Perancangan Media Informasi Buku Cerita Bergambar Kisah Ramayana

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI KISAH RAMAYANA

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2012-2013

Oleh:

Rosyad Abdurrakhman 51911050

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karean hanya atas berkat, anugrah dan rahmat-nya sehingga Tugas Akhir serta penyusunan laporan ini yang berjudul “Perancanga Buku Cerita Bergambar Kisah Ramayana”.

Dapat di selesaikan. Saya haturkan banyak terima kasih kepada Orang tua serta keluarga yang telah mendidik hingga sekarang dan membirkan dukungan bik moril maupun material. Saya haturkan terima kasih juga kepada Dosen pembimbing yang telah bersedia membingbimbing selama proses asistensi pada Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dan juga rekan-rekan lain yang ikut membatu menyelesaikan laporan ini.

Alasan penulis yaitu mencari solusi ketika tingkat pengetahuan pada remaja terhadap cerita Ramayan, mudah-mudahan dengan kehadiran buku ini remaja masa kini bisa mengetahui dan tertarik terhadao cerita Ramayana. Dan juga sebagai salah satu mata kuliah Tugas Akhir, di Fakultas Desain, Program Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sadar bahwa dalam mengerjakan laporan Tugas Akhir ini masih ada kekuranganya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan keritik yang sifatnya membangun dan dapat bermanfaat bagi penulis. Semoga laporan Tugas Akhir ini bisa dimanfaatkan khususnya bagi penulis dan umum.

Bandung, Juli 2015


(5)

iv ABSTRAK

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BUKU CERITA BERGAMBAR KISAH RAMAYANA

Oleh:

Rosyad Abdurrakhman 51911050

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Laporan tugas akhir ini menerangkan kisah Ramayana tokoh yang berasal dari kisah sejarah di negeri India namun, Indonesia pun sering membawakan kisahnya pada pagelaran wayang. Dan kisah ini menarik untuk dihadirkan kepada remaja, karena didalam kisahnya terdapat cerita yang harus diperkenalkan kembali dan dapat dipelajari oleh para remaja. Namun dalam penyampaiannya dibutuhkan media informasi yang tepat untuk menyampaikan nilai – nilai yang terkandung didalam kisahnya, dan salah satu media yang efektif adalah buku.


(6)

v ABSTRACT

DESIGNING OF MEDIA INFORMATION BOOK ILLUSTRATION STORY OF RAMAYANA

By:

Rosyad Abdurrakhman 51911050

Program Studi Design Comunicaton Visual

The final report describes the story of Ramayana Labels That figure comes from a story in the history of the country India however , Indonesia has often brought his story AT puppet performances . And the story presented Husband To attract FOR adolescents , BECAUSE There Value In his story - Important Values in Lift The CAN FOR studied Posted teenagers . But the hearts of delivery Needed Right Media Information FOR deliver Value - Value Contained In the story , the media and the Effective prayer One is a book .


(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

GLOSARY ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang Masalah ... 2

I.2. Identifikasi Masalah ... 2

I.3. Rumusan Masalah ... 2

I.4. Batasan Masalah ... 3

I.5. Tujuan Perancangan ... 3

BAB II RAMAYANA ... 4

II.1. Ramayana ... 4

II.2. Cerita Wayang Ramayana ... 7

II.2.1 Ramayana Dalam Media ... 10

II.3. Media Komunikasi ... 14

II.3.1 Definisi Media Komunikasi ... 14

II.4. Khalayak Sasaran atau Segmentasi ... 14

II.5. Hasil Kuesioner ... 15

II.5.1 Wawancara ... 16

II.6. Ikhtisar ... 16

II.7. Resume yang Mengarah Pada Solusi Perancangan ... 16


(8)

vii

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 18

III.1 Strategi Perancangan ... 18

III.1.1 Strategi perancangan ... 18

III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 18

III.2 Strategi Perancangan ... 18

III.2.1 Pendekatan Secara Visual ... 19

III.2.2 Pendekatan Secara Verbal ... 19

III.2.3 Strategi Kreatif ... 19

III.2.4 Strategi Media ... 19

III.2.5 Media Utama ... 20

III.3 Konsep Visual ... 21

III.3.1 Tipografi ... 22

III.3.2 Ilustrasi ... 22

III.3.3 Tata Letak (Layout) ... 23

III.3.4 Format Desain ... 24

III.3.5 Warna ... 25

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 29

IV.I Teknis Produksi ... 30

IV.2 Media Utama Buku ... 32

IV.3 Media Pendukung ... 33

IV.3.1 Poster ... 33

IV.3.2 Pembatas Buku ... 34

IV.3.3 X-Banner ... 35

IV.3.4 Pin ... 36

IV.3.5 Tote Bag ... 37

IV.3.6 Sticker ... 38


(9)

viii

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN ... 41

SURAT KETERANGAN PUBLIKASI ... 42


(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Ramayana yaitu kisah epos yang berasal dari negeri India yang artinya Rama yaitu Rama dan Yana yang berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti perjalanan. Selain itu Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini.

Kisah Ramayana menceritakan kebaikan dan kekuatan cinta dari seorang anak dari kerajaan Kosala yang beranama Rama. Diceritakan Rama memiliki istri yang bernama Sinta yang diculik oleh Rahwana. Rama dan Laksamana seorang adik dari Rama, akhrinya pergi mencari dan berjuang untuk merebut Sinta kembali dari tangan Rahwana, namun cerita tersebut sudah ada penyesuaian dalam ceritanya.

Dan didalam kisah Ramayana terdapat tujuh kitab yaitu Balakanda, Ayodhyakanda, Aranyakanda, Kiskindhakanda, Sundarakanda, Yuddhakanda dan Uttarakanda, namun dari ketujuh kitab tersebut penulis hanya mengangkat satu buah kitab yaitu Balakanda kitab pertama yang lebih banyak menceritakan masa dimana Rama bersama saudara-saudaranya dilahirkan, selain itu dikitab ini diceritakan kisah dari mana Rama mendapatkan kekuatan yang begitu sakti sehingga bisa mengalahkan Rahwana. Selain itu di buku pertama banyak sekali cerita yang menceritakan tentang nilai nilai kehidupan yang bisa dipelajari oleh para remaja yang membaca kisah Ramayana terutama dibuku pertama yaitu Balakanda.

Cerita Ramayana memang sudah cukup dikenal oleh masyarakat, namun yang dikenal oleh masyarakat hanya kisah cintanya saja, akan tetapi tidak mengetahui bagaimana Rama mendapatkan kekuatan, lalu mengapa Rama bisa mengalahkan Rahwana yang begitu kuat, yang seorang dewapun tidak bisa mengalahkannya. Selain itu remaja kesulitan mencari media informasi kisah Ramayana yang


(11)

2 mengakibatkan remaja kurang mengetahui kisah Ramayana. Karena didalam buku kisah Ramayana banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil dan dipelajari oleh remaja.

Setelah mengetahui permasalahan diatas, maka penelitian ini penting dilakukan. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menginformasikan kepada masyarakat luas khususnya remaja-remaja dikota Bandung agar bisa menambah wawasan, inspirasi serta dapat mempelajari nilai-nilai kehidupan dari buku tersebut yang berguna untuk kedepannya.

1.2.Identifikasi Masalah

Berikut ini adalah identifikasi masalah yang berhasil disimpulkan berdasarkan latar belakang:

 Remaja tidak mengetahui kisah dari tokoh Rama dalam epos Ramayana pada kitab Balakanda.

 Remaja kesulitan untuk mencari media informasi bergambar mengenai epos Ramayana pada kitab Balakanda.

1.3. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.  Bagaimana remaja dapat mengetahui tokoh Rama dengan mudah, dalam kitab

Balakanda.

 Bagaimana mengangkat tokoh Rama dalam epos Ramayana pada kitab Balakanda dalam bentuk media informasi bergambar.

1.4.Batasan Masalah

Pada persoalan ini masalah agar lebih terarah, maka dalam penelitian ini dibatasi masalah yaitu menyampaikan informasi mengenai kisah Ramayana yang mengangkat kitab pertama saja yaitu Balakanda dikarenakan kisah tersebut menarik untuk diangkat dan diceritakan kembali kepada ramaja.

1.5.Tujuan Perancangan


(12)

3  Memberikan informasi mengenai kisah Ramayana dengan cerita yang dipersempit ceritanya agar mudah di mengerti oleh remaja (15-18) khususnya di kota bandung.

 Memberikan informasi dalam bentuk visual buku cerita kisah Ramayana yang sudah ada.


(13)

4 BAB II

RAMAYANA

II.1 Kisah Ramayana

Gambar II.1 Ramayana

Sumber : http://www.teluguone.com (25 April 2015)

Kisah Ramayana adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki (valmiki) atau Balmiki. Cerita epos lainnya adalah kisah Mahabarata. Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dangubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini. Dan dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan isi kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa Kuna. Sedangkan di India dalam bahasa Sanskerta. Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda.


(14)

5 1. BALA-KANDA

Kitab ini menceritakan kisah sang Dasarata yang menjadi Raja di Ayodya dan memiliki tiga orang istri yang bernama Dewi Kosalaya yang memiliki putra bernama Rama, Dewi Kekavi memiliki putra bernama Barata dan Dewi Sumitra berputrakan sang Laksamana dan sang Satrugna. Maka pada suatu hari bagawan Wiswamitra meminta tolong kepada prabu Dasarata untuk meminjamkan anaknya yaitu Rama dan Laksamana untuk menjaga pertapaannya dan mengusir para raksasa yang mengganggu pertapaanya. Lalu atas petunjuk para Brahmana maka sang Rama pergi mengikuti sayambara di Wideha dan mendapatkan Dewi sita sebagai istrisnya. Ketika pulang ke Ayodya mereka dihadang oleh Ramaparasu, tetapi mereka bias mengalahkannya.

2. AYODHYAKANDA

Kitab Ayodyakanda kita epos kedua Ramayana yang menceritakan sang Dasarata yang akan menyerahkan tahtanya pada Rama, namun dihalangi oleh Dewi Kekavi. Katanya beliau pernah menjanjikan warisan kerajaan kepada anaknya Maka sang Rama disertai oleh Dewi Sita dan Laksamana pergi mengembara dan masuk ke dalam hutan selama 14 tahun. Setelah mereka pergi, maka prabu Dasarata meninggal karena sedihnya. Sang Barata menjadi sedih dan pergi menceri Sri Rama. Maka setelah ia berjumpa dengan Sri Rama, ia mengatakan bahwa itu bukan haknya tetapi karena Rama ingin menghormati bapaknya, ia mengatakan bahwa itu sudah kewajiban Barata untuk memerintah. Lalu sebagai simbol bahwa Barata mewakili Rama, Rama menyerahkan sandalnya (dalam bahasa Sanskerta: paduka). Lalu Barata pulang ke Ayodhya dan memerintah di sana.

3. ARANYAKA KANDA

Aranyakanda adalah kitab ke tiga epos Ramayana. Dalam kitab ini diceritakanlah bagaimana sang Rama dan Laksamana membantu para tapa di sebuah asrama mengusir sekalian raksasa yang datang mengganggu. Lalu Laksamana diganggu oleh seorang raksasi yang bernama Surpanaka yang menyamar menjadi seorang wanita cantik yang menggodanya. Tetapi Laksamana menolak dan hidung si Surpanaka terpotong. Ia mengadu kepada suaminya sang Trisira. Kemudian


(15)

6 terjadi perang dan para bala raksasa mati semua. Maka si Surpanaka mengadu kakaknya sang Rawana sembari memprovokasinya untuk menculik Dewi Sita yang katanya sangat cantik. Sang Rawanapun pergi diiringi oleh Marica. Marica menyamar menjadi seekor kijang emas yang menggoda Dewi Sita. Dewi Sita tertarik dan memminta Rama untuk menangkapnya. Dewi Sita ditinggalkannya dan dijaga oleh si Laksamana.

4. KISKINDHA KANDA

Kiskindhakanda adalah kitab keempat epos Ramayana. Dalam kitab ini diceritakan bagaimana sang Rama amat berduka cita akan hilangnya Dewi Sita. Lalu bersama Laksamana ia menyusup ke hutan belantara dan sampai di gunung Resimuka. Maka di sana berkelahilah sang kera Subali melawan Sugriwa memperebutkan dewi Tara. Sang Sugriwa kalah lalu mengutus abdinya sang Hanuman meminta tolong kepada Sri Rama untuk membunuh Bali, Rama setuju dan si Bali mati. Maka Sugriwa berterima kasih dan ingin membantunya dengan mencari Dewi Sita.

5. SUNDARA KANDA

Sundarakanda adalah kitab kelima Ramayana. Dalam kitab ini diceritakan bagaimana sang Hanuman datang ke Alengkapura mencari tahu akan keadaan Dewi Sita dan membakar kota Alengkapura karena iseng.

6. YUDDHA KANDA

Yuddhakanda adalah kitab keenam epos Ramayana dan sekaligus klimaks epos ini. Dalam kitab ini diceritakan sang Rama dan sang raja kera Sugriwa mengerahkan bala tentara kera menyiapkan penyerangan Alengkapura. Karena Alengka ini terletak pada sebuah pulau, sulitlah bagaimana mereka harus menyerang. Maka mereka bersiasat dan akhirnya memutuskan membuat jembatan bendungan (situbanda) dari daratan ke pulau Alengka. Para bala tentara kera dikerahkan. Pada saat pembangunan jembatan ini mereka banyak diganggu tetapi akhirnya selesai dan Alengkapura dapat diserang.


(16)

7 Syahdan terjadilah perang besar. Para raksasa banyak yang mati dan prabu Rawana gugur di tangan sri Rama. Lalu Dewi Sita menunjukkan kesucian dan kesetiaannya terhadap Rama dengan dibakar di api, ternyata ia tidak apa-apa. Setelah itu sang Rama, Sita, Laksamana pulang ke Ayodhyapura, disertai para bala tentara kera yang dipimpin oleh Sugriwa dan Hanuman. Di Ayodhyapura mereka disambut oleh prabu Baratadan ia menyerahkan kerajaannya kepada sang Rama. Sri Rama lalu memerintah di Ayodhyapura dengan bijaksana.

7. UTTARA KANDA

Uttara Kanda dibuat terakhir yang memuat tentang Cerita Rahwana, Terjadinya para raksasa, nenek moyang Rahwana atau Rawana, Cerita Serat Arjunasasrabahu, Cerita Dewi Sita, Pembuangan Sita di hutan, karena sudah lama tidak di sisi Rama,Kelahiran Kusa dan Lawa di pertapaan di hutan,"Kematian" Sita (Lal, 1995, xxvi-xxxii)

1I.2 Cerita Wayang Ramayana

Mengenai asal-usul wayang (http://vlaag-design.blogspot.com). Wayang lahir di Indonesia pada zaman pemerintaha Prabu Airlangga, raja kahuripan pada tahun (976 – 1012), yakni pada saat 7 kerajaan di daerah Jawa Timur sedang makmur, karya sastra yang diangkat yaitu karya yang ditulis oleh para pujangga pada masa pemerintahan raja Dyah Balitung (989 – 910), yang merupakan gubahan dari kitab Ramayana karangan pujangga india,Walmiki. Setelah itu para pujangga Walmiki tidak hanya menerjemahkan Ramayana saja namun menerjemahkan kisah Ramayana dan Mahabarata ke Bahasa.

Kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. memiliki tiga saudara bernama Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata bernama Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta Laksmana dan Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup rukun. Sejak remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila ibukota negara Wideha. Berkat keberhasilannya menarik busur pusaka milik


(17)

8 Prabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Sinta, sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta. Setelah Dasarata tua, Rama yang direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan Rama harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji itulah dengan lapang dada Rama pergi mengembara ke hutan Dandaka, meskipun dihalangi ibunya maupun Barata sendiri. Kepergiannya itu diikuti oleh Sinta dan Laksmana. Namun kepergian Rama membuat Dasarata sedih dan akhirnya meninggal. Untuk mengisi kekosongan singgasana, para petinggi kerajaan sepakat mengangkat Barata sebagai raja. Tapi ia menolak, karena menganggap bahwa takhta itu milik Rama, sang kakak. Untuk itu Barata disertai parajurit dan punggawanya, menjemput Rama di hutan. Saat ketemu kakaknya, Barata sambil menangis menuturkan perihal kematian Dasarata dan menyesalkan kehendak ibunya, untuk itu ia dan para punggawanya meminta agar Rama kembali ke Ayodya dan naik takhta. Tetapi Rama menolak serta tetap melaksanakan titah ayahandanya dan tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi, sekaligus membujuk Barata agar bersedia naik takhta. Setelah menerima sepatu dari Rama, Barata kembali ke kerajaan dan berjanji akan menjalankan pemerintahan sebagai wakil kakaknya. Banyak cobaan yang dihadapi Rama dan Laksmana, dalam pengembaraannya di hutan. Mereka harus menghadapi para raksasa yang meresahkan masyarakat di sekitar hutan Kandaka itu. Musuh yang menjengkelkan adalah Surpanaka, raksesi yang menginginkan Rama dan Laksmana menjadi suaminya. Akibatnya, hidung dan telinga Surpanaka dibabat hingga putus oleh Laksmana. Dengan menahan sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada kakaknya, yaitu Rahwana yang menjadi raja raksasa di Alengka, sambil membujuk agar Rahwana merebut Sinta dari tangan Rama. Dengan bantuan Marica yang mengubah diri menjadi kijang keemasan, Sinta berhasil diculik Rahwana dan dibawa ke Alengka. Burung Jatayu yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata Rahwana. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat mengabarkan nasib Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang mencarinya. Dalam mencari Sinta, Rama dan Laksamana berjumpa pembesar kera yang bernama Sugriwa dan Hanuman. Mereka mengikat persahabatan dalam suka dan duka. Dengan bantuan


