Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung
(Studi Deskriptif Mengenai Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa Dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial
dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana Strata Satu Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Oleh :
SHINTA RIZKITA JANUARINI NIM. 41810052
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2014
(2)
(3)
(4)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Shinta Rizkita Januarini Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 19 Januari 1992 Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 22 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pasir Turi No.10, RT/05 RW/05, Kel. Sukaluyu, Kec. Cibeunying Kaler-Bandung
Telp/HP : 082318168121 Nama Ayah : E. Ramli Karmana Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Perum. Bumi Intan Permai B-23 Sidoarjo Nama Ibu : Rakartini Ary. P
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Perum. BumiIntan Permai B-23 Sidoarjo Email : [email protected]
PENDIDIKAN FORMAL :
No. Tahun Uraian Keterangan
1. 1998-2003 SDN RANGKAH KIDUL SIDOARJO Berijazah
2. 2004-2006 SMPN 1 BUDURAN SIDOARJO Berijazah
(5)
4. 2009-2010 SURABAYA HOTEL SCHOOL - 5. 2010-Sekarang UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA -
PENGALAMAN ORGANISASI :
No. Tahun Uraian Keterangan
1. 2003 Paduan Suara Siswa -
2. 2003-2004 Anggota Palang Merah Remaja (PMR) - 3. 2006-2007 Bendahara II Majelis Perwakilan Kelas (MPK) - 4. 2010-2011 Bendahara II Himpunan Mahasiswa IK & PR - 5. 2011-2012 Bendahara II Himpunan Mahasiswa IK & PR -
PELANTIKAN DAN SEMINAR
No. Tahun Uraian Keterangan
1. 2010 Peserta “Table Manner Course” di Hotel Santika Surabaya
Bersertifikat
2. 2010 Peserta “Table Manner Course” di Hotel The Amaroossa Bandung
Bersertifikat
3. 2010 Peserta Seminar Fotografi, Lomba Foto Essay dan Apresiasi Seni
Bersertifikat
4. 2011 Panitia Seminar “Shutter” Bersertifikat
5. 2011 Peserta Seminar Kajian Spiritual Agama Islam Bersertifikat 6. 2011 Panitia PMB dan Wisuda Universitas Komputer
Indonesia
Bersertifikat
7. 2011 Peserta “One Day Workshop MC & Radio
Announcer”
Bersertifikat
8. 2011 Panitia Perayaan Paskah Bersertifikat
(6)
10. 2011 Peserta Orientasi Pelatihan Jurnalistik (OPJ) Bersertifikat 11. 2012 Bendahara II HIMA Ilmu Komunikasi & Public
Relations
Bersertifikat
12. 2012 Panitia Open House & Kampoeng Budaya Ilmu Komunikasi & Public Relations
Bersertifikat
13. 2012 Peserta “One Day Workshop Great Managing Event Master of Ceremony & Event
Management”
Bersertifikat
14. 2012 Peserta “Leadership is Foundation of
Organization”
Bersertifikat
15. 2012 Peserta “Study Tour Mass Media” Bersertifikat
Saya menyatakan bahwa data di atas benar Bandung, Agustus 2014
(7)
vi
dengan rahmat dan hidayah-Nya lah akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial Dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota
Bandung)” ini dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa kesempurnaan tidak pernah tercapai secara ideal, penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima segala saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun demi penyempurnaan tugas selanjutnya.
Penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada keluarga tercinta, khususnya Ibu, Bapak, Mbak Shanty dan Adik Sandy yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan yang tiada henti-hentinya kepada peneliti, serta keluarga besar, yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., MA., selaku Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi sekaligus Dosen Wali yang telah memberikan persetujuan
(8)
vii
Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu.
4. Yth. Ibu Kiki Zakiah, M.Si selaku pembimbing yang senantiasa sabar dalam memberikan arahan, bimbingan dan masukan kepada peneliti. 5. Bapak/Ibu dosen program studi Ilmu Komunikasi yang telah mengajar
serta memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama menempuh studi hingga saat ini.
6. Yth. Astri Ikawati, A.Md. Kom, selaku Sekertariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perijinan yang berkaitan dengan perkuliahan.
7. Sahabat tercinta, Aradea Yudha, yang selalu memberikan dukungan kepada peneliti.
8. Muhammad Idris Sandi, terima kasih atas doa, dukungan, kasih, perhatian, dan semangat yang diberikan kepada peneliti.
9. Eva dan Theo, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan usulan penelitian ini.
10.Informan Penelitian Julio, Charles, Feby, Livia dan Maria, atas waktu dan kesempatannya untuk bersedia peneliti wawancarai.
11.Teman-teman, sahabat, keluarga IK Humas-1, terimakasih atas kerjasama yang baik selama ini.
(9)
viii ini.
Bandung, Agustus 2014
(10)
ix
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 9
1.2.1 Pertanyaan Makro ... 10
1.2.2 Pertanyaan Mikro ... 10
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11
(11)
x
1.4.1 Kegiatan Teoritis ... 12
1.4.2 Kegiatan Praktis ... 13
1.4.2.1 Bagi Peneliti ... 13
1.4.2.2 Bagi Akademik ... 13
1.4.2.3 Bagi Organisasi ... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 2.1 Tinjauan Pustaka ... 15
2.1.1 Kajian Penelitian Terdahulu ... 15
2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi ... 19
2.1.2.1 Definisi Komunikasi ... 19
2.1.2.2 Unsur-Unsur Komunikasi ... 21
2.1.2.3 Fungsi Komunikasi ... 23
2.1.2.4 Tujuan Komunikasi ... 24
2.1.2.5 Tataran Komunikasi ... 25
2.1.2.6 Tinjauan Komunikasi Organisasi ... 27
2.1.2.6.1 Definisi Komunikasi Organisasi ... 27
(12)
xi
2.1.2.7.2 Fungsi Komunikasi Massa ... 32
2.1.2.7.3 Proses Komunikasi Massa ... 33
2.1.2.7.4 Komponen Komunikasi Massa ... 34
2.1.2.8 Tinjauan Tentang Konvergensi Media ... 41
2.1.2.8.1 Definisi Konvergensi Media ... 41
2.1.2.9 Tinjauan Tentang Determinasi Media ... 42
2.1.2.10 Tinjauan Tentang Kebutuhan Manusia ... 43
2.1.2.11 Tinjauan Tentang Informasi ... 45
2.1.2.11.1 Pandangan Tentang Informasi... 45
2.1.2.11.2 Fungsi Informasi ... 47
2.1.2.11.3 Penyampaian Informasi ... 48
2.1.2.12 Tinjauan Mengenai Manfaat ... 50
2.1.2.13 Tinjauan Mengenai Forum ... 50
2.1.2.14 Tinjauan Mengenai Facebook ... 50
2.2 Kerangka Pemikiran ... 51
2.2.1 Kerangka Teoritis ... 51
(13)
xii
3.1.1 Forum Facebook IMPETIL ... 60
3.1.2 Sejarah Organisasi IMPETIL ... 61
3.1.3 Visi dan Misi Organisasi IMPETIL ... 62
3.1.4 Tujuan Organisasi IMPETIL... 62
3.1.5 Hak dan Kewajiban Anggota IMPETIL ... 62
3.2 Metode Penelitian ... 65
3.2.1 Pendekatan Penelitian ... 66
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 66
3.2.2.1 Studi Pustaka ... 66
3.2.2.2 Studi Lapangan ... 68
3.3 Teknik Penentuan Informan ... 71
3.3.1 Subjek Penelitian ... 71
3.3.2 Informan Penelitian ... 72
3.4 Teknik Analisis Data ... 75
3.4.1 Uji Keabsahan Data... 76
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 77
(14)
xiii
4.1 Deskripsi Identitas Informan ... 82 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 87 4.2.1 Kebutuhan Kognitif yang diberikan Forum Facebook Ikatan dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung... ... 88 4.2.2 Kebutuhan Afektif yang diberikan Forum Facebook Ikatan dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung... ... 93 4.2.3 Kebutuhan Integratif Personal yang diberikan Forum Facebook Ikatan dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung... ... 95 4.2.4 Kebutuhan Integratif Sosial yang diberikan Forum Facebook Ikatan dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung... ... 99
(15)
