Analisis Kuantitatif Analisis Data

b. Mengelompokkan skor pretest dan posttest berdasarkan indikator. Kemudian skor tersebut dikelompokkan kembali berdasarkan level makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. c. Skor pretest dan posttest diuji N-gain secara statistika menggunakan IBM SPSS 16.00 untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan efektivitas peningkatan pemahaman konsep antara siswa laki-laki dan perempuan pada kelompok kontrol dan eksperimen.

2. Pengolahan Data Kualitatif

Pengolahan data wawancara dilakukan secara kualitatif. Adapun langkah- langkah yang dilakukan sebagai berikut : a. Mengubah hasil wawancara dari bentuk lisan ke bentuk tulisan. b. Menganalisis jawaban siswa.

H. Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data yang dibutuhkan terkumpul dan diolah sesuai dengan kebutuhan dan sesuai prosedur yang berlaku. Pada penelitian ini analisis data diolah secara kuantitatif dan kualitatif.

1. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif didapatkan dari skor pretest dan posttest siswa dalam materi hidrolisis garam. Kemudian diolah menggunakan program IBM SPSS 16.00 berdasarkan gender baik kelompok kontrol maupun eksperimen. Pengujian secara statistika ini bertujuan untuk menguji hipotesis nol yang telah diajukan. Pengujian hipotesis yang digunakan yaitu uji dua pihak two tail-test. Dengan H o dan H a sebagai berikut : H o : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam efektivitas peningkatan pemahaman konsep ketiga level representasi kimia antara siswa laki-laki dan perempuan baik kelompok kontrol maupun eksperimen pada materi hidrolisis garam. H a : Terdapat perbedaan yang signifikan dalam efektivitas peningkatan pemahaman konsep ketiga level representasi kimia antara siswa laki-laki dan perempuan baik kelompok kontrol maupun eksperimen pada materi hidrolisis garam. Langkah pertama yang dilakukan pada uji statistika adalah mengukur kenormalan suatu pendistribusian data dari pretest maupun posttest dengan menggunakan uji normalitas. Data skor pemahaman konsep level makroskopik, submikroskopik, dan simbolik diuji normalitasnya menggunakan One Sample Shapiro Test dengan tingkat kepercayaan 95 = 0,05. Jika nilai signifikansinya 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, namun jika nilai signifikansinya 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Jika data bersitribusi normal maka dilakukan uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah variansi populasi data yang diuji homogen atau tidak. Data dapat dikatakan homogen apabila nilai signifikansinya 0,05, sedangkan jika nilai signifikansinya 0,05 maka data tersebut tidak homogen. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan maka uji selajutnya adalah uji dua beda rata-rata. Tujuan dari uji beda dua rata-rata adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan dari pemahaman konsep siswa laki-laki dan perempuan serta dapat digunakan untuk pengujian hipotesis. Jika data berdistribusi normal maka digunakan uji parametrik dengan menggunakan Independent-Sample Test. Jika data berdistribusi normal dan homogen maka Independent-Sample Test yang digunakan adalah t. Namun jika data berdistribusi normal dan tidak homogen maka Independent-Sample Test yang digunakan adalah t’. Apabila data tidak berdistribusi normal maka dilakukan uji non parametrik. Uji non parametrik yang digunakan adalah uji Man-Whitney. Kriteria pengambilan keputusan dari uji beda dua rata-rata adalah sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi 0,05 maka H o diterima dan H a ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam efektivitas peningkatan pemahaman konsep ketiga level representasi kimia antara siswa laki- laki dan perempuan baik kelompok kontrol maupun eksperimen pada materi hidrolisis garam. b. Jika nilai signifikansinya 0,05 maka H o ditolak dan H a diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam efektivitas peningkatan pemahaman konsep ketiga level representasi kimia antara siswa laki-laki dan perempuan baik kelompok kontrol maupun eksperimen pada materi hidrolisis garam.

2. Analisis Kualitatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keterampilan Pemahaman Membaca Terhadap Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Berbasis Zone Of Proximal Development Pada Materi Hidrolisis Garam.

1 4 40

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

0 3 22

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS ZONE of PROXIMAL DEVELOPMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

0 5 42

PERANAN TEKS PERUBAHAN KONSEPTUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

1 7 37

PERUBAHAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS XI BERDASARKAN GENDER PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DENGAN MENGGUNAKAN TEKS PERUBAHAN KONSEPTUAL.

0 3 41

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BERDASARKAN GENDER PADA MATERI HIDROLISIS GARAM - repository UPI S KIM 1002448 title

0 0 4

Pengaruh Keterampilan Pemahaman Membaca Terhadap Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Berbasis Zone Of Proximal Development Pada Materi Hidrolisis Garam - repository UPI S KIM 1001085 Title

0 0 3

PENGARUH TEKS PERUBAHAN KONSEPTUAL DAN PEMBELAJARAN BERBASIS ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA - repository UPI T KIM 1402260 Title

0 0 6

PENGARUHPEMBELAJARAN IPA BERBASIS ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT PADA MATERI DAUR AIR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA - repository UPI T PD 1402839 Title

0 0 5

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

0 0 8