(18)

9 Rama, Sugriwa dapat bertahta kembali di Kiskenda setelah berhasil mengalahkan Subali yang lalim. Setelah itu, Hanuman diperintahkan untuk membantu Rama mencari Sinta. Dengan pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali, mereka pergi mencari Sinta. Atas petunjuk Sempati, kakak Jatayu, mereka menuju ke pantai selatan. Untuk mencapai Alengka, Hanuman meloncat dari puncak gunung Mahendra. Setibanya di ibukota Alengka, Hanuman berhasil menemui Sinta dan mengabarkan bahwa Rama akan segera membebaskannya. Sekembalinya dari Alengka, Hanuman melapor kepada Rama. Strategi penyerbuan pun segera disusun. Atas saran 9 Wibisana, adik Rahwana yang membelot ke pasukan Rama, dibuatlah jembatan menuju Alengka. Setelah jembatan jadi, berhamburanlah pasukan kera menyerbu Alengka. Akhirnya, Rahwana dan pasukannya hancur. Wibisana kemudian dinobatkan menjadi raja Alengka, menggantikan kakaknya yang mati dalam peperangan. Setelah berhasil membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh pasukan (termasuk pasukan kera) ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala itu, mereka disambut dengan meriah oleh Barata, Satrukna, para ibu Suri, para punggawa dan para prajurit, serta seluruh rakyat Kosala. Dengan disaksikan oleh mereka, Rama kemudian dinobatkan menjadi raja.

II.2.1 Ramayana Dalam Media

Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara sempit. Banyak orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau majalah. Padahal, jika diurai maknanya secara mendalam, media cetak tidak terbatas pada dua jenis media itu saja. Karena menurut (Cangara, 2002) – Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV .

Secara harfiah pengertian media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi


(19)

10 informasi yang didalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.

Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di samping media eletronik dan juga media digital. Dan di tengah dinamika masyarakat yang demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan dua pesaingnya yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian, bukan berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi yang dibawanya.Dari pengertian media cetak tersebut, nampak ada 10 keunggulan media ini dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak bisa menyampaikan sebuah informasi secara detail dan terperinci. Sementara untuk media elektronik dan digital, mereka lebih mengutamakan kecepatan informasi. Sehingga tak jarang informasi yang disampaikan lebih bersifat sepotong dan berulang-ulang.

Gambar II.1 Ramayana dalam media cetak (komik)

Sumber: https://pupuyaya.wordpress.com/category/komik-indonesia/ (25 April 2015) Karya Ramayana dalam media cetak buatan R.A Kosasih 11

Beberapa contoh karya buku cerita kisah Ramayana yang sudah ada dengan gaya visualnya seperti contohnnya karya karya RA.Kosasih. RA.Kosasih sudah lama membuat buku cerita bergambar diantaranya buku kisah Mahabarata , Bharatayudha dan lain lain.


(20)

11 Namun RA. Kosasih juga membuat beberapa karya cerita bergambar dalam media cetak yang menceritakan kisah Ramayana, dan dibawah ini beberapa karya karya RA. Kosasih yang membawakan cerita Ramayana dalam buku cerita bergambaranya.

Beberapa karya R.A. Kosasih dalam bentuk buku cerita komik tentang Ramayana, yang dibuat oleh R.A. Kosasih.

Gambar II.2 Ramayana dalam media cetak (komik)

(http://www.republika.co.id/berita/senggang/sosok/12/07/24/m7njz1-ra-kosasih-berpulang-komikus-muda-kehilangan-sumber-inspirasi)

Smpul buku Rama Sinta (Ramayana) buatan R.A. Kosasih yang di buat secara manual untuk sampul buku bagian depan.

Gambar II.3Ramayana dalam media cetak (komik)


(21)

12 Layout buku Ramayana dalam media cetak (komik) buatan R.A. Kosasih yang dibuat secara manual untuk pembuatan illustrasinya sendiri.

Gambar II.4Ramayana dalam media cetak (komik) (image

source:http://4.bp.blogspot.com/_PmgKlVMMcic/SpI6Ap1jwqI/AAAAAAAACJ4/q9eLvdQ jL4c/komik-inside.jpg)

Beberapa Buku Ramayana dalam media cetak (komik) buatan R.A. Kosasih yang dibuat secara manual untuk pembuatan illustrasinya sendiri.

Gambar II.5 Ramayana dalam media cetak (komik)

Kulit uka uku erga Ra aya a karya RA.Kosasih tahu 96 - an diterbitkan oleh CV Melodi;


(22)

13 II.3 Media Komunikasi

Adi Kusrianto buku pengantar Desain Komunikasi Visual (2007-2009) Medi Komunikasi adalah (komunikasi yang di sampaikan secara visual lewat tulisan maupun visual)", Komunikasi non Verbal merupakan bagian dari komunikasi visual. (h.5)

II.3.1 Definisi Media Komunikasi

Istilah Komunikasi atau dalam baha inggri communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.

Selain itu pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun sebelum Masehi. Akan tetapi, studi Aristotles hanya berkisar pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengan abad ke-20 ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik, setelah ditemukan kapal api, pesawat terabang, listrik, telepon, surat kabar, film, radio, televisi, dan sebagainya maka para cekiawan pada abad sekarang menyadrai pentingnya komunikasi ditingkatkan dari penetahuan (knowledge) menjadi ilmu (science). (Buku ilmu komunikasi Prof`. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A, 2001, h.9)

II.4 Khalayak Sasaran atau Segmentasi

Segmentasi dari informasi ini adalah remaja yang merupakan generasi penerus. Remaja diharapkan telah mempunyai ketertarikan untuk membaca kisah Ramayana, sehingga bisa lestari dalam lingkungan moderen tempat remaja tersebut tinggal.Sasaran penyampaian informasi ini adalah untuk mendukung melestarikan kisah Ramayana, walaupun kisah Ramayana bukan kisah dari Indonesia khususnya Bandung.

