HASIL KESIMPULAN DAN SARAN 52

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1.Tahapan Pembelajaran Inkuiri 15 Tabel 2.2.Macam – Macam Alat Ukur 20 Tabel 2.3.Besaran pokok 27 Tabel 2.4.Besaran Turunan 28 Tabel 2.5.Sistem Satuan internasional 28 Tabel 2.6.Dimensi Besaran 29 Tabel 2.7.Penelitian terdahulu 29 Tabel 3.1.Kisi – Kisi Soal 32 Tabel 3.2.Two Group Pretes – Postes Design 33 Tabel 3.3.Katagori Aktivitas 37 Tabel 4.1.Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 41 Tabel 4.2.Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Desviasi, Dan Varians 42 Tabel 4.3.Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontol 43 Tabel 4.4.Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 43 Tabel 4.5.Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Awal Pretes 44 Tabel 4.6.Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 Tabel 4.7.Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians 45 Tabel 4.8.Ringkasan Hasil Ujian Normalitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 45 Tabel 4.9.Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 46 Tabel 4.10.Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Portes Siswa 46 Tabel 4.11.Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 47 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1.Mistar 22 Gambar 2.2.Jangka Sorong 22 Gambar 2.3.Mikrometer Sekrup 23 Gambar 2.4.Neraca Tiga Lengan 24 Gambar 3.1.Diagram Skema Penelitian 36 Gambar 4.1.Diagram Batang Hasil Pretes siswa Kelas Eksperimen dan kontrol 42 Gambar 4.2.Diagram Batang Hasil postes siswa Kelas Eksperimen dan kontrol 44 Gambar 4.3.Rata –rata aktivitas Siswa 49 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1.:RPP 56 Lampiran 2.:Lembar Kerja Siswa 110 Lampiran 3.:Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 121 Lampiran 4.:Instrumen Penelitian 136 Lampiran 5.:Observasi Aktifitas Siswa 141 Lampiran 6.:Distribusi Hasil Belajar Siswa pada Pretes Kelas Eksperimen 152 Lampiran 7.:Distribusi Hasil Belajar Siswa pada Postes Kelas Eksperimen 151 Lampiran 8.:Analisis ketuntasan siswa dalam kategori soal pretes di 158 Kelas Eksperimen Lampiran 9.:Analisis ketuntasan siswa dalam kategori soal postes di 159 kelas eksperimen Lampiran 10.:Distribusi Hasil Belajar Siswa pada Pretes Kelas Kontrol 160 Lampiran 11.:Distribusi Hasil Belajar Siswa pada Postes Kelas Kontrol 163 Lampiran 12.:Analisi ketuntasan siswa dalam kategori soal pretes di 166 kelas kontrol Lampiran 13.:Analisis ketuntasan siswa dalam kategori soal postes di 167 kelas kontor Lampiran 14.:Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 168 Lampiran 15.:Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 170 Lampiran 16.:Perhitungan rata-rata varians dan standar deviasi 173 Lampiran 17.:Uji Normalitas 176 Lampiran 18.:Uji Homogenitas 179 Lampiran 19.:Uji Hipotesis 182 Lampiran 20.:Dokumentasi Penelitian 186 Lampiran 21.:Validasi Instrumen oleh Validator 186 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Unsur terpenting dalam mengajar adalah merangsang serta mengarahkan siswa belajar. Mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap serta ide dan apresiasi yang menjurus kepada perubahan tingkah laku dan perubahan siswa Subiyanto, 1988: 30 . Cara mengajar guru yang baik merupakan kunci dan prasyarat bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Salah satu tolah ukur bahwa siswa telah belajar dengan baik ialah jika siswa itu dapat mempelajari apa yang seharusnya dipelajari, sehingga indikator hasil belajar yang diinginkan dapat dicapi oleh siswa. Menurut kaum konstruktivis mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Menurut Court dalam Suparno, 1997:65 mengajar berarti partisipasi dengan pebelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Di lain pihak pembelajaran fisika yang hanya menekankan pada aspek produk seperti menghapal konsep-konsep, prinsip-prinsip atau rumus tidak memberikan kesempatan siswa terlibat aktif dalam proses- proses fisika serta tidak dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa. Menurut Kurikulum 2004, tujuan pembelajaran fisika di SMA adalah selain memahami konsep-konsep fisika siswa juga dituntut mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi oleh sikap ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya Depdiknas, 2004. Dari tujuan pembelajaran fisika di SMA di atas tampaknya bahwa dalam mengajarkan fisika di SMA guru diminta untuk mencapai produk IPA dan proses IPA. Ini berarti bahwa selain mengembangkan fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip guru juga harus mengembangkan keterampilan-keterampilan proses serta sikap ilmiah para siswa. Pembelajaran 2 Fisika di sekolah hendaknya tidak diarahkan semata-mata menyiapkan anak didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, namun yang lebih penting adalah menyiapkan anak didik untuk 1 mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan konsep-konsep sains yang telah mereka pelajari, 2 mampu mengambil keputusan yang tepat dengan menggunakan konsep-konsep ilmiah, dan 3 mempunyai sikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga memungkinkan mereka untuk berpikir dan bertindak secara ilmiah Ndraka ,1985:16. Carin dan Sund dalam Trianto 2007:100 mendefenisikan Ilmu Pengetahuan Alam IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum universal dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. Mata pelajaran fisika, baik yang di SMP maupun SMA adalah bagian dari mata pelajaran IPA yang dalam mempelajarinya diperlukan pembuktian konsep dengan eksperimen dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Oleh sebab itu, diperlukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta didik untuk mampu berpikir logis, kritis, serta dapat berargumentasi dengan benar. Untuk itu guru perlu melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk memahami setiap materi pelajaran. Fisika adalah salah satu cabang IPA yang merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala – gejala alam dan interaksi di dalamnya. Pembelajaran fisika pada umumnya lebih menekankan pada pemberian lasung untuk meningkatkan kompetensi sehingga siswa kurang mampu berpikir kritis dan sistematis dalam memahami konsep fisika. Pemahaman yang kurang akan pembelajaran fisika akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pembelajaran fisika pada saat ini masih dianggap sebagai pembelajaran yang sulit dan membosankan serta menempatkan posisi terahir sebagai pilihan mata yang disajikan kurang Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran.

Dokumen yang terkait

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 FAJAR HARAPAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASET LEARNING (PBL) PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 6 1

IMPLEMENTASI STRATEGI BELAJAR PQ4R DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUBPOKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIIID SMP NEGERI 3 BANGSALSARI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 21 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

0 4 10

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 METRO PELAJARAN 2011/2012

0 11 100

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

2 41 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 20152016

1 0 9

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KEMANDIRIAN DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 7 SAMARINDA

0 2 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9

PENGARUH MODEL TGT BERBANTUAN LEAFLET PADA MATERI MONERA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

0 0 13

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

0 0 8