xiv
Kota Bandung... ... 101
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... 113
B. Saran ... 115
DAFTAR PUSTAKA ... 117
DAFTAR LAMPIRAN ... 122
(16)
xv
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 58
Gambar 3.1 Forum Facebook IMPETIL Bandung ... 63
Gambar 4.1 Informan Kunci Julio Ricardo ... 82
Gambar 4.2 Informan Pendukung Livia Lopes ... 83
Gambar 4.3 Informan Pendukung Maria Lourdes ... 84
Gambar 4.4 Informan Pendukung Febriana Oliveira ... 85
Gambar 4.5 Informan Kunci Charles Aprilianu. P ... 86
Gambar 4.6 Forum Facebook IMPETIL Bandung ... 103
Gambar 4.7 Kegiatan HUT Kemerdekaan Timor Leste ... 103
Gambar 4.8 Informasi Lain Tentang Timor Leste ... 104
Gambar 4.9 Dokumentasi Pemenang Lomba HUT Kemerdekaan Timor Leste ... 104
Gambar 4.10 Model Pemikiran Mengenai Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung ... 111
(17)
xvi
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 16
Tabel 3.2 Informan Kunci (Key Informant) ... 73
Tabel 3.3 Informan Pendukung ... 74
Tabel 3.4 Waktu Penelitian ... 78
Tabel 4.1 Tabel Wawancara Dengan Informan ... 79
(18)
xvii
Lampiran 2 : Surat Permohonan Persetujuan Judul ... 124
Lampiran 3: Surat Rekomendasi Mengikuti Sidang ... 125
Lampiran 4 : Surat Pendaftaran Sidang Skripsi ... 126
Lampiran 5 : Berita Acara Bimbingan ... 127
Lampiran 6 : Lembar Revisi Usulan Penelitian ... 128
Lampiran 7 : Lembar Revisi Skripsi ... 129
Lampiran 8 : Identitas Infroman ... 130
Lampiran 9 : Pedoman Wawancara ... 135
Lampiran 10 : Hasil Wawancara Informan ... 137
Lampiran 11 : Pedoman Observasi ... 145
Lampiran 12 : Draft Observasi ... 147
(19)
(20)
1
1.1LATAR BELAKANG
Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial di dalam internet yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lain. Dari sisi penggunaan, Facebook sangat berkembang pesat dari tahun ke tahun sejak diluncurkan pada 2004. Facebook memudahkan orang berkomunikasi dengan orang lain dengan cara chatting, menulis di Wall, dan mengirim Pesan/Message. Tanpa disadari, Facebook telah menjadi sumber informasi bagi semua orang di seluruh dunia. (Nurkamid,2010)
Kemunculan situs jejaring sosial diawali dengan adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs jejaring sosial pertama yaitu sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997. Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000 muncul situs sosial lunarstorm, live journal, cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Pada tahun 2002, muncul friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk tempat pencarian jodoh. Dalam kelanjutannya, friendster ini lebih diminati anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lainnya.
(21)
Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster, flickr, youtube, myspace. Hingga akhir 2005, friendster dan myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati. Memasuki tahun 2006, penggunaan friendster dan myspace mulai tergeser dengan adanya facebook. Facebook dengan tampilan modern memungkinkan orang untuk berkenalan dan mengakses informasi seluas-luasnya. Facebook merupakan komunikasi dunia maya (cyberspace) dengan jumlah pengguna terbesar di dunia. Istilah
“dunia maya” memiliki beberapa makna berbeda. Dalam novel William Gibson,
Neuromancer, istilah dunia maya muncul pertama kalinya untuk merujuk pada jaringan informasi luas yang oleh para penggunanya disebut dengan console cowboys akan “muncul”, atau koneksi langsung dengan sistem-sistem syaraf mereka. Sebuah definisi lebih formal dikembangkan dari konsep Gibson tetapi memberikan keterkaitan langsung dengan sistem syaraf, yaitu :
“Dunia maya adalah realita yang terhubung secara global, didukung
komputer, berakses komputer, multidimensi, artifisial atau “virtual”. Dalam
realita ini, dimana setiap komputer adalah sebuah jendela, terlihat atau terdengar objek yang bukan bersifat fisik dan buka representasi objek-objek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan aksi pembuatan data, pembuatan informasi murni”. (Benedikt, 1991, hlm.122-123).
Dalam jejaring sosial Facebook, sering peneliti temui berbagai forum organisasi yang biasa disebut forum internet. Forum internet merupakan fasilitas yang tersedia di internet, yang memudahkan penggunanya untuk dapat berdiskusi serta memperoleh informasi-informasi terbaru terkait hal yang informasi yang dibutuhkan. Forum berbasis internet ini sudah dikenal sejak
(22)
tahun 1995, dan fungsinya mirip bahkan lebih baik dari papan buletin dan milis internet yang sudah ada sejak tahun 1980-an.
Komunitas virtual sering muncul pada forum-forum yang memiliki anggota tetap, salah satunya adalah Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung. Seperti halnya forum organisasi lainnya, Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung pun memiliki manfaat dan tujuan dalam penyebaran informasinya.
IMPETIL merupakan kepanjangan dari Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste, yaitu sebuah organisasi yang didirikan oleh Julio Ricardo, bersma kesembilan rekannya. Pada dasarnya, organisasi ini dibentuk dengan suatu perspektif bahwa perlu adanya suatu perhimpunan atau ikatan sehingga dapat mempererat dan menjalin kerja sama antar Mahasiswa Timor-Leste, serta dapat memupuk rasa kekeluargaan mahasiswa Timor-Leste yang berada di kota Bandung. Selain itu, adanya faktor kebutuhan jangka pendek saat itu yang dapat bertanggung jawab dalam kepengurusan dokumen-dokumen penting dari kedutaan besar Timor Leste di Jakarta. Jumlah anggota forum facebook IMPETIL semakin bertambah setiap tahunnya, jumlahnya mencapai 675 orang anggota, sedangkan yang terlibat dalam organisasi IMPETIL berjumlah 50 orang anggota. Adapun jumlah dari keseluruhan mahasiswa dan mahasiswi Timor Leste di Jawa Barat, berjumlah 417 orang.
(23)
Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung ini dibuat selain untuk mempererat dan menjalin kerjasama antar Mahasiswa Timor Leste yang berada di kota Bandung, juga sebagai wadah untuk menyampaikan berbagai informasi dari Kedutaan Besar Timor-Leste kepada Mahasiswa Timor-Leste di kota Bandung yang tergabung dalam forum tersebut. Informasi yang disampaikan di Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung ini terkait keluarnya surat-surat penting, seperti : Surat Keterangan Dikti, Surat Keterangan Ahli Status, Surat Keterangan Tinggal Izin Sementara (KITAS), dan lain sebagainya. Forum IMPETIL Bandung merupakan forum legal, dimana Kedutaan Besar Timor Leste mengetahui adanya forum ini, serta hanya satu orang yang dipercaya dan diberi tanggung jawab sebagai pengurus dokumen. Forum IMPETIL memuat beragam informasi, seperti informasi terkait acara yang akan diselenggarakan oleh organisasi tersebut, serta informasi lainnya seputar Timor Leste. Informasi yang disampaikan di Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) ini menggunakan bahasa Tetum dan bahasa Portugis sebagai bahasa resmi mereka. Dari informasi-informasi yang disebarluaskan di forum ini, sebagian besar anggota masih menganggap bahwa informasi yang disebarluaskan di forum ini masih sangat monoton, karena sebagian besar memuat tentang informasi seputar dokumen-dokumen saja.
Dewasa ini masyarakat mulai berkembang kearah masyarakat informasi. Keberadaan sebuah informasi dianggap sangat penting bagi masyarakat. Oleh
(24)
karena itu, beragam cara penyampaian informasi dilakukan berbagai pihak untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat.
Kebutuhan akan perolehan informasi mengenai apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar, terutama terkait dengan kepentingan setiap individu, menjadi bukti meningkatnya kebutuhan informasi bagi masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi, manusia tidak pernah terlepas dari interaksi. Manusia melakukan interaksi antara satu dengan lainnya, sehingga dengan komunikasi manusia dapat mengeluarkan pendapat atau menyampaikan keinginannya, serta dapat menerima pendapat orang lain, baik secara langsung (tatap muka) atau melalui saluran media. Dalam hal ini terdapat berbagai macam media, yakni media cetak, media elektronik, hingga media baru. Keberagaman media ini termasuk dalam konteks media massa, dimana media cetak (surat kabar, majalah, maupun tabloid), media elektronik (televisi dan radio), serta media baru (internet dan media sosial lainnya seperti facebook, twitter, friendster, dan lain sebagainya) merupakan media yang tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Pada penelitian ini peneliti akan berfokus pada media baru yaitu internet.
Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, secara harfiah ialah sebuah sistem jaringan global komputer dunia dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Melalui internet, setiap orang dapat mengakses berita dan informasi dari belahan dunia lain ataupun dari daerahnya sendiri. Internet dapat
(25)
juga digunakan sebagai media hiburan bahkan media pendidikan yang menyediakan banyak informasi yang dibutuhkan.
Internet merupakan media komunikasi dan informasi modern yang dapat dimanfaatkan secara global oleh pengguna di seluruh dunia dalam interkoneksi antar jaringan komputer. Internet sebagai media informasi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk melakukan pertukaran serta penyebaran informasi tanpa terhalang oleh jarak, waktu, serta faktor geografis bagi seseorang yang ingin mengakses informasi.
Kebutuhan informasi manusia, semakin hari semakin meningkat meski berbeda jenis dan tingkat kebutuhannya. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan informasinya manusia tidak perlu cemas, banyak pilihan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan yang terus menerus bertambah. Media massa kini semakin beraneka ragam dan modern, ini merupakan satu contoh konvergensi teknologi informasi yang memudahkan manusia dalam memperoleh informasi tanpa hambatan ruang dan waktu.
Menurut Davis dalam Abdul Kadir, Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. (2003: 283). Katz mengklarifikasi kebutuhan manusia apabila dikaitkan dengan media massa yang dihadapinya menjadi :
(26)
1. Kebutuhan Kognitif
Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha-usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan serta pengertian tentang lingkungan kita. Kebutuhan ini didasarkan pada keinginan untuk mengerti dan menguasai lingkungan. Kebutuhan kognitif juga dapat terpenuhi oleh adanya dorongan-dorongan seperti keingintahuan (curiosity) dan penjelajahan (explanatory) pada diri kita.
2. Kebutuhan Afektif
Yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan dan emosional. Mencari kesenangan dan hiburan merupakan motivasi yang pada umumnya dapat dipenuhi oleh media.
3. Kebutuhan Integratif Personal
Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha yang memperkuat kepercayaan, kesetiaan, status pribadi.
4. Kebutuhan Integratif Sosial
Yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan sebagainya.
5. Kebutuhan Pelepasan Ketegangan
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan pelarian atau pengalihan.
(27)
Media massa menjadi alternatif sebagai sarana penyebaran informasi bagi masyarakat luas. Meski begitu, kita harus tetap selektif dalam memilih media yang sesuai dengan kebutuhan.
Perkembangan zaman di era globalisasi ini menuntut berbagai perubahan dalam berbagai elemen kehidupan. Salah satunya dalam penyebaran informasi dan dalam mengakses informasi, kini menjadi hal yang cepat, mudah serta efektif. Perubahan ini tentu saja berdampak dalam kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat, baik itu dampak positif ataupun negatif, tergantung masyarakat menggunakan dan memanfaatkannya.
Menelaah manfaat keberadaan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung, maka kita diantarkan pada kenyataan bahwa sebuah bentuk media penyebarluasan informasi dapat menjadi jembatan yang mampu menjembatani kebutuhan informasi anggotanya. Informasi yang disebarluaskan pada sebuah organisasi, memiliki manfaat untuk menjaga kelangsungan hidup organisasi itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manfaat diartikan sebagai :
“Guna, cara, perbuatan memanfaatkan atau kegunaan yang dilakukan
seseorang untuk bersama. Artinya, dalam pengaplikasian peda kehidupan sehari-hari manfaat ada sesuatu hal yang dilakukan
seseorang untuk mendatangkan nilai guna bagi bersama”.
(28)
Dengan demikian, hal tersebut mewakili penggambaran bahwa Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung merupakan suatu forum organisasi yang dikerjakan untuk mendatangkan manfaat atau guna bagi banyak pihak. Manfaat tersebut tersirat dari jumlah, isi, daya tarik, berita terbaru, serta informasi yang terdapat dalam Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung tersebut.
Informasi menurut Krismiaji dalam Zabaer (2005: 15), adalah :
“Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan, dan memiliki manfaat.”
Dalam hal ini, maka peneliti perlu mengkaji secara khusus mengenai bagaimana manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan psikologis bagi anggotanya di kota Bandung. Mengingat bagaimana manusia sebagai masyarakat informasi yang menginginkan segala sesuatunya terjadi secara instan. Memandang dari berbagai aspek, dimulai dari kekurangan dan kelebihan, serta proses penyajian informasi, maka masalah ini perlu dikaji secara khusus.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan oleh peneliti, maka telah ditetapkan rumusan masalah penelitian sebagai berikut :
(29)
1.2.1 Pertanyaan Makro
Bagaimana Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?
1.2.2 Pertanyaan Mikro
1. Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Kognitif yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?
2. Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Afektif yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?
3. Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Integratif Personal yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?
4. Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Integratif Sosial yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan
(30)
Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?
5. Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan Ketegangan yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk dapat mendeskripsikan mengenai Manfaat Forum Facebook IMPETIL Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Pemenuhan Kebutuhan Kognitif yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui Pemenuhan Kebutuhan Afektif yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar
(31)
Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui Pemenuhan Kebutuhan Integratif Personal yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.
4. Untuk mengetahui Pemenuhan Kebutuhan Integratif Sosial yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.
5. Untuk mengetahui Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan Ketegangan yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.
1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini digunakan sebagai proses untuk mengetahui bagaimana manfaat forum facebook ikatan mahasiswa
(32)
dan pelajar Timor Leste (IMPETIL) dalam pemenuhan kebutuhan kognitif, baik dalam segi informasi, pengetahuan serta pemahaman bagi anggotanya di kota Bandung.
1.4.2 Kegunaan Praktis 1.4.2.1Bagi Peneliti
Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta pemahaman dalam menganalisis suatu permasalahan yang terjadi dalam Ilmu Komunikasi khususnya dengan lingkungan sosial
1.4.2.2Bagi Akademik
Kegunaan penelitian ini bagi akademik, khususnya bagi Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM), yaitu diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan memberikan gambaran yang berguna sebagai referensi.
1.4.2.3Bagi Organisasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung dalam memberikan informasi secara baik kepada para anggota organisasi Ikatan Mahasiswa dan Pelajar
(33)
Timor Leste (IMPETIL) dalam forum tersebut, serta dapat menjadi forum organisasi yang selalu dibutuhkan para anggotanya.
(34)
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Kajian Penelitian Terdahulu
Tinjauan penelitian terdahulu adalah referensi-referensi yang berkaitan dengan informasi penelitian. Penelitian terdahulu berupa hasil penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan, antara lain :
(35)
Tabel 2.1
Tabel Tinjauan Penelitian Terdahulu Judul
Penelitian
Peneliti Lembaga dan Tahun Tujuan Penelitian Persamaan Penelitian Perbedaan Penelitian Manfaat Akun Twitter @infobdg Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Para Followersnya Di Kota Bandung M. Iqbal Trisanda Universitas Komputer Indonesia, HUMAS, 2012. Untuk mengetahui bagaimana manfaat akun Twitter @infobdg dalam pemenuhan kebutuhan informan bagi para followersnya Penelitian ini terdapat kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sama-sama terkait dengan pemenuhan kebutuhan informasi.
Penelitian ini pun sama-sama menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Perbedaan penelitian ini terletak pada fokus penelitian. Fokus penelitian yang dilakukan oleh peneliti atas nama M. Iqbal Trisanda yaitu Manfaat Akun Twitter @infobdg Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Para Followersnya Di Kota Bandung, sedangkan peneliti mengkaji mengenai “Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan
(36)
Psikologis Bagi
Anggotanya Di Kota Bandung”. Motif Penggunaan Grup Info Akademik Pada Situs Jejaring Sosial Facebook Di Kalangan Mahasiswa (Studi Deskriptif Mengenai Motif Penggunaan Grup Info Akademik Pada Situs Jejaring Sosial Facebook Di Kalangan Mahasiswa FIKOM Kampus Bandung) Deddy Kurniawan Universitas Padjajaran, Manajemen Komunikasi, 2012. Sejauhmana Pemenuhan kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial, dan pelepasan ketegangan dalam penggunaan grup info akademik ada situs jejaring sosial dikalangan mahasiswa FIKOM kampus Bandung Penelitian ini terdapat kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sama-sama bertujuan mencari kebutuhan sosial dan psikologis, yang diantaranya adalah pemenuhan kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial dan pelarian/pelepasan ketegangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pengaruh Program Reality Show “PILDACIL” Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tentang Agama Likka Ayatina Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, HUMAS, 2012. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program reality show Pildacil terhadap pemenuhan kebutuhan informasi tentang agama pada ibu-ibu Penelitian ini terdapat kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sama-sama terkait dengan pemenuhan kebutuhan informasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
(37)
rumah tangga lingkungan RW 05 Harapan Kita-Tangerang. Manfaat Forum Facebook IMPETIL Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung) Shinta Rizkita Januarini Universitas Komputer Indonesia, HUMAS, 2014. Untuk mengetahui manfaat forum facebook IMPETIL Bandung dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan psikologis bagi anggotanya. Penelitian ini terdapat kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sama-sama terkait dengan pemenuhan kebutuhan informasi, namun lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan sosial dan psikologis. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif.
(38)
2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.2.1 Definisi Komunikasi
Kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin, communis, yang
berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya communis adalah communico, yang artinya berbagi (Stuart, 1983). Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris, communicate, berarti: 1. Untuk bertukar pikiran-pikiran, perasaan-perasaan dan informasi; 2. Untuk membuath tahu; 3. Untuk membuat sama; 4. Untuk mempunyai sebuah hubungan yang simpatik. Sedangkan dalam kata benda (noun), communication, berarti: 1. Pertukaran simbol-simbol, pesan-pesan yang sama, dan informasi; 2. Proses pertukaran diantara individu-individu melalui sistem simbol-simbol yang sama; 3. Seni untuk mengekspresikan gagasan-gagasan; 4. Ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983).
Salah satu persoalan dalam memberi pengertian atau definisi tentang komunikasi, yakni banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologi, sosiologi,
(39)
antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistik, matematika, ilmu elektronika, dan sebagainya.
Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan
komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa yang menyampaikan,
apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa
pengaruhnya”.
Lain halnya dengan Steven, justru ia mengajukan sebuah definisi yang luas, bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu organisme memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli. Apakah berasal dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. Misalnya seseorang berlinding pada suatu tempat karena diserang badai, atau kedipan mata sebagai reaksi terhadap sinar lampu, juga adalah peristiwa komunikasi.
Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia (human communication) bahwa :
“Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang
menghendaki orang-orang mengatur lingkungan-nya dengan (1) membangun hubungan antarsesama manusia. (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu” (Book, 1980)
Rogers mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia
(40)
menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi.
Definisi-definisi yang dikemukakan tentunya belum mewakili semua definisi komunikasi yang telah dibuat oleh banyak pakar, namun sedikit banyaknya kita telah dapat memperoleh gambaran seperti apa yang diungkapkan oleh Shannon dan Weaver (1949) bahwa komunikasi adalah manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal , tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
Oleh karena itu, jika kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi, kita memiliki beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi.
2.1.2.2Unsur-Unsur Komunikasi
Paradigma Harold D. Laswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan sebagai berikut “Who Says What in Which Channel to Whom With What Effect?”(Effendy,2002: 10), yaitu :
(41)
1. Komunikator
Komunikator/sender adalah pihak yang menyampaikan atau mengirim pesan kepada khalayak, karena itu komunikator bisa disebut pengirim, sumber, source, atau encoder. (Cangara,2005: 81)
2. Pesan
Pesan (messange) dalam komunikasi tidak terlepas dari simbol dan kode, karena paesan yang dikirim oleh komunikator kepada penerima terdiri atas rangkaian simbol dan kode, baik secara verbal maupun non verbal. (Cangara,2005: 93)
3. Media
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. (Cangara,2005: 119)
4. Komunikan
Komunikan biasa disebut dengan penerima, sasaran, pembaca, pendengar, penonton, pemirsa, decoder, atau khalayak. Komunikan dalam komunikasi bisa berupa individu, kelompok dan masyarakat. (Cangara,2005: 135)
(42)
5. Efek
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan sebelum dan sesudah menerima pesan. (Cangara,2005: 147)
2.1.2.3Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai seni, ilmu, dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. (Cangara,2005: 55)
Menurut Harold D. Laswell (Nurudin,2007), secara tererinci fungsi-fungsi komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Penjagaan atau pengawasan lingkungan (Surveilence of the environtment), fungsi ini dijalankan oleh para diplomat, atase dan koresponden luar negeri sebagai usaha menjaga lingkungan.
2. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dari masyarakat untuk menanggapi lingkungan (Correlation of the part of the society in respond in to the environtment).
3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya (Transmission of the social heritage) fungsi ini dijalankan oleh para pendidik dalam pendidikan formal atau
(43)
informal karena terlibat mewariskan adat kebiasaan, nilai dari generasi ke generasi.
2.1.2.4 Tujuan Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Perubahan sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat yang tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi yang disampaikan, misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pemilihan pemilu.
2. Perubahan sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya, misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat, tujuannya adalah supaya masyarakat berubah menjadi positif terhadap pola hidup sehat.
3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya informasi mengenai kebijakan pemerintah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat, maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkapsupaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.
(44)
4. Perubahan Perilaku. Kegiatan membberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya.
2.1.2.5 Tataran Komunikasi
Komunikasi dapat terjadi dalam bentuk antarpribadi, kelompok kecil/kelompok besar/publik, organisasi dan massa. Penggolongan berdasarkan hal ini disebut tataran komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi dalam diri komunikator atau lazim disebut komunikasi diri sendiri. Komunikasi intrapribadi merupakan dasar komunikasi antar pribadi.
b. Komunikasi Antarpribadi dapat terjadi dalam konteks satu komunikator dengan satu komunikan (komunikasi diadik : dua orang) atau satu komunikator dengan dua komunikan (komunikasi triadik : tiga orang). Lebih dari tiga orang biasanya dianggap komunikasi kelompok. Komunikasi antarpribadi dapat berlangsung secara tatap muka atau menggunakan media komunikasi antarpribadi (nonmedia massa), seperti telepon. Dalam komunikasi antarpribadi, komunikator relatif cukup mengenal komunikan, dan sebaliknya, pesan dikirim dan diterima secara simulatan dan
(45)
spontan, relatif kurang terstruktur , demikian pula halnya dengan umpan balik yang dapat diterima dengan segera.
c. Komunikasi Kelompok apabila jumlah pelaku komunikasi lebih dari tiga orang, cenderung dianggap komunikasi kelompok kecil atau lazim disebut komunikasi kelompok saja. Sedangkan komunikasi kelompok besar biasa disebut komunikasi publik. Dalam komunikasi kelompok, komunikator relatif mengenal komunikan, dan demikian juga antar komunikan.
d. Komunikasi Publik disebut juga komunikasi kelompok besar karena melibatkan komunikan khalayak yang relatif besar, dan karenanya sulit saling mengenal dalam satu per satu. Dalam komunikasi publik, proses komunikasi relatif bersifat linear, satu arah. Kedudukan komunikator lebih tinggi dari komunikan. Karenanya, terdapat kecenderungan bahwa umpan balik komunikan hanya persetujuan atau diam. Karenanya pula, komunikasi publik membuka peluang agar pesan lebih ditujukan pada efek afektif, pada emosi dan perasaan komunikannya.
e. Komunikasi Organisasi adalah komunikasi yang terjadi didalam organisasi maupun antarorganisasi, bersifat formal maupun informal. Semakin formal sifatnya, semakin terstruktur pesan yang disampaikan. Komunikasi formal
(46)
adalah komunikasi menurut struktur organisasi : komunikasi keatas, kebawah, maupun horizontal. Sedangkan komunikasi informal adalah yang terjadi diluar struktur organisasi. Karenanya, komunikasi organisasi melibatkan komunikasi kelompok, komunikasi antarpribadi, komunikasi intrapribadi, dan terkadang komunikasi publik juga muncul didalamnya. f. Komunikasi Massa melibatkan jumlah komunikan yang
banyak, tersebar dalam area geografis yang luas, namun punya perhatian dan minat dalam isu yang sama. Karena itu, agar pesan dapat diterima serentak dalam waktu yang sama, maka digunakan media massa seperti surat kabar, majalah, radio atau televisi. Dalam tataran komuniakasi ini, komunikator dan komunikan serta antar komunikan relatif tidak saling kenal secara pribadi, anonim dan sangat heterogen.
2.1.2.6Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi 2.1.2.6.1 Definisi Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi adalah komunikasi yang terjadi didalam organisasi maupun antarorganisasi, bersifat formal maupun informal. Semakin formal sifatnya, semakin terstruktur pesan yang disampaikan. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi : komunikasi keatas, kebawah, maupun horizontal. Sedangkan komunikasi informal adalah yang terjadi diluar struktur organisasi. Karenanya, komunikasi organisasi
(47)
melibatkan komunikasi kelompok, komunikasi antarpribadi, komunikasi intrapribadi, dan terkadang komunikasi publik juga muncul didalamnya.
Namun, lain halnya dengan definisi komunikasi organisasi menurut Joseph A. Devito. Ia mendefinisikan bahwa komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi – didalam kelompok formal maupun informal organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorentasi pada organisasi. Isinya berupa cara-cara kerja dalam organisasi, produktifitas dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi : memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya tidak pada organisasinya sendiri, tetapi lebih pada para anggotanya secara individual. (Joseph A. Devito,1997: 340)
2.1.2.6.2 Fungsi Komunikasi Organisasi
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah :
∙ Fungsi Informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang
(48)
didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tatanan manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi, sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, disamping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
∙ Fungsi Regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu :
▪A. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tatanan manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.
▪B. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk di laksanakan.
∙ Fungsi Persuasif. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
(49)
pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah, sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding jika pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
∙ Fungsi Integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu :
▪A. Saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.
▪B. Saluran komunikasi informal, seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, ataupun saat kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
2.1.2.7Tinjauan Tentang Komunikasi Massa 2.1.2.7.1 Definisi Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni :
“Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.” (mass
(50)
communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).” (Rakhmat,2003: 188)
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banya, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa.
Lain halnya dengan definisi komunikasi massa menurut Gerbner, yaitu :
“Mass communication in the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of message in industrial societies.” (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologidan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. (Rakhmat,2003: 188)
Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses produksi pesan tidak dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.
(51)
2.1.2.7.2 Fungsi Komunikasi Massa
Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah :
1. Fungsi Informasi
Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentinganya. Khalayak sebagai mkhluk sosial akan selalu haus akan informasi yang terjadi.
2. Fungsi Pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik pada media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel. 3. Fungsi Mempengaruhi
Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan artikel dan sebagainya. Khlayak dapat terpengaruh oleh
(52)
iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar.
2.1.2.7.3 Proses Komunikasi Massa
Dalam proses komunikasi massa menurut formula Laswell, terdapat lima unsur yang disebut komponen atau unsur dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Who (Siapa)
Komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi maupun instansi. Segala masalah yang bersangkutan
dengan unsur “siapa” memerlukan analisis kontrol
(control analysis) yaitu analisis yang merupakan subdivisi dari riset lapangan.
2. Says What (Apa Yang Dikatakan)
Pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, informasi, opini, pesan dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan masalah analisis pesan.
3. In Which Channel (Melalui Saluran Apa)
Media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi.
(53)
4. To Whom (Kepada Siapa)
Komunikan atau audiens yang menjadi sasaran komunikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut di-tujukan, berkaitan dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan adanya analisis khalayak (audience analysis).
5. With What Effect (Dengan Efek Apa)
Hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. Berkaitan dengan efek ini diperlukan adanya analisis efek. Selain komponen-komponen yang telah diuraikan tersebut, tampak masih diperlukan adanya komponen lain yang dapat melengkapi persyaratan untuk berlangsungnya suatu proses komunikasi massa.
2.1.2.7.4 Komponen Komunikasi Massa
Dalam komunikasi massa, pengirim sering disebut sebagai sumber (source) atau komunikator, sedangkan penerima pesan yang berjumlah banyak disebut audiens, komunikan, pendengar, pemirsa, penonton, atau pembaca. Sementara itu, saluran dalam komunikasi massa yang dimaksud antara lain televisi, radio, surat kabar, buku, film, kaset atau CD, dan internet yang juga sering disebut sebagai media massa. Ada
(54)
beberapa elemen dalam komunikasi massa, antara lain komunikator, isi, audiens, umpan balik, gangguan (saluran dan semantik), gatekeeper, pengatur, filter dan efek.
A.Komunikator
Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator disini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa.
Saat ini kita mengenal konglomerasi pers. Dengan kata lain, sebuah media mempunyai beberapa media lain, tetapi satu manajemen bahkan satu penanam saham, misalnya kompas atau jawa pos. Dalam kasus ini, bisa jadi ada satu orang yang dominan dalam menentukan aliran pesan yang disiarkan. Individu bisa menjadi kekuatan dominan, tetapi tim khusus, sejumlah staf ahli merupakan komunikator dalam komunikasi massa.
Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa bbukan individu, tetapi kumpulan orang yang bekerjasama satu sama lain. Meskipun ada orang yang
(55)
dominan, pada akhirnya ia akan membatasi perannya oleh aturan kumpulan orang. Kumpulan orang itu bisa disebut organisasi, lembaga, institusi, atau jaringan. Jadi, apa yang dikerjakan oleh komunikator dalam komunikasi massa itu “atas nama” lembaga dan bukan atas nama masing-masing individu dalam lembaga tersebut.
B.Isi
Berita dan informasi merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh media massa. Setiap hari media massa memberikan informasi dan berbagai kejadian di seluruh dunia kepada para audience nya. Televisi menyediakan laporan terkini sebagai salah satu tanggung jawab menyediakan berbagai informasi kejadian di seluruh dunia kepada penontonnya. Surat kabar menyediakan berbagai bentuk informasi agar masyarakat memahami dan lebih tahu. Media cetak tidak hanya meberikan dengan bentuk straight news semata, tetapi juga feature, investigative reporting ( laporan investigasi), tajuk rencena, dan ulasan lain.
(56)
C.Audience
Menurut Hiebert dan kawan-kawan, audience dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai lima karakteristik sebagai berikut:
1. Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka. individu-individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran.
2. Audience cenderung besar. Besar disini berarti tersebar keberbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. Meskipun begitu, ukuran luas ini sifatnya bisa jadi relatif. Sebab, ada media tertentu yang khalayaknya mencapai ribuan, ada yang mencapai jutaan. Baik ribuan maupun jutaan tetap bisa disebut audience meskipun jumlahnya berbeda, tetapi perbedaan ini bukan sesuatu yang prinsip. Jadi tak ada ukuran pasti tentang luasnya audience itu.
3. Audience cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial.
(57)
4. \Audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu sama lain.
5. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator. D.Umpan Balik
Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi, yakni umpan balik langsung (imediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada kemungkinan bisa berbicara langsung. Misalnya, dalam komunikasi antar persona yang melibatkan dua orang atau komunikasi kelompok. Di dalam komunikasi massa, umpan balik biasanya terjadi tidak secara langsung. Artinya, antara komunikator dengan komunikan dalam komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkin kan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain. E.Gangguan
Gangguan dalam komunikasi massa biasanya selalu ada. Di dalam media gangguan berupa sesuatu hal, seperti kesalahan cetak, kata yang hilang, atau paragraf yang dihilangkan dari surat kabar. Hal itu juga termasuk gambar tidak jelas di pesawat televisi, gangguan gelombang radio, baterai yang sudah aus,
(58)
atau langgana majalah yang tidak datang. Kenyataannya, semakin kompleks teknologi yang digunakan masyarakat, semakin besar peluang munculnya gangguan. Semakin banyak variasi program acara yang disajikan, semakin meningkat munculnya gangguan.
