Program Aplikasi Underwriting Dan Percetakan Polis Surety Bond Pada PT. ASEI (Asuransi Ekspor Indonesia) Cabang Bandung
PROGRAM APLIKASI UNDERWRITING DAN PENCETAKAN POLIS SURETY BOND
PADA PT. ASEI (ASURANSI EKSPOR INDONESIA) CABANG BANDUNG
Oleh
CINDY ASMARANI 10705051
PT. Asuransi Ekspor Indonesia merupakan perusahaan asuransi yang bergerak dibidang jasa, dalam pengolahan data khususnya data underwriting dan pencetakan polis, masih mengalami masalah seperti pembuatan underwriting dan polis yang masih menggunakan Microsoft word, pengolahan data principal dan obligee yang masih menggunakan cara manual, sehingga mempersulit perusahaan karena harus mengecek satu persatu dokumen yang ada.
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, akan dibuat program aplikasi
underwriting dan pencetakan polis surety bond untuk membantu bagian operasional
dalam pembuatan underwriting dan polis surety bond. Metode aliran data yang digunakan adalah metode terstruktur yang terdiri dari DFD (Data Flow Diagram) dalam menggambarkan model fungsional dan ERD (Entity Relationship Diagram) untuk menggambarkan model data.
Penerapan program aplikasi underwriting dan pencetakan polis surety bond dapat mengatasi permasalahan pada PT. Asuransi Ekspor Indonesia, seperti membantu bagian operasional dalam pengolahan data principal dan obligee melalui sistem komputerisasi, mengurangi kesalahan bagian operasional dalam pembuatan underwriting dan polis
surety bond yang masih dilakukan dengan menggunakan Microsoft Word pada sistem
yang sedang berjalan, mempercepat bagian operasional dalam pembuatan underwriting
(2)
UNDERWRITING APPLICATION PROGRAM AND POLIS SURETY BOND PRINTING
IN PT. ASEI (ASURANSI EKSPOR INDONESIA) BANDUNG BARNCH
by
CINDY ASMARANI 10705051
PT. Asuransi Ekspor Indonesia is insurance company which service sector handle, in data process especially underwriting data and polis printing, experience still trouble as underwriting and polis process to use Microsoft word, principal and obligee data process to use manual method, so that complicated company because it’s must document checked one to one.
For trouble finished, it will be make underwriting application program and polis surety bond printing for help to operational department in underwriting and polis process. Data flow method to use is data method structure as DFD (Data Flow Diagram) in illustration functional model and ERD (Entity Relationship Diagram) to illustration data model.
Underwriting application program and polis surety bond printing can trouble finish in PT. Asuransi Ekspor Indonesia, as help to operational department in principal and obligee data process with computer system, decrease operational department mistake in underwriting and polis surety bond process to use Microsoft word in operation system, quick time operational department in underwriting process and polis surety bond printing.
(3)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Perusahaan
2.1.1 Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan
PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi komitmen pemerintah untuk mengembangkan ekspor non-migas nasional. ASEI yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah RI, didirikan pada tanggal 30 November 1985 sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 1 Tahun 1982 tentang pelaksanaan ekspor, impor dan lalu lintas devisa. Melalui PP dimaksud pemerintah memberikan fasilitas pembiayaan ekspor, jaminan kredit ekspor dan asuransi ekspor dengan syarat-syarat lunak. Fasilitas pembiayaan ekspor berupa kredit likuiditas dari Bank Indonesia disalurkan melalui bank-bank pelaksana. Sedangkan fasilitas jaminan kredit ekspor dan asuransi ekspor oleh PT. Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO), selanjutnya dengan Keputusan Mentri Keuangan No. 12/KMK.011/1986 dialihkan kepada ASEI.
Dalam upaya pemerintah meningkatkan ekspor non-migas pada awalnya terdapat suatu sistem yang mengikat dan kerjasama yang erat antar Bank Indonesia, Bank-bank pelaksana dan ASEI. Selanjutnya dengan adanya
deregulasi yaitu Paket januari 1990 (PAKJAN’90) fasilitas kredit dengan syarat
lunak itu dihapuskan. Sementara itu ASEI terus menyediakan fasilitas Jaminan Kredit Ekspor dan Auransi Ekspor, namun tidak lagi berada dalam suatu sistem
(4)
dengan fasilitas pembayaran ekspor. Meskipun terjadi perubahan kondisi eksternal yang sangat mendasar yang memberikan dampak yang sangat signifikan khususnya terhadap kinerja usaha Jaminan Kredit Ekspor dan Asuransi Ekspor. ASEI berupaya tetap konsisten dengan misi utamanya: turut mendukung peningkatan ekspor non migas nasional. Disisi lain ASEI berupaya meningkatkan kinerja yang terus menurun sejak PAKJAN’90 tersebut dengan memasuki bisnis Asuransi Kerugian Umum.
Visi dan misi perusahaan senantiasa menjadi pemacu semangat dan penerang
(guiding light) dalam menjalankan semua kebijakan dan kegiatan perusahaan
baik secara internal maupun eksternal. Visi ASEI adalah menjadi perusahaan Asuransi dan Penjaminan terkemuka berdasrkan Sumber Daya Manusia dan Produk yang berdaya saing serta memiliki aliansi strategi yang kuat dan jaringan keahlian global. Sedangkan misi ASEI adalah melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya membantu mendorong peningkatan ekspor nonmigas dengan menjalankan kegiatan usaha dibidang Asuransi Ekspor dan Asuransi Kredit serta dibidang Asuransi Kerugian lainnya.
2.1.2 Struktur Organisasi
Efesiensi dan efektifitas organisasi ASEI senantiasa ditinjau agar mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan likungkungan usaha yang dinamis.
Efesiensi struktur organisasi terlihat dari bentuk struktur organisasi ASEI yang
datar (flat). Hal ini agar memperpendek jalur birokrasi sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat dan lebih baik kepada pelanggan.
(5)
Struktur Organisasi ditetapkan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Asuransi Ekspor Indonesia No. 2/081/KEP.DIR/SHK tanggal 27 November 2006. Didalam struktur organisasi yang baru memiliki 7 (tujuh) posisi Kepala Divisi atau setingkat Divisi.
Pemegang Saham Satuan Pengawasan Intern Direktur Utama Dewan Komisaris Bagian SDM Bagian Underwriting& Pemasaran AE Bagian Underwriting& Pemasaran AK Bagian Risk i i Bagian Pemasaran AKU Bagian Underwritin g AKU Bagian Reasuransi Bagian Subrograsi Bagian Klaim Bagian Perencanaan& Pengembangan Divisi Akuntansi & Divisi Keuangan Sekretari Perusahaann Divisi Klaim&Subrograsi Divisi Asuransi Kerugian Umum Divisi asuransi Ekspor&Asuran si Kredit Kantor Cabang Kantor Perwakilan Bagian Sekretariat dan Hukum Bagian Keuangan Bagian Investasi Bagian PUKK Bagian Akuntansi Bagian Umum Bagian Teknologi&i nformasi Direktur Operasional Direktur Keuangan
(6)
2.1.3 Bidang Pekerjaan Perusahaan
Kiprah ASEI sejak 1985 adalah memberikan proteksi asuransi kepada perbankan dan sektor riil khususnya dalam upaya mendukung pengembangan ekspor non-migas.
Adapun bidang kerja ASEI meliputi : 1. Asuransi Ekspor
Dengan asuransi ekspor maka eksportir akan mendapatkan perlindungan terhadap kerugian akibat tidak dilunasinya pembayaran dari importir di suatu negara atau dari bank pembuka Letter of Credit (L/C).
Risiko yang dijamin oleh ASEI adalah:
Risiko komersial:
1. Importir bangkrut (pailit)
2. Importir tidak membayar (cidera janji) 3. Importir menolak menerima barang
Risiko Politik: 1. Larangan transfer 2. Pembatasan kuota impor 3. Pencabutan izin usaha impor
4. Perang atau tindakan permusuhan lainnya. 2. Asuransi Kredit dan Penjaminan Kredit
Asuransi Kredit
Proteksi yang diberikan asuransi kredit adalah memberikan jaminan kepada bank atas risiko kegagalan debitur dalam melunasi fasilitas
(7)
pinjaman tunai (cash loan) seperti kredit modal kerja dan kredit perdagangan.
Jenis-jenis Asuransi Kredit: 1. L/C impor atau SKBDN 2. Kredit Modal Kerja
3. Kredit Modal Kerja Transaksional 4. Jaminan Ulang Bank Garansi 5. L/C impor atau Ekspor
Penjaminan Kredit
Proteksi yang diberikan adalah memberikan jaminan kepada bank atas risiko kegagalan debitur dalam melunasi fasilitas pinjaman non-tunai
(non-cash loan) seperti pembukaan L/C atau Surat Kredit Berdokumen
Dalam Negeri (SKBDN) dan penerbitan kontra Garansi Bank.
