PERANAN TEKS PERUBAHAN KONSEPTUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

(1)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Materi

PERANAN TEKS PERUBAHAN KONSEPTUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh IIN KURNIASIH

0905827

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Materi

PERANAN TEKS PERUBAHAN KONSEPTUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

Oleh Iin Kurniasih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Iin Kurniasih 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Materi

IIN KURNIASIH 0905827

PERANAN TEKS PERUBAHAN KONSEPTUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Dr. H. Wahyu Sopandi, MA. NIP. 196605251990011001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si. NIP. 196305091987031002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Dr. H. Ahmad Mudzakir, M.Si. NIP. 196611211991031002


(4)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Materi Hidrolisis Garam”

dilatarbelakangi oleh masih rendahnya pemahaman konsep siswa pada tiga level representasi kimia yaitu, level makrokopik, sub mikroskopik, dan simbolik akibat masih terjadinya miskonsepsi yang salah satunya disebabkan oleh buku teks pelajaran. Tujuan dari penelitian ini mengembangkan teks perubahan konseptual untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap tiga level representasi kimia. Metode yang digunakan quasi experiment dengan desain nonequivalen control group. Penelitian melibatkan 90 siswa SMA kelas XI yang terdiri atas 43 siswa kelompok kontrol dan 47 siswa kelompok eksperimen. Instrumen penelitian berupa tes yang mengukur pemahaman konsep pada tiga level representasi dengan instrumen pendukung berupa lembar angket dan pedoman wawancara. Kelompok eksperimen membaca teks perubahan konseptual sedangkan kelompok kontrol membaca teks bukan perubahan konseptual sebelum masuk pembelajaran hidrolisis garam. Skor pre test dan post test siswa diolah secara statistik menggunakan SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan membaca teks perubahan konseptual maupun teks bukan perubahan konseptual dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Teks perubahan konseptual memiliki efektivitas lebih tinggi dibandingkan teks bukan perubahan konseptual dalam meningkatkan pemahaman konsep pada ketiga level representasi untuk setiap label konsep. Hasil pengujian secara statistik menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada level makroskopik (p = 0,00) dan sub mikroskopik (p = 0,00), sementara untuk level simbolik tidak terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ( p = 0,520).

Kata Kunci : Teks perubahan konseptual, pemahaman konsep, representasi kimia, hidrolisis garam


(5)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

ABSTRACT

This study is motivated by the lacked students conceptual understanding of chemical representations because students still have misconceptions that one of them caused by textbooks. The aim of this study is to fostering conceptual change texts to increase students conceptual understanding of chemical representations. The non-equivalent control group design as a type of quasiexperimental design was preferred in this study. Subject of this study consist of 90 eleven students, 47

where placed in experimental group and 43 in control group. Instrument’s for this

study are salt hydrolysis test that measure students understanding of chemical representations, questionnaire sheet, and interview guide. Before studying salt hydrolysis, experimental group read conceptual change texts and control group read traditional texts. SPSS 17. was used to processing score of pre test and post test. The result showed that read texts can increasing students conceptual understanding. Conceptual change texts was more effective than traditional texts in increasing students conceptual understanding of chemical representations. In addition, it has been found that there was significant difference between experimental group and control group in increasing students conceptual understanding at macroscopic level (p = 0,00), and sub microscopic level (p = 0,00), for symbolic level there was no significant difference between experimental group and control group in increasing students conceptual understanding ( p = 0,520).

Keywords: Conceptual change texts, conceptual understanding, chemical representations, salt hydrolysis


(6)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TEKS PERUBAHAN KONSEPTUAL DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA KETIGA LEVEL REPRESENTASI KIMIA DALAM MATERI HIDROLISIS GARAM A. Pemahaman Konsep ... 6

B. Representasi Kimia ... 8

C. Teks Perubahan Konseptual ... ... 11

D. Analisis Level Makroskopik, Sub mikroskopik, dan Simbolik pada Materi Hidrolisis Garam ... 16

E. Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 34

B. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 35

C. Definisi Operasional ... 35

D. Instrumen Penelitian ... 37

E. Alur Penelitian ... 38

F. Prosedur Penelitian ... 39

G. Teknik Pengolahan Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46


(7)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... ... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 82


(8)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Tahapan-tahapan Perubahan Konseptual yang Harus Tercantum dalam

Teks Perubahan Konseptual Menurut Beberapa Peneliti ... 13 2.2. Analisis Materi Hidrolisis Garam pada Beberapa Buku Kimia... 16 3.1. Skor Maksimal untuk Setiap Level Representasi Berdasarkan Label

Konsep ... 41 3.2. Contoh Tabel Pemahaman Konsep Level Makroskopik untuk Setiap

Label Konsep dan Keseluruhan Konsep ... 41 3.3. Contoh Tabel Hasil Pengujian Beda Rata-rata pada Skor Pre Test

Pemahaman Konsep Level Makroskopik ... 43 3.4. Contoh Tabel Hasil Pengujian Beda Rata-Rata pada Skor Post Test

Pemahaman Konsep Level Makroskopik ... 43 3.5. Kriteria N-Gain ... 43 4.1. Pemahaman Konsep Level Makroskopik untuk Setiap Label Konsep

dan Keseluruhan Label Konsep ... 47 4.2. Hasil Pengujian Beda Rata-rata pada Skor Pre test Pemahaman

Konsep Level Makroskopik ... 48 4.3. Hasil Pengujian Beda Rata-rata pada Skor Post test Pemahaman

Konsep Level Makroskopik ... 48 4.4. Pemahaman Konsep Level Sub mikroskopik untuk Setiap Label

Konsep dan Keseluruhan Label Konsep ... 49 4.5. Hasil Pengujian Beda Rata-rata pada Skor Pre test Pemahaman

Konsep Level Sub mikroskopik ... 50 4.6. Hasil Pengujian Beda Rata-rata pada Skor Post test Pemahaman

Konsep Level Sub mikroskopik ... 51 4.7. Pemahaman Konsep Level Simbolik untuk Setiap Label Konsep dan

Keseluruhan Label Konsep ... 51 4.8. Hasil Pengujian Beda Rata-rata pada Skor Pre test Pemahaman

Konsep Level Simbolik ... 52 4.9. Hasil Pengujian Beda Rata-rata pada Skor Post test Pemahaman


(9)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Tiga Level Representasi Kimia dari Jonhnstone ... 8

2.2. Pengujian Daya Hantar Lelehan NaCl ... . 18

2.3. Struktur Kristal NaCl ... . 19

2.4. Garam NaCl ... 21

2.5. Cairan Infus ... . 21

2.6. Garam NH4Cl ... . 21

2.7. Obat Batuk... 21

2.8. Garam CH3COONa ... 22

2.9. Sistem Pengolahan Limbah Pabrik ... 22

2.10. Garam CH3COONH4 ... 22

2.11. Formalin ... 22

2.12. Model Susunan Partikel dalam Larutan NaCl ... 23

2.13. Model Susunan Partikel dalam Larutan NH4Cl ... 24

2.14. Model Susunan Partikel dalam Larutan CH3COONa ... 25

2.15. Model Susunan Partikel dalam Larutan CH3COONH4 ... 25

3.1. Alur Penelitian ... 38

3.2. Teknik Pengolahan Data Kuantitatif ... 44

4.1. Jawaban Pre test Level Sub mikroskopik Siswa Kelompok Kontrol ( 43) pada Konsep Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah ... 59

