Konsep Self-esteem Instrumen Penelitian

Anggi Setia Lengkana, 2013 Pengaruh Kids Athletics Terhadap Self-Esteem Dan Kebugaran Jasmani Studi Expast Facto Pada Siswa Sekolah Atletik Pajajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu misalnya pencapaian skor membaca di sekolah. Hal ini menyatakan bahwa perubahan di area spesifik self esteem tidak serta merta mengakibatkan perubahan level self-esteem secara umum. The HSS is a 30-item instrument that measures self-esteem of school age children. The HSS consists of three 10-item subscales that are area-specific peer, school, and home and presented as distinct units. The sum of all 30 items is viewed as a general self-esteem measure. Items were chosen to include both self-evaluative and other-evaluative items. The items are also intended to induce respondents to report a general sense of the self-feeling within each area. The rationale for concluding that the sum of the three subscales produces an overall measure of self-esteem is that peer, home, and school are the major areas of interaction for the child in which he or she develops a sense of self-worth. Thus, they represent something close to the childs universe for self-evaluation. The HSS can be administered individually or in groups, orally or in writing. The HSS general scale correlated .83 with both the Coopersmith Self-esteem Inventory and the Rosenberg Self-esteem Scale, indicating excellent concurrent validity. The HSS subscales also correlate significantly with changes in life status and with predicted area- specific activities e.g., reading achievement scores with school subscale. This suggests that changes in area-specific sources of self-esteem do not result in changes in the level of general self-esteem.