1. Surety Bond
Jaminan ini diberikan ASEI kepada principal yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan suatu kepentingan bagi obligee. Jenis-jenis surety bonds adalah jaminan tender, jaminan pelaksanaan, jaminan pembayaran, jaminan uang muka dan jaminan pemeliharaan.
2. Customs Bond
Fasilitas yang disediakan ASEI kepada eksportir untuk dapat mengeluarkan bahan baku yang diimpor dari pabean tanpa melunasi pajak bea masuk. Bahan baku ini adalah bahan-bahan yang akan diproduksi untuk barang diekspor.
(8)
3. Asuransi Kerugian Umum
Jenis-jenis asuransi kerugian umum: 1. Asuransi Kebakaran/Properti 2. Asuransi Rekayasa
3. Asuransi Pengangkutan 4. Asuransi Rangka Kapal 5. asuransi Penerbangan
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Pada dasarnya setiap kegiatan dalam suatu organisasi mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Suatu kegiatan dapat berjalan karena adanya sistem. Menurut Jogiyanto pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sebuah sistem sebagai berikut:
“Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan/menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” [4]
Informasi adalah faktor terpenting dalam sebuah sistem untuk pengambilan suatu keputusan, informasi dapat berupa data, dokumen, atau suatu hal yang dibutuhkan untuk menerima informasi tersebut. informasi juga penting bagi sistem yang sudah berkembang, seperti halnya yang sudah dikemukakan oleh Jogiyanto. HM:
(9)
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berari bagi penerimanya” [4]
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggunakan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Menurut Martin Merle. P (1991) definisi informasi antara lain:
“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi yang menerimanya”[4]
Kualitas dari suatu informasi bergantung dari beberapa hal, yaitu:
1. Akurat, artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
2. Tepat pada waktunya, artinya informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan, artinya informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
4. Dapat dipercaya, informasi yang diberikan dapat dipercaya kebenarannya dan mempunyai data-data yang lengkap dan jelas sumber-sumber datanya.
Sistem Informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan IT yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.
(10)
2.2.2 Metodelogi Pengembangan Sistem
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan untuk suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya, sedangkan metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi pengembangan sistem berarti adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Dalam pengembangan suatu sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan ini. Dengan mengikuti metode-metode atau prosedur-prosedur yang diberikan oleh suatu metodologi, maka pengembangan sistem diharapkan akan dapat diselesaikan dengan berhasil. Urutan-urutan prosedur untuk pemecahan masalah ini dikenal dengan istilah algoritma (algorithm).
Sedangkan metode pengembangan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah metode Classical Life Cycle atau yang biasa disebut dengan waterfall. Disebut waterfall karena proses yang terjadi didalamnya berurutan dari atas yang mirip dengan air terjun.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan pada tahap analisis sistem dalam
waterfall model (CLC) adalah:
1. System engineering, pada tahap ini terjadi proses pencarian kebutuhan
untuk sistem yang dibuat, serta pengumpulan data dan menentukan perangkat apa saja yang digunakan.
(11)
2. Analisis, pada tahap ini terjadi kegiatan yang menganalisis hasil kebutuhan seperti analisis hasil kebutuhan seperti analisis kebutuhan sistem dan analisis alternatize solusi untuk pemecahan masalah yang baik.
3. Design, mempresentasikan hasil analisis (requirement) kedalam bentuk
rancangan sistem informasi berupa program/perangkat lunak dengan menentukan struktur data, arsitektur software, algoritma coding dan
design interface.
4. Coding, mengubah bentuk rancangan kedalam bentuk bahasa
pemrograman.
5. Testing, pengujian baik dilakukan per unit maupun integrasinya.
6. Maintenance dan operation, penerapan secara keseluruhan disertai
pemeliharaan, jika terjadi perubahan struktur baik dari software maupun
hardware.
2.2.3 Konsep Dasar Program Aplikasi
Program adalah ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.
Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan, pekerjaan kedalam suatu masalah atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan tersebut sehingga menjadi bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal, data,
(12)
permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan.
Program Aplikasi adalah sederetan kode yang digunakan untuk mengatur komputer agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan programer atau user.
2.2.4 Konsep Dasar Basis Data
Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Dengan kata lain basis adalah sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi (enterprise). Sedang data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti:
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk mengurangi beberapa kebutuhan.
3. Kumpulan file/arsip atau tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
(13)
Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepantan dalam pengambilan kembali data atau arsip.
2.2.5 Sistem Basis Data
Sistem basis data adalah sistem yang mengolah data dan menyediakan data tersebut apabila dibutuhkan. Secara umum sistem basis data merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program DBMS
(Data Base Management System) yang memungkinkan beberapa pemakai atau
program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut. Komponen utama sistem basis data adalah:
1. Data yang disimpan dalam basis data 2. H/W: Storage, Processor, Memory
3. S/W: DBMS, Report-Writer, Design arts, dll.
4. Pengguna yang terdiri dari: Pengguna awam, pengguna biasa, programer dan administrator.
Ada tiga bahasa dalam sistem basis data yaitu:
1. DDL (Data Definition Language), merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, atribut, batasan terhadap suatu atribut seperti hubungan antar tabel. DDL juga digunakan untuk menciptakan, mengubah dan menghapus data dalam basis data, contoh: CREATE, ALTER, DROP.
(14)
2. DML (Data Manipulation Language) untuk mengubah, memanipulasi, mengambil, menghapus data dalam basis data. Perintah yang termasuk kategori DML yaitu SELECT, INSERT, DELETE, UPDATE
3. DCL (Data Control Language) yaitu mengendalikan pengaksesan data pengendalian data dilakukan berdasarkan per pengguna, pertabel, per kolom maupun per operasi yang boleh dilakukan. Perinta-perintah yang termasuk DCL adalah GRANT, REVOKE, LOCK TABLE.
Pemodelan data dalam sistem basis data terdiri dari:
1. Object based logical model, yaitu menggambarkan relasi suatu objek ke
objek lain menggunakan ER dan object oriented.
2. Record based logical model, untuk mendeskripsikan struktur lojik
keseluruhan basis data.
3. Physical data model, yaitu data fisik yang disimpan kedalam media
penyimpanan sekunder. Struktur sistem basis data adalah:
1. File Manager, mengelola space dan struktur data.
2. Database Manager, menyediakan antarmuka dengan data fisik
3. Query Processor, menterjemahkan query ke instruksi yang dimengerti
Database Manager.
4. DML Precompiler, mengkonversi perintah DML menjadi calls normal.
(15)
2.2.6 Diagram Konteks
“Diagram Konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan yang dirancang disuatu objek, diagram konteks ini menggambarkan secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar. Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut” [4]
Diagram konteks berfungsi untuk memetakan model lingkungan, yang di presentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan system. Diagram konteks menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem antara lain:
1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi.
2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.
4. Penyimpanan data, yaitu data yang dihasilkan sistem secara bersama-sama antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya, dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol data penyimpanan dalam diagram konteks dibenarkan dengan cara simbol tersebut merupakan bagian dari dunia luar sistem.
(16)
5. Batasan antara sistem lingkungan.
2.2.7 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow diagram (DFD) adalah suatu bentuk model yang memungkinkan
sistem analisa menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan proses dan fungsi yang dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh suatu penghubung.
Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara lojik tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan.
Penggunaan DFD sebagai alat peraga sistem dipopulerkan oleh Tom De Marco dan Gane & sarson (1979) dengan menggunakan pendekatan metode analisis sistem terstruktur (Structured System Analisis Method). DFD merupakan alat bantu yang digunakan pada metodelogi pengembangan sistem yang terstruktur . DFD merupakan alat bantu yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan jelas.
2.2.8 Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis dan perancangan, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem,
(17)
yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
Pada tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data dari arus data di DFD secara lebih rinci dapat dilihat di kamus data. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, maka kamus data harus memuat nama arus data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan dan struktur data.
2.2.9 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram dalah sebuah diagram yang menggambarkan
model relasi antara rancangan data tersimpan atau file, model relasi ini diperlukan untuk menggambarkan struktur data dan relasi data, serta digunakan pula untuk menentukan hak pemakai (user) serta pemilikan data. Entity
Relationship Diagram dibuat untuk merancang suatu basis data dengan
memperlihatkan asusiasi antara entity atau objek-objek yang terlibat beserta atributnya.
Komponen – komponen yang digunakan adalah : 1. Entitas/entity
Individu yang memiliki sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari yang lainnya. Entitas dapat berupa benda, orang, tempat, peristiwa/konsep yang bisa memberikan atau mengandung informasi.