4.2. Jawaban Post test Level Sub mikroskopik Siswa Kelompok Kontrol (K 43) pada Konsep Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah ... 59

4.3. Jawaban Pre test Level Sub mikroskopik Siswa Kelompok Eksperimen (E 15) pada Konsep Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat ... 61

4.4. Jawaban Post test Level Sub mikroskopik Siswa Kelompok Eksperimen (E 15) pada Konsep Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat ... 61

4.5. Jawaban Post test Level Sub mikroskopik Siswa Kelompok Eksperimen (E 8) pada Konsep Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah ... 63

4.6. Jawaban Post test Level Sub mikroskopik Siswa Kelompok Eksperimen (E 47) pada Konsep Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah ... 64

4.7. Grafik Hubungan Pemahaman Konsep dengan Miskonsepsi Siswa Kelompok Eksperimen ... 66

4.8. Grafik Hubungan Pemahaman Konsep dengan Miskonsepsi Siswa Kelompok Kontrol ... 66

4.9. Jawaban Post test Level Simbolik Siswa Kelompok Eksperimen (E 5) pada Konsep Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah ... 70

4.10. Jawaban Post test Level Simbolik Siswa Kelompok Eksperimen (E 34) pada Konsep Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat ... 70


(10)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. PERANGKAT PEMBELAJARAN

A.1. Teks Perubahan Konseptual ... 82

A.2. Teks Bukan Perubahan Konseptual (BSE) ... 100

B. INSTRUMEN PENELITIAN B.1. Butir Soal ... 110

B.2. Angket Hidrolisis Garam ... 116

B.3. Angket Miskonsepsi ... 117

B.4. Pedoman Wawancara Guru ... 119

B.5. Pedoman Wawancara Siswa ... 120

B.6. Judgement Validasi Teks ... 121

B.7. Kunci Jawaban Butir Soal ... 122

C. PENSKORAN DAN HASIL PENELITIAN C.1. Skor Pemahaman Konsep Siswa Kelompok Kontrol pada Level Makroskopik untuk Masing-masing Label Konsep ... 130

C.2. Skor Pemahaman Konsep Siswa Kelompok Eksperimen pada Level Makroskopik untuk Masing-masing Label Konsep ... 131

C.3. Skor Pemahaman Konsep Siswa Kelompok Kontrol pada Level Sub mikroskopik untuk Masing-masing Label Konsep ... 132

C.4. Skor Pemahaman Konsep Siswa Kelompok Eksperimen pada Level Sub mikroskopik untuk Masing-masing Label Konsep ... 133

C.5. Skor Pemahaman Konsep Siswa Kelompok Kontrol pada Level Simbolik untuk Masing-masing Label Konsep ... 134

C.6. Skor Pemahaman Konsep Siswa Kelompok Eksperimen pada Level Simbolik untuk Masing-masing Label Konsep ... 135

C.7. Pencapaian N-Gain Pemahaman Konsep Siswa Kelompok Kontrol pada Level Makroskopik untuk Keseluruhan Label Konsep ... 136

C.8. Pencapaian N-Gain Pemahaman Konsep Siswa Kelompok Eksperimen pada Level Makroskopik untuk Keseluruhan Label Konsep ... 137

C.9. Pencapaian N-Gain Pemahaman Konsep Siswa Kelompok Kontrol pada Level Sub mikroskopik untuk Keseluruhan Label Konsep ... 138

C.10. Pencapaian N-Gain Pemahaman Konsep Siswa Kelompok Eksperimen pada Level Sub mikroskopik untuk Keseluruhan Label Konsep ... 139

C.11. Pencapaian N-Gain Pemahaman Konsep Siswa Kelompok Kontrol pada Level Simbolik untuk Keseluruhan Label Konsep ... 140 C.12. Pencapaian N-Gain Pemahaman Konsep Siswa Kelompok


(11)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

C.13. Hasil Wawancara Guru ... 142

C.14. Hasil Wawancara Siswa ... 146

C.15. Hasil Angket Siswa ... 149

C.16. Skor Miskonsepsi Siswa Kelompok Kontrol ... 150

C.17. Skor Miskonsepsi Siswa Kelompok Eksperimen ... 151

C.18. Hasil Judgement Validasi Teks ... 152

D. STATISTIKA PENGOLAHAN DATA D.1. Pengolahan Data Secara Statistik pada Skor Pre test Pemahaman Konsep Level Makroskopik ... 154

D.2. Pengolahan Data Secara Statistik pada Skor Pre test Pemahaman Konsep Level Sub mikroskopik ... 155

D.3. Pengolahan Data Secara Statistik pada Skor Pre test Pemahaman Konsep Level Simbolik ... 156

D.4. Pengolahan Data Secara Statistik pada Skor Post test Pemahaman Konsep Level Makroskopik ... 157

D.5. Pengolahan Data Secara Statistik pada Skor Post test Pemahaman Konsep Level Sub mikroskopik ... 158

D.6. Pengolahan Data Secara Statistik pada Skor Post test Pemahaman Konsep Level Simbolik ... 159

E. PERIZINAN PENELITIAN E.1. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 160


(12)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Belajar IPA pada prinsipnya belajar tetang alam. Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA. Oleh karenan itu, kimia memiliki karakteristik yang sama dengan IPA. Proses belajar alam dapat diperoleh seseorang sejak orang tersebut berinteraksi dengan alam melalui pengalaman. Banyak hal yang dapat diperoleh melalui pengalaman dan hal tersebut menjadi sebuah pengetahuan awal ketika seseorang memasuki pendidikan formal. Pengetahuan awal tersebut bisa benar atau salah. Hal ini disebabkan pengetahuan awal tersebut diperoleh dari pengalaman yang berbeda-beda dan sumber informasi yang tidak akurat. Pengetahuan awal yang salah dapat menimbulkan miskonsepsi, yaitu suatu konsep yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah (Nakleh dalam Balci, 2006: 8). Jika miskonsepsi yang ada pada siswa tidak diatasi hal ini akan berpengaruh terhadap perolehan hasil belajar siswa. Guru hendaknya memiliki kemampuan untuk mengenali dan menggali pengetahuan awal siswa terutama pengetahuan awal yang salah agar tidak terjadi miskonsepsi yang berkepanjangan. Selain itu, guru hendaknya memiliki kemampuan untuk mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada siswa.

Pemahaman siswa dikonstruksi oleh siswa sendiri. Ketika proses konstruksi terjadi, sangat besar kemungkinan terjadinya kesalahan. Kesalahan dapat terjadi jika tidak didampingi oleh sumber informasi yang jelas dan akurat. Sumber informasi tersebut bisa berupa guru dan buku teks. Oleh karena itu, aspek-aspek tersebut dapat menyebabkan terjadinya miskonsepsi pada siswa (Kaya dan Buyukkasap dalam Aydin, 2012: 301). Suparno, (2005: 29) mengungkapkan bahwa miskonsepsi yang disebabkan oleh guru diataranya berasal dari ketidakmampuan guru, kurangnya penguasaan bahan, cara mengajar yang tidak tepat atau sikap guru dalam berelasi dengan siswa yang kurang baik. Berbagai upaya peningkatan kualitas guru telah dilakukan oleh pemerintah namun, sampai saat ini masih ditemukan miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Hal tersebut


(13)

2

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan masih adanya miskonsepsi pada siswa setelah pembelajaran berlangsung. Pada materi hidrolisis garam masih ditemukan miskonsepsi yang terjadi pada siswa sebesar 28,09% (Selviyanti, 2009: 84) serta pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan sebesar 44,3% (Pithaloka, 2009: 75). Sumber lain yang menjadi penyebab terjadinya miskonsepsi yaitu buku teks. Suparno, (2005: 53) menyatakan penyebab miskonsepsi dari buku teks biasanya terdapat pada penjelasan yang keliru, salah tulis terutama dalam rumus, tingkat kesulitan penulisan buku terlalu tinggi bagi siswa dan siswa tidak tahu membaca buku teks.

Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya miskonsepsi dapat dilakukan lewat perbaikan teks pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, teks yang dikembangkan harus mampu menghilangkan miskonsepsi yang ada pada siswa. Caranya dengan menghadirkan empat kondisi perubahan konseptual yang dikemukakan oleh Posner et al. (1982: 214) yaitu dissatification, intelligible, plausible, dan fruitfull. Kondisi tersebut diharapkan dapat memfasilitasi siswa untuk mengalami sendiri proses penerimaan, penggunaan, dan pengintegritasan konsep baru serta pengaplikasiannya pada kondisi yang baru. Teks tersebut dinamakan teks perubahan konseptual. Teks perubahan konseptual adalah teks yang digunakan untuk mendukung terjadinya perubahan konseptual pada siswa dengan cara mengidentifikasi miskonsepsi siswa, menyangkal miskonsepsi tersebut, dan memperkenalkan konsep ilmiah yang dapat menjelaskan fenomena yang disajikan. Penelitian yang telah dilakukan terkait penggunaan teks perubahan konseptual diantaranya pada materi atom dan molekul (Gunay, 2005: 1-100), laju reaksi (Balci, 2006: 1-128), larutan (Pinarbasi et al., 2006: 313-335), kesetimbangan kimia (Ozmen, 2007: 413-425), asam dan basa (Demircioglu, 2009), asam dan basa (Cetingul dan Geban, 2011: 112-122), optik geometri (Aydin, 2011: 295-304), ikatan kimia (Pabuccu dan Geban, 2012: 563-580) dan alkena (Sendur dan Toprak, 2013). Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan teks perubahan konseptual dapat meningkatkan pemahaman konsep dan mengurangi miskonsepsi pada siswa.


(14)

3

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Selama ini baik buku teks maupun proses pembelajaran belum menekankan pada ketiga level representasi. Ketiga level representasi tersebut yaitu, level makroskopik, level sub mikroskopik, dan level simbolik (Wu et al., 2001: 821). Hal ini tergambar dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa buku teks pelajaran kimia yang beredar di kota Bandung tidak ada yang menjelaskan secara lengkap level sub mikroskopik baik tulisan maupun gambar untuk materi hidrolisis garam (Nuraeni, 2008: 80). Sementara penelitian terhadap hasil belajar siswa menunjukkan pada materi hidrolisis garam penguasaan level makroskopik sebesar 74,55%, level sub mikroskopik 1,53%, dan level simbolik 58,87% (Selviyanti, 2009: 107;113;126), pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan penguasaan level makroskopik sebesar 61,0%, level sub mikroskopik 6,1%, dan level simbolik, 28,0 (Pithaloka, 2009: 89-90). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa masih perlunya upaya untuk meningkatan penguasaan siswa pada ketiga level representasi karena representasi kimia merupakan karakteristik dari materi kimia. Tujuan mata pelajaran kimia dapat tercapai bila terdapat penekanan dan penguasaan terhadap ketiga level representasi kimia.

Salah satu pokok bahasan yang memiliki konsep-konsep abstrak yaitu materi hidrolisis garam. Keabstrakan materi hidrolisis garam tersebut menandakan perlunya menerapkan ketiga level representasi kimia, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep yang diajarkan. Pentingnya penggambaran ketiga level representasi pada materi ini tergambar dari tuntutan SK dan KD-nya.

Merujuk pada kondisi-kondisi tersebut, maka teks perubahan konseptual yang dikembangkan memuat ketiga level representasi, sehingga penting dilakukannya penelitian tentang Peranan Teks Perubahan Konseptual terhadap Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Hidrolisis Garam.

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Permasalahan pada penelitian ini yaitu tidak adanya teks materi hidrolisis garam yang memuat penjelasan ketiga level representasi secara lengkap dan mampu menghilangkan miskonsepsi siswa. Penelitian pengaruh teks perubahan konseptual hidrolisis garam terhadap pemahaman konsep siswa dikaji dari


(15)

4

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada berbagai aspek yang meliputi pengaruh kebiasaan membaca, pengaruh gender, peranannya terhadap pemahaman ketiga level representasi (level makroskopik, sub mikroskopik, dan simbolik) dan peranannya terhadap efektivitas peningkatan pemahaman aspek visual dan verbal level sub mikroskopik. Namun, khusus untuk penelitian ini kajiannya dibatasi pada peranan teks perubahan konseptual terhadap pemahaman konsep ketiga level representasi kimia.

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “bagaimana peranan teks perubahan konseptual terhadap pemahaman konsep siswa SMA kelas XI pada materi hidrolisis garam?”

Permasalahan yang umum di atas, diuraikan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Adakah perbedaan peningkatan pemahaman konsep level makroskopik pada materi hidrolisis garam antara kelompok siswa yang menggunakan teks perubahan konseptual dengan kelompok siswa yang menggunakan teks bukan perubahan konseptual?

2. Adakah perbedaan peningkatan pemahaman konsep level sub mikroskopik pada materi hidrolisis garam antara kelompok siswa yang menggunakan teks perubahan konseptual dengan kelompok siswa yang menggunakan teks bukan perubahan konseptual?

3. Adakah perbedaan peningkatan pemahaman konsep level simbolik pada materi hidrolisis garam antara kelompok siswa yang menggunakan teks perubahan konseptual dengan kelompok siswa yang menggunakan teks bukan perubahan konseptual?

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu teks bacaan hidrolisis garam. Teks perubahan konseptual untuk kelompok eksperimen dan teks bukan perubahan konseptual untuk kelompok kontrol. Teks bukan perubahan konseptual yang digunakan adalah teks BSE karangan Utami et al. Variabel terikatnya yaitu pemahaman konsep siswa pada ketiga level representasi. Variabel kontrolnya meliputi, alokasi waktu untuk membaca, rentang waktu dari pre test ke post test, dan materi yang diteliti hanya hidrolisis garam yang dibatasi pada sub materi sifat larutan garam yang terhidrolisis.


(16)

5

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

C.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh informasi dan gambaran tentang peranan teks perubahan konseptual hidrolisis garam terhadap pemahaman konsep siswa, secara khusus tujuannya sebagai berikut.

1. Memperoleh informasi dan gambaran tentang peranan teks perubahan konseptual hidrolisis garam terhadap pemahaman konsep level makroskopik siswa.

2. Memperoleh informasi dan gambaran tentang peranan teks perubahan konseptual hidrolisis garam terhadap pemahaman konsep level sub mikroskopik siswa.

3. Memperoleh informasi dan gambaran tentang peranan teks perubahan konseptual hidrolisis garam terhadap pemahaman konsep level simbolik siswa.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini diantaranya. 1. Memberikan informasi sumber belajar yang dapat digunakan untuk membantu

memahamkan materi hidrolisis garam.

2. Memberikan informasi tentang keefektivan penggunaan teks perubahan konseptual pada materi hidrolisis garam sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam hal pengembangan dan penerapan sumber belajar pada materi lain.


(17)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Keterangan :

G1 : Kelompok eksperimen G2 : Kelompok eksperimen

O1 : Data pre test kelompok eksperimen O2 : Data post test kelompok eksperimen O3 : Data pre test kelompok kontrol O4 : Data post test kelompok kontrol X1 : Membaca teks perubahan konseptual X2 : Membaca teks bukan perubahan konseptual

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini quasi experimental, dengan desain penelitian nonequivalen control group design, pada desain penelitian ini menggunakan dua kelompok, masing-masing bertindak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Subyek pada desain penelitian ini tidak diambil secara acak (Wiersma dan Stephen, 2009: 170). Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan tes awal (pre test) dengan butir soal yang sama. Tes ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi hidrolisis garam. Pada saat penelitian berlangsung, siswa pada kelompok eksperimen ditugaskan membaca teks perubahan konseptual dan kelompok kontrol membaca teks bukan perubahan konseptual sebagai bahan bacaan sebelum masuk pada pembelajaran hidrolisis garam. Kedua kelompok diberikan waktu yang sama untuk membaca dan mempelajari secara mandiri teks yang diberikan. Setelah kedua kelompok diberi waktu membaca dan sebelum masuk pada pembelajaran hidrolisis garam, kedua kelompok diberikan kembali tes akhir (post test) dengan butir soal yang sama dengan pre test. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman konsep yang diperoleh siswa dengan hanya membaca teks. Adapun desainnya sebagai berikut.

(Wiersma dan Stephen, 2009: 169)

G1 O1 X1 O2


(18)

35

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Pada awalnya penelitian ini melibatkan 124 orang siswa disalah satu SMA yang ada di Kabupaten Bandung Barat. Namun, setelah diseleksi berdasarkan kebutuhan penelitian ternyata sebanyak 11 orang siswa tidak membaca teks, enam orang siswa tidak mencantumkan keterangan membaca atau tidaknnya, 13 orang hanya mengikuti pre test saja dan empat orang siswa hanya mengikuti post test saja, sehingga yang dijadikan subyek pada penelitian ini hanya berjumlah 90 orang siswa, yaitu yang membaca teks perubahan konseptual (baik yang membaca teks secara keseluruhan maupun yang hanya membaca sebagain teks) dan mengikuti pre test serta post tes. 90 orang siswa tersebut terdiri dari 47 orang siswa kelompok eksperimen dan 43 orang siswa kelompok kontrol.

C.Definisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan penafsiran dalam menterjemahkan beberapa istilah dalam penelitian ini, maka penulis mencantumkan beberapa definisi terkait istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Pemahaman Konsep

Pemahaman kosep merupakan suatu kemampuan mengkonstruk makna atau pengertian suatu konsep berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa. Konsep-konsep yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sifat larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, serta larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.

2. Representasi Kimia

Representasi kimia mengarah pada berbagai rumus, struktur dan simbol yang digunakan untuk mewakili proses kimia dan keberadaan konsep kimia yang utuh (Wu et al., 2001: 823).


(19)

36

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

3. Level Makroskopik

Level makroskopik menunjukkan fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari maupun yang dipelajari di laboratorium menjadi suatu bentuk makro yang bisa diamati langsung dengan menggunakan alat indera (Wu

et al., 2001: 821). Pada penelitian ini keberadaan level makroskpik diperlihatkan oleh gambar dari garam, perubahan warna indikator, dan contoh fenomena-fenomena hidrolisis garam yang teramati dalam kehidupan seharai-hari.

4. Level Sub mikroskopik

Level sub mikroskopik menunjukkan suatu penjelasan proses kimia dari fenomena-fenomena yang terjadi di alam maupun yang dipelajari di laboratorium dalam bentuk susunan dan gerakkan molekul, atom, atau partikel sub atom (Wu et al., 2001: 821). Pada penelitian ini keberadaan level sub mikroskopik diperlihatkan oleh uraian dan penggambaran kondisi partikel untuk masing-masing larutan garam.

5. Level Simbolik

Level simbolik merupakan representasi yang berupa simbol-simbol kimia, rumus, dan persamaan reaksi (Wu et al., 2001: 821). Pada penelitian ini keberadaan level simbolik diperlihatkan oleh persamaan reaksi ionisasi dan hidrolisis masing-masing garam.

6. Teks Perubahan Konseptual

Teks yang dirancang untuk mengubah miskonsepsi siswa pada level representasi kimia dengan konsep-konsep ilmiah melalui serangkaian tahapan yang memuat empat kondisi perubahan konseptual menurut Posner et al. (1989: 214) yaitu, dissatisfaction, intelligible, plausible, dan fruitful. Teks perubahan konseptual yang disusun menjelaskan tentang materi hidrolisis garam namun, materi yang diteliti pada penelitian dibatasi hanya pada sub materi sifat larutan garam yang terhidrolisis.

7. Hidrolisis Garam

Reaksi penguraian molekul H2O oleh anion yang berasal dari asam lemah dan/atau kation yang berasal dari basa lemah pembentuk suatu garam. Materi hidrolisis garam yang dikaji dalam penelitian ini mencakup sifat larutan garam


(20)

37

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, serta larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu butir soal, angket dan pedoman wawancara. Rincian masing-masing instrumen sebagai berikut.

1. Butir Soal

Butir soal ini berupa tes tertulis yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep level makroskopik, sub mikroskopik dan simbolik siswa pada materi hidrolisis garam. Butir soal yang digunakan merupakan modifikasi dari butir soal yang telah disusun sebelumnya dalam penelitian Selviyanti (2007). Perbaikan dilakukan dengan menambahkan fenomena makroskopik dan perbaikan pada susunan partikel larutan garam. Butir soal ini terdiri dari empat nomor dimana masing-masing nomor terdiri dari empat bagian, bagian satu dan dua berupa pertanyaan pilihan ganda untuk mengukur pemahaman level makroskopik, bagian tiga berupa soal esai untuk mengukur level sub mikroskopik dan bagian empat berupa soal esai untuk mengukur level simbolik. Data yang diperoleh dari tes ini yaitu skor pemahaman konsep siswa.

2. Lembar Angket

Angket yang diberikan berupa pertanyaan tertutup. Tujuan pemberian angket ini untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap teks perubahan konseptual materi hidrolisis garam.

3. Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa. Tujuannya untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap teks perubahan konseptual materi hidrolisis garam.


(21)

38

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

E.Alur Penelitian

Bagan alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. dibawah ini.

Kelompok Kontrol (membaca teksbukan perubahan konseptual)

Kelompok Eksperimen (membaca teks perubahan konseptual)

Tahap Pelaksanaan

Tahap Pengolahan Data dan Penarikan Kesimpulan Pelaksanaan Post test

Pengolahan Data Analisis Temuan Penarikan Kesimpulan

Pemberian angket

Pelaksanaan wawancara Penyusunan teks perubahan

konseptual

Penyusunan tes tertulis Penyusunan angket siswa

Penyusunan pedoman wawancara

Tahap Persiapan Validasi

Analisis SK dan KD, buku teks dan miskonsepsi materi hidrolisis

garam Analisis teks perubahan

konseptual

Mengidentifikasi masalah

Revisi

Pelaksanaan Pre test

Perlakuan


(22)

39

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

F. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, analisis data dan penarikan kesimpulan. Keempat tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi pengidentifikasian masalah, studi literatur, pengembangan teks perubahan konseptual, penyusunan instrumen penelitian dan melakukan perizinan penelitian. Pengembangan teks perubahan konseptual meliputi tahapan berikut.

a. Studi literatur tentang penggunaan teks perubahan konseptual pada berbagai materi kimia.

b. Menganalisis permasalahan dari penelitian-penelitian yang menggunakan teks perubahan konseptual.

c. Menentukan rumusan-rumusan masalah penelitian.

d. Analisis materi hidrolisis garam yang meliputi analisis SK dan KD, analisis buku teks (hasilnya tercantum dalam tabel 2.2.) dan analisis miskonsepsi (hasilnya tercantum dalam lampiran B.3).

e. Analisis aspek makroskopik, sub mikroskopik dan simbolik materi hidrolisis garam.

f. Merumuskan komponen-komponen teks perubahan konseptual materi hidrolisis garam.

g. Menyusun teks perubahan konseptual hidrolisis garam. h. Menyusun instrumen penelitian.

i. Mengkonsultasikan teks perubahan konseptual hidrolisis garam dan instrumen penelitian.

j. Melakukan validasi teks perubahan konseptual hidrolisis garam dan instrumen penelitian.

k. Melakukan revisi terhadap teks perubahan konseptual hidrolisis garam dan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan


(23)

40

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada a. Pemberian pre test materi hidrolisis garam pada tanggal 24 April 2013, 1 Mei

2013, dan 2 Mei 2013.

b. Pemberian teks perubahan konseptual untuk kelas eksperimen dan teks bukan perubahan konseptual untuk kelas kontrol. Siswa kelompok eksperimen dan kontrol diberi waktu yang sama untuk membaca dan mempelajari teks yang diberikan.

c. Pemberian post test dengan menggunakan butir soal yang sama dengan pre test.

d. Penyebaran angket kepada siswa yang telah membaca teks perubahan konseptual dan mengikuti post test.

e. Wawancara mengenai penilaian guru dan siswa terhadap teks perubahan konseptual.

3. Tahap Pengolahan Data

Tahap pengolahan data dapat dirinci sebagai berikut.

a. Mengolah skor akhir pre test dan post test masing-masing untuk kelompok eksperimen dan kontrol.

b. Mengolah dan menganalisis skor untuk masing-masing level, makroskopik, sub mikroskopik dan simbolik masing-masing untuk kelompok eksperimen dan kontrol.

c. Menganalisis jawaban angket siswa kelompok eksperimen dan kontrol. d. Menganalisis hasil wawancara.

e. Mengkonsultasikan temuan penelitian dan pembahasan kepada dosen pembimbing.

f. Penarikan kesimpulan yang dilakukan setelah seluruh data yang diperoleh dianalisis dan kesimpulan tersebut disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitinan yang telah diajukan.

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan kedua data dapat dirinci sebagai berikut.


(24)

41

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

1. Pengolahan Data Kuantitatif

a. Melakukan penskoran sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Jawaban benar mendapat skor 1, jawaban salah dan kosong mendapat skor 0. Total skor untuk masing-masing level berdasarkan label konsep adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1. Skor Maksimal untuk Setiap Level Representasi Berdasarkan Label Konsep

Label Konsep Level Representasi Jumlah

Makroskopik Sub mikroskopik Simbolik

Garam dari asam kuat dan basa kuat 2 29 14 45

Garam dari asam kuat dan basa lemah 2 33 19 54

Garam dari asam lemah dan basa kuat 2 33 19 54

Garam dari asam lemah dan basa lemah 2 37 30 69

Jumlah 8 132 82 222

b. Mengelompokkan skor pre test dan skor post test berdasarkan label konsep, kemudian skor tersebut dikelompokkan kembali berdasarkan level representasi. Misalnya untuk level makroskopik, sebagai berikut.

Tabel 3.2. Contoh Tabel Pemahaman Konsep Level Makroskopik untuk Setiap Label Konsep dan Keseluruhan Konsep

Label Konsep Kelompok Rata-rata Skor

Pre test Post test Gain N-Gain

Garam dari asam kuat dan basa kuat Kontrol Eksperimen Garam dari asam kuat dan basa lemah Kontrol

Eksperimen Garam dari asam lemah dan basa kuat Kontrol

Eksperimen Garam dari asam lemah dan basa lemah Kontrol

Eksperimen

Keseluruhan label konsep Kontrol

Eksperimen

c. Skor pre test dan skor post test kemudian diuji secara statistik menggunakan

SPSS 17.0 untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pemahaman konsep antara siswa kelompok eksperimen dan kontrol dengan menggunakan program

SPSS 17.0. Pengujian secara statistik ini tujuannya untuk menguji hipotesis nol yang telah diajukan. Pengujian hipotesis yang digunakan yaitu uji dua pihak (Two Tail Test) dengan Ho dan Ha sebagai berikut.


(25)

42

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada konsep antara siswa kelompok eksperimen dan kontrol.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan pemahaman konsep antara siswa kelompok eksperimen dan kontrol.

Langkah pertama yang dilakukan pada uji statistik adalah uji normalitas. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Masing-masing skor pre test dan skor post test

untuk masing-masing level diuji normalitasnya dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

Jika nilai signifikansinya  0.05 maka data dikatakan berdistribusi normal, tetapi jika nilai signifikansinya < 0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal.

Jika data berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas. Tujuannya untuk mengetahui apakah variansi populasi data yang diuji homogen atau tidak. Data dikatakan homogen apabila nilai signifikansinya  0,05, sedangkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data dikatakan tidak homogen. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas, langkah yang selanjutnya uji perbedaan dua rata-rata (uji t) yang dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep yang signifikan antara siswa kelompok eksperimen dan kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata juga dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Jika data berdistribusi normal maka digunakan uji parametrik dengan menggunakan

Independent-Sample Test. Jika data berdistribusi normal dan homogen maka

Independent-Sample Test yang digunakan adalah t. Jika data berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka digunakan uji t’. Sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka uji yang digunakan yaitu uji non-parametrik berupa uji Mann-Whitney. Kriteria pengambilan keputusan dari uji beda rata-rata adalah sebagai berikut.

a. Jika nilai signifikansi  0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep yang signifikan antara siswa kelompok eksperimen dan kontrol.


(26)

43

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada b. jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat

perbedaan peningkatan pemahaman konsep yang signifikan antara siswa kelompok eksperimen dan kontrol.

Tabel 3.3. Contoh Tabel Hasil Pengujian Beda Rata-rata pada Skor Pre test Pemahaman Konsep Level Makroskopik

Kelompok N Rata-rata

Pre test

SD Uji

Normalitas

Uji Homogenitas

Uji t

p Ket p Ket p Ket

Kontrol Eksperimen

Tabel 3.4. Contoh Tabel Hasil Pengujian Beda Rata-rata pada Skor Post test Pemahaman Konsep Level Makroskopik

Kelompok N Rata-rata

Post test

SD Uji

Normalitas

Uji Homogenitas

Uji t

p Ket p Ket p Ket

Kontrol Eksperimen

Selanjutnya untuk mengatahui efektvitas peningkatan dari teks yang telah diberikan terhadap pemahaman konsep siswa, maka dihitung % N-Gainnya dengan rumus.

N-Gain (<g>) = ( Skor post test– skor pre test) (Skor maksimal-skor pre test) Berikut pengkategorian N-Gain.