2. Konsep Self-esteem

Self-esteem merupakan kebutuhan individu yang berhubungan dengan motif berprestasi dan kepercayaan diri sendiri. Self-esteem berkaitan erat dengan status, pengakuan, dan reputasi yang menimbulkan perasaan untuk menghargai diri sendiri. Maslow Sudibyo Setyobroto, 2001:72  Motif berprestasi adalah sebagai usaha mencapai sukses dengan tujuan untuk berhasil dalam kompetisi berdasarkan ukuran keunggulan. Ukuran keunggulan ini dapat dilihat berdasarkan pelaksanaan tugas, keberhasilan diri sendiri dan keberhasilan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Heckhausen yang dikutip oleh Sibuea 2001 bahwa motif berprestasi adalah usaha untuk meningkatkan atau Anggi Setia Lengkana, 2013 Pengaruh Kids Athletics Terhadap Self-Esteem Dan Kebugaran Jasmani Studi Expast Facto Pada Siswa Sekolah Atletik Pajajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mempertahankan kecakapan pribadi setinggi mungkin dalam segala aktifitas dengan menggunakan suatu ukuran tertentu sebagai pembanding. Beberapa indikator dari orang yang memiliki motif berprestasi yang baik dan kurang baik adalah: Percaya diri dengan kemampuannya untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan. Memahami kemampuan dan potensi diri. Sulit berprestasi.  Kepercayaan diri merupakan modal dasar untuk pengembangan aktualitas diri. Dengan percaya diri orang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu, kurangnya percaya diri akan menghambat pengembangan potensi diri. Jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Beberapa indikator dari orang yang memiliki Percaya diri yang baik dan kurang baik adalah: Percaya diri atas kemampuan dan potensi diri. Mampu memlihara hubungan dengan orang lain. Pesimis. Tidak menerima keadaan diri sendiri. Percaya diri bahwa kemampuan dan potensinya tidak kalah dengan orang lain. Percaya dirinya rendah. Anggi Setia Lengkana, 2013 Pengaruh Kids Athletics Terhadap Self-Esteem Dan Kebugaran Jasmani Studi Expast Facto Pada Siswa Sekolah Atletik Pajajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Perasaan diri adalah suatu fakta yang tak dapat disangkal. Perasaan itu semestinya dialami. Perasaan secara umum dapat memberikan dampak menyeluruh dalam dimensi kehidupan kita. Perasaan positif akan memberikan motivasi positif, sedangkan perasaan yang dinilai negatif memberikan motivasi negatif pula. Perasaan itu unik, bahwa setiap reaksi terhadap segala sesuatu selalu melalui perasaan. Memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Merasa pantas. Merasa tidak pantas. Merasa tidak berguna bagi orang lain.  Penghargaan diri: Maslow membagi penghargaan menjadi dua, yaitu pengahargaan terhadap diri sendiri dan penghargaan terhadap orang lain. Penghargaan terhadap diri sendiri atau harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, kemandirian dan kebebasan. Sedangkan penghargaan terhadap orang lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, atau keberhasilan dalam masyarakat. Beberapa indikator dari orang yang memiliki penghargaan diri yang baik dan kurang baik adalah: Tidak aktif dalam hidup berkelompok. Aktif dalam hidup berkelompok. Tidak mampu memelihara hubungan dengan orang lain. Anggi Setia Lengkana, 2013 Pengaruh Kids Athletics Terhadap Self-Esteem Dan Kebugaran Jasmani Studi Expast Facto Pada Siswa Sekolah Atletik Pajajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berikut adalah kisi-kisi angket yang memuat variabel penelitian, sub variabel, indikator, nomor item. Indikator pada angket merupakan penjelasan atau rincian dari setiap sub variabel berdasarkan kajian teoritik. Kisi-kisi angket Self-Esteem yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Kisi-kisi angket Self-Esteem Komponen Sub Komponen Indikator No. Item Self-esteem merupakan kebutuhan individu yang berhubungan dengan motif berprestasi dan kepercayaan diri sendiri. Self-esteem berkaitan erat dengan status, pengakuan, dan reputasi yang menimbulkan perasaan untuk menghargai diri sendiri. Maslow Sudibyo Setyobroto, 2001:72 Motif berprestasi Percaya diri dengan kemampuannya untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan 26, 21, 16, 29 Memahami kemampuan dan potensi diri Sulit berprestasi Kepercayaan diri Percaya diri atas kemampuan dan potensi diri 3, 7, 11, 13, 17, 19, 24, 28, 5, 9, 12, 14, 25, 8, 20, 22, 6, 23 Pesimis Tidak menerima keadaan diri sendiri Percaya diri bahwa kemampuan dan potensinya tidak kalah dengan orang lain Percaya dirinya rendah Perasaan diri Memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing 15, 30, 18, 27, 10 Merasa pantas Merasa tidak pantas Merasa tidak berguna bagi orang lain Penghargaan diri Aktif dalam hidup berkelompok 1, 4, 2 Tidak mampu memelihara hubungan dengan orang lain Tidak aktif dalam hidup berkelompok Anggi Setia Lengkana, 2013 Pengaruh Kids Athletics Terhadap Self-Esteem Dan Kebugaran Jasmani Studi Expast Facto Pada Siswa Sekolah Atletik Pajajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pertanyaan dalam angket HSS adalah sebagai berikut : a Skala Pengukuran Self-esteem antar Teman Sebaya 1. Saya mempunyai teman sejumlah yang dimiliki teman saya pada umumnya 2. Saya tidak sepopuler teman saya pada umumnya 3. Seperti halnya yang suka dilakukan teman saya, saya melakukan segala sesuatunya sebagus mereka 4. Dibandingkan teman saya pada umumnya, Saya paling percaya diri dengan kemampuan saya menghadapi situasi-situasi yang sulit. 5. Orang lain berfikir saya orang yang menyenangkan 6. Saya seringkali pendiam karena saya tidak seperti teman saya pada umumnya 7. Orang lain seringkali berharap mereka seperti saya 8. Saya seringkali berharap saya menjadi orang yang berbeda agar mendapatkan banyak teman 9. Jika teman sekelompok saya menentukan pemimpin kelompok kami, tentunya sayalah yang dipilih untuk posisi tinggi tersebut 10. Ketika sesuatu yang buruk terjadi, saya bukanlah orang yang akan dimintai pertolongan. b Skala Pengukuran Self-esteem Di Rumah 11. Orang tua saya bangga terhadap orang seperti saya 12. Tidak ada orang yang memperhatikan saya di rumah 13. Orang tua saya berfikir saya dapat berdiri sendiri 14. Saya seringkali merasa jika mereka bisa, mereka akan menukar saya dengan anak lain 15. Orang tua saya berusaha memahami saya 16. Orang tua terlalu berharap dari saya 17. Saya orang yang penting bagi orang tua saya 18. Saya seringkali merasa tidak diinginkan di rumah 19. Orang tua saya percaya saya akan menjadi orang yang sukses di kemudian hari 20. Saya seringkali berharap saya dilahirkan di tengah-tengah keluarga lain. c Skala Pengukuran Self-esteem Di Sekolah 21. Guru saya terlalu berharap dari saya 22. Tentang hal-hal biasa teman saya lakukan di sekolah, setidaknya saya sebaik mereka 23. Saya seringkali merasa tidak berharga di sekolah Anggi Setia Lengkana, 2013 Pengaruh Kids Athletics Terhadap Self-Esteem Dan Kebugaran Jasmani Studi Expast Facto Pada Siswa Sekolah Atletik Pajajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 24. Saya selalu bangga dengan rapor saya 25. Sekolah agak sulit buat saya dari pada sebagian besar orang lain 26. Guru saya seringkali terlihat senang dengan pekerjaan saya 27. Saya merasa percaya diri dengan kemampuan saya untuk belajar hal-hal baru. 28. Saya orang penting di kelas saya 29. Tampaknya tidak peduli seberapa kuat saya mencoba, saya tidak pernah mampu mendapatkan peringkat yang seharusnya saya raih 30. Saya merasa sangat beruntung memiliki guru-guru yang saya miliki sekarang ini. P+ 1, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 30 N- 2, 6, 8, 10, 12, 14, 18, 20, 23, 25, 29 Kevin Corcoran Joel Fischer, 2000 : 550-552 Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang sudah tersusun, dimana responden tinggal memilih atau memberi tanda ceklish √ pada kolom alternatif jawaban sesuai dengan keadaan yang dirasakan pribadinya. Mengenai alternatif jawaban dalam angket digunakan skala sikap yakni skala Likert dengan kategori penyekoran dimana terlihat pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban No Alternatif jawaban Skor alternatif jawaban Positif Negatif 1 Sangat Setuju 4 1 2 Setuju 3 2 3 Tidak setuju 2 3 4 Sangat tidak Setuju 1 4 Anggi Setia Lengkana, 2013 Pengaruh Kids Athletics Terhadap Self-Esteem Dan Kebugaran Jasmani Studi Expast Facto Pada Siswa Sekolah Atletik Pajajaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tes kebugaran Jasmani Indonesia TKJI