(18)
Sekelompok entitas yang sejenis dan berbeda dalam ruang lingkup yang sama disebut himpunan entitas/entitas set. Sebuah entitas adalah sebuah obyek yang dapat dibedakan dari obyek-obyek lainnya
2. Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Sebuah relasi menggambarkan suatu asosiasi antar sejumlah entitas. Himpunan relasi adalah kumpulan sejumlah relasi yang memiliki tipe yang sama.
Jenis-jenis relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas dapat berupa:
1. Satu ke satu (one to one)
Yang berarti entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada satu himpunan entitas B. Dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
A B
1 1
2. Satu ke banyak (one to many)
Entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak entitas pada satu himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
(19)
A B 1
N
3. Banyak ke banyak (many to many)
Entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak entitas pada satu himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya pada setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungn dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
A B
N N
3. Kardinalitas / derajat
Kardinalitas digunakan untuk menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
2.2.10 Visual Basic 6.0
Visual menunjukan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User
Interface (GUI). Kata Basic merupakan bagian bahasa BASIC ( Beginners
All-Purpose Symbolic Instruction Code), yaitu sebuah bahasa pemrograman yang
dalam sejarahnya sudah banyak digunakan oleh programer untuk menyusun aplikasi. Visual Basic dikembangkan dari bahasa pemrograman BASIC dan sekarang berisi banyak statemen, fungsi dan keyword yang beberapa diantaranya terhubung ke windows GUI. Program Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman berbasis windows yang mutakhir. Visual basic didesain untuk dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas windows dengan optimal, khususnya 9x,
(20)
2.2.11 Microsoft Access
Microsoft Access dapat mengorganisasikan seluruh informasi yang dimiliki cukup kedalam file database tunggal. Didalam file tersebut, informasi/data dipisahkan kedalam ruang-ruang penyimpanan yang disebut tabel. Selanjutnya dari tabel tersebut data yang diperlukan dapat diambil dan dicari dengan menetapkan proses query. Proses melihat, menambah dan memperbaharui isi tabel bisa dipermudah dengan membuat form, sementara analisis atau data berbentuk cetakan didapat melalui pembuatan report.
1. Tabel
Untuk menyimpan data dan membawa data dari banyak tabel secara bersama kedalam suatu query, form atau report.
2. Query
Untuk mencari dan menghasilkan data tertentu yang memenuhi syarat yang diinginkan, termasuk data dari banyak tabel. Sebuah query juga bisa memperbaharui atau menghapus banyak baris data sekaligus pada saat bersamaan dan melakukan perhitungan-perhitungan.
3. Form
Untuk lebih mudah dalam melihat, memasukan dan mengubah data secara langsung kedalam tabel. Microsoft Access mengambil data dari satu atau lebih tabel serta menampilkannya pada layar menggunakan desain yang dipilih dari form wizard/disain sendiri.
4. Report
(21)
2.2.12 Underwriting dan Polis Surety Bond
Underwriting adalah proses menganalisa reisiko-risiko baik secara financial
maupun non financial yang timbul akibat ketidak mampuan principal atas asuransi dalam kontrak. Sedangkan polis adalah surat jaminan atau sertifikat dari pihak penanggung (surety) kepada tertanggung (obligee) untuk menjamin atau menanggung risiko yang mungkin terjadi terhadap pihak tertanggung.
Surety bond adalah suatu bentuk penjaminan dimana surety (perusahaan
asuransi) menjamin principal akan melaksanakan kewajiban atas suatu prestasi /kepentingan kepada obligee sesuai kontrak perjanjian antara principal dan
obligee.
Pihak-pihak pada surety bond:
1.Obligee adalah pihak yang memberikan pekerjaan, dalam hal ini
merupakan pihak yang memegang atau memperoleh sertifikat
bond/jaminan dari principal.
2.Principal adalah pihak yang melaksanakan pekerjaan, dalam hal ini
merupakan pihak yang menyerahkan sertifikat bond/jaminan kepada
obligee.
(22)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi digital yang telah dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”nya. Pada awal tahun 1970-an, teknologi PC (Personal Komputer) mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti minicomputer. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi ketika komputer hanya menjadi “milik pribadi” devisi EDP perusahaan, diera teknologi informasi setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun
data processing (end user computing). Pada awal tahun 1980 mulai
diperkenalkan era sistem informasi. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) adalah salah satu pendukung pengembangan ekspor non-migas nasional. Dalam menjalankan bidang usahanya, ASEI membutuhkan sistem komputerisasi yang dapat
(23)
mendukung semua kegiatan perusahaan, terutama dalam pembuatan
underwriting (proses menganalisa reisiko-risiko baik secara financial maupun
non financial yang timbul akibat ketidak mampuan principal atas asuransi dalam
kontrak) dan pencetakan polis (surat jaminan atau sertifikat dari pihak penanggung (surety) kepada tertanggung (obligee) untuk menjamin atau menanggung risiko yang mungkin terjadi terhadap pihak tertanggung). Kendalanya adalah pembuatan underwriting dan pencetakan polis masih dilakukan dengan menggunakan Microsoft Word. Begitu juga dengan data
principal dan data obligee (receiver) sendiri yang masih di input dengan cara
manual. Hal ini mempersulit perusahaan karena perusahaan harus mengecek satu persatu underwriting yang telah dibuat agar tidak terdapat underwriting yang sama. Dan data-data yang dibutuhkan masih berupa dokumen-dokumen yang sewaktu-waktu bisa berubah, hilang atau rusak. Sehingga informasi yang dibutuhkan tidak akurat dan efisien.
Berdasarkan wawancara dengan pihak ASEI, ASEI membutuhkan suatu sistem informasi yang lebih akurat dan cepat untuk membuat underwriting yang memerlukan data principal dan obligee dengan tepat. Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk membuat underwriting akan lebih efisien dibanding dengan menggunakan Microsoft Word. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka
dibuatlah “PROGRAM APLIKASI UNDERWRITING DAN
PENCETAKAN POLIS SURETY BOND PADA PT. ASEI (ASURANSI EKSPOR INDONESIA) CABANG BANDUNG”.
(24)
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka permasalahan yang dijadikan objek penelitian adalah :
“Bagaimana membangun Program Aplikasi Underwriting dan Pencetakan Polis Surety Bond Pada PT. ASEI (Asuransi Ekspor Indonesia) Cabang Bandung.”
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun program aplikasi underwriting dan pencetakan polis surety bond pada PT. ASEI (Asuransi Ekspor Indonesia) Cabang Bandung.
Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Membantu bagian operasional dalam proses pengolahan data principal
dan obligee melalui sistem komputerisasi.
2. Untuk mengurangi kesalahan bagian operasional dalam pembuatan
underwiting dan polis surety bond, yang masih dilakukan dengan
menggunakan microsoft word pada sistem yang sedang berjalan.
3. Mempercepat waktu bagian operasional dalam pembuatan underwriting
dan pencetakan polis.
1.4 Batasan Masalah
Dalam pembuatan aplikasi ini terdapat beberapa batasan-batasan masalah antara lain :
1. Data yang diolah berupa data jaminan, data nasabah, data pengurus nasabah, data keuangan nasabah, data obligee.
(25)
2. Keluaran yang dihasilkan berupa underwriting dan polis
3. Software pembangunnya menggunakan Visual Basic 6.0 dengan DBMS
yang digunakan adalah MicrosoftAccess.
4. Hanya mencakup pembuatan underwriting dan polis pada bidang surety bond (penjaminan).
5. Nasabah yang dijamin ASEI merupakan perusahaan bukan perorangan 6. Model proses yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD) dan
memodelkan data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD)
1.5 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak ini adalah:
1. Interview atau wawancara
Yaitu wawancara langsung dengan karyawan khususnya bagian operasional yang menangani underwriting dan polis.
2. Pengamatan atau Observasi
Yaitu dengan cara melihat langsung cara pembuatan underwriting dan pencetakan polis.
3. Study literatur
Yaitu mengumpulkan data-data dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah.
4. Adapun metode yang digunakan adalah metode waterfall model CLC
(Classic Life Cycle) yang meliputi :
(26)
Yaitu kegiatan yang dilakukan dalam pendefinisian kebutuhan-kebutuhan user yang diperlukan dalam perangkat lunak.
2. Analisis
Yaitu kegiatan dalam mempelajari secara detail suatu permasalahan
3. Design
Yaitu kegiatan yang dilakukan dalam perancangan perangkat lunak.
4. Coding
Yaitu kegiatan pemrograman perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu.
5. Testing
Yaitu kegiatan pengujian dalam perangkat lunak yang siap digunakan, apakah telah sesuai dengan kebutuhan user serta untuk mengetahui apabila ada kesalahan program.
6. Maintenance atau Pemeliharaan
Yaitu kegiatan penerapan dan pemeliharaan perangkat lunak yang telah dibuat.
