diharapkan   dalam   keadaan   steril.   Penggunaan   alat-alat   yang   tidak   steril   dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan.Sudarmadji, 2005.
2.2 Sterilisasi
Sterilisasi   dalam   mikrobiologi   berarti   membebaskan   tiap   benda   atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi
dalam   usaha   mendapatkan   keadaan   steril,   mikroorganisme   dapat   dimatikan setempat   oleh   panas   kalor,   gas-gas   seperti   formaldehide,   etilenoksida   atau
betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh
sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi  Curtis, 1999.
Macam-macam sterilisasi Machmud, 2008: Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik,
fisik dan kimiawi. 1. Sterilisai secara mekanik filtrasi menggunakan suatu saringan yang berpori
sangat   kecil   0.22   mikron   atau   0.45   mikron   sehingga   mikroba   tertahan   pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misal nya larutan enzim dan antibiotik. 2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan  penyinaran.
 Pemanasan
a. Pemijaran dengan api langsung: membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800 C. Sterilisasi panas
kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c.   Uap   air   panas:   konsep   ini   mirip   dengan   mengukus.   Bahan   yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi
dehidrasi.
4
d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf
 Penyinaran dengan UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety
Cabinet dengan disinari lampu UV. 3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara
lain alkohol. Sterilisasi   dengan   panas   adalah   unit   operasi   dimana   bahan   dipanaskan
dengan   suhu   yang   cukup   tinggi   dan   waktu   yang   cukup   lama   untuk   merusak mikroba   dan   aktivitas   enzim.   Sebagai   hasilnya,   bahan   yang   disterilkan   akan
memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Contoh proses sterilisasi   adalah   produk   olahan   dalam   kaleng   seperti   kornet,   sarden   dan
sebagainya. Perkembangan teknologi prosesing yang memiliki tujuan mengurangi kerusakan nutrien dan konponen sensoris dan juga mengurangi waktu prosesing
menjadikan teknik serilisasi terus dikembangkan. Lamanya waktu sterilisasi yang dibutuhkan   bahan   dipengaruhi   oleh:   resistensi   mikroorganisme   dan   enzim
terhadap panas, kondisi pemanasan, pH bahan, ukuran wadah atau kemasan yang disterilkan, keadaan fisik bahan  Machmud, 2008.
Sterilisasi dengan udara kering, alat yang umum dikenal adalah oven. Alat ini dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti erlenmeyer, petridish, tabung
reaksi dan alat gelas lainnya. Bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas dapat disterilkan dengan alat ini. Pada umumnya suhu yang digunakan pada sterilisasi
secara kering adalah 170-180  C selama palinng sedikit 2 jam. Lama isterilisasi
tergantung pada alat dan jumlahnya  Machmud, 2008.
Sterilisasi   dengan  uap  air   panas,  bahan   yang  mengandung   cairan   tidak dapat disterilkan dengan oven sehingga digunakan alat ini. Alat ini disebut Arnold
5
steam sterilizer dengan suhu 1000 C dalam keadaan lembab. Secara sederhana
dapat pula digunakan dandang. Mula-mula bahan disterilkan pada suhu 1000 C
selama 30 menit untuk membunuh sel-sel vegetatif mikrobia. Kemudian disimpan pada suhu kamr 24 jam untuk memberi kesempatan spora tumbuh menjadi sel
vegetatif, lalu dipanaskan lagi 1000 C 30 menit dan diinkubasi lagi 24 jam dan
disterilkan lagi, jadi ada 3 kali sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati dengan cara ini sehingga dikembangkan cara berikutnya yaitu uap air bertekanan
Machmud, 2008. Sterilisasi   dengan   uap   air   panas   bertekanan,   alat   ini   disebut   autoklaf
autoclave untuk steriliasasi ini alat dilengkapi dengan katup pengaman. Alat diisi dengan   air   kemudian   bahan   dimasukkan.   Panaskan   sampai   mendidih   dan   dari
katup   pengaman   kelaur   uap   air   dengan   lancara   lalu   ditutup.   Suhu   akan   naik sampai 1210
C dan biarkan selama 15 menit untuk industri pengalengan ada perhitungan   tersendiri,   lalu   biarkan   dingin   sampai   tekanan   normal   dan   klep
pengaman dibuka, cara ini akan mematikan spora dengan cara penetrasi panas ke dalam sel atau spora sehingga lebih cepat. Cara mana yang dipilih tergantung
bahan, biaya dan ketersediaan alat, untuk bahan yang tidak tahan panas, maka cara diatas tidak dapat dipakai Machmud, 2008.
6
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat