Latar Belakang Masalah PERBANDINGAN MINAT MENULIS DAN MEMOTRET OBJEK OLAHRAGA PADA MAHASISWA YANG TELAH DAN YANG BELUM MENGIKUTI PELATIHAN JURNALISTIK DI UKM PAMOR.

Doli Nirwansyah, 2014 Perbandingan Minat Menulis Dan Memotret Objek Olahraga Pada Mahasiswa Yang Telah Dan Yang Belum Mengikuti Pelatihan Jurnalistik Di Ukm Pamor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan jurnalistik sebenarnya sudah lama dikenal manusia di dunia ini, karena selalu hadir di tengah-tengah kita. Seiring dengan kegiatan ˗kegiatan hidup manusia yang dinamis, terutama di era informasi dan komunikasi dewasa ini. Pada zaman dahulu, kegiatan jurnalistik tentu saja masih sangat sederhana dan medianya belum berupa koran, tabloid, majalah, radio, televisi, apalagi internet. Seiring perubahan dan perkembangan zaman, kegiatan jurnalistik mengalami proses yang sangat dinamis. Dengan munculnya media internet, kegiatan dan cabang jurnalistik terus mengalami perubahan yang sangat bagus. Jurnalistik atau journalisme menurut Hikmat Kusumanigrat 2007:15 berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadiaan sehari hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari perkataan diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Roland E. Walseley, Understanding Magazines, 2011:7 mengatakan “Jurnalistik adalah proses pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, opini, berita, hiburan, secara sistematis dan dapat di percaya untuk di terbitkan di surat kabar, majalah, dan di siarkan di stasiun siaraan”. Jurnalistik merupakan kewartawanan atau kepenulisan. Istilah jurnalistik erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi massa. Jurnalistik meliputi seperangkat atau suatu alat media massa. Jurnalistik mempunyai fungsi sebagai pengelolaan laporan harian yang menarik khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat mengenai apa saja yang terjadi di dunia. Apapun yang terjadi baik peristiwa factual fact atau pendapat seseorang opini, untuk menjadi sebuah berita kepada khalayak. Seiring kemajuan ilmu dan pengetahuan, kini dunia jurnalistik telah berkembang pesat. Jurnalistik yang dahulunya di anggap hanya keterampilan menulis semata, berubah menjadi objek studi ilmiah tersendiri. Kini, jurnalistik Doli Nirwansyah, 2014 Perbandingan Minat Menulis Dan Memotret Objek Olahraga Pada Mahasiswa Yang Telah Dan Yang Belum Mengikuti Pelatihan Jurnalistik Di Ukm Pamor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menjadi bagian dari ilmu komunikasi dahulu Ilmu Publistik . Sama halnya dengan komunikasi, jurnalistik sebagai ilmu juga mengkaji proses pertukaran atau penyampaian makna yang terkandung dalam pesan, gagasan, pemkiran, atau informasi. Dalam perkembangan jurnalistik, hampir setiap surat kabar mempunyai halaman olahraga, pertandingan-pertandingan seperti sepakbola sekarang dapat dipastikan mendapat tempat khusus di semua media massa, bahkan bidang liputan olahraga lainnya sering muncul selama perjalanan setahun hampir 50 cabang olahraga yang dimuat beritanya. Purnama Kusumanigrat 2007:213 dalam bukunya mejelaskan “Sekarang ini era spesialisasi dalam profesi jurnalsitik. Nilai, prestise dan sudah tentu penghasilan seorang penulis olahraga akan meningkat dengan derajat keefektifannya sebagai seorang spesialis dalam sejumlah cabang dan kemampuannya sebagai penulis ”. Tetapi, hal ini harus kita sadari, bahwa seorang penulis yang meliput berita olahraga belum tentu berlatar belakang dari bidang olahraga yang mengetahui sepenuhnya tentang peraturan olahraga misalnya, atau bahasa olahraga yang sering muncul. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, para mahasiswa olahraga sangat sedikit minatnya untuk mendalami dalam keterampilan menulis, meski dari tahun ke tahun media pembelajaran yang di terapkan dalam perkuliahan jurnalistik olahraga sering dilakukan, tetapi hal ini tidak bisa di manfaatkan dengan skill mahasiswa itu sendiri. Hal ini menyebabkan permasalahan yang harus di tanggulangi oleh para mahasiswa olaharaga, atau lulusan dari bidang yang berlatar belakang olahraga itu sendiri, khususnya mengenai media yang telah berkembang dengan berbagai macam liputan olahraga yang sering muncul di media televisi. Jurnalistik sangat berperan besar bagi suatu instansi atau organisasi, karena dengan adanya bidang jurnalistik suatu organisasi tersebut dapat mengolah tentang pendokumentasian, publikasi bahkan dapat membuat suatu karya ilmiah. Erat kaitannya dengan kegiatan olahraga, baik itu olahraga prestasi ataupun rekreasi khususnya kegiatan alam terbuka, bahwa jurnalistik juga tidak hanya di gemari oleh para segelintir orang yang mahir di bidangnya, bahkan anggota- Doli Nirwansyah, 2014 Perbandingan Minat Menulis Dan Memotret Objek Olahraga Pada Mahasiswa Yang Telah Dan Yang Belum Mengikuti Pelatihan Jurnalistik Di Ukm Pamor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu anggota yang hidup di dalam organisasi pencinta alam sekarang sudah mendunia melalui menulis dan memotret. Tidak sedikit para penggiat alam yang menggila untuk mencurahkan segala pengalamannya melalui menulis dan memotret dalam mempublikasikannya, bahkan mereka juga tidak segan untuk memperlihatkan hasilnya. Para penggiat alam ketika mereka sampai pada zona yang tidak layak untuk ditempuh, imajinasi mereka akan semakin berkembang dan menjadikannya cerita perjalanan. Kegiatan yang memanfaatkan alam sebagai medianya sudah semakin banyak. Kegiatan yang diadakan tersebut masing-masing mempunyai tujuan dan bentuk yang berbeda-beda, baik itu untuk sekedar hobi, pendidikan, petualangan, rekreasi maupun untuk dijadikan sebagai media dalam pembentukan sikap yang bersifat mental emosional supaya menjadi lebih baik. Para penggiat olahraga rekreasi khususnya alam terbuka sangat beragam, mulai dari tingkatan ekonomi, pendidikan, maupun profesinya, dengan demikian akan menyebabkan perbedaan tingkat pengetahuan dan kemampuannya skill, sehingga akan mempengaruhi kualitas hasil yang dicapai dan kendala atau bahaya yang harus di lampauinya selama beraktifitas. Unit Kegiatan Mahasiswa atau Organisasi Pencinta Alam Mahasiswa Olahraga UKM PAMOR ini adalah organisasi yang berdiri pada tahun 1985 di tingkat fakultas, dikenal aktif dalam melakukan kegiatan-kegiatan alam terbuka. PAMOR merupakan organisasi dari Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia FPOK UPI yang beranggotakan mahasiswa dari ketiga jurusan yang ada di FPOK yaitu jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga PKO, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi PJKR, serta Ilmu keolahragaan IKOR. PAMOR memiliki berbagai kegiatan yang berhubungan dengan alam terbuka, seperti mendaki gunung, panjat dinding dan tebing, susur pantai, ORAD, SAR, outbound dll. Hal tersebut dikemukakan dalam anggaran dasar PAMOR pasal 5 yaitu bahwa “PAMOR bersifat Organisasi Pecinta Alam dalam arti organisasi yang mengembangkan diri khusus dikegiatan- kegiatan alam terbuka”. Kegiatan di alam terbuka itu menjadi salah satu alasan seseorang untuk menjadi anggota pecinta alam, begitupun mahasiswa FPOK yang ingin menjadi anggota PAMOR. Doli Nirwansyah, 2014 Perbandingan Minat Menulis Dan Memotret Objek Olahraga Pada Mahasiswa Yang Telah Dan Yang Belum Mengikuti Pelatihan Jurnalistik Di Ukm Pamor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Aktivitas pembelajaran materi lanjutan atau yang di sebut masa bimbingan MABIM, sangat penting untuk mempelajari ilmu-ilmu pendalaman untuk mendukung atau menunjang pada kegiatan olahraga alam terbuka dan berpetualang, di dalam aktivitas ini banyak dipelajari ilmu-ilmu yang harus diketahui dan dipraktekan. Selain melakukan aktivitas yang ada, pelatihan- pelatihan yang sering dilakukan dalam setiap tahun, khusunya di bidang jurnalistik menunjukan bahwa jurnalistik yang ada dalam organisasi ini telah berkembang. Tetapi, banyak kasus yang menunjukan betapa sebagian nilai aktivitas jurnalistik sering tergelincir, pada praktik ˗praktik yang tanpa bisa dikontrol oleh siapapun dalam melakukannya. Seringkali karena kebiasaannya, mereka hanya melakukan perjalanan atau kegiatan saja, tetapi tidak mendokumentasikan melalui menulis ataupun memotret, padahal itu sangat penting sekali untuk dilakukan. Indah Suryawati 2011: 78 dalam bukunya menjelaskan “Para mahasiswa atau calon jurnalis harus memahami apa dan bagaimana jurnalistik yang baik dan benar, setidaknya dapat memberikan gambaran bahwa meskipun teknologi informasi dan perangkat sistematik media komunikasi mengalami perubahan mendasar dalam dekade terakhir”. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Kemajuan ˗kemajuan yang terjadi di bidang jurnalistk ini tidak hanya berimbas pada bidang ekonomi, politik, penciptaan lapangan kerja yang lebih luas, tetapi juga pada bidang pendidikan. Melihat penjelasan mengenai masalah yang di alami, seringkali minat mahasiswa cenderung kurang, meski dari tahun ketahun terus bertambah yang menempuh pendidikan formal pada ilmu jurnalistik maupun komunikasi, terutama di bidang journalism. Begitu juga di sektor pendidikan non formal, melalui kegiatan pelatihan atau ceramah ˗ceramah komunikasi yang semakin banyak diminati oleh masyarakat, tetapi hal ini sangat minim diminati oleh segelincir orang yang ingin mengetahui jurnalistik. Hal ini tidak dapat dipandang sebagai gejala yang biasa, tetapi menjadi gejala yang luar biasa. Fenomena ini hendaknya dijadikan tantangan tersendiri bagi para mahasiswa yang berada dikalangan Doli Nirwansyah, 2014 Perbandingan Minat Menulis Dan Memotret Objek Olahraga Pada Mahasiswa Yang Telah Dan Yang Belum Mengikuti Pelatihan Jurnalistik Di Ukm Pamor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu organisasi, dengan cara berlatih menulis dan memotret serta menguasai konsep ˗konsep teoritis jurnalistik. Dengan kata lain, Bagaimana penguasaan keterampilan menulis, memotret dan hasil dari pembelajaran tersebut dapat diselaraskan dengan praktik jurnalistik pada saat berkegiatan maupun di sebuah institusi media nantinya. Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, dengan melalui pembelajaran jurnalistik akan memberikan suatu proses yang bertujuan memperkuat kebenaran dan memberikan pencerahan, baik dalam lingkungan organisasi tersebut ataupun dikalangan masyarakat nantinya. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas, hal ini menyediakan para mahasiswa dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. Melihat persoalan diatas tentang perkembangan jurnalistik membuat penulis tertarik untuk mengetahui kebenarannya. Karena mahasiswa yang telah mengetahui tentang jurnalistik akan memberikan suatu hasil belajar dan minat mahasiswa sebagai salah satu proses untuk menunjang keahlian individu dalam mempelajari bentuk tulisan berita sebagai infomasi, catatan perjalanan yang bersifat menghibur, dan memotret objek olahraga yang sesuai dengan kegiatannya.

B. Rumusan Masalah