(27)
Gambar 1.1 Model Waterfall
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam pembuatan laporan ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan gambaran secara umum yang melatar belakangi masalah, identifikasi dan batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian serta sistematika penulisannya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan company profile perusahaan yang mencakup sejarah perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. Selain itu bab ini berisikan landasan teori yang mencakup teori-teori yang menunjang dalam pembuatan dan pembangunan sistem yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan perangkat lunak.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Berisikan analisis yang dilakukan penulis untuk dapat merealisasikan perangkat lunak yang di rancang. Serta tahapan-tahapan perancangan
(28)
Diagram konteks, DFD dan analisis basis data seperti ERD dan kamus data.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Berisikan tahapan penerapan perangkat lunak yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman berupa coding. Bab ini juga berisi pengujian perangkat lunak yang telah dibuat, sehingga bebas dari kesalahan program dan sesuai dengan keinginan user.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan yang di dapat dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Sebagai tindak lanjut dari kesimpulan ini, maka pada bab ini juga dikemukakan saran-saran yang diharapkan bermanfaat sesuai dengan maksud dan tujuan dari tugas akhir ini.
(29)
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan evaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Sebagai analisis pada sistem yang sedang berjalan, akan dibahas bagaimana prosedur dan aliran dokumen yang sedang berjalan yang digambarkan dalam bentuk flow map, pengkodean dan analisis sistem non fungsional yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, serta analisis user yang terlibat.
3.1.1 Analisis Masalah
Masalah yang dianalisis adalah pembuatan underwriting dan pembuatan
polis yang masih secara manual, yaitu dengan cara menghapus data yang lama
dan menggantikannya dengan data yang baru pada microsoft word. Sehingga data yang ada tidak valid dan banyak data-data penting yang hilang.
3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang berjalan, kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat diketahui dan diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak menjadi lebih
(30)
mudah dari hasil analisis sistem lama, maka akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisa menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.
3.1.2.1Prosedur permohonan underwriting
Prosedur ini melibatkan nasabah dengan bagian operasional. Nasabah mengajukan permohonan underwriting kepada bagian operasional.
a. Perusahaan atau nasabah memberikan data-data perusahaan, laporan keuangan dan kontrak kerja kepada bagian operasional PT. ASEI.
b. Bagian operasional melakukan survey ke perusahaan atau nasabah. c. Setelah itu didapat data-data hasil survey ke perusahaan tersebut.
d. Bagian operasional melakukan pemeriksaan antara data survey dengan data-data yang diberikan nasabah.
e. Jika data sesuai maka bagian operasional akan menginput data-data tersebut menjadi data jaminan
f. Jika tidak sesuai maka data-data yang tidak sesuai tersebut dikembalikan kepada nasabah. Dan nasabah menyesuaikan data-data perusahaan, setelah itu dapat diberikan kembali kebagian operasional.
g. Setelah data-data diinput maka data disimpan dalam file komputer dan menghasilkan data jaminan.
h. Data perusahaan, kontrak kerja, laporan keuangan dan data survey
diarsipkan.
(31)
Gambar 3.1 Flowmap Permohonan Underwriting
Keterangan:
A1: Arsip Data Perusahaan, kontrak kerja, laporan keuangan, data survai. A2: Arsip Data Jaminan
3.1.2.2Prosedur Pembuatan underwriting
Prosedur pembuatan underwriting melibatkan bagian operasional dengan kepala cabang. Dimana bagian operasional membuat underwriting yang selanjutnya akan ditandatangani oleh kepala cabang sebagai usulan.
(32)
a. Bagian operasional membuatunderwriting sesuai dengan data jaminan. b. Setelah underwriting dibuat, maka underwriting disimpan dalam file
komputer.
c. Data jaminan kembali diarsipkan. d. Setelah itu underwriting dicetak.
e. Underwriting yang telah dicetak ditandatangani oleh bagian operasioanl
(yang membuat).
f. Underwriting yang telah ditandatangani diserahkan kepada kepala
cabang.
g. Kemudian kepala cabang memeriksa kembali underwriting yang telah dibuat, apakah sudah diisi lengkap oleh bagian operasional.
h. Jika tidak lengkap, maka underwriting dikembalikan kepada bagian operasional untuk dilengkapi.
i. Jika sudah lengkap, maka kepala cabang menandatangani underwriting
tersebut.
j. Underwriting yang telah ditandatangani kepala cabang, diserahkan
(33)
Gambar 3.2 Flowmap Pembuatan Underwriting Keterangan :
A2: Arsip Data Jaminan
A3: Arsip Underwriting yang tidak sesuai
3.1.2.3Prosedur Pembuatan Polis
Prosedur pembuatan polis ini melibatkan bagian operasional, dimana bagian operasional membuat polis. Polis yang dicetak rangkap lima akan diserahkan untuk bagian keuangan, akuntansi, nasabah dan diarsipkan untuk perusahaan.
(34)
a. Underwriting yang telah ditandatangani oleh kepala cabang, diserahkan kembali kepada bagian operasional untuk pembuatan polis.
b. Berdasarkan underwriting, maka bagian operasional dapat membuat
polis.
c. Kemudian underwritingnya dapat diarsipkan.
d. Polis yang telah dibuat disimpan sebagai file komputer.
e. Setelah itu, polis dicetak rangkap lima.
f. Polis yang sudah dicetak diserahkan kepada kepala cabang untuk
ditandatangani.
g. Polis yang sudah ditandatangani kepala cabang diserahkan kembali ke
bagian operasional.
h. Kemudian polis yang satu diserahkan untuk bagian keuangan, satu untuk bagian akuntansi, dua untuk nasabah, dan satu lagi sebagai arsip perusahaan.
(35)
Gambar 3.3 Flowmap Pembuatan Polis
Keterangan :
A4: Arsip Underwriting
A5: Arsip Polis
2, 3, 4, 5: Rangkap polis
3.1.2.4Prosedur Pembuatan Laporan Polis
Prosedur pembuatan laporan polis ini melibatkan bagian operasional dengan kepala cabang. Polis yang sudah diterbitkan oleh bagian operasional dibuat laporannya untuk dilaporkan kepada kepala cabangnya setiap bulannya.
(36)
a. Bagian operasional membuat laporan polis yang sudah diterbitkan berdasarkan arsip polis yang sudah dicetak.
b. Laporan polis yang telah dibuat disimpan dalam file komputer.
c. Kemudian laporan polis yang telah di simpan dapat dicetak bila dibutuhkan.
d. Laporan yang sudah dicetak diserahkan kepada kepala cabang untuk diperiksa.
e. Kepala cabang memeriksa laporan.
f. Bila laporan yang diperiksa sudah sesuai maka kepala cabang menandatangani laporan tersebut.
g. Kemudian laporan diarsipkan.
h. Jika laporan yang diserahkan kepada kepala cabang masih ada yang salah, maka kepala cabang mengembalikan laporan tersebut kebagian operasional.
(37)
Gambar 3.4 Flowmap Pembuatan Laporan Polis
Keterangan :
A5: Arsip polis
A6: Arsip Laporan Polis
3.1.2.5Prosedur Pembuatan laporan Nasabah
Prosedur pembuatan laporan nasabah ini melibatkan bagian operasional dengan kepala cabang. Data-data nasabah yang telah diinput menjadi data jaminan kemudian dibuat laporannya dan diserahkan kepada kepala cabang.
(38)
a. Bagian operasional membuat laporan nasabah dari data jaminan yang sudah diinputkan sebelumnya oleh bagian operasional.
b. Laporan nasabah yang telah dibuat disimpan dalam file komputer.
c. Kemudian laporan nasabah yang telah di simpan dapat dicetak bila dibutuhkan.
d. Laporan yang sudah dicetak diserahkan kepada kepala cabang untuk diperiksa.
e. Kepala cabang memeriksa laporan.
f. Bila laporan yang diperiksa sudah sesuai maka kepala cabang menandatangani laporan tersebut.
g. Kemudian laporan diarsipkan.
h. Jika laporan yang diserahkan kepada kepala cabang masih ada yang salah, maka kepala cabang mengembalikan laporan tersebut kebagian operasional.
(39)
Gambar 3.5 Flowmap Pembuatan Laporan Nasabah Keterangan:
A2 : Arsip Data Jaminan A7 : Arsip laporan nasabah
3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional meliputi analisis kebutuhan hardware
atau perangkat keras, analisis kebutuhan software atau perangkat lunak, analisis kebutuhan user atau pengguna dan Entity Relationship Diagram (ERD).
(40)
3.2.1 Analisis Kebutuhan Hardware
Hardware atau perangkat keras yang digunakan perusahaan pada bagian operasional adalah:
1. Processor dengan kecepatan 2.4 GHz
2. RAM 512MB
3. Harddisk 40 GB
4. VGA Onboard
5. Monitor 15”
Sedangkan perangkat keras minimum untuk program aplikasi yang akan dibangun adalah:
1. Processor dengan kecepatan 800 MHz
2. Harddisk 20GB
3. RAM 128MB 4. Monitor 12”
5. VGA Onboard
Jadi perangkat keras yang terdapat pada bagian operasional sudah memenuhi kriteria perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk program aplikasi ini.