Demografis

1. Gender : Laki-laki dan perempuan. 2. Usia : Remaja usia 15 sampai 19 tahun. 3. Pekerjaan : Siswa


(23)

14 4. Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

5. Status Ekonomi Sosial : Menengah keatas.

6. Perilaku : Remaja yang tidak tertarik untuk membaca kisah Ramayana dan mempelajari kisah Ramayana dan awal mula Rama yang ada di dalam kisahnya.

Geografis

Remaja yang berada di daerah Bandung remaja yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi akan kisah Ramayana dan remaja yang ingin mengetahui kisah Ramayana.

II.5. Hasil Kuesioner

Berdasarkan data hasil kuesioner yang disebar pada tanggal 22 april 2015 pada Remaja di daerah Kota Bandung dari 56 responden yang mayoritas (87%) tidak mengetahui kisah Ramayana da nasal usul kekuatan Rama berasal.

Tabel II.1. Hasil kuesioner pada Remaja di Kota Bandung Ket : Jumlah Responden 56 Orang

No Pertanyaan Keterangan

ya tidak

1 Apakah anda mengetahui kisah Ramayana 46 10

2 Apakah anda kesulitan mencari informasi tentang Ramayana 38 23 3 Apakah anda tahu asal usul kekuatan Rama dan apakah anda tahu ada nilai

nilai kehidupan yang bisa di pelajari dalam kisah Ramayana

50 6

4 Apakah anda ingin mencari tahu tentang Ramayana 39 17

Dapat disimpulkan bahwa 74% dari responden tersebut tidak mengetahui kisah Ramayana dan kesulitan untuk mencari informasi kisah Ramayana tersebut, dari responden tersebut terdapat 73% yang ingin mencari tahu kisah tentang Ramayana jika informasinya mudah didapat kembali.

II.5.1 Wawancara

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada remaja khususnya SMA yang berkunjung di daerah Babakan Sliwangi (Bagus Rio 22 April 2015) perwakilan


(24)

15 Remaja tingkat SMA didapatkan informasi bahwa mereka masih ingin mencari tahu tentang informasi kisah Ramayana jika media informasinya mudah didapat dan ditemukan.

II.6 Ikhtisar

Berdasarkan informasi yang didapat melalui kuisioner dan wawancara maka dapat disimpukal masyarakat khususnya Remaja di Kota Bandung menyadari bahwa sudah sulitnya mencari media informasi buku cerita bergambar kisah Ramayan sudah sulit untuk di dapat segjingga mereka sulit untuk mencari tahu tentang kisah tersebut.

II.7 Resume yang Mengarah Pada Solusi Perancangan

Didalam kisah Ramayana terdapat kisah yang menarik seperti awal mula Rama mendapatkan kekuatan dan alasan mengap Rama dapat mengalahkan Rahwana yang sebegitu kuatnya. Namun dalam penyampaian kisah Ramayana, diperlukan media yang efektif untuk menyampaikan kisah Ramayana kepada para remaja agar mudah dimengerti dan dipahami, dan media yang paling efektif adalah gambar.

Karena menurut (Oemar Hamalik 1986 : 43) berpendapat bahwa “G“ Gambar

adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi

sebagai curahan perasaan dan pikiran”. Akan tetapi tidak hanya dengan gambar

yang baik saja, namun harus dapat memberikan ide atau pesan dengan baik dan benar pada cerita yang terkandung didalamnya. Agar para remaja dapat memahami dan mendapatkan ilmu dari media informasi tersebut.

II.7.1. Solusi

Produksi buku cerita bergambar kisah Ramayana mengalami penurunan disetiap generasi kegenerasi karena Remaja yang sudah tidak ingin mencari tahu kisahnya dikarenakan sulitnya informasi kisah tersebut untuk ditemukan, penurunan juga disebabkan oleh beberapa faktor seperti designer atau illustrator tidak banyak lagi mengangkat kisah tersebut dan mengiustrasikan kepada media informasi


(25)

16 berbentuk buku karena mereka lebih memilih mengaplikasikan pada tekhnologi karena tuntutan zaman yang sudah serba canggih.

Solusi dari pemasalahan tersebut yaitu menciptakan kembali media informasi berbentk buku cerita bergambar agar Remaja mudah mendapatkan informasi kisah tersebut kembali.


(26)

18 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Pemasalahan yang ditemukan penulis yaitu buku cerita yang mengisahkan Ramayana terlalu rumit untuk dimengerti dikarenakan isi buku terlau panjang sehingga mempersulit pembaca untuk mengerti jalan ceritanya, serta sulitnya mencari buku cerita bergambar yang ditujukan untuk remaja berusia (15-18) khususnya diwilayah kota Bandung, selain itu didalam cerita Ramayan banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil dan dipelajari oleh remaja (15-18). Maka perlu adanya stategi perancangan dalam media buku ilustrasi yang bisa mempermudah remaja untuk memahami cerita tersebut.

Bentuk media yang akan digunakan yaitu pembuatan ulang buku cerita bergambar kisah Ramayana dengan kemasan baru, visualisasi yang di persimepl dan cerita yang mudah dimengerti oleh target penerima. Adapun tahap-tahap dari strategi perancangan yang perlu dilakukan meliputi:

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Strategi komunikasi yaitu tahap untuk menciptakan pendekatan komunikasi untuk informasi tersebut busa tepat sasaran dan mudah diterima dengan baik oleh penerimanya. Dalam merancang buku ceritar bergambar tentang kisah Ramayana, maka harus memiliki strategi komunikasi yang mudah diterima oleh target pembaca. Dalam membuat buku cerita bergambar tentang ki sah Ramayana juga harau memiliki strategi komunikasi yang ringan jelas serta mudah dimengerti. Strategi diciptakannya buku cerita bergambar ini adalah menyampaikan suatu cerita singkat dari kisah Ramayana dengan penyampaian kata-kata yang lebih ringan agar mudah dimengerti oleh target pembaca.


(27)

19 III.2.1 Pendekatan Secara Visual

Pendekatan yang digunakan dengan cara mempersimpel gaya visual pada buku cerita kisah Ramayana ini dengan dikombinasikan jenis hurup buatan sendiri yang menyatu dengan gambar ilustrasi cerita buku Ramayana tersebut, sehingga tidak membuat jenuh target pembaca buku kisah Ramayana tersebut.

III.2.2 Pendekatan Secara Verbal

Pendekatan secara verbal yaitu pengguna cara milih kata kata yang mudah dimengerti oleh pembaca, sehingga memudahkan para pembaca memahami isi dalam cerita yang disampaikan.

Karena dalam pendekatan verbal sangatlah penting dalam pemilihan kata yang benar benar mudah dimengerti dan diterima oleh para pembaca.

III.2.3 Strategi Kreatif

Strategi buku cerita bergambar ini mempermudah penyampain cerita dari kisah Ramayana dengan kata-kata yang lebih ringan agar mudah dimengerti oleh target pembaca, agar informasi yang disampaikan mencapai tujuan yang diharapkan, maka informasi haruslah dilakukan secara efektif. Maksud dari informasi yang efektif adalah informasi pada isi pesan, bentuk pesan, dan strategi visualnya berbeda namun menarik, dengan pola seperti itu diharapkan informasi yang disampaikan dapat menarik perhatian Remaja.

III.2.4 Strategi Media

Strategi yang digunakan dalam perancangan media informasi pada kisah Ramayana yaitu membuat media-media yang bertujuan menyampaikan informasi yang berhubungan dengan informasi media tersebut.

Teori penggunaan dalam strategi ini dengan menggunakan media primer dan skunder. Media primer adalah media utama dalam media informasi tersebut, sedangkan media sekunder adalah media yang bersifat mendukung atau melengakapi media utama.


(28)

20 III.2.5 Media Utama

Media utama yang dipilih adalah buku cerita bergambar karena dalam pemasalahan diatas ditemukan pemasalah sulitnya untuk menemukan buku cerita bergemabar yang memiliki isi cerita yang mudah dipahami oleh remaja (15-18) khususnya di daerah kota Bandung, maka dari itu pemilihan media utama yaitu buku cerita bergambar kisah Ramayana.

Dan media pendukung yang digunakan merupakan media tambahan untuk mendampingi media utama. Media-media yaitu media yang efektif untuk menyampaikan informasi media utama.

 Poster

Media ini berfungsi untuk menyampaikan informasi tentang buku cerita bergambar kisah Ramayana.

 Pin

Media ini berfungsi sebagai media pengingat dari tokoh-tokoh yang ada pada kisah Ramayana dan sebagai media promosi.

 Gantungan Kunci

Melihat target pasarnya adalah remaja (15-18), maka pembuatan media gantungan kunci diperlukan, karena remaja (15-18) biasanya mempunyai tas. Maka gantungan ini bisa digunakan sebagai gantungan tas, dan juga sebagai media pengingat tentang tokoh-tokoh yang ada pada kisah Ramayana.

 Sticker

Media ini berfungsi sebagai media yang dapat menyampaikan informasi tentang buku cerita bergambar kisah Ramayana.

 Pembatas Buku

Media yang berfungsi untuk menjadi pembatas buku untuk buku cerita bergambar kisah Ramayana tersebut.

 Kaos

Media ini berfungsi sebagai media yang mendukung saat acara event launching buku tersebut

 Tote bag


(29)

21 III.3 Konsep Visual

III.3.1 Format Desain

Format Desaian yang digunakan pada buku cerita bergambar kisah Ramayana ini berupa prsegi empat , 20cm x 20cm, ukuuran ini dipilih dalam format besar, dengan maksud agar buku ini dapat menyajikan illustrasi visual yang lebih jelas kepada remaja, karena teks atau narasi yang akan ditampilkan hanya sebagian kecil. Desain layout yang digunakan dalam buku ini untuk teks diletakan sebelah gambar, dan illustrasi akan disimpan memenuhi halaman setelah teks cerita.

Gambar III.1 Layout Desain Data pribadi (8 juni 2015)

III.2.2 Tipografi

Jenis tipografi yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah comicsan. Karena font ini bisa mewakili visual yang ada dalam buku ini. Selain itu jenis font ini mudah untuk dibaca oleh target audience.

 Comic sans MS

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

0123456789 !@#$%^&*()/:",.


(30)

22 Gambar III.2 Font Desain

Data pribadi (8 juni 2015)

Namun untuk tipografi utama seperti yang diletakan disampul buku berupa font yang dibuat secara manual dengan menggunakan aplikasi Adobe Illustrator.

III.2.3 Ilustrasi

Konsep pemilihan gaya ilustrasi dalam buku ini adalah vector dengan bentuk garis-garis lengkung agar dapat meberikan bentuk yang lebih luwas namun ada juga bentuk lancip pada vector tertentu untuk mendukung visual tersebut. Selain itu vestor dapat mewakili gaya visual yang cocok untuk target audience.

Gambar III.3 Trashing Data pribadi (8 juni 2015)


(31)

23 Gambar III.4 Digital Colloring

Data pribadi (8 juni 2015)

Konsep pemilihan gaya dalam buku cerita bergambar kisah Ramayana ini adalah ilustrasi yang memiliki bentuk garis lengkung yang menghindari bentuk-bentuk

Gambar III.5

https://id.pinterest.com/pin/77194581088950037/

Dari refernsi ketiga gambar di atas menjadi refernsi untuk anatomi dan layout pada rancangan media utama dikarenakan referensi ini bisa mendukung gaya visual dalam kitab balakanda tersebut.


(32)

24 Gambar III.6

http://www.tate.org.uk/art/artworks/stanfield-eu-looking-towards-treport-t07134

Sedangkan untuk illustrasi lebih mengacu pada gaya visual vignette art yang memang cocok untuk illustrasi kitab tersebut.

