6 Dalam referensi lain
disebutkan bahwa definisi diare untuk bayi dan anak-anak adalah pengeluaran tinja 10 gkg24jam, sedangkan rata-rata pengeluaran tinja
normal pada bayi sebesar 5-10 gkg24 jam. Bervariasinya definisi ini pada dasarnya
disebabkan perbedaan kejadian diare kronis dan persisten di negara berkembang dan negara maju, dimana infeksi merupakan latar belakang tertinggi di negara berkembang,
sedangkan penyebab non-infeksi lebih banyak dijumpai di negara maju.
19
2.2. Patofisiologi diare
Semua segmen dari usus halus mulai dari duodenum sampai bagian distal usus besar mempunyai mekanisme untuk absorbsi air dan elektrolit.
20
Menurut patofisiologi diare secara garis besar dibagi menjadi :
- diare osmotik absorptive - diare
sekretorik Sebenarnya pembagian ini tidak begitu tegas karena sering mikroorganisme yang
menyebabkan diare osmotikabsorptive, juga dapat menyebabkan diare sekretorik sehingga terjadi diare campurankombinasi
antara osmotikabsorptive dengan sekretorik.
21
Diare osmotik relatif umum terjadi pada anak-anak, hal ini terjadi jika makanan sulit atau tidak dapat diabsorpsi di usus maka akan terjadi osmotik di usus
menjadi meningkat sehingga air akan ditarik ke dalam usus yang mengakibatkan terjadinya kelebihan cairan dalam usus sehingga dikeluarkan dari usus dalam bentuk
cair.
22
Contoh klasik diare osmotik adalah intoleransi laktosa yang disebabkan kekurangan enzim laktase, dimana laktosa tidak dapat diabsorbsi oleh usus halus dan
Universitas Sumatera Utara
7 mencapai usus besar dalam bentuk utuh. Bakteri dalam usus besar akan
memfermentasi laktosa yang tidak diabsorbsi tersebut menjadi asam organik berantai pendek, yang menghasilkan beban osmotik yang menyebabkan air disekresi ke dalam
lumen usus.
23
Pada diare sekretorik, terjadi peningkatan sekresi klorida secara aktif dari sel
kripta akibat mediator intraseluler seperti cAMP,cGMP, dan Ca
2+
.
.
Mediator tersebut
juga mencegah terjadinya perangkaian antara Na
+
dan Cl
-
pada sel vili usus. Hal ini berakibat cairan tidak dapat terserap dan terjadi pengeluaran cairan secara masif ke
lumen usus.
19
Diare sekretorik murni ditandai dengan : a Jumlah cairan kotoran banyak dapat melebihi 1 liter per-jam pada orang
dewasa yang hidrasi baik b Tidak dijumpai sel darah merah dan sel darah putih dalam tinja
c Tidak dijumpai adanya demam atau gejala sistemik lain kecuali akibat dehidrasi
d Diare terus berlanjut walaupun dipuasakan akan tetapi volume mungkin berkurang
e Kekurangan kelebihan osmotik gap dalam elektrolit tinja. Tanpa penggantian cairan yang cepat, dehidrasi yang hebat dapat
menyebabkan kolaps pembuluh darah, dan dapat menyebabkan kehilangan K
+
dan HCO3
-
yang berat.
20
Contoh klasik diare sekretorik yaitu yang diinduksi oleh enterotoksin kolera dan eschericha coli yang terikat pada reseptor permukaan enterosit
Universitas Sumatera Utara
8 spesifik. monosialo ganglioside GM1, fragmen dari toksin kemudian masuk ke dalam
sel, dimana dia mengaktifkan adelnylate cyclase pada membrana basolateral melalui interaksi dengan protein G stimulator.
23
Gangguan motilitas usus, baik peningkatan maupun penurunan motilitas usus dapat menyebabkan diare. Peningkatan motilitas usus dapat dijumpai pada penyakit
tirotoksikosis, opiate withdrawal, irritable colon of infancy atau diare non-spesifik kronik.
20
Penurunan motilitas usus dapat disebabkan oleh; malnutrisi, skleroderma, diabetes mellitus, intestinal pseudo-obstruction syndrome dan penyakit hirschsprung
semua ini dapat menyebabkan bakteri tumbuh lampau yang hebat pada usus halus, dan terjadi kerusakan mukosa serta peradangan.
20,23
Bakteri tumbuh lampau dapat menyebabkan dekonjugasi garam empedu dan sebagai akibatnya terjadi peningkatan
siklik AMP mediator intrasel yang menyebabkan terjadinya diare sekretorik.
23
Diare peradangan relatif umum pada kelompok umur anak-anak, khususnya berhubungan dengan gangguan diare akut yang kemungkinan menjadi infeksi.
Keadaan-keadaan peradangan kronik seperti colitis ulseratif, dan penyakit crohn juga terjadi pada kelompok usia anak-anak. Eksudasi mukosa, protein, dan darah kedalam
lumen gastrointestinal dapat menambah air tinja, elektrolit, dan kehilangan protein. Diare peradangan sering disertai dengan sekretorik, osmotik, dan bahkan komponen-
komponen yang menginduksi motilitas.
22
Universitas Sumatera Utara
9
2.3 Pembagian derajat dehidrasi