3.2.2 Analisis Kebutuhan Software
Perangkat lunak yang digunakan perusahaan pada bagian operasional adalah: 1. Sistem Operasi berbasis windows
(41)
Sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun program aplikasi ini adalah:
1. Sistem Operasi berbasis windows
2. Visual Basic 6.0
3. Microsoft Access
3.2.3 Analisis Kebutuhan User atau Pengguna
User atau pengguna yang terdapat diperusahaan adalah: 1. Nama : Solihin
Jabatan : Staf bagian operasional (Underwriter surety bond) Pendidikan : Diploma 1 Akuntansi
Keahlian : Mengoperasikan komputer berbasis windows
2. Nama : Rifto Yono
Jabatan : Staf bagian operasional (Underwriter surety bond) Pendidikan : Diploma III Akuntansi
Keahlian : Mengoperasikan komputer berbasis windows
Dengan melihat kriteria user pada PT. ASEI, karyawan pada PT. ASEI sudah memenuhi kriteria minimum, untuk itu PT. ASEI tidak membutuhkan karyawan atau staf baru untuk mengoperasikan program aplikasi ini.
(42)
3.2.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
Diagram ER digunakan untuk menggambarkan keseluruhan basis data.
Dalam Diagram ER, entitas yang dimiliki adalah Nasabah, Jaminan, Obligee, Polis, Nilai Jaminan, Pengurus dan Capital
Gambar 3.6 Entity Relationship Diagram
3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis Kebutuhan Fungsional meliputi diagram konteks dan Data Flow
Diagram (DFD).
3.3.1 Diagram Konteks
Merupakan aliran informasi yang berfungsi memetakan model lingkungan yang dipresentasikan dengan lingkungan tungggal yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram konteks menyorot sejumlah karakteristik sistem, yaitu:
(43)
1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lainnya dimana sistem melakukan komunikasi.
2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan untuk diproses.
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem untuk diberikan kepada lingkungan
4. Penyimpanan data, yaitu tempat yang digunakan oleh sistem dan lingkungan tempat untuk menyimpan data.
5. Batasan antara sistem dengan lingkungan.
Berikut ini adalah diagram konteks dari sistem yang akan dibangun:
(44)
3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara lojik tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan.
Berikut adalah DFD level 0 pada sistem yang akan dibangun:
Gambar 3.8 DFD Level 0 Program Aplikasi Underwriting dan Pencetakan Polis
(45)
DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan Data Master
Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan Data Master DFD Level 1 Proses 3 Pengolahan Data Asuransi
(46)
DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan User
Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan User
DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data Nasabah
(47)
DFD Level 2 Proses 3.1 Pengolahan Data Obligee
Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 3.1 Pengolahan Data Obligee
DFD Level 2 Proses 3.2 Pengolahan Data Underwriting
(48)
DFD Level 3 Proses 2.2.1 Data Identitas dan Legalitas
Gambar 3.15 DFD Level 3 Proses 2.2.1 Data Identitas dan Legalitas DFD Level 3 Proses 2.2.2 Data Pengurus dan Pemegang saham
(49)
DFD Level 2 Proses Data Keuangan dan Ratio
Gambar 3.17 DFD Level 3 Proses 2.2.3 Data Keuangan dan Ratio
DFD Level 3 Proses 3.2.1 Pengolahan Data Jaminan
(50)
DFD Level 3 Proses 3.2.2 Pengolahan Data Nilai
Gambar 3.19 DFD Level 3 Proses 3.2.2 Pengolahan Data nilai DFD Level 4 Proses 3.2.1.5 Pengolahan Data Polis
(51)
3.3.3 Spesifikasi Proses
Berikut ini adalah spesifikasi proses yang ada pada Data Flow Diagram
(DFD) diatas:
Tabel 3.1 Spesifikasi Proses Pengolahan Data User
1 No Proses 2.1.1
Nama Proses Tambah User User Source(sumber) Admin
Input Data User yang akan ditambah Output Info login user yang sudah ditambah
Destination
(Tujuan) admin
operasional
Logika Proses Begin
{ Admin memasukan data user yang akan ditambah}
end
2 No Proses 2.1.2 Nama Proses Ubah User Source(sumber) admin
Input Data user yang akan diubah Output info login user yang sudah diubah
Destination
(Tujuan) admin
operasional
Logika Proses Begin
{ Admin memasukan data user yang akan diubah}
end
3 No Proses 2.1.3
Nama Proses Hapus User Source(sumber) admin
Input Data user yang akan dihapus Output info login user yang sudah dihapus
Destination
(Tujuan) admin
operasional
Logika Proses Begin
{Admin memasukan data user yang akan dihapus}
(52)
Tabel 3.2 Spesifikasi Proses Pengolahan Data Nasabah
1 No Proses 2.2.1.1
Nama Proses Tambah Data Identitas dan Legalitas
Source(sumber)
Admin User
Input Data Identitas dan Legalitas yang akan ditambah
Output info Identitas dan Legalitas yang sudah ditambah
Destination
(Tujuan) admin
User
Logika Proses Begin
{
}
end
2 No Proses 2.2.1.2
Nama Proses Ubah Data Identitas dan legalitas
Source(sumber)
Admin User
Input Data Identitas dan Legalitas yang akan diubah
Output info Identitas dan Legalitas yang sudah diubah
Destination
(Tujuan) Admin
User
Logika Proses Begin
{
}
end
3 No Proses 2.2.1.3
Nama Proses Hapus Data Identitas dan Legalitas
Source(sumber)
Admin User
Input Data Identitas dan Legalitas yang akan dihapus
Output info Identitas dan Legalitas yang sudah dihapus
Destination
(Tujuan) admin
User
Logika Proses Begin
{
}
end
4 No Proses 2.2.2.1
Nama Proses Tambah Data Pengurus dan pemeganng saham
Source(sumber)
Admin User
Input
Data Pengurus dan pemeganng saham yang akan ditambah
Output
info Pengurus dan pemeganng saham yang sudah ditambah
Destination
(53)
User
Logika Proses Begin
{
}
end
5 No Proses 2.2.2.2
Nama Proses Ubah Data Pengurus dan pemeganng saham
Source(sumber)
Admin User
Input Data Pengurus dan pemeganng saham yang akan diubah
Output info Pengurus dan pemeganng saham yang sudah diubah
Destination
(Tujuan) admin
User
Logika Proses Begin
{
}
end
6 No Proses 2.2.2.3
Nama Proses Hapus Pengurus dan pemeganng saham
Source(sumber)
Admin user
Input
Data Pengurus dan pemeganng saham yang akan dihapus
Output
info Pengurus dan pemeganng saham yang sudah dihapus
Destination
(Tujuan) admin
User
Logika Proses Begin
{
}
end
7 No Proses 2.2.3.1
Nama Proses Tambah Data Keuangan dan Ratio
Source(sumber)
Admin User
Input Data Keuangan dan Ratio yang akan ditambah
Output info Keuangan dan Ratio yang sudah ditambah
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
8 No Proses 2.2.3.2
Nama Proses Ubah Data Keuangan dan Ratio
Source(sumber)
Admin User
(54)
Input Data Keuangan dan Ratio yang akan diubah
Output info Keuangan dan Ratio yang sudah diubah
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
9 No Proses 2.2.3.3
Nama Proses Hapus Keuangan dan Ratio
Source(sumber)
Admin user
Input Data Keuangan dan Ratio yang akan dihapus
Output info Keuangan dan Ratio yang sudah dihapus
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
10 No Proses 2.2.4
Nama Proses Cetak Laporan Nasabah
Source(sumber)
Admin user
Input
-Permintaan data identitas dan legalitas
-Permintaan data pengurus dan pemegang saham -Pemintaan data keuangan dan ratio
Output
- Info permintaan identitas dan legalitas
- Info permintaan pengurus dan pemegang saham - Info permintaan keuangan dan ratio
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
Tabel 3.3 Spesifikasi Proses Pengolahan Data Obligee
1 No Proses 3.1.1
Nama Proses Tambah Obligee
Source(sumber)
Admin user
Input Data obligee yang akan ditambah
Output info obligee yang sudah ditambah
Destination
(Tujuan) admin
(55)
Logika Proses Begin
{
}
end
2 No Proses 3.1.2
Nama Proses Ubah Obligee
Source(sumber)
Admin user
Input Data obligee yang akan diubah
Output info obligee yang sudah diubah
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
3 No Proses 3.1.3
Nama Proses Hapus Obligee
Source(sumber)
Admin user
Input Data obligee yang akan dihapus
Output info obligee yang sudah dihapus
Destination
(Tujuan) Admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
Tabel 3.4 Spesifikasi Proses Pengolahan Data Jaminan
1 No Proses 3.2.1.1
Nama Proses Tambah Jaminan
Source(sumber)
Admin user
Input Data jaminan yang akan ditambah
Output info jaminan yang sudah ditambah
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
2 No Proses 3.2.1.2
Nama Proses Ubah Jaminan
(56)
user
Input Data jaminan yang akan diubah
Output info jaminan yang sudah diubah
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
3 No Proses 3.2.1.3
Nama Proses Hapus Jaminan
Source(sumber)
Admin user
Input Data jaminan yang akan dihapus
Output info jaminan yang sudah dihapus
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
4 No Proses 3.2.1.4
Nama Proses Cetak Underwriting
Source(sumber)
Admin user
Input Permintaan data jaminan
Output Info permintaan jaminan
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
Tabel 3.5 Spesifikasi Proses Pengolahan Data Nilai
1 No Proses 3.2.1.1
Nama Proses Tambah nilai
Source(sumber)
Admin user
Input Data nilai yang akan ditambah
Output info nilai yang sudah ditambah
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
(57)
end
2 No Proses 3.2.1.2
Nama Proses Ubah nilai
Source(sumber)
Admin user
Input Data nilai yang akan diubah
Output Info nilai yang sudah diubah
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
3 No Proses 3.2.1.3
Nama Proses Hapus nilai
Source(sumber)
Admin user
Input Data nilai yang akan dihapus
Output info nilai yang sudah dihapus
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
Tabel 3.6 Spesifikasi Proses Pengolahan Data Polis
1 No Proses 3.2.1.5.1
Nama Proses Tambah Polis
Source(sumber)
Admin user
Input Data Polis yang akan ditambah
Output Info polis yang sudah ditambah
Destination
(Tujuan) admin
user
Logika Proses Begin
{
}
end
2 No Proses 3.2.1.5.2
Nama Proses Cetak Polis
Source(sumber)
Admin user
Input Cetak polis
Output info cetak polis
Destination
(58)
user
Logika Proses Begin
{
}
end
3 No Proses 3.2.1.5.3
Nama Proses Laporan Polis
Source(sumber)
Admin user
Input Permintaan data polis
Output info permintaan polis
Destination
(Tujuan) admin,
user
Logika Proses Begin
{
}
end
3.4 Perancangan Sistem
Tujuan daripada perancangan sistem itu sendiri secara garis besar adalah untuk menghasilkan bentuk rancangan yang dapat memenuhi kebutuhan akan penyelesaian rumusan masalah secara cepat dan benar.
