Roni Ferdiansah, 2012 Perbandingan Profil Kondisi Fisik Atlet Cabang Olahraga Sepeda Nomor Mountain Bike Donhill
Kabupaten Bandung Barat Dan Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2. Untuk mengetahui seberapa besar perbandingan daya tahan otot lengan, otot
perut, otot tungkai, dan cardiovascular atlet sepeda downhill Kabupaten Bandung Barat dan Jawa Barat.
3. Untuk mengetahui seberapa besar perbandingan kekuatan maksimal power otot
tungkai atlet sepeda downhill Kabupaten Bandung Barat dan Jawa Barat. 4.
Untuk mengetahui seberapa besar perbandingan kecepatan maksimal sepeda downhill Kabupaten Bandung Barat dan Jawa Barat.
5. Untuk mengetahui seberapa besar perbandingan kelentukan atlet sepeda
downhill Kabupaten Bandung Barat dan Jawa Barat.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan didapat temuan-temuan yang nantinya mempunyai manfaat yang berguna, adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi dan tambahan pembendaharaan pengetahuan umum
khususnya bagi para pembina, pelatih, dan atlet olahraga sepeda MTB downhill.
2. Sebagai bahan masukan dalam usaha memberikan gambaran dan sebagai acuan
bagi para pengajar, pelatih, dan pembinaan olahraga sepeda.
E. Batasan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini hanya terbatas pada beberapa permasalahan saja. Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi perluasan makna dalam penelitian, sehingga sasaran serta tujuan dalam penelitian ini tercapai.
Roni Ferdiansah, 2012 Perbandingan Profil Kondisi Fisik Atlet Cabang Olahraga Sepeda Nomor Mountain Bike Donhill
Kabupaten Bandung Barat Dan Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mengungkap pentingnya peranan tingkat kondisi fisik khususnya cabang olahraga sepeda MTB downhill Jawa Barat.
2. Mengungkap gambaran tingkat kondisi fisik atlet cabang olahraga sepeda
nomor MTB downhill Jawa Barat. Instrumen atau alat ukur yang digunakan adalah tes dan pengukuran
keolahragaan yang meliputi tes : Hand Dynamometer, Leg Dynamometer, Push Up, Sit Up, Squat Jump, Vertical Jump, Lari 50 meter, Flexometer, Astrand 6
minutes cycle. 3.
Populasi dan sampel penelitian ini di tetapkan oleh penulis atlet nomor sepeda MTB downhill Jawa Barat dan Kabupaten Bandung Barat yang mengikuti
penelitian ini.
F. Anggapan Dasar
Perkembangan olahraga sepeda downhill di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang dan menunjukan perkembangan yang terus meningkat. Hal
ini dibuktikan dengan banyak dilaksanakannya event-event sepeda dan dibentuknya Pengcab di berbagai daerah yang memiliki potensi untuk olahraga
sepeda downhill ini. Salah satu indikator lainnya adalah peningkatan prestasi atlet sepeda downhill dalam mengikuti kejuaraan-kejuaraan baik tingkat nasional
maupun internasional. Dalam tingkat nasional, tim sepeda gunung atau Mountain Bike Jawa Barat
berhasil memenangkan tiga medali emas dari empat medali yang dipertandingkan dalam PON 2012 Riau dikutip dari Sportku.com. Atlet Jawa Barat Chandra
Roni Ferdiansah, 2012 Perbandingan Profil Kondisi Fisik Atlet Cabang Olahraga Sepeda Nomor Mountain Bike Donhill
Kabupaten Bandung Barat Dan Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Rafsazani berhasil merebut medali perak dan perunggu dalam event tersebut. Dalam event lain, atlet downhill Jawa Barat Agus Suherlan berhasil merebut
podium juara Shimano National Downhill UKDI series 2 tahun 2012 dikutip dari Sportku.com. Sedangkan dalam event internasional, tim atlet Mountain Bike Jawa
Barat pernah mengikuti kejuaraan Asia MTB di Khatmandu Nepal pada tahun 2011 lalu. Selain yang dijelaskan di atas, masih banyak lagi event nasional
maupun internasional yang diikuti atlet downhill Jawa Barat. Dibalik pencapaian prestasi tersebut tentunya ada faktor penunjang untuk
pencapaian prestasi tersebut, salah satunya adalah faktor kondisi fisik. Seperti yang dijelaskan oleh Sajoto dalam Sidik, 2007: 5 bahwa “Kondisi fisik adalah
salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditawar-
tawar lagi. Dilihat dari pencapaian prestasi yang diraih oleh atlet downhill Jawa Barat
yang tentu lebih banyak daripada atlet downhill dari berbagai daerah, maka penulis mempunyai anggapan dasar bahwa kondisi fisik atlet downhill Jawa Barat
secara umum lebih baik daripada kondisi fisik atlet downhill Kabupaten Bandung Barat.
G. Hipotesis