Gambar III.7 Digital Colloring Data pribadi (8 juni 2015)


(33)

25 III.2.4 Warna

Media buku cerita bergambar kisah Ramayana ini disajikan dengan warna-warna yang terkesan natural atau warna yang selaras, kombinasi warana mempunyai kesatuan yang harmonis, saling memiliki satau dengan lainya. Dan warna yang digunakan oleh buku ini adalah cmyk, karena hasil akhir dari buku ini merupakan media cetak.

III.2.5 Alur Cerita 1.Balakanda.

a. Adegan Dasarata sang raja yang memimpin kerajaannya serta menggambarkan masa jayanya (kerajaan Ayodya, siang hari).

b. Dasarata saat mengumpulkan brahma dan pendeta (kerajaan Ayodya, siang hari).

c. Saat pengorbanan ritual persembahan kuda (sungai Serayu, siang hari). d. Keempat anak Dasarata saat bermain (di luar kerajaan Ayodya, siang hari). e. Saat wiswamitra miminta pertolongan pada Dasarata (di dalam kerajaan Ayodya, siang hari).

f. Rama dan Laksmana meminum air yang diperintahkan Wiswamitra (Sungai Serayu, malam hari).

g. Hutan rimba saat Rama menembakan panahnya untuk memancing Tataka agar keluar (hutan rimba, sore hari).

h. Munculnya Tataka pertarungan Rama dan Laksmana melawan tataka (hutan rimba, sore hari)

i. Saat Rama dan Laksmana akan memotong telinga dan hidung Tataka (hutan rimba, sore hari)

j. Kekalahan tataka di tangan Rama yang dibantu Laksmana (hutan rimba, sore hari.)

k. Kembalinya Rama dan Laksmana ke kerajaan Ayodya (perbukitan dekat kerajaan ayodya, pagi hari)


(34)

26 III.2.6 Penokohan

1. Rama

Rama divisualkan dengan mengadopsi dari character yang sudah ada dengan warna tubuh biru serta dipersenjatakan panah.

(a) (b)

Gambar (a) III.8 Character, Gambar (b) III.9 Character Desain Referensi Visual (8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)

http://www.teluguone.com/teluguoneUserFiles/ramayan.jpg

2. Laksmana

Laksamana divisualkan dengan bentuk manusia yang selalu membawa bawa buku untuk menggambarkan kecerdasannya, sedangkan dibagian kostum Laksamana hanya menggunakan sehelai kain untuk menggambarkan kesederhanaanya.

(a) (b)

Gambar (a) III.10 Character, Gambar (b) III.11 Character Desain Referensi Visual (8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)


(35)

27 3. Dasarata

Dasarata divisualkan dengan kostum yang menggunakan kain kain seperti layaknya raja di India.

(a) (b)

Gambar (a) III.12 Character, Gambar (b) III.13 Character Desain Referensi Visual (8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://d2ia58550xamqo.cloudfront.net/19c91687b1

6f4d8baf0e042ca927c1bc.jpg&imgrefurl=http://glipho.com/jsvasan/the-maharaja-of-mysore-

and-the-rolls- royce&h=930&w=620&tbnid=LJtBTYlBjfFoZM:&docid=vurcpTFR67W5qM&ei=a1zVVf-CEs2NuATK1pKgCQ&tbm=isch&ved=0CCYQMygMMAxqFQoTCL_k0IvutscCFc0Gjgod

SqsElA&biw=1366&bih=609

4. Wiswamitra

Wiswamitra mengadopsi kostum dari guru guru india pada jaman dullu kala yang hanya menggunakan kain untuk menutupi tubuhnya.

(a) (b)

Gambar (a) III.14 Character, Gambar (b) III.15 Character Desain Referensi Visual (8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)

http://www.dollsofindia.com/images/products/hindu-posters/sitas-sons-luv-and-kush-capture-ashwamedha-horse-CH49_l.jpg


(36)

28 5. Wisnu

Dewa Wisnu digambarkan dengan kulit biru dan menaiki bunga teratai mengadopsi dari gambar yang sudah ada.

(a) (b)

Gambar (a) III.16 Character, Gambar (b) III.17 Character Desain Referensi Visual (8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)

http://1.bp.blogspot.com/-0MxzqGpXZag/TuHX0uWjovI/AAAAAAAABsM/i9hvfKU1yE8/s1600/designyourgod.jpg

6. Tataka

Sedangkan untuk musuh Rama yaitu Tataka digambarkan dengan tubuh besar dan menyeramkan seperti monster. Dengan warn kulit orange dan kain yang sobek layaknya monster monster atau buta pada umumnya.

(a) (b)

Gambar (a) III.18 Character, Gambar (b) III.19 Character Desain Referensi Visual (8 juni 2015) Data pribadi (8 juni 2015)


(37)

29 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA DAN APLIKASI MEDIA

IV.1 Teknis Produksi

Teknis pembuatan media pada buku cerita bergambar Ramayana ini menggunakan teknik digital dengan bantuan software Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop CS 6. Adobe Illustrator digunakan untuk pembuatan ilustrasi dalam buku cerita sedangkan Adobe Photoshop digunakan untuk proses layout buku cerita tersebut, selain itu kedua software tersebut sangat menunjang dalam proses produksi buku ini.

IV.1.1 Media

Pada Media utama Buku Ilustrasi Ramayana ini, digunakan pada kertas ukuran kostum yaitu 20 cm x 20 cm Jenis kertas yang digunakan adalah jenis Art papper Sedangkan untuk cover menggunakan Hardcover. dengan laminasi Doff.

 Dalam proses pembuatan media yang digunakan, penulis melakukan beberapa tahapan :

 Tahapan Sketsa

tahapan awal dari pembuata media ini yaitu sketsa, yang berguna membantu membuat hasil akhir dari visualnya.

 Tahapan Eksekusi Visual

Tahap ini adalah tahap dimana proses pewarnaan dan menentukan ukuran tiap-tiap objek.

 Tahapan Perancangan

Di tahap perancanga ini yaitu tahapan saat menggabungkan berbagai objek yang telah melewati tahapan visual. Dan termasuk pengaplikasian pada media pendukung

Finishing

Setelah mennyelesaikan semua tahapan diatas maka proses akhir yaitu proses dimana semua mulai masuk cetak.


(38)

30 IV.1.2 Teknis Produksi Media

Proses pewarnaan pada illustrasi menggunakan software Adobe photoshop namun dalam pembuatan illustrasinya sendiri menggunkan software Adobe Illustrator

Gambar IV.1 Proses Trashing Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)

Gambar IV.2 Proses Trashing Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)


(39)

31 Saat pemilihan warna yang pas dalam menggunakan software Adobe Photoshop agar terlihat lebih menarik dan pas untuk character dan illustrasi atau proses colloring

Gambar IV.3 Proses Colloring Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)

Gambar IV.4 Proses Colloring Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)


(40)

32 IV.2.1.1 Teknis Produksi)

Jenis media yang diproduksi sebagai berikut : Buku Cerita Bergambar

Ukuran : 20 x 20 cm Teknik : Cetak offset Bahan : Artpepper

Gambar IV.5 Buku Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015


(41)

33 Poster

Ukuran : A3 (21,9 x 42 cm) Teknik : Cetak offset

Bahan : Artpepper

Gambar IV.6 Poster Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015


(42)

34 Pembatas Buku

Ukuran : 20 x 20 cm Teknik : Cetak offset Bahan : Artpepper

Gambar IV.7 Pembatas buku Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)


(43)

35 X Bener

Ukuran : 20 x 35 cm Teknik : Cetak offset Bahan : flexi korea

Gambar IV.8 X Bener Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)


(44)

36 PIN

Ukuran : 4 x 4 cm Teknik : Manual

Bahan : Kaleng gress, Peniti, Kertas mika dan Laminasi.

Gambar IV.9 PIN Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)


(45)

37 Totebag

Ukuran : A3 Teknik : cetak offset Bahan : Canvas

Gambar IV.10 Totebag Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)


(46)

38 Sticker

Ukuran : 7 x 7 cm Teknik : Cetak Offset Bahan : Sticker

Gambar IV.11 Sticker Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)


(47)

39 Gantungan Kunci

Ukuran : 5,5 x 5,5 cm Teknik : Cetak Offset Bahan : Gantungan Kunci

Gambar IV.12 Sticker Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)


(48)

44 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Cangara, (2002), Buku Ilmu Komunikasi

Effendy, Uchjana, Onong, (2001), Buku Ilmu Komunikasi, (h.9)

Kusrianto, Adi, (2007-2009), Buku Pengantar Desain Komunikasi Visual Lal, (1995), xxvi-xxxii Ramayana

Kosasih,R,A, (1960), Ramayana , CV Melodi

Internet

Sumber : http://www.teluguone.com

Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di: (http://vlaag-design.blogspot.com).

Sumber: https://pupuyaya.wordpress.com/category/komik-indonesia/ Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:

Karya Ramayana dalam media cetak buatan R.A Kosasih 11

http://www.republika.co.id/berita/senggang/sosok/12/07/24/m7njz1-ra-kosasih-berpulang-komikus-muda-kehilangan-sumber-inspirasi)

Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:

(http://pitoyo.com/duniawayang/galery/details.php?image_id=538) Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:

(imagesource:http://4.bp.blogspot.com/_PmgKlVMMcic/SpI6Ap1jwqI/AAAAAAA ACJ4/q9eLvdQjL4c/komik-inside.jpg)

Waeancara

Bagus rio. Wawancara 2015 (22 April). Penyebab Remaja tidak mengetahui kisah Ramayana.


(49)

(50)

35 RIWAYAT HIDUP

Nama : Rosyad Abdurrakhman

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 November 1993 Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Pendidikan : - SD N Centeh 4, Bandung - SMP N 20, Bandung

- SMK Nuurul Muutaqin Cisurupan, Garut

Alamat : Jl, Kacapiring RT01/RW03

Email : miraiocad@gmail.com


(1)

37 Totebag

Ukuran : A3 Teknik : cetak offset Bahan : Canvas

Gambar IV.10 Totebag Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)


(2)

38 Sticker

Ukuran : 7 x 7 cm Teknik : Cetak Offset Bahan : Sticker

Gambar IV.11 Sticker Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)


(3)

39 Gantungan Kunci

Ukuran : 5,5 x 5,5 cm Teknik : Cetak Offset Bahan : Gantungan Kunci

Gambar IV.12 Sticker Sumber: Data pribadi (8 Juli 2015)


(4)

44 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Cangara, (2002), Buku Ilmu Komunikasi

Effendy, Uchjana, Onong, (2001), Buku Ilmu Komunikasi, (h.9)

Kusrianto, Adi, (2007-2009), Buku Pengantar Desain Komunikasi Visual Lal, (1995), xxvi-xxxii Ramayana

Kosasih,R,A, (1960), Ramayana , CV Melodi

Internet

Sumber : http://www.teluguone.com

Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di: (http://vlaag-design.blogspot.com).

Sumber: https://pupuyaya.wordpress.com/category/komik-indonesia/ Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:

Karya Ramayana dalam media cetak buatan R.A Kosasih 11

http://www.republika.co.id/berita/senggang/sosok/12/07/24/m7njz1-ra-kosasih-berpulang-komikus-muda-kehilangan-sumber-inspirasi)

Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:

(http://pitoyo.com/duniawayang/galery/details.php?image_id=538) Diakses pada 25 April 2015 pukul 16.35 Tersedia di:

(imagesource:http://4.bp.blogspot.com/_PmgKlVMMcic/SpI6Ap1jwqI/AAAAAAA ACJ4/q9eLvdQjL4c/komik-inside.jpg)

Waeancara

Bagus rio. Wawancara 2015 (22 April). Penyebab Remaja tidak mengetahui kisah Ramayana.


(5)

(6)

35 RIWAYAT HIDUP

Nama : Rosyad Abdurrakhman

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 November 1993 Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Pendidikan : - SD N Centeh 4, Bandung - SMP N 20, Bandung

- SMK Nuurul Muutaqin Cisurupan, Garut

Alamat : Jl, Kacapiring RT01/RW03

Email : miraiocad@gmail.com