3.4.1 Perancangan Basis Data 3.4.1.1Skema Relasi
Skema relasi adalah desain logika dari suatu tabel yang mendeskripsikan daftar atribut yang terlibat.
(59)
Gambar 3.21 Skema relasi
3.4.1.2Struktur Tabel
Tabel yang terlibat pada program aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Tabel User
Tabel 3.7 Tabel User
Nama Field Type Size Keterangan
id_user AutoNumber PrimaryKey
nama_user Text 30
password Text 10
2. Tabel Nasabah
Tabel 3.8 Tabel Nasabah
Nama Field Type size keterangan
idnasabah Text 5 PrimaryKey
nama_nasabah Text 50
Alm_nasabah Text 50
kd_pos Text 5
no_tlp Text 12
no_akta_pendirian Text 50
no_akta_perubahan Text 50
tgl_akta_pendirian Date/Time
(60)
notaris_akta_pendirian Text 50
notaris_akta_perubahan Text 50 NPWP Text 50 SIUP Text 50
tgl_SIUP Date/Time
SIUJK Text 50
tgl_SIUJK Date/Time
TDP Text 50
tgl_TDP Date/Time
domisili Text 50
tgl_domisili Date/Time
pengalaman Text 50
Modal_dasar Number
jml_setoran Number
no_akta_pengurus Text 50
tgl_akta_pengurus Date/Time
notaris_akta_pengurus Text 50
isi_akta_pengurus Text 50
3. Tabel Pengurus
Tabel 3.9 Tabel Pengurus
Nama Fields Type Size Keterangan
idnasbah Text 5 ForeignKey
nama_pengurus Text 50
jabatan Text 50
TypeKepengurusan Text 50
jml_saham Text 50
Prosentase Number
total_prosentase Number
4. Tabel Capital
Tabel 3.10 Tabel Capital
Nama Fields Type Size Keterangan
idnasabah Text 5 ForeignKey
Tahun Text 4
current Number
total Number
current_liabilities Number
net_sales Number
net_income Number
(61)
ROA Number
current_ratio Number
Debt_equity_ratio Number
5. Tabel Obligee
Tabel 3.11 Tabel Obligee
Nama Field Type Size Keterangan
id_obligee AutoNumber PrimaryKey
nama_obligee Text 50
alamat_obligee Text 50
kd_pos Text 5
no_tlp Text 12
6. Tabel Jaminan
Tabel 3.12 Tabel jaminan
Nama Field Type Size Keterangan
kd_underwriting AutoNumber PrimaryKey
idnasabah Text 5 ForeignKey
id_obligee Autonumber ForeignKey
jk_awal Date/Time
jk_akhir Date/Time
tgl_terbit Date/Time
pekerjaan Text 50
dokumen Text 50
jenis_pekerjaan Text 50
jenis_jaminan Text 50
wording Text 50
penerbitan Text 50
fasilitas Text 50
sifat_jaminan Text 50
rate Number
komisi Number
cash Number
deposito Number
asset Number
piutang Number
(62)
7. Tabel Polis
Tabel 3.13 Tabel Polis
Nama_Field Type Size Keterangan
no_polis Text 50 PrimaryKey
jenis_polis Text 50
kd_underwriting AutoNumber ForeignKey
idnasabah Text 5 ForeignKey
id_obligee AutoNumber ForeignKey
8. Tabel Nilai
Tabel 3.14 Tabel Nilai
Nama Field Type Size Keterangan
kd_underwriting AutoNumber ForeignKey
id_MU AutoNumber ForeignKey
nilai_pekerjaan Number
nilai_jaminan Number
3.4.2 Perancangan Antarmuka 3.4.2.1Perancangan Struktur Menu
(63)
3.4.2.2Perancangan Tampilan
3.4.2.2.1 Perancangan Tampilan Form login
Gambar 3.23 Tampilan form login
3.4.2.2.2 Perancangan Tampilan Form Menu Utama
(64)
3.4.2.2.3 Perancangan Tampilan Form User
Gambar 3.25 Tampilan Form Tambah User
3.4.2.2.4 Perancangan Tampilan Form Edit User
(65)
3.4.2.2.5 Perancangan Tampilan form Nasabah Tab Identitas dan Legalitas
Gambar 3.27 Tampilan Form Nasabah Tab Identitas dan Legalitas
3.4.2.2.6 Perancangan Tampial Form Nasabah Tab Pengurus dan Pemegang saham
(66)
3.4.2.2.7 Perancangan Tampilan Form Nasabah Tab Keuangan dan Ratio
Gambar 3.29 Tampilan Form Nasabah Tab Data Keuangan dan Ratio
3.4.2.2.8 Perancangan Tampilan form obligee
(67)
3.4.2.2.9 Perancangan Tampilan Form Jaminan
Gambar 3.31 Tampilan Form Jaminan Tab Data Jaminan
3.4.2.2.10 Perancangan Tampilan Form Jaminan Tab Nilai Jaminan
(68)
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang baru. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang baru dan akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk pengembangan sistem selanjutnya.
4.1 Implementasi
Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap untuk dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul perancangan, sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pengembangan sistem.
