan kekurangan zink dapat terjadi pada anak-anak dengan diare akut sebagai akibat kehilangan melalui usus. Kemanjuran zink dalam pengobatan
terhadap diare didukung oleh beberapa percobaan secara random, dan terkontrol yang menunjukkan penurunan lamanya diare, jumlah pengeluaran tinja, dan frekuensi buang
air besar.
29
Pada penelitian observasional, kadar zink dalam plasma yang rendah berhubungan dengan peningkatan derajat keparahan diare. Pemberian zink dengan
dosis 20 – 40 mg kepada anak-anak dengan gastroenteritis ringan memberi hasil penurunan lamanya diare dan frekuensi BAB pada percobaan plasebo terkontrol di
negara-negara berkembang.
30
Probiotik merupakan mikroorganisme yang bila dikonsumsi per-oral akan memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia dan merupakan strain flora usus
normal yang telah diisolasi dari tinja manusia sehat. Kaitan ilmiah antara probiotik dan manfaatnya bagi kesehatan manusia pertama kali diungkapkan oleh ahli mikrobiologi
Rusia yang bernama Metchnikoff 1907. Ia mengatakan bahwa asam laktat yang dihasilkan oleh laktobacillus dalam yogurt dapat menghambat pertumbuhan beberapa
spesies bakteri patogen.
25
Universitas Sumatera Utara
15 Formula bayi yang mengandung baik bifidobacterium lactis atau lactobacillus
reuteri, dapat menurunkan resiko diare, gejala respiratori, demam, dan parameter angka kesakitan saat dibandingkan dengan formula plasebo.
31
Beberapa penelitian klinis telah membuktikan kebenaran kemanjuran agen probiotik dalam pencegahan dan pengobatan diare, terutama disebabkan oleh virus.
Akan tetapi, hanya sedikit penelitian yang telah mempublikasikan kemampuan agen ini mencegah penyakit infeksi pada bayi dan anak-anak yang datang ke tempat perawatan
anak-anak.
32
Penelitian yang dilakukan oleh Van Niel dkk memperlihatkan penurunan secara bermakna lamanya diare 0.7 hari IK 95: 0.3-1.2 hari pada subjek yang
diberikan lactobacillus dibandingkan dengan subjek control, dan penurunan frekuensi BAB 1.6 pada hari kedua pengobatan IK 95: 0.7 – 2.6 lebih sedikit BAB.
33
Intervensi nutrisi selama penyakit diare biasanya tidak bermanfaat dalam menurunkan lamanya masa diare, dan rekomendasi sekarang ini adalah meneruskan
diet sesuai usia selama menderita diare ringan. Dua meta-analisis telah menunjukkan efek pengobatan probiotik terutama lactobacillus strain GG, pada diare akut yang
disebabkan virus rota, dapat menurunkan lamanya masa diare beberapa jam. Disamping probiotik, percobaan intervensi telah menunjukkan bahwa penambahan zink
juga mengurangi lamanya masa dan derajat keparahan diare pada anak-anak.
34
Diare dapat merupakan komplikasi umum dari pengobatan antibiotik, khusus nya pada anak-anak yang menggunakan antibiotik spektrum luas. Lactobacillus GG
telah terbukti menurunkan resiko diare yang berhubungan dengan antibiotik dengan angka tafsiran 75 pada anak-anak pada penelitian di Amerika Serikat dan Finlandia.
35
Universitas Sumatera Utara
16 Pengunaan antibiotik dapat merusak keseimbangan mikroflora usus sehingga
dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
36
Obat antiemetik dan obat anti diare umumnya tidak diindikasikan dan mungkin bisa menyebabkan komplikasi.
Penggunaan antibiotik masih kontroversial.
18
Antibiotik diberikan hanya pada kasus kolera, disentri basiler, amubiasis dan giardiasis ataupun ada penyakit penyerta sepsis,
pneumonia, dan lain-lain.
37
Pemberian oralit pada anak penderita diare akut sendiri mungkin memberikan keuntungan-keuntungan seperti mencegah kematian karena dehidrasi, mencegah
penyakit karena dehidrasi muntah, anoreksia, kejang dan koma, mekanisme homeostatis tubuh perasan haus dan fungsi ginjal tetap baik. Bila pemberian oralit
gagal harus diberikan pengganti cairan yang hilang secara intravena.
37
Terapi rehidrasi oral direkomendasikan oleh AAP dan WHO sebagai first line therapy untuk anak - anak dengan dehidrasi ringan dan sedang, akan tetapi tiga
perempat dokter-dokter spesialis anak bagian emergensi yang sangat mengetahui rekomendasi AAP untuk terapi rehidrasi oral, masih menggunakan terapi cairan
intravena untuk anak-anak dengan dehidrasi sedang.
38
Walaupun terapi cairan intravena cepat dan efektif dalam memperbaiki syok hipovolemik, namun memliki
beberapa kekurangan. Terapi cairan intravena berhubungan dengan komplikasi seperti koreksi berlebihan dari ketidak-seimbangan elektrolit, terjadi ekstravasasi cairan ke
jaringan sekitarnya dan infeksi atau peradangan.
39
Universitas Sumatera Utara
17 Sebagai hasil rekomendasi seminar rehidrasi nasional ke I sampai dengan IV,
dan pertemuan Ilmiah penelitian diare, Litbangkes 1982 digunkan cairan Ringer Laktat sebagai cairan rehidrasi parenteral tunggal untuk digunakan di Indonesia. Pada diare
dengan penyakit penyerta KKP, jantung, ginjal cairan yang digunakan adalah half strength Darrow glukosa. Penyakit diare akut lebih sering terjadi pada bayi dari pada
anak yang lebih besar, kejadian diare pada anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan.
40
Universitas Sumatera Utara
18
2.5. Kerangka Konseptual