F. Gatekeeper
John R. Bittner 1996 mengistilahkan gatekeeper
sebagai “individu-individu atau kelompok orang yang
memantau arus informasi dalam sebuah sebuah saluran
komunikasi (massa).” Jika diperluas maknanya, yang
disebut sebagai gatekeeper adalah orang yang berperan penting dalam media massa seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, internet, video tape, compact disc, dan buku. Dengan demikian, mereka yang disebut sebagai gatekeeper antara lain reporter, editor berita, bahkan editor film atau orang lain dalam media massa yang ikut menentukan arus informasi yang disebarkan.
Semua saluran media massa mempunyai sejumlah gatekeeper. Mereka memainkan peranan dalam beberapa fungsi. Mereka dapat menghapus pesan atau mereka dapat memodifikasi dan menambah pesan yang akan disebarkan.
(59)
G.Pengatur
Yang dimaksud pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara tidak langsung ikut memengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur ini tidak berasal dari dalam media tersebut, tetapi diluar media. Namun demikian, meskipun diluar media massa, kelompok itu bisa ikut menentukan kebijakan redaksional. Pengatur tersebut antara lain pengadilan, pemerintah, konsumen, organisasi profesional, dan kelompok penekan, termasuk narasumber, dan pengiklan. Semua itu berfungsi sebagai pengatur.
Sementara itu, aturan untuk mengatur dapat berisi hukum, aturan, pelarangan, dan tekanan informal yang bisa mengontrol isi media atau struktur yang ada dalam media tersebut.
Pengatur bukanlah gatekeeper. Wilayah gatekeeper di dalam media (part of the media institution) memengaruhi secara langsung kebijakan media. Sementara itu, pengatur itu diluar media biasanya masyarakat atau pemerintah (external agent of the public or goverment), tetapi secara tidak langsung ikut memengaruhi kebijakan media.
(60)
H.Filter
Filter adalah kerangka pikir memalui mana audience menerima pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata tempat audience bisa melihat dunia. Hal ini berarti dunia riil yang diterima dalam memori sangat tergantung dari bingkai tersebut. Ada beberapa filter, antara lain fisik, psikologis, budaya, dan yang berkaitan dengan informasi.
2.1.2.8Tinjauan Tentang Konvergensi Media 2.1.2.8.1 Definisi Konvergensi Media
Konvergensi secara harfiah dapat diartikan sebagai dua benda atau lebih bertemu/bersatu di suatu titik atau pandangan ke suatu tempat yang amat dekat. Konvergensi mau tidak mau telah mengabsorbsi keberadaan kata media yang terwujud ke dalam penyelenggaraan sistem informasi global. Suatu jaringan sistem informasi dan komunikasi yang lahir akibat keterpaduan perkembangan teknologi informasi telah berfungsi sebagaimana layaknya suatu media komunikasi massa.
Konvergensi media tidak hanya memperkaya informasi yang disajikan, tetapi juga memberi pilihan kepada khalayak untuk memilih informasi yang sesuai dengan selera mereka. Dalam konvergensi komunikasi yang dilakukan
(61)
melalui media konvergensi, baik itu fasilitas chatroom, komunitas pertemanan, messenger, web, atau blog; orang berkomunikasi tidak didasarkan hubungan diantara komunikasi, apakah hubungannya baik atau tidak. Begitu pula secara psikologis, orang berkomunikasi tidak ditentukan oleh pengetahuan komunikasi tentang kondisi psikologi masing-masing, namun perlakuan komunikasi dilakukan secara acak. Konvergensi komunikasi menggabungkan beberapa bentuk komunikasi dalam bentuk apa yang disebut dengan cybercommunity.
2.1.2.9Tinjauan Tentang Determinasi Media
Kata Determinasi berasal dari bahasa inggris
“determination”. Kamus Oxford mendefinisikan kata ini sebagai
“Quality that makes you continue trying to do something even when this difficult to do”. Sebuah kualitas yang membuat seseorang secara terus menerus mencoba melakukan sesuatu, bahkan ketika hal tersebut adalah hal yang sulit.
Determinisme teknologi bisa diartikan bahwa setiap kejadian atau tindakan yang dilakukan manusia, akibat pengaruh dari perkembangan teknologi. Analoginya adalah, manusialah yang menciptakan teknologi, tapi lambat laun teknologilah yang justru mempengaruhi setiap apa yang dilakukan oleh manusia.
Media tak lain adalah alat untuk memperkuat, memperkeras dan memperluas fungsi dan perasaan manusia, dengan kata lain
(62)
masing-masing penemuan media baru betul-betul dipertimbangkan untuk memperluas beberapa kemampuan dan kecakapan manusia.
Perkembangan internet juga membawa konsekuensi dari media massa lain. Semua media massa saat ini memanfaatkan media internet. Determinisme teknologi media massa karenanya memunculkan dampak. Media massa mampu membentuk seperti apa manusia. Namun demikian, media massa juga memiliki andil dalam memperburuk keberadaan manusia itu sendiri.
2.1.2.10 Tinjauan Tentang Kebutuhan Manusia
Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Katz mengklarifikasi kebutuhan manusia apabila dikaitkan dengan media massa yang dihadapinya menjadi :
1. Kebutuhan Kognitif
Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha yang memperkuat informasi, pengetahuan, serta pengertian tentang lingkungan kita. Kebutuhan ini didasarkan pada keinginan untuk mengerti dan menguasai lingkungan. Kebutuhan kognitif juga dapat terpenuhi oleh adanya dorongan-dorongan seperti keingintahuan (curiosity) dan penjelajahan (explanatory) pada diri kita.
(63)
2. Kebutuhan Afektif
Kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan dan emosional. Mencari kesenangan dan hiburan merupakan motivasi yang pada umumnya dapat dipenuhi oleh media.
3. Kebutuhan Integratif Personal
Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha yang memperkuat kepercayaan, kesetiaan, status pribadi. Kebutuhan seperti ini dapat diperoleh dari adanya keinginan setiap individu untuk meningkatkan harga diri.
4. Kebutuhan Integratif Sosial
Yaitu kebutuhan yang dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman, dan orang lain. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain.
5. Kebutuhan Pelepasan Ketegangan
Yaitu kebutuhan yang dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri,melepaskan ketegangan dan hasrat mencari hiburan atau pengalihan. (Liliweri,1991: 135-138)
(64)
2.1.2.11 Tinjauan Tentang Informasi
2.1.2.11.1 Pandangan Tentang Informasi
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali orang menggunakan kata informasi. Semua kegiatan manusia membutuhkan informasi yang tepat agar kegiatan dapat dikendalikan dengan baik sesuai dengan tujuan kegiatan yang bersangkutan. Informasi yang dibutuhkan oleh manusia biasanya disesuaikan dengan kegiatan serta minat manusia itu sendiri. Kendatipun semua orang setuju bahwa informasi merupakan unsur dasar dalam komunikasi, tidak seluruhnya sepakat mengenai pengertian informasi itu sendiri.
“Komunikasi adalah suatu tingkah laku perbuatan atau
penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung makna atau arti. Penyampaian suatu gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain, atau suatu pemindahan atau penyampaian informasi mengenai pikiran atau
perasaan-perasaan.” (Widjaja,1991: 29)
Menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (Konsep dan Pengembangannya) mendefinisikan
informasi sebagai berikut “Informasi adalah hasil pengolahan data
yang memberikan arti dan manfaat” (Susanto,2007: 40)
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna
(65)
atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah informasi bagi orang tersebut.
Sejalan dengan pengertian diatas, selanjutnya informasi menurut Wiryanto diartikan sebagai :
1. Suatu pesan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang yang baginya merupakan hal baru diketahuinya.
2. Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang memerlukan atau untuk mengambil keputusan mengenai suatu hal.
3. Kegiatan menyebarluaskan pesan disertai penjelasan, baik secara langsung ataupun melalui media komunikasi, kepada khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa yang baru. (Wiryanto,2005: 17-18)
Onong Uchjana Effendy dalam Kamus Komunikasi, menjelaskan informasi (keterangan, penerangan) adalah :
1. Suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui.
2. Data yang telah disampaikan kepada seseorang; sejumlah orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui. 3. Kegiatan menyebarluaskan pesan disertai penjelasan baik
secara langsung maupun melalui media komunikasi khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa.
4. Segala informasi yang harus diketahui oleh publik merupakan masukan untuk menghilangkan keragu-raguan dalam menjalani hidupnya, dengan adanya informasi yang aktual akan mempercepat publik dalam mengambil keputusan dalam hidupnya.
5. Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau mendatang, informasi harus mempunyai arti pada komunikan dan nilai nyata dalam kehidupan masyarakat. Proses pengolahan yang baik, ditunjang pula dengan
(66)
penyampaian dan proses komunikasi yang benar dan tepat kepada masyarakat. (Effendy,1989: 177-178)
Menurut Shannon dan Weaver seperti yang dikutip oleh Wahyudi, mengemukakan bahwa infrmasi sebagai objek materi ilmu komunikasi yang mempunyai makna sebagai berikut :
“Petterned matter energy that the probabilities of alternative available an individual making decision.” (Informasi adalah hal atau energi yang mempengaruhi dan memungkinkan seseorang membuat keputusan dari beberapa kemungkinan alternatif yang ada). (Wahyudi,1986)
Lain halnya dengan Liliweri dalam bukunya Dasar-dasar
Periklanan yang mengatakan, bahwa : “Informasi adalah kunci utama dalam pengambilan keputusan yang efektif.”
(Liliweri,1994: 31) 2.1.2.11.2 Fungsi Informasi
Suatu informasi dapat mempunyai beberapa fungsi, antara lain :
1. Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
2. Mengurangi ketidakpastian. Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang terjadi dapat
(67)
diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
3. Mengurangi resiko kegagalan. Adanya informasi akan mengurangi adanya resiko kegagalan karena apa yang terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.
4. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan. Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan, karena keputusan yang diambil lebih terarah.
5. Memberi standar-standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran dan keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan. 2.1.2.11.3 Penyampaian Informasi
Informasi dapat disebut pesan. Pesan terjadi karena adanya penyampaian pesan dan penerimaan pesan. Terjadinya informasi membuat terjalinnya hubungan antara penyampai pesan dan penerima pesan. Berbicara tentang terjalinnya hubungan antara penyampai pesan dan penerima pesan dapat disebutkan tingkat hubungan yang terjadi dari kedua pihak :
1. Tingkat yang paling rendah yang biasa disebut dengan ritual 2. Membicarakan orang lain
(68)
4. Taraf dan tingkat perasaan (Widjaja,2010: 30-32)
“Para penulis lazim mendefinisikan komunikasi sebagai
pemindahan (transfer) (Luthans,1973) atau pertukaran (exchange) (Katz dan Kahn,1969) informasi. Dalam konteks ini, informasi merujuk kepada kata-kata (dalam pesan tertulis) dan
bunyi (dalam pesan terucap) dalam pertunjukkan kita.” (Pace &
Don F. Faules,2005: 28)
Luthans (1973) sebagaimana yang dikutip oleh Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi mengungkapkan, dalam definisi informasiya hal-hal seperti rangsangan indera, semua bentuk bahasa, termasuk statistik, dan akutansi dan perilaku non verbal adalah sebuah informasi.
Untuk memperjelas mengenai informasi, Fisher (1986) dalam Sendjaja megelompokkan berbagai pandangan mengenai konsep informasi kedalam tiga buah variasi, yaitu :
a. Penggunaan istilah informasi untuk menunjukkan fakta atau data yang dapat diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung. b. Penggunaan informasi untuk menunjukkan makna data.
Informasi berbeda dari data. Informasi adalah arti, maksud dan makna yang dikandung data.
c. Istilah informasi menurut teori informasi, yang menganggap informasi sebagai jumlah ketidakpastian yang dapat diukur dengan cara mereduksi sejumlah alternatif pilihan yang tersedia. Informasi berkaitan erat dengan situasi yang tidak pasti. (Sendjaja,2007: 43)
(69)
Definisi informasi menurut Jalaludin Rakhmad, adalah :
“Informasi juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
mengurangi ketidakpastian atau mengurangi jumlah kemungkinan dalam situasi. Informasi bersumber dari manusia, baik dalam bentuk ide, gagasan, opini/pendapat yang berupa sikap, pendapat, keyakinan serta tingkah laku seseorang. Dengan informasi, manusia memiliki nilai lebih yaitu dapat mengetehui yang telah, sedang dan akan terjadi disekitar
lingkungan kehidupannya.” (Rakhmat,1991: 223)
2.1.2.12 Tinjauan Mengenai Manfaat
Menurut Kamus Besar Bahasi Indonesia, manfaat memiliki pengertian sebagai berikut : “Sebagai guna, cara, perbuatan memanfaatkan atau
kegunaan yang dilakukan seseorang untuk bersama.” (Kamus Besar
Bahasa Indonesia,2009: 873)
2.1.2.13 Tinjauan Mengenai Forum
Forum adalah sebuah sarana komunikasi bagi penggunanya. Dimana didalam forum tersebut terbagi menjadi sub-sub dari forum itu, maksudnya didalam forum tersebut ada pembagian kategori yang dibuat untuk memudahkan penggunanya dalam berinteraksi.
2.1.2.14 Tinjauan Mengenai Facebook
Facebook adalah salah satu situs jejaring sosial di dalam internet yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lain. Dari sisi penggunaan, Facebook sangat berkembang pesat dari tahun ke tahun sejak diluncurkan pada 2004.
(70)
Facebook memudahkan orang berkomunikasi dengan orang lain dengan cara chatting, menulis di Wall, dan mengirim Pesan (Message). Tanpa disadari, facebook telah menjadi sumber informasi bagi semua orang di seluruh dunia (Nurkamid,2010).
Dibandingkan dengan website yang lain, Facebook lebih mudah digunakan, lebih cepat, dan lengkap sehingga membuat Facebook lebih bermanfaat dan lebih banyak diminati oleh orang-orang di seluruh dunia. 2.2 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan alur pikir yang dijadikan sebagai skema pemikiran atau dasar-dasar pemikiran untuk memperkuat sub focus yang melatarbelakangi penelitian ini. Dalam kerangka pemikiran ini, peneliti akan mencoba menjelaskan masalah pokok penelitian. Dalam penelitian ini pula, peneliti mencoba mengulas Manfaat forum Facebook IMPETIL Bandung dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan psikologis bagi anggotanya di kota Bandung.
2.2.1 Kerangka Teoritis
Perkembangan zaman yang semakin pesat melahirkan keanekaragaman media informasi, mulai dari media cetak, media elektronik hingga media baru, dimana kemunculan media yang semakin canggih tersebut bertujuan untuk memudahkan para pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
(71)
Hal ini membuat informasi lebih mudah untuk diakses oleh siapa saja dan kapan saja, akan tetapi setiap pengguna harus dapat mencari informasi sesuai dengan kebutuhannya agar informasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial, dan pelepasan ketegangan. Hal-hal tersebut merupakan konsep dari judul peneliti yaitu Manfaat Forum Facebook IMPETIL Bandung dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung. Berikut adalah penjelasan konsep-konsep lebih lanjut.
Menurut Katz, Gurevitch, dan Haas (1973) memandang media massa sebagai suatu alat yang digunakan oleh individu-individu untuk berhubungan (atau memutuskan hubungan) dengan yang lain. Para peneliti tersebut membuat daftar dari literatur tentang fungsi-fungsi sosial dan psikologis media massa, kemudian menggolongkannya ke dalam lima kategori, yaitu kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integratif personal, kebutuhan integratif sosial, dan kebutuhan pelepasan ketegangan.
Kehadiran Forum Facebook IMPETIL sebagai media pemenuhan kebutuhan sosial dan psikologis, tentu sangat mendatangkan banyak manfaat bagi para anggotanya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manfaat diartikan sebagai :
“Guna, cara, perbuatan memanfaatkan atau kegunaan yang
(1)
E. Kebutuhan akan Pelarian (Pelepasan Ketegangan)
yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat untuk melarikan diri dari kenyataan, melepaskan ketegangan dan kebutuhan akan hiburan (Liliweri, 1991: 137). Kebutuhan pelepasan merupakan kebutuhan dan hasrat akan keanekaragaman (Effendy, 2002: 294). Facebook adalah sarana hiburanyang mudah dan cepat serta ekonomis dan dapat mengurangi tekanan mental (stress) dalam berkegiatan para penggunanya. Dalam hal ini, manfaat forum facebook IMPETIL Bandung adalah memberikan dan menyebarluaskan berbagai informasi yang dianggap penting terkait dokumen-dokumen penting dari Kedutaan Besar (KEDUBES) Timor Leste, juga informasi lainnya yang menjadi topik pembicaraan hangat di Timor Leste, informasi ini juga menyangkut bagaimana perkembangan Timor Leste saat ini.
Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste ini dalam setiap penyebaran informasinya menggunakan bahasa Tetum dan portugis sebagai bahasa Nasionalnya, meski terkadang di forum tersebut juga menggunakan bahasa Indonesia.
Melalui facebook, fasilitas yang digunakan bukan hanya kolom status atau kolom komentar saja, foto dan video yang diunggah pun juga menjadi sebuah alternatif bagi anggota sebagai suatu hiburan tersendiri, karena dengan melihat album foto maupun video yang sempat di unggah di forum tersebut, mengingatkan kembali memori mereka tentang kegiatan-kegiatan yang pernah mereka selenggarakan sebelumnya, juga mengingatkan kembali saat-saat kebersamaan mereka. Disamping itu, facebook juga menjadi media untuk dapat bertukar informasi antar sesama anggota organisasi, mampu menjadi sarana untuk menjalin hubungan baik antar sesama.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi mengenai Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung, dapat diambil beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut dipaparkan sebagai berikut :
1. Kebutuhan kognitif dalam forum facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung ini sudah dapat terpenuhi dengan baik. Dimana, informasi yang disebarluaskan adalah informasi yang sangat penting, khususnya bagi anggota dalam forum ini, diantaranya adalah informasi mengenai dokumen-dokumen penting dari Kedutaan Besar Timor Leste (KITAS, Dikti, dsb), informasi pemberitahuan tentang adanya seminar yang
(2)
dapat diikuti oleh para mahasiswa Timor Leste secara umum, informasi terkait lowongan pekerjaan di Timor Leste, informasi mengenai Timor Leste (misal : kerjasama Timor Leste dengan negara lain, dsb) .
2. Kebutuhan afektif dalam forum facebook IMPETIL Bandung ini sudah dapat terpenuhi, dimana para anggota organisasi Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung memiliki pengalaman yang menyenangkan dalam berorganisasi. Berbagai kegiatan keorganisasian, kemudian di dokumentasikan dan di posting ke forum facebook IMPETIL Bandung tersebut.
3. Kebutuhan integratif personal dalam forum fracebook IMPETIL Bandung, khusunya dalam organisasi IMPETIL Bandung, sudah dapat terpenuhi, dimana organisasi ini dapat memperkuat kredibilitas para anggotanya, serta rasa percaya diri. Forum dan organisasi ini adalah merupakan forum dan organisasi yang legal dan diketahui oleh Kedutaan Timor Leste, sehingga Kedutaan Timor Leste mempercayakan kepada masing-masing anggota inti organisasi untuk bertanggung jawab akan tugas-tugas organisasi, khususnya terkait kepengurusan dokumen-dokumen penting.
4. Kebutuhan integratif sosial dalam forum facebook IMPETIL Bandung ini sudah dapat terpenuhi dengan baik, dimana selain sebagai penyebarluasan informasi, forum ini pun ssebagai sarana guna memperkuat hubungan serta kerjasama yang baik antar mahasiswa Timor Leste (teman maupun keluarga). Namun, forum ini bukan sebagai tempat untuk curhat atau hiburan lain yang menyimpang dari fungsi forum ini sendiri.
5. Kebutuhan pelepasan ketegangan (pelarian) dalam forum facebook IMPETIL Bandung ini pun sudah dapat terpenuhi dengan baik, hal ini berkaitan dengan poin kedua, dimana setiap kegiatan-kegiatan organisasi yang telah dilakukan, di dokumentasikan yang kemudian foto-foto atau video terkait kegiatan kebersamaan mereka, di posting atau disebarluaskan di forum facebook IMPETIL Bandung. Sehingga, sebagai pelepas penat/pelepas ketegangan, para anggota organisasi ini dapat mengingat kembali masa-masa kebersamaan tersebut melalui gambar/foto serta video yang disebarluaskan di forum tersebut.
(3)
Referensi Buku : A
AlBaghir, R, A, 2012, Facebook sebagai Media Pembelajaran.
Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook Of Public Relations: Pengantar Komprehensif. Bandung: Simbiosa. Rosdakarya
Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar (Edisi Revisi). Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
B
Bagong Suyanto, dkk. (2006). (ed), “Metode Penelitian Sosial, Berbagai Alternatif Pendekatan”, Kencana Predana Media Group.
Baskerville, R.L. & Wood-Harper, A.T.1996,‟A Critical Perpective on Action Research as a Method for Information System Research‟, Journal of Information Technology, vol. 11, no. 3, pp. 235-246.
Benedikt, M. (1991). Cyberspace: Some proposals. In M. Benedikt, ed., Cyberspace: First Steps, pp.119-224. Cambridge, Mass.: MIT Press.
Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.
C
Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.
D
Darmastuti, Rini. 2012. Media Relations:Konsep, Strategi dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
E
Effendy, Onong Uchjana. 2002. Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grasindo.Rosdakarya
Elliot, P. (1974), Uses and gratification research: A critique and a sociological alternative. Dalam Blumler dan E. Katz, ed., The Uses of Mass Communication: Current Perspectives on Gratification Research, hlm. 249-268. Beverly Hills, Calif.: Sage.
(4)
G
Gillham, B. 2000, The Research Interview, Continuum, London. J
J.G Blumler,”The Role of Theory in Uses and Gratification Studies”. Communication Research 6, 1979.
K
Katz, E., M. Gurevitch, dan H. Haas (1973). On the use of mass media for important things. American Sociological Review, 38:164-181
Kahn, R. & Cannell, C. 1957, The Dynamics of Interviewing, Wiley, New York.
L
Liliweri, Alo. 1991. Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti.
M
Marshall, C. & Rossman, G.. 2011, Designing Qualitative Research, 5th edn, Sag, Thousand Oaks.
Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi: dalam perspektif TEORI DAN PRAKTEK. Malang: UMM Press.
McQuail, Denis. 1987. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatitif edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.
Morissan, Andy Corry, Farid Hamid. 2010. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya.
Myers, M. D. & Newman, M. 2007, „The Qualitative Interview in IS Research: Examining the Craft‟, Information and Organization, vol. 17, no. 1, pp. 2-26.
(5)
Ruslan, Rosady.1998. Manajemen Hubungan Masyarakat dan Manajemen Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
S
Sendjaja, Sasa Djuarsa,1994,Pengantar Komunikasi,Jakarta:Universitas Terbuka.
Severin, James W. Tankard. 2011. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana.
Severin, Warner J. Dan James W. Tankard, Jr.1992. Communication Theories: Origins, Methods, and Uses In The Mass Media. New York-London:Longman Siebert, F. S., T.B. Peterson, and W. Schramm (1956). Four Theories of The
Press. Urbana : University of Illionis Press. U
Uchjana, Onong Effendy. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
V
Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi Konseptual. Bogor: Ghalia Indonesia.
W
Weaver, W.(1949). Recent Contributions to the mathematical theory of communication. In C. E. Shannon and W. Weaver, The Mathematical Theory of Communication. Urbana University of Illinois Press.
Sumber Lain :
▪ http://colega01.wordpress.com/konabaami/
▪ http://belajar-komputer-mu.com/pengertian internet/
▪ http://ptkcrew.wordpress.com/2012/05/27/fungsi-internet-sebagai-alat-komunikasi
▪ http://ossu-gimata.blogspot.com/2012/05/impetil-bandung-in-action.html
(6)
M. Iqbal Trisanda, Manfaat Akun Twitter @infobdg Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Para Followersnya Di Kota Bandung, Universitas Komputer Indonesia, HUMAS. 2012.
Deddy Kurniawan, Motif Penggunaan Grup Info Akademik Pada Situs Jejaring Sosial Facebook Di Kalangan Mahasiswa, Universitas Padjajaran, Manajemen Komunikasi.2012.
Likka Ayatina, Pengaruh Program Reality Show “PILDACIL” Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tentang Agama, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, HUMAS. 2012.