Instrumen Pembelajaran Instrumen Penelitian

Anggit Khairani Wiwitan, 2013 Hubungan Kecerdasan Linguistik Dengan Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Siswakelas X SMK Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kemampuan menulis tersebut diperoleh dari hasil penilaian menulis siswa dengan kriteria ketepatan memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian bagi seorang peneliti adalah sebagai sarana penelitian yang berupa seperangkat alat tes untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan selanjutnya. Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas dan berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis menulis karangan narasi. Tes yang akan diberikan pada penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tes awal pretes dan tes akhir postes. Tes awal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sebelum distimulus dengan strategi belajar multiple intelligences. Sedangkan pada tes akhir, evaluasi menulis karangan narasi yang diberikan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi sebuah kecerdasan linguistik yang dimiliki oleh siswa terhadap hasil pemebelajaran menulis karangan narasinya setelah diberikan stimulus melalui strategi belajar multiple intelligences yaitu dengan metode VAK visual, auditory, kinestethic. Kelas penelitian hanya menggunakan satu kelas saja yaitu X PPU 2. Karena menurut penghitungan dengan menggunakan Nomogram Herry King Sugiyono, 2009: 129. Diketahui jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 400 dengan tingkat kesalahan 5 atau taraf kepercayaan 95 dengan faktor penggalinya = 1,195. Maka didapatkan jumlah sampel yang diambil sebanyak 32 orang atau sama dengan satu kelas. Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai saat pembelajaran berlangsung sebelum dilakukannya tes hasil belajar. Instrumen pembelajaran Anggit Khairani Wiwitan, 2013 Hubungan Kecerdasan Linguistik Dengan Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Siswakelas X SMK Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam penelitian ini terdiri atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS. a. Rancana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 1 Kurniawan 2012: 253 mengatakan “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran, baik di kelas, laboratorium, maupun lapangan untuk setiap kompetensi dasar”. 2 Gintings 2008: 224 mengatakan “RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran secara praktis dapat disebut sebagai skenario pembelajar an”. Dari penjelasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan sebuah pegangan dan pedoman bagi seorang guru dalam menyiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi dalam kegiatan pembelajaran. RPP tersebut dapat disusun sesuai dengan alokasi waktu satu pertemuan atau satu jenis kompetensi dasar. Peneliti menggunakan RPP dalam kompetensi dasar menulis karangan narasi dalam melaksanakan proses pembelajaran. RPP ini digunakan dalam satu kali pertemuan tatap muka. Kegiatan pembelajaran harus dilakukan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data hasil tes belajar siswa setelah mengalami proses pembelajaran menulis. RPP yang peneliti gunakan dalam pembelajaran dengan Standar Kompetensi SK berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana dan Kompetensi Dasar KD membuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat dengan memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat. Penulis menggunakan metode Visual, Auditory, Kinestetik VAK yang merupakan salah satu dari strategi pembelajaran multiple intelligence. Adapun RPP yang peneliti gunakan terlampir. b. Tes Evaluasi Menulis Karangan Narasi Instrumen tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis menulis karangan narasi. Tes yang akan diberikan pada penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu tes awal pretes dan tes akhir postes. Tes awal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi Anggit Khairani Wiwitan, 2013 Hubungan Kecerdasan Linguistik Dengan Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Siswakelas X SMK Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sebelum distimulus dengan strategi belajar multiple intelligences. Sedangkan pada tes akhir, evaluasi menulis karangan narasi yang diberikan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi sebuah kecerdasan linguistik yang dimiliki oleh siswa terhadap hasil pembelajaran menulis karangan narasinya setelah diberikan stimulus melalui strategi belajar multiple intelligences yaitu dengan metode VAK visual, auditory, kinestethic. Kelas penelitian hanya menggunakan satu kelas saja yaitu X PPU 2. Bentuk evaluasi yang dilakukan berupa LKS. LKS merupakan lembar kerja yang diberikan kepada siswa untuk melakukan sebuah evaluasi dalam pembelajaran. LKS diberikan kepada siswa setelah siswa mengalami proses pembelajaran dengan kompetensi dasar menulis karangan narasi. LKS ini diberikan pada siswa di akhir pembelajaran, dan siswa langsung mengerjakannya pada saat itu juga agar dapat langsung terukur hasil belajar dari setiap siswa di saat pertemuan berakhir. Adapun format penilaian yang akan peneliti gunakan adalah dalam bentuk tabel yang terdiri atas identitas kelas, nomor, nama siswa, kriteria penilaian yang dibagi menjadi tiga komponen penilaian, yaitu pemilihan kata diksi, bentuk kata, dan ungkapan dengan rentang skor 1-3 sesuai dengan kriteria indikator yang sesuai dengan hasil tulisan siswa. Kemudian kolom terakhir adalah nilai total secara keseluruhan dari masing-masing siswa siswa. Rancangan penilaian yang peneliti gunakan untuk menilai Lembar Kerja Siswa LKS diadaptasi dari penilaian otentik dalam pembelajaran menulis oleh Abidin 2012: 278 yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan dalam penilaian menulis karangan narasi. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: Anggit Khairani Wiwitan, 2013 Hubungan Kecerdasan Linguistik Dengan Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Siswakelas X SMK Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Format Penilaian : 1. Pemilihan Kata Diksi Skor Indikator 3  Pilihan kata tepat dan jelas sesuai dengan konteks isi  Kata-kata yang dipilih bervariasi  Diksi sesuai dengan gagasan yang hendak disampaikan 2  Pilihan kata baik tetapi monoton  Kata-kata yang digunakan masih sederhana  Diksi cukup sesuai dengan gagasan yang hendak disampaikan 1  Pilihan kata kurang tepat dengan konteks isi  Diksi yang digunakan kurang bervariasi  Menggunakan kata-kata yang tidak tepat dengan gagasan yang hendak disampaikan 2. Bentuk Kata Skor Indikator 3  Bahasa yang digunakan baik dan benar sesuai konteks isi  Penggunaan ejaan tepat  Tidak terdapat kesalahan penulisan kata atau huruf 2  Bahasa yang digunakan baik tapi kurang sesuai dengan isi  Terdapat beberapa kesalahan pengunaan ejaan  Terdapat 3-4 kesalahan penulisan kata atau huruf 1  Bahasa yang digunakan kurang baik dan kurang benar  Terdapat banyak kesalahan pengunaan ejaan  Terdapat lebih dari 4 kesalahan penulisan kata atau huruf 3. Ungkapan Skor Indikator 3  Penggunaan ungkapan tepat dalam menyampaikan sebuah makna dalam karangan  Penggunaan ungkapan lebih dari 2 dalam satu wacana 2  Penggunaan ungkapan kurang tepat dalam menyampaikan sebuah makna dalam karangan  Penggunaan ungkapan kurang lebih 2 dalam satu wacana 1  Penggunaan ungkapan tidak tepat dalam menyampaikan sebuah makna dalam karangan  Penggunaan ungkapan kurang dari 2 dalam satu wacana Anggit Khairani Wiwitan, 2013 Hubungan Kecerdasan Linguistik Dengan Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Siswakelas X SMK Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Data-data yang diperoleh dari hasil pembelajaran menulis siswa akan diolah dengan melakukan analisis dan interpretasi. Pada akhirnya akan mendapatkan nilai akhir hasil menulis dengan interval skor nilai 0-100. Nilai tersebut didapatkan dari pembagian skor perolehan dengan skor ideal tertinggi yaitu 9. N = x 100 Contoh : Apabila seorang siswa mendapatkan skor 5 dari jumlah skor maksimal 9 yang dinilai, maka: N = x 100 = 55,5 Dengan demikian, siswa tersebut dapat diketahui nilai dari hasil pembelajaran menulisnya adalah 55,5

2. Instrumen Tes Kecerdasan Lingusitik

Dokumen yang terkait

PENGARUH BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LAGUBOTI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 2 23

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 26

ANALISIS REDUPLIKASI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN Analisis Reduplikasi pada Karangan Narasi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Karangpandan.

0 2 18

ANALISIS REDUPLIKASI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN Analisis Reduplikasi pada Karangan Narasi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Karangpandan.

0 2 12

PENGARUH BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LAGUBOTI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 1 23

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN TEKNIK 5W + 1H.

11 86 34

Pengembangan materi menulis karangan narasi dengan media gambar karikatur untuk siswa kelas X semester 1.

0 1 204

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 119