yaitu : syok tanda-tanda : pucat, kulit dingin, basah, pernafasan

Marthalena Siahaan : Pengaruh Discharge Planning yang Dilakukan oleh Perawat Terhadap Kesiapan Pasien Pasca Bedah Akut Abdomen Menghadapi Pemulangan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009 1.2.5 Kelainan ginekologi, misalnya kehamilan ektopik terganggu, tumor ovarium terpuntir, ruptur kista folikel ovarium, salpingitis akut, dismenorea, endometriosis. 1.2.6 Kelainan vaskuler, misalnya ruptur aneurisma aorta dan viseral, iskemia kolitis akut, trombosis mesenterika. 1.2.7 Kelainan peritoneal, misalnya abses intra abdomen, peritonitis primer, peritonitis TBC. 1.2.8 Kelainan retroperitoneal, misalnya perdarahan retroperitoneal akibat ruptur aneurisma pada aorta abdominal, dan perdarahan akut pankreatitis. 1.3 Tanda dan Gejala Akut Abdomen Tanda dan gejala akut abdomen menurut Alspach 2006 antara lain : nyeri persisten abdomen, nyeri tajam; mual, muntah, refluks, atau anoreksia; perubahan pola defekasi; distensi abdomen, hiperaktif atau hipoaktif peristaltik usus; abdomen terjaga, bising usus; demam, pucat, takipnea; dehidrasi; kejadian trauma tumpul atau tajam, serta melalui bau feses atau drainase lambung. 1.4 Komplikasi Pasca Bedah Tindakan pembedahan dapat menimbulkan berbagai macam resiko ancaman. Berikut adalah komplikasi pembedahan menurut Rondhianto

2008, yaitu : syok tanda-tanda : pucat, kulit dingin, basah, pernafasan

cepat, sianosis pada bibir, gusi dan lidah, nadi cepat, lemah dan bergetar, penurunan tekanan darah, urine pekat, perdarahan trombosis vena profunda komplikasi serius yang bisa ditimbulkan adalah embolisme Marthalena Siahaan : Pengaruh Discharge Planning yang Dilakukan oleh Perawat Terhadap Kesiapan Pasien Pasca Bedah Akut Abdomen Menghadapi Pemulangan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009 pulmonari dan sindrom pasca flebitis, retensi urin, infeksi luka operasi dehisiensi, evicerasi, fistula, nekrose, abses, sepsis dapat menyebabkan kematian bagi pasien karena dapat menyebabkan kegagalan multi organ, embolisme pulmonal mengakibatkan pasien merasa nyeri seperti ditusuk- tusuk dan sesak nafas, cemas dan sianosis, serta komplikasi gastrointestinal obstruksi intestinal, nyeri dan juga distensi abdomen. Sedangkan Morison 2003 mengatakan bahwa komplikasi luka bedah yang mungkin timbul antara lain : perdarahan primer perdarahan yang dijumpai segera sesudah pembedahan selesai, perdarahan sekunder perdarahan yang terjadi beberapa hari setelah pembedahan akibat erosi pembuluh darah akibat infeksi, atau akibat nekrosis tekan, infeksi luka, dehisensi luka rusaknya sebagian atau keseluruhan luka dan dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan dengan infeksi luka, terbentuknya sinus, terbentuknya fistula, serta terjadi hernia insisional. 1.5 Faktor-faktor yang Memperlambat Penyembuhan Luka Pembedahan Wysocky 1989, dalam Capernito 1999 menyatakan bahwa pasien yang beresiko terhadap perlambatan penyembuhan luka adalah pasien dengan masalah kesehatan seperti malnutrisi, merokok, obesitas, anemia, diabetes atau kanker, terapi kortikosteroid, insufisiensi ginjal, hipovolemia, hipoksia, defisiensi zat besi, tembaga atau magnesium, durasi pembedahan lebih daripada 3 jam, pembedahan malam atau darurat, serta adanya gangguan imunitas. Marthalena Siahaan : Pengaruh Discharge Planning yang Dilakukan oleh Perawat Terhadap Kesiapan Pasien Pasca Bedah Akut Abdomen Menghadapi Pemulangan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2009.