4.1.1 Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem adalah sebagai berikut:
1. Processor Intel Centrino Core 2 Duo 1.83 GHz
2. RAM 2 GB
3. Hard Disk 160 GB
4. DVD ROM Drive
5. Mouse
(69)
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem adalah, sebagai berikut:
1. Sistem operasinya Windows Vista Home Premium
2. Microsoft Visual Basic 6.0
3. Microsoft Access 2003
4.1.3 Implementasi Basisdata
Pembuatan database dilakukan dengan menggunakan aplikasi pemrograman Microssoft Access 2003. Berikut akan dijelaskan langkah-langkah pembuatan databatase program aplikasi underwriting :
Wetan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1Generate Tabel User
Nama Tabel Hasil Generate
CREATE TABLE `user` (
`id_user` varchar(15) NULL default '', `nama_user` varchar(15) NULL default '', `Password` varchar(8) NOT NULL default '', `hak` varchar(15) NOT NULL default '',) PRIMARY KEY (`id_user`)
(70)
Nama Tabel Hasil Generate
CREATE TABLE `nasabah` (
`idnasabah` varchar(5) NULL default '', `Nama` varchar(30) NOT NULL default '', `Alm_nasabah` varchar(15) NOT NULL default '',
`no_tlp` varchar(12) NOT NULL default '', `kd_pos` varchar(5) NOT NULL default '', `no_akta_pendirian` varchar(50) NOT NULL default '',
` no_akta_perubahan` varchar(50) NOT NULL default '',
'',
` tgl_akta_pendirian` datetimes(8) NOT NULL default '',
‘tgl_akta_perubahan` datetimes(8) NOT NULL default '',
` notaris_akta_pendirian` varchar(50) NOT NULL default '',
` notaris_akta_perubahan` varchar(50) NOT NULL default '',
`NPWP` varchar(50) NOT NULL default '', `SIUP` varchar(50) NOT NULL default '', `tgl_SIUP` datetimes(8) NOT NULL default '', `SIUJK` varchar(50) NOT NULL default '', `tgl_SIUJK` datetimes(8) NOT NULL default '', `TDP` varchar(50) NOT NULL default '', `tgl_TDP` datetimes(8) NOT NULL default '', `Domisili` varchar(50) NOT NULL default '', `tgl_Domisili` datetimes(8) NOT NULL default '',)
PRIMARY KEY (`idnasabah`) ) TYPE=MyISAM;
Tabel 4.3Generate Tabel Pengurus
Nama Tabel Hasil Generate
CREATE TABLE `pengurus` (
`idnasabah` varchar(5) NOT NULL default '', `nama` varchar(25)NOT NULL default '', `jabatan` varchar(15) NOT NULL default '', `typekepengurusan` varchar(15) NOT NULL default '',
`jml_saham` varchar(15) NOT NULL default '', `prosentase` integer NOT NULL default '', `total_prosentase` integer NOT NULL default '',)
(71)
Nama Tabel Hasil Generate
CREATE TABLE `capital` (
`tahun` varchar(50) NULL default '', `current` integer NOT NULL default '', `total` integer NOT NULL default '',
`current_liabilities` integer NOT NULL default '',
`net_sale’integer NOT NULL default '', `net_income’integer NOT NULL default '', `ROA’integer NOT NULL default '', `ROE’integer NOT NULL default '',
`current_ratio` integer NOT NULL default '', `debt_equity_ratio` integer NOT NULL default '',
`idnasabah` varchar(5) NOT NULL default '',) ) TYPE=MyISAM;
Tabel 4.5Generate Tabel Jaminan
Nama Tabel Hasil Generate
CREATE TABLE `jaminan` (
`kd_underwriting` varchar(50) NULL default '', `jk_awal` datetimes(8) NOT NULL default '', `jk_akhir ` datetimes(8) NOT NULL default '', `tgl_terbit` datetimes(8) NOT NULL default '', `pekerjaan` varchar(50) NOT NULL default '', `dokumen` varchar(50) NOT NULL default '', `jenis_pekerjaan` varchar(50) NOT NULL default '',
`Jenis_jaminan` varchar(50) NOT NULL default '',
`wording’varchar(50) NOT NULL default '', `penerbitan` varchar(50) NOT NULL default '', `fasilitas` varchar(50) NOT NULL default '', `sifat_jaminan` varchar(50) NOT NULL default '',
`rate` integer NOT NULL default '', `komisi` integer NOT NULL default '', `cash` varchar(50) NOT NULL default '', `Deposito` varchar(50) NOT NULL default '', `Asset` varchar(50) NOT NULL default '', `piutang` varchar(50) NOT NULL default '', `Risiko` varchar(50) NOT NULL default '', `idnasabah` varchar(5) NOT NULL default '', `id_obligee` varchar(50) NOT NULL default '',) PRIMARY KEY (`kd_underwriting`)
(72)
Tabel 4.6Generate Tabel Obligee
Nama Tabel Hasil Generate
CREATE TABLE `obligee` (
`id_obligee` varchar(25) NULL default '', `nama` varchar(25) NOT NULL default '', `alamat` varchar(40) NOT NULL default '',) PRIMARY KEY (`id_obligee`)
) TYPE=MyISAM;
Tabel 4.7Generate Tabel Nilai
Nama Tabel Hasil Generate
CREATE TABLE `nilai` (
`kd_underwriting` varchar(50) NOT NULL default '',
`nilai_pekerjaan` integer NOT NULL default '', `Nilai_jaminan` integer NOT NULL default '', `idnasabah` varchar(5) NOT NULL default '',) TYPE=MyISAM;
4.1.4 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap tampilan program yang dibuat dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah implementasi antarmuka yang dibuat dan dibedakan antara antarmuka untuk administrator dengan operator .
Antarmuka Administrator
Tabel 4.8 Antarmuka Administrator
Menu Deskripsi Nama File
Login (Ya) − Login sebagai Admin TUser
(73)
− Logout
− Exit
− Untuk kembali ke menu login
− Untuk keluar dari program
TUser
Data Master
− Data Nasabah
− Data User
− Untuk menambah, menghapus dan menyimpan data identitas dan legalitas, pengurus dan pemegang saham, keuangan dan ratio
− Untuk menambah, menghapus dan menyimpan data user
TNasabah Tpengurus TCapital
TUser
Data Nasabah - Data Identitas dan
Legalitas
- Data Pengurus dan Pemegang saham
- Data Keuangan dan Ratio
- Laporan Nasabah
− Untuk menambah, mengubah, menghapus dan menyimpan data jaminan
− Untuk menambah, menghapus dan menyimpan data pengurus dan pemegang saham
− Untuk menambah, menghapus dan menyimpan data keuangan dan ratio
- Untuk melihat laporan nasabah
TNasabah
TPengurus
Tcapital
TNasabah
Data User - Tambah User - Ubah User
- Untuk menambah user
- Untuk mengubah dan menghapus user
TUser TUser
(74)
− Data Jaminan
− Data Obligee
− Untuk menambah, mengubah, menghapus dan menyimpan data jaminan dan nilai jaminan, untuk mencetak underwriting
− Untuk menambah, mengubah dan menghapus data obligee
TJaminan TNilai
TObligee
Data Jaminan
− Jaminan
− Nilai Jaminan
− Polis
− Untuk menambah, mengubah dan menghapus jaminan
− Untuk menambah, mengubah dan menghapus nilai jaminan
− Untuk menambah, mengubah dan menghapus polis
TJaminan
TNilai
TPolis
Antarmuka Operasional
Tabel 4.9 Antarmuka User
Menu Deskripsi Nama File
Login (Ya) − Login sebagai user TUser
Login (Tidak) − Membatalkan login TUser
File
− Logout
− Exit
− Untuk kembali ke menu login
− Untuk Keluar dari program
TUser TUser
(75)
− Data Nasabah − Untuk menambah, menghapus dan menyimpan data identitas dan legalitas, pengurus dan
pemeganng saham, keuangan dan ratio
TNasabah Tpengurus TCapital
Data Nasabah - Data Identitas dan
Legalitas
- Data Pengurus dan Pemegang saham
- Data Keuangan dan Ratio
- Laporan Nasabah
− Untuk menambah, mengubah, menghapus dan menyimpan data jaminan
− Untuk menambah, menghapus dan menyimpan data pengurus dan pemegang saham
− Untuk menambah, menghapus dan menyimpan data keuangan dan ratio
- Untuk melihat laporan nasabah
TNasabah
TPengurus
Tcapital
TNasabah
Asuransi
− Data Jaminan
− Data Obligee
− Untuk menambah, mengubah, menghapus dan menyimpan data jaminan dan nilai jaminan, untuk mencetak underwriting
− Untuk menambah, mengubah dan menghapus data obligee
TJaminan TNilai
TObligee
Data Jaminan
− Jaminan − Untuk menambah, mengubah dan menghapus jaminan
(76)
− Polis
menghapus nilai jaminan
− Untuk menambah, mengubah dan menghapus polis
TPolis
4.2 Pengujian
Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem yang baru adalah metode pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
4.2.1 Rencana Pengujian
Rencana pengujian yang akan dilakukan dengan menguji sistem secara alpha dan betha. Pengujian Program Aplikasi underwriting dan pencetakan polis
surety bond pada PT. ASEI Cabang Bandung berikut menggunakan data uji berdasarkan permintaan pihak perusahaan. Rencana pengujian selengkapnya terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10 Rencana Pengujian Program Aplikasi Underwriting
Item Uji Detail Pengujian Jenis Uji
Login Memeriksa data login administrator
dan operator
Black box
Tambah data identitas dan legalitas Black box
Ubah data identitas dan legalitas Black box
Pengolahan data identitas dan legalitas
Hapus data identitas dan legalitas Black box
Tambah data pengurus dan pemegang saham
Black box
Pengolahan data
pengurus dan Pemegang
(77)
Hapus data pengurus dan pemegang saham
Black box
Tambah data keuangan dan ratio Black box
Ubah data keuangan dan ratio Black box
Pengolahan data Keuangan dan ratio
Hapus data keuangan dan ratio Black box
Hapus data jaminan Black box
Ubah data jaminan Black box
Pengolahan data Jaminan
Tambah data jaminan Black box
Tambah data user Black box
Pengolahan data tambah
user Simpan data user Black box
Ubah data user Black box
Pengolahan data edit
user Hapus data user Black box
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian
Berdasarakan rencana pengujian yang telah disusun, maka dapat dilakukan pengujian sebagai berikut.
1. Pengujian Login
Tabel 4.11 Pengujian Login Administrator Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data Masukan User Name : cindy; Password : 12345
Yang diharapkan Data login dimasukkan. Apabila data login benar maka user bertindak sebgai administrator dan mendapatkan haknya sebagai administrator
Pengamatan Dapat mengisi data login sesuai yang diharapkan
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data Masukan User Name : “”; Password : “”
(78)
kesalahan, login gagal. Sesuai dengan yang diharapkan.
Tabel 4.12 Pengujian Login User Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data Masukan User Name : mpuz; Password : 111
Yang diharapkan Data login dimasukkan. Apabila data login benar maka user bertindak sebgai operasional dan mendapatkan haknya sebagai operasional
Pengamatan Dapat mengisi data login sesuai yang diharapkan
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Data Masukan User Name : “”; Password : “”
Yang diharapkan Data login tidak terdaftar dan menampilkan pesan kesalahan
Pengamatan User tidak dapat melakukan login menampilkan pesan kesalahan, login gagal. Sesuai dengan yang diharapkan.
Kesimpulan Diterima
2. Pengujian Data Identitas dan legalitas a. Tambah data Identitas dan legalitas
Tabel 4.13 Pengujian Data identitas dan legalitas Tambah Data Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Id Nasabah : 00001; Nama nasabah : Deden; alamat: Jl.Tuisda; No Tlp:-; Kode pos: 4325
Yang diharapkan Proses pemasukan data selesai dimasukan, klik tombol Ubah
Pengamatan Data identitas dan legalitas baru sukses dimasukkan setelah klik tombol Ubah.
(79)
Tabel 4.14 Pengujian Data identitas dan legalitas Ubah Data Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Id Nasabah : 00001; Nama nasabah : Deden; alamat: Jl.Tuisda; No Tlp:-; Kode pos: 4325
Yang diharapkan Proses Ubah bisa diakukan setelah melakuan tambah data
Pengamatan Proses ubah berhasil
Kesimpulan Diterima
3. Pengujian Data Pengurus dan pemegang saham a. Tambah data pengurus dan pemegang saham
Tabel 4.15 Pengujian Data pengurus dan pemegang saham Tambah Data Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Nama: cindy; TypeKepengurusan:Pemegang saham; jumlah saham: 500000000; prosentase: 50%
Yang diharapkan Proses pemasukan data selesai dimasukan, klik tombol Ubah
Pengamatan Data pengurus dan pemegang saham baru sukses dimasukkan setelah klik tombol Ubah.
Kesimpulan Diterima
b. Ubah data pengurus dan pemegang saham
Tabel 4.16 Pengujian Data pengurus dan pemegang saham Ubah Data Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Nama: cindy; TypeKepengurusan:Pemegang saham; jumlah saham: 500000000; prosentase: 50%
Yang diharapkan Proses Ubah bisa diakukan setelah melakuan entry data
Pengamatan Proses Ubah berhasil
(80)
a. Tambah data Keuangan dan ratio
Tabel 4.19 Pengujian Data Ratio Tambah Data Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Tahun: 2004; current: 0.5; net sale: 65;net income:50
Yang diharapkan Proses pemasukan data selesai dimasukan, klik tombol simpan
Pengamatan Data pemasok baru sukses dimasukkan setelah klik tombol simpan. Lalu tampilan berubah sesuai dengan penambahan data pemasok baru yang telah dimasukkan. Sesuai dengan yang diharapkan.
Kesimpulan Diterima
b. Ubah data keuangan dan ratio
Tabel 4.20 Pengujian Data keuangan dan ratio Ubah Data Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Tahun: 2004; current: 0.5; net sale: 65;net income:50
Yang diharapkan Proses Ubah bisa diakukan setelah melakuan entry data
Pengamatan Proses ubah berhasil
Kesimpulan Diterima
5. Pengujian Data Obligee
Tabel 4.21 Pengujian Data obligee Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Id Obligee:1; Nama:xxxx; Alamat:Jl. Buah batu
Yang diharapkan Proses pemasukan data selesai dimasukan, klik tombol Ubah
(1)
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya serta proses yang telah dilalui dalam pembuatan tugas akhir ini maka diperoleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Telah berhasil dilakukan pembangunan program aplikasi underwriting dan pencetakan polis surety bond pada PT. ASEI (Asuransi Ekspor Indonesia) Cabang Bandung
2. Program aplikasi underwriting dan pencetakan polis ini memudahkan pengguna dalam pengolahan data underwriting dan polis kerena program aplikasi ini disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
3. Program Aplikasi underwriting dan pencetakan polis surety bond mempercepat waktu bagian operasional dalam pembuatan underwriting dan polis
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan aplikasi ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut disesuaikan dengan berkembangnya spesifikasi kebutuhan pengguna.
2. Sistem dapat dikembangkan dengan basis Client Server.
3. Tampilan masih dapat diperbaiki sesuai dengan keinginan pengguna
Masih banyak fasilitas lain yang dapat dikembangkan dalam perangkat lunak ini, pengembangan tersebut tentunya dapat meningkatkan mutu perangkat lunak menjadi lebih baik serta sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
(2)
PROGRAM APLIKASI
UNDERWRITING
DAN PENCETAKAN
POLIS SURETY BOND
PADA PT. ASEI (ASURANSI EKSPOR INDONESIA)
CABANG BANDUNG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Ahli Madya Program Diploma Tiga Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
CINDY ASMARANI
10705051
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(3)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR SIMBOL ...vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiii
BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan ... 3
1.4. Batasan Masalah ... 3
1.5. Metodelogi Penulisan ... 4
1.6. Sistematika Penulisa... 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Perusahaan ... 8
2.1.1 Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan... 8
2.1.2 Struktur Organisasi... 9
2.1.3 Bidang Pekerja Perusahaan ... 11
2.2.Landasan Teori ... 13
2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13
2.2.2 Metodelogi Pengembangan Sistem ... 15
(4)
2.2.4 Konsep Dasar Basis Data ... 17
2.2.5 Sistem Basis Data ... 18
2.2.6 Diagram Konteks... 20
2.2.7 Data Flow Diagram(DFD)... 21
2.2.8 Kamus Data ... 21
2.2.9 Entity Relationship Diagram(ERD) ... 22
2.2.10 Visual Basic 6.0... 24
2.2.11 Microsoft Access... 25
2.2.12 Underwriting dan Polis Surety Bond... 26
BAB III : ANALIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem ... 27
3.1.1. Analisis Masalah ... 27
3.1.2. Analisis Sistem yang sedang Berjalan... 27
3.1.2.1 Prosedur permohonan underwriting... 28
3.1.2.2 Prosedur pembuatan underwriting... 29
3.1.2.3 Prosedur pembuatan polis... 31
3.1.2.4 Prosedur pembuatan laporan polis... 33
3.1.2.5 Prosedur pembuatan laporan nasabah ... 35
3.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 37
3.2.1 Analisis Kebutuhan Hardware... 38
3.2.2 Analisis Kebutuhan Software ... 38
3.2.3 Analisis Kebutuhan User atau Pengguna ... 39
3.2.4 ERD(Entity Relationship Diagram) ... 40
3.3. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 40
(5)
3.3.2 Data Flow Diagram(DFD) ... 42
3.3.3 Spesifikasi Proses... 49
3.4. Perancangan Sistem ... 56
3.4.1 Perancangan Basis Data ... 56
3.4.1.1 Skema Relasi... 56
3.4.1.2 Struktur Tabel... 57
3.4.2 Perancangan Antarmuka ... 60
3.4.2.1 Perancangan Struktur Menu... 60
3.4.2.2 Perancangan Tampilan ... 61
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi ... 66
4.1.1 Perangkat Keras ... 66
4.1.2 Perangkat Lunak ... 67
4.1.3 Implementasi Basisdata... 67
4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 70
4.2. Pengujian ... 73
4.2.1 Rencana Pengujian ... 74
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 75
4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha... 79
4.2.4 Pengujian Betha... 79
4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 81
BAB V : PENUTUP 5.1. Kesimpulan... 82
3.2. Saran... 82
(6)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anggawirya, Erhans, 2004, Membuat Program Inventarisasi Toko dan Jasa Pendidikan Dengan Microsoft Visual Basic 6.0, PT Ercontara Rajawali, Jakarta.
[2] Fathansyah, 1999, Basis Data, CV Informatika, Bandung.
[3] Hartomo, Djoko, 2005, Sistem Basis Data, Graha Ilmu, Yogyakarta.
[4] Jogiyanