Uji Reliabilitas Tes Kecerdasan

Anggit Khairani Wiwitan, 2013 Hubungan Kecerdasan Linguistik Dengan Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Siswakelas X SMK Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Reliabilitas Tes Kecerdasan

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran dimana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi lebih dari sekali. Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Tingkat kepercayaan sebuah tes haruslah diukur dengan sebuah uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui hasil suatu pengukuran dimana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi lebih dari sekali dengan kata lain tes tersebut dapat diketahui tingkat kepercayaanya. Uji reliabilitas ini sama dengan mengukur validitas yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu mengukur reliabilitas dari setiap aspeknya. Suatu alat evaluasi dikatakan reliabel jika hasil evaluasi tersebut memberikan hasil yang tetap sama konsisten jika digunakan untuk subjek yang sama. Untuk mencari koefisien reliabilitas digunakan formula cronbach alpha. = ∑ Keterangan: = koefisien korelasi reliabilitas n = banyaknya butir soal = varians skor setiap butir soal = varians skor total Nilai diartikan sebagai nilai koefisien korelasi reliabilitas, sehingga kriterianya dapat ditunjukan dalam Tabel 3.5 berikut ini. Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Koefisien korelasi Interpretasi 00 , 1 80 , 11   r Reliabilitas sangat tinggi 80 , 60 , 11   r Reliabilitas tinggi 60 , 40 , 11   r Reliabilitas sedang 40 , 20 , 11   r Reliabilitas rendah 20 , 11  r Reliabilitas sangat rendah Anggit Khairani Wiwitan, 2013 Hubungan Kecerdasan Linguistik Dengan Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Siswakelas X SMK Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil analisis reliabilitas tes kecerdasan dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. Perhitungan relibilitas hasil uji coba terlampir Case Processing Summary N Cases Valid 31 100.0 Excluded a .0 Total 31 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Tabel 3.6 Hasil Analisis Reliabilitas Tes Kecerdasan Reliability Statistics Aspek Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items Koefisien Reliabilitas 1 .652 .667 5 Reliabilitas tinggi 2 .652 .667 5 Reliabilitas tinggi 3 .745 .752 5 Reliabilitas tinggi 4 .861 .862 5 Reliabilitas sangat tinggi 1-4 .793 .790 20 Reliabilitas tinggi Penghitungan menggunakan SPSS versi 17. Dari hasil analisis Tabel 3.6, terlihat aspek 1 memiliki nilai koefisien reliabilitas 0,652 dengan interpretasi reliabilitas tinggi, aspek 2 memiliki nilai koefisien 0,652 dengan interpretasi reliabilitas tinggi, aspek 3 memiliki nilai alpha cronbach .745 atau setara dengan koefisien reliabilitas 0,745 dengan interpretasi reliabilitas tinggi, dan aspek 4 memiliki nilai koefisien reliabilitas paling tinggi yaitu 0,861 dengan interpretasi reliabilitas sangat tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas semua butir pernyataan angket 20 pernyataan adalah sebesar 0,793 dengan interpretasi tes kecerdasan linguistik memiliki reliabilitas tinggi, dan aspek 4 yang memiliki nilai reliabilitas paling tinggi diantara aspek yang lainnya. Anggit Khairani Wiwitan, 2013 Hubungan Kecerdasan Linguistik Dengan Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Siswakelas X SMK Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Teknik analisis data yang telah diperoleh dalam penelitian ini menggunakan teknik uji statistik, yaitu di antaranya adalah sebagi berikut. 1 Uji Normalitas data Pretes dan Postes Pembelajaran Menulis Uji normalitas dilakukan untuk menentukan hasil data yang didapat berdistribusi normal atau tidak. Normalitas data diperlukan untuk menentukan pengujian beda dua rerata yang akan diselidiki. Untuk melakukan uji normalitas, digunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam Siregar 2013: 153 dengan menggunakan Statistical Passage for Social Science SPSS versi 17 . 2 Uji Beda Rata-Rata Pretes Dan Postes Hasil Pembelajaran Menulis Uji beda dilakukan untuk melihat normal dan homogennya sebuah data pada saat dilakukan analisis. Apabila data itu normal dan homogen, dilakukan pengujian dengan uji T Student. Bila data tidak normal dilakukan dengan uji non-parametrik uji-U Mann-Whitney 3 Korelasi dua Variabel Untuk mengukur tingkat hubungan korelasi antara dua variabel dalam penelitian ini digunakan statistik Pearson Product Moment Correlation atau korelasi pearson produk momen. Yang rumusnya adalah sebagai berikut : r = ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ] Keterangan : r = nilai korelasi Pearson Produk Momen N = banyaknya subjek X = skor dalam distribusi variabel X Y = skor dalam distribusi variabel Y Rumus korelasi Pearson Produk Momen mengukur tingkat hubungan antara dua variabel berskala interval. Skor yang diperoleh melalui tes psikologi kecerdasan linguistik menggunakan skala Likert sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju biasanya dipertimbangkan sebagai data interval. Untuk melihat keeratan hubungan dua variabel yang diteliti adalah dengan mengkonsultasikan nilai r dengan tabel tingkat hubungan nilai r. Tabel tingkat hubungan tersebut dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini : Anggit Khairani Wiwitan, 2013 Hubungan Kecerdasan Linguistik Dengan Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Siswakelas X SMK Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7 Tingkat Hubungan Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Cukup Kuat Sangat Kuat 4 Uji Beda rata-rata 3 Subkelompok Anova satu jalur Uji beda rata-rata 3 subkelompok ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan dari kontribusi sebuah kecerdasan linguistik terhadap hasil pembelajaran menulisnya. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Anova satu jalur dengan menggunakan SPSS versi 17. Namun, terlebih dahulu menghitung peningkatan dari hasil pembelajaran menulis pretes dan postes yang telah dilakukan. Peningkatan hasil pembelajaran menulis tersebut dilakukan dengan menghitung Gain Normal, dengan rumus sebagai berikut. G = Dengan Interpretasi Hasil : Jika G bernilai 0,0 – 0,29 berarti peningkatannya rendah. Jika G bernilai 0,3 – 0,69 berarti peningkatannya sedang. Jika G bernilai 0,7 – 1,00 berarti peningkatannya tinggi. Rumus Anova satu jalur Siregar, 2013: 271 JKB = ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan : JKB = Nilai kuadrat antar baris X n = total jawaban setiap kelompok sampel X r = jumlah total jawaban dari setiap kelompok N n = jumlah sampel setiap kelompok N = total sampel Anggit Khairani Wiwitan, 2013 Hubungan Kecerdasan Linguistik Dengan Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Siswakelas X SMK Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan pengolahan data hasil penelitian pada BAB IV, dapat disimpulkan mengenai pengaruh kecerdasan linguistik terhadap hasil pembelajaran menulis karangan narasi sebagai berikut. 1. Kecerdasan linguistik siswa kelas X PPU 2 beragam. Hasil tes yang didapatkan dibagi ke dalam 3 subkelompok kecerdasan linguistik, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil tes yang didapatkan dibagi ke dalam 3 subkelompok kecerdasan linguistik, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Nilai kecerdasan tertinggi mendapatkan skor 79-100,nilai kecerdasan sedang mendapatkan skor 78-74, dan skor terendah mendapatkan skor 73-55. 2. Hasil pembelajaran menulis narasi siswa pada tes akhir lebih baik daripada hasil pembelajaran menulis siswa awalnya. Data hasil perhitungan perbedaan rata-rata pretes dan postes dengan menggunakan uji-U Mann Whitney dengan kriteria pengujianya adalah H diterima jika P- value sig ≥ α, dengan taraf signifikansi α = 0,05 didapatkan nilai P-value = 0,004. Karena P-value nilainya lebih kecil dari nilai �, maka ditolak atau diterima. Ini berarti terdapat perbedaan rata-rata antara hasil pretes dan postes pembelajaran menulis. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor postes secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor pretes, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan akhir siswa lebih baik daripada kemampuan awalnya dan pembelajaran VAK dapat memaksimalkan modalitas dalam belajar dan mampu mengakomodasi kecerdasan linguistik siswa dalam mengoptimalkan hasil pembelajaran menulis secara signifikan 3. Kecerdasan linguistik memiliki tingkat hubungan yang rendah dengan hasil pembelajaran menulis narasi. Dari hasil perhitungan, didapatkan nilai P-value sig = 0,048 dan nilai koefisien korelasi r = 0,370 merupakan nilai positif, maka hasil dari P-value sig 0,05 pada taraf signifikansi, jelas

Dokumen yang terkait

PENGARUH BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LAGUBOTI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 2 23

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 26

ANALISIS REDUPLIKASI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN Analisis Reduplikasi pada Karangan Narasi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Karangpandan.

0 2 18

ANALISIS REDUPLIKASI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN Analisis Reduplikasi pada Karangan Narasi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Karangpandan.

0 2 12

PENGARUH BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LAGUBOTI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 1 23

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN TEKNIK 5W + 1H.

11 86 34

Pengembangan materi menulis karangan narasi dengan media gambar karikatur untuk siswa kelas X semester 1.

0 1 204

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 119