Marthalena Siahaan : Pengaruh Discharge Planning yang Dilakukan oleh Perawat Terhadap Kesiapan Pasien Pasca Bedah Akut Abdomen Menghadapi Pemulangan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa aspek yang terkait dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut :
1. Akut Abdomen
1.1 Defenisi Akut abdomen adalah suatu kondisi abdomen yang terjadi secara
mendadak pada umumnya diikuti nyeri perut akibat dari radang, luka, penyumbatan obstruksi, kerusakan organ ruptur, sehingga memerlukan
tindakan bedah darurat Cakmoki, 2007. Soewandi 1992 mengatakan bahwa akut abdomen merupakan sebuah terminologi yang menunjukkan
adanya keadaan darurat dalam abdomen yang dapat berakhir dengan kematian bila tidak ditanggulangi dengan pembedahan.
Sedangkan Indoskripsi.com 2008 mengatakan bahwa gawat abdomen menggambarkan keadaan klinik akibat kegawatan di rongga perut
yang biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama. Keadaan ini memerlukan penanggulangan segera yang sering berupa
tindakan bedah, misalnya pada perforasi, perdarahan intra abdomen, infeksi, obstruksi dan strangulasi jalan cerna dapat menyebabkan perforasi
yang mengakibatkan kontaminasi rongga perut oleh isi saluran cerna sehingga terjadilah peritonitis. Peradangan peritoneum merupakan
komplikasi berbahaya yang sering terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ-organ abdomen misalnya apendisitis, salpingitis, perforasi ulkus
Marthalena Siahaan : Pengaruh Discharge Planning yang Dilakukan oleh Perawat Terhadap Kesiapan Pasien Pasca Bedah Akut Abdomen Menghadapi Pemulangan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009.
USU Repository © 2009
gastroduodenal, ruptur saluran cerna, komplikasi post operasi, iritasi kimiawi, atau akibat luka tembus abdomen. Keputusan untuk melakukan
tindakan bedah harus segera diambil karena setiap keterlambatan akan menimbulkan penyakit yang berakibat meningkatkan morbiditas dan
mortalitas. 1.2 Etiologi Akut Abdomen
Banyak kondisi yang dapat menimbulkan akut abdomen, apapun penyebabnya gejala utama yang menonjol adalah nyeri akut pada daerah
abdomen Soewandi, 1992. Maududy 2007 menyebutkan bahwa penyebab akut abdomen tersering antara lain :
1.2.1 Kelainan traktus gastrointestinal, misalnya nyeri non-spesifik, appendisitis, infeksi usus halus dan usus besar, hernia strangulata,
perforasi ulkus peptik, perforasi usus, divertikulitis Meckel, sindrom Boerhaeve, kelainan inflamasi usus, sindrom Mallory
Weiss, gastroenteritis, gastritis akut, adenitis mesenterika. 1.2.2 Kelainan pankreas, misalnya pankreatitis akut, yaitu terjadinya
inflamasi akut pada pankreas. 1.2.3 Kelainan traktus urinarius, misalnya kolik renal atau ureteral,
pielonefritis akut, sistitis akut, infark renal. 1.2.4 Kelainan hati, limpa, dan traktus biliaris, misalnya kolesistitis akut,
kolangitis akut, abses hati, ruptur tumor hepar, ruptur spontan limpa, infark limpa, kolik bilier, hepatitis akut.
Marthalena Siahaan : Pengaruh Discharge Planning yang Dilakukan oleh Perawat Terhadap Kesiapan Pasien Pasca Bedah Akut Abdomen Menghadapi Pemulangan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009.
USU Repository © 2009
1.2.5 Kelainan ginekologi, misalnya kehamilan ektopik terganggu, tumor ovarium terpuntir, ruptur kista folikel ovarium, salpingitis akut,
dismenorea, endometriosis. 1.2.6 Kelainan vaskuler, misalnya ruptur aneurisma aorta dan viseral,
iskemia kolitis akut, trombosis mesenterika. 1.2.7 Kelainan peritoneal, misalnya abses intra abdomen, peritonitis primer,
peritonitis TBC. 1.2.8 Kelainan retroperitoneal, misalnya perdarahan retroperitoneal akibat
ruptur aneurisma pada aorta abdominal, dan perdarahan akut pankreatitis.
1.3 Tanda dan Gejala Akut Abdomen Tanda dan gejala akut abdomen menurut Alspach 2006 antara
lain : nyeri persisten abdomen, nyeri tajam; mual, muntah, refluks, atau anoreksia; perubahan pola defekasi; distensi abdomen, hiperaktif atau
hipoaktif peristaltik usus; abdomen terjaga, bising usus; demam, pucat, takipnea; dehidrasi; kejadian trauma tumpul atau tajam, serta melalui bau
feses atau drainase lambung. 1.4 Komplikasi Pasca Bedah
Tindakan pembedahan dapat menimbulkan berbagai macam resiko ancaman. Berikut adalah komplikasi pembedahan menurut Rondhianto
2008, yaitu : syok tanda-tanda : pucat, kulit dingin, basah, pernafasan