Tabel 3.5. Kriteria N-Gain

Nilai N-gain Tingkat

> 0,7 Tinggi

0,7 > N-Gain > 0,3 Sedang

>0,3 Rendah

(Hake, 1999:1)

Secara keseluruhan teknik pengolahan data kuantitatif digambarkan dengan bagan alir sebagai berikut.


(27)

44

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Gambar 3.2. Teknik Pengolahan Data Kuantitatif

Data normal

Uji t’ Data tidak homogen

Data mentah (Skor Pre test dan Post test

siswa)

Skor level makroskopik, sub mikroskopik dan simbolik

Uji normalitas skor pada ketiga level representasi

Uji Homogenitas Varians

Data tidak normal

Uji Mann-Whitney

Data homogen Uji t

Hasil Pengolahan Data Rata- rata Pre test dan Post

test


(28)

45

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

2. Pengolahan Data Kualitatif

Data kualitatif yang diperoleh dari penelitian ini berupa angket siswa serta wawancara guru dan siswa. Pengolahan datanya adalah sebagai berikut.

a. Analisis Data Angket

Pengolahan data dari hasil angket dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

1) Mentabulasikan data yang diperoleh untuk setiap indikator berdasarkan alternatif jawaban yang tersedia.

2) Menghitung jumlah siswa yang mengisi alternatif jawaban yang tersedia pada setiap nomor dan indikator.

3) Mengubah data yang diperoleh menjadi bentuk persentase untuk setiap alternatif jawaban yang mungkin. Pengubahan data ke dalam bentuk persentase dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

4) Data yang telah diubah dalam bentuk persentase lalu dideskripsikan.

b. Analisis Data Wawancara

Pengolahan data untuk wawancara dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Mengubah hasil wawancara dari bentuk lisan ke bentuk tulisan. 2) Menganalisis jawaban hasil wawancara.

3) Menggabungkan data hasil wawancara dengan data sekunder lainnya serta hasil tes tertulis.


(29)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Teks perubahan konseptual dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa SMA kelas XI pada materi hidrolisis garam. Peranan teks perubahan konseptual hidrolisis garam terhadap pemahaman konsep siswa pada masing-masing level representasi kimia sebagai berikut.

1. Peningkatan pemahaman konsep level makroskopik kelompok eksperimen berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,00). Efektivitas teks perubahan konseptual (56%) dalam meningkatkan pemahaman konsep level makroskopik lebih besar dibandingkan teks bukan perubahan konseptual (18%).

2. Peningkatan pemahaman konsep level sub mikroskopik kelompok eksperimen berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,00). Efektivitas teks perubahan konseptual (31%) dalam meningkatkan pemahaman konsep level sub mikroskopik lebih besar dibandingkan teks bukan perubahan konseptual (5%).

3. Peningkatan pemahaman konsep level simbolik kelompok eksperimen (19%) tidak berbeda signifikan (p = 0,52) dibandingkan dengan kelompok kontrol (14%).

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan hasil belajar siswa, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Teks perubahan konseptual hidrolisis garam memberikan efektivitas yang lebih baik dibandingkan teks bukan perubahan konseptual terhadap pemahaman konsep level makroskopik dan sub mikroskopik siswa, sehingga dapat dijadikan alternatif sumber bacaan bagi siswa.


(30)

74

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada 2. Masih belum maksimalnya pemahaman konsep siswa pada materi hidrolisis

garam menandakan perlunya upaya guru untuk terus memotivasi dan membiasakan siswa membaca.

3. Teks perubahan konseptual diharapkan dapat dikembangkan pada materi kimia lainnya.

4. Diperlukan penelitian yang memfokuskan pada pengkajian dan pengembangan teks perubahan konseptual hidrolisis garam sebelum digunakan oleh siswa.


(31)

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada

DAFTAR PUSTAKA

Akpinar, M. dan Tan, M. (2011). “Developing, Implementing, and Testing A Conceptual Change text About Relativity”. Western Anatolia Journal of Education Science ISSN 1308 – 8971.

Anonim. (2012). Ammonium Acetat. [Online]. Tersedia: https://en.wikipedia.org/ wiki/Ammonium_acetat [12 Januari 2013].

Anonim. (2012). Formalin. [Online]. Tersedia: http://keluarga-noe.blogspot.com /2012/06/ciri-ciri-makanan-mengandung-formalin.html [15 Januari 2013].

Anonim. (2013). Ammonium Chloride. [Online]. Tersedia: https://en.wikipedia. org/wiki/Ammonium_chloride [15 Januari 2013].

Anonim. (2013). Molten Natrium Chloride. [Online]. Tersedia: electrolysishttp:// www.ibchem.com/IB/ibnotes/full/red_htm/10.3.htm [20 Januari 2013].

Anonim. (2013). Salt. [Online]. Tersedia: http://blog.journals.cambridge. org/2013/01/a-pinch-of-salt-the-need-for-consumer-awareness-and-industry-reformation-in-salt-intake/ [ 15 Januari 2013].

Anonim. (2013). Sodium Acetat. [Online]. Tersedia: https://en.wikipedia.org/wiki /Sodium_acetat [20 Januari 2013].

Arsyad, A. (2011) Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo.

Aydin, S. (2012). “Remediation of Misconception About Geometri Optical Using Conceptual Change Texts”. International Journal of Current Research. 4, 295-304.

Balci, C. (2006). Conceptual Change Text Oriented Instruction To Facilitate Conceptual Change In Rate Of Reaction Concepts. Middle East Technical University. A Thesis Submitted to The Graduate School of Natural and Applied Sciences Middle East Technical university.


(32)

76

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Barke, H.D., Hazari, A. dan Yitbarek, S. (2009). “Students’ Misconceptions and

How to Overcome Them”. Springer-Verlag Berlin Heidelberg, DOI 10.1007/978-3-540-70989-3_2.

Beerenwinkel, A. (2006). Fostering Conceptual Change in Chemistry Classes Using Expository Texts. A Dissertation zur Erlangung des Grades des Doktors der Philosophie (Dr. phil.) des Fachbereichs Bildungswissenschaften der Bergischen Universität Wuppertal von.

Beerenwinkel, A., Parchmann, I. dan Grasel C. (2011). “Conceptual Change Texts in Chemistry Teaching: A Study on The Particle Model of Matter”. International Journal of Science & Mathematics Education. 9, 1235-1259.

Bradley, J.D. dan Steenberg, E. (2005). Symbolic Language in Chemistry-A New Look at an Old Problem. The paper is based on a study undertaken by the author to fulfil requirements for the MSc (Maths, Science and Technology Education –specialization Chemistry) degree at the University of South Africa (UNISA), Pretoria.

Bucat, B. dan Mocerino, M. (2009). “Learning at The Sub-micro level: Structural Representation”. Kumpulan Jurnal dalam Multiple Representations In Chemical Education. Models and Modeling in Science Education 4, DOI 10.1007/978-1-4020-8872-8-5.

Cetingul, I. dan Geban, O. (2011). “Using Conceptual Change Texts with Analogies for Misconceptions in Acids and Bases”. H.U. Journal of Education.41. 112-123.

Chang, R. (2004). Kimia Dasar Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Cheng, M. dan Gilbert, J.K. . (2009). “Multiple Representations in Chemical

Education”. Kumpulan Jurnal dalam Multiple Representations In Chemical

Education. Models and Modeling in Science Education 4, DOI 10.1007/978-1-4020-8872-8-4.

Chittleborough, G. dan Treagust, D.F. (2007).”The Modelling Ability of Non-major Chemistry Student and Their Understanding of The Sub-Microscopic


(33)

77

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Level”. Australia: Chemistry Education Research and Practice, 8, (3), 274-292.

Dahar, R.W. (1989).Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Demircioglu, G. (2009). Comparison of The Effects of Conceptual Change Texts Implemented After and Before Instruction on Secondary School Students’ Understanding of Acid-Base Concepts”. Karadeniz Technical University, Fatih Faculty of Education Trabzon, Turkey.

Doymus, K., Simsek, U. dan Karacop, A. (2009). “The Effects of Computer Animations and Cooperative Learning Methods in Micro, Macro and Symbolic Level Learning of States of Matter”. Eurasian Journal of Education Research, 36, 109-128.

Eilks, I., Moellering, J. dan Valanides, N. (2007) “Seventh-grade Students’ Understanding of Chemical Reaction: Reflection from an Action Research Interview Study”. Eurasion Journal of Mathematics, Scinence & Technologi Education, 3, (4), 271-286.

Fajriani, S. (2010). Pembelajaran Materi Hidrolisis Garam Melalui Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Fay, M. Chemistry Fourth Edition.

Firman, H. (2013). Evaluasi Pembelajaran Kimia: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Gilbert, J. K. dan Treagust, D.F. (2009). “Multiple Representations in Chemical Education”. Kumpulan Jurnal dalam Multiple Representations In Chemical Education. Models and Modeling in Science Education 4, DOI 10.1007/978-1-4020-8872-8-5.

Gunay, B. (2005). Conceptual Change Text Oriented Instruction to Facilitate Conceptual Change in Atoms and Moleculs. A Thesis Submitted To The


(34)

78

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Graduate School Of Natural And Applied Sciences Of Middle East Technical University.

Gustiar, S. (2012). Cairan Infus. [Online]. Tersedia: http://cholate-gustiar. blogspot.com/2012/05/seputar-macam-macam-cairan-infus-dan.html [ 15 Januari 2015].

Hailikari, T. (2009). Assesing University Students’ Prior Knowledge. Helsinki: University Of Helsinki Department Of Education Research Report 227.

Hake, R R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. Journal Dept. of Physics, Indiana University 24245 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA.

Johari, J.M.C. dan Rachmawati, M. (2009). Kimia II: SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: Esis.

Kalsum, S. et al. (2009). Kimia 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Kozma, R. B. dan Russel, J. (1997). “Multimedia and understanding: Expert and Novice Responses to Different Representations of Chemical Phenomena”. Journal of Research in Science Teaching. 34, (9), 949-968.

Maskur. (2010). Obat Batuk OBH. [Online]. Tersedia: http://maskurblog. wordpress.com/2010/06/09/akhirnyaku%C2%A0menemukanmu%E2%80% A6/ [ 15 Januari 2013].

Merino, C. dan Sanmarti, N. (2008). “ How Young Children Model Chemical Change”. Chem.Edu.Res.Pract. 9, 196-207.

Nuraeni, A. (2008). Analisis Level Mikroskopik dalam Buku Teks Kimia SMA, Pembelajaran, dan Pemahaman Siswa pada Materi Hidrolisis Garam. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(35)

79

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Ozmen, H. (2007). “The Effectiveness of Conceptual Change Texts in

Remediating High School Students’ Alternative Conceptions Concering Chemical Equilibrium”. Asia Pasific Education Review. 8, (3), 413-425. Pabuccu, A. dan Geban, O. (2012). “Students’ ConceptualLevel of Understanding

on Chemical Bonding”. International Online Journal of Educational

Science. 4, (3), 563-580.

Partana, C. F. dan Wiyarsi, A. (2009). Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XI IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Permana, I. (2009). Memahami Kimia SMA-MA untuk Kelas XI Semester 1 dan 2 Program Ilmu Pendidikan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Pinarbasi, T. et al. (2006). “An Investigation of Effectiveness of Conceptual Change Text oriented Instruction on Students’ Understanding of Solution Concepts”. Research in Science Education.36, 313-335.

Pithaloka, Y. (2009). Analisis Hasil Belajar Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik Siswa SMA pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Posner, et al. (1982). “Accommodation of a Science Conception: Toward a Theory of Conceptual Change”. Science Education.66 (2), 211-227.

Ridho, Gary. (2012). Teknologi Pengolahan Limbah B3. [Online]. Tersedia: http://aku-cinta-lingkunganku.blogspot.com/2012/11/teknologi-pengolahan-limbah-b3.html. ( 15 Januari 2013).

Selviyanti. (2009). Analisis Hasil Belajar Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik Siswa SMA pada Materi Pokok Hidrolisis Garam. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(36)

80

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Sendur, G. dan Toprak, M. (2013). “The role of conceptual change texts to

improve students' understanding of alkenes”. Chem.Edu.Res.Pract. DOI: 10.1039/C3RP00019B.

Solikha. (2008). Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep dan Berpikir Kriti Siswa SMA pada Materi Hidrolisis Garam. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo.

Suwardi, Soebiyanto dan Widiasih, E.T. (2009). Panduan Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Syafi’i, L. (2013). Minat Baca dan Musibah Bagi Generasi Bangsa. [Online]. Tersedia:http://btkp.dikpora.ntbprov.go.id/index.php?option=com_content& view=section&layout=blog&id=10&Itemid=42[26 Juli 2013].

Taber, K. S. (2009). “Learning at Tthe Symbolic Level”. Kumpulan Jurnal dalam Multiple Representations In Chemical Education. Models and Modeling in Science Education 4, DOI 10.1007/978-1-4020-8872-8-5.

Utami, B. et al. (2009). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Weerawardhana, A. Ferry, B. dan Brown, C.A. (2003). “Developing Conceptual Understanding of Chemical Equilibrium through the Use of Computer-base Visualization Software”. Paper submitted for International 9t h I n t e r n a t i o n a l c o n f e r e n c e o n S r i L a n k a S t u d i e s , 2 8t h – 3 0t h N o v e m b e r 2 0 0 3 , M a t a r a , S r i L a n k a .

Wiersma, W. dan Stephen G. J. (2009). Research Methods in Education: An Introduction. United State of America: Pearson.


(37)

81

Iin Kurniasih, 2013

Peranan Teks Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa SMA Kelas XI pada Wu, H.K., Krajcik J.S. and Soloway, E. (2001). “Promoting Conceptual

Understanding of Chemical Representations: Students’ Use of a Visualization Tool in The Classroom”. Journal of Research in Science Teaching. 38, (7), 821-842.


(1)

Barke, H.D., Hazari, A. dan Yitbarek, S. (2009). “Students’ Misconceptions and How to Overcome Them”. Springer-Verlag Berlin Heidelberg, DOI 10.1007/978-3-540-70989-3_2.

Beerenwinkel, A. (2006). Fostering Conceptual Change in Chemistry Classes Using Expository Texts. A Dissertation zur Erlangung des Grades des Doktors der Philosophie (Dr. phil.) des Fachbereichs Bildungswissenschaften der Bergischen Universität Wuppertal von.

Beerenwinkel, A., Parchmann, I. dan Grasel C. (2011). “Conceptual Change Texts

in Chemistry Teaching: A Study on The Particle Model of Matter”. International Journal of Science & Mathematics Education. 9, 1235-1259.

Bradley, J.D. dan Steenberg, E. (2005). Symbolic Language in Chemistry-A New Look at an Old Problem. The paper is based on a study undertaken by the author to fulfil requirements for the MSc (Maths, Science and Technology Education –specialization Chemistry) degree at the University of South Africa (UNISA), Pretoria.

Bucat, B. dan Mocerino, M. (2009). “Learning at The Sub-micro level: Structural

Representation”. Kumpulan Jurnal dalam Multiple Representations In Chemical Education. Models and Modeling in Science Education 4, DOI 10.1007/978-1-4020-8872-8-5.

Cetingul, I. dan Geban, O. (2011). “Using Conceptual Change Texts with

Analogies for Misconceptions in Acids and Bases”. H.U. Journal of Education.41. 112-123.

Chang, R. (2004). Kimia Dasar Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Cheng, M. dan Gilbert, J.K. . (2009). “Multiple Representations in Chemical

Education”. Kumpulan Jurnal dalam Multiple Representations In Chemical Education. Models and Modeling in Science Education 4, DOI 10.1007/978-1-4020-8872-8-4.

Chittleborough, G. dan Treagust, D.F. (2007).”The Modelling Ability of Non-major Chemistry Student and Their Understanding of The Sub-Microscopic


(2)

Level”. Australia: Chemistry Education Research and Practice, 8, (3), 274-292.

Dahar, R.W. (1989).Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Demircioglu, G. (2009). Comparison of The Effects of Conceptual Change Texts

Implemented After and Before Instruction on Secondary School Students’

Understanding of Acid-Base Concepts”. Karadeniz Technical University, Fatih Faculty of Education Trabzon, Turkey.

Doymus, K., Simsek, U. dan Karacop, A. (2009). “The Effects of Computer Animations and Cooperative Learning Methods in Micro, Macro and

Symbolic Level Learning of States of Matter”. Eurasian Journal of Education Research, 36, 109-128.

Eilks, I., Moellering, J. dan Valanides, N. (2007) “Seventh-grade Students’ Understanding of Chemical Reaction: Reflection from an Action Research

Interview Study”. Eurasion Journal of Mathematics, Scinence & Technologi Education, 3, (4), 271-286.

Fajriani, S. (2010). Pembelajaran Materi Hidrolisis Garam Melalui Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Fay, M. Chemistry Fourth Edition.

Firman, H. (2013). Evaluasi Pembelajaran Kimia: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Gilbert, J. K. dan Treagust, D.F. (2009). “Multiple Representations in Chemical Education”. Kumpulan Jurnal dalam Multiple Representations In Chemical Education. Models and Modeling in Science Education 4, DOI 10.1007/978-1-4020-8872-8-5.

Gunay, B. (2005). Conceptual Change Text Oriented Instruction to Facilitate Conceptual Change in Atoms and Moleculs. A Thesis Submitted To The


(3)

Graduate School Of Natural And Applied Sciences Of Middle East Technical University.

Gustiar, S. (2012). Cairan Infus. [Online]. Tersedia: http://cholate-gustiar. blogspot.com/2012/05/seputar-macam-macam-cairan-infus-dan.html [ 15 Januari 2015].

Hailikari, T. (2009). Assesing University Students’ Prior Knowledge. Helsinki: University Of Helsinki Department Of Education Research Report 227.

Hake, R R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. Journal Dept. of Physics, Indiana University 24245 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA.

Johari, J.M.C. dan Rachmawati, M. (2009). Kimia II: SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: Esis.

Kalsum, S. et al. (2009). Kimia 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Kozma, R. B. dan Russel, J. (1997). “Multimedia and understanding: Expert and

Novice Responses to Different Representations of Chemical Phenomena”. Journal of Research in Science Teaching. 34, (9), 949-968.

Maskur. (2010). Obat Batuk OBH. [Online]. Tersedia: http://maskurblog. wordpress.com/2010/06/09/akhirnyaku%C2%A0menemukanmu%E2%80% A6/ [ 15 Januari 2013].

Merino, C. dan Sanmarti, N. (2008). “ How Young Children Model Chemical

Change”. Chem.Edu.Res.Pract. 9, 196-207.

Nuraeni, A. (2008). Analisis Level Mikroskopik dalam Buku Teks Kimia SMA, Pembelajaran, dan Pemahaman Siswa pada Materi Hidrolisis Garam. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(4)

Ozmen, H. (2007). “The Effectiveness of Conceptual Change Texts in

Remediating High School Students’ Alternative Conceptions Concering

Chemical Equilibrium”. Asia Pasific Education Review. 8, (3), 413-425. Pabuccu, A. dan Geban, O. (2012). “Students’ ConceptualLevel of Understanding

on Chemical Bonding”. International Online Journal of Educational

Science. 4, (3), 563-580.

Partana, C. F. dan Wiyarsi, A. (2009). Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XI IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Permana, I. (2009). Memahami Kimia SMA-MA untuk Kelas XI Semester 1 dan 2 Program Ilmu Pendidikan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Pinarbasi, T. et al. (2006). “An Investigation of Effectiveness of Conceptual Change Text oriented Instruction on Students’ Understanding of Solution Concepts”. Research in Science Education.36, 313-335.

Pithaloka, Y. (2009). Analisis Hasil Belajar Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik Siswa SMA pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Posner, et al. (1982). “Accommodation of a Science Conception: Toward a Theory of Conceptual Change”. Science Education.66 (2), 211-227.

Ridho, Gary. (2012). Teknologi Pengolahan Limbah B3. [Online]. Tersedia: http://aku-cinta-lingkunganku.blogspot.com/2012/11/teknologi-pengolahan-limbah-b3.html. ( 15 Januari 2013).

Selviyanti. (2009). Analisis Hasil Belajar Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik Siswa SMA pada Materi Pokok Hidrolisis Garam. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(5)

Sendur, G. dan Toprak, M. (2013). “The role of conceptual change texts to improve students' understanding of alkenes”. Chem.Edu.Res.Pract. DOI: 10.1039/C3RP00019B.

Solikha. (2008). Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep dan Berpikir Kriti Siswa SMA pada Materi Hidrolisis Garam. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo.

Suwardi, Soebiyanto dan Widiasih, E.T. (2009). Panduan Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Syafi’i, L. (2013). Minat Baca dan Musibah Bagi Generasi Bangsa. [Online]. Tersedia:http://btkp.dikpora.ntbprov.go.id/index.php?option=com_content& view=section&layout=blog&id=10&Itemid=42[26 Juli 2013].

Taber, K. S. (2009). “Learning at Tthe Symbolic Level”. Kumpulan Jurnal dalam Multiple Representations In Chemical Education. Models and Modeling in Science Education 4, DOI 10.1007/978-1-4020-8872-8-5.

Utami, B. et al. (2009). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Weerawardhana, A. Ferry, B. dan Brown, C.A. (2003). “Developing Conceptual Understanding of Chemical Equilibrium through the Use of Computer-base Visualization Software”. Paper submitted for International 9t h

I n t e r n a t i o n a l c o n f e r e n c e o n S r i

L a n k a S t u d i e s , 2 8t h – 3 0t h N o v e m b e r

2 0 0 3 , M a t a r a , S r i L a n k a .

Wiersma, W. dan Stephen G. J. (2009). Research Methods in Education: An Introduction. United State of America: Pearson.


(6)

Wu, H.K., Krajcik J.S. and Soloway, E. (2001). “Promoting Conceptual

Understanding of Chemical Representations: Students’ Use of a

Visualization Tool in The Classroom”. Journal of Research in Science Teaching. 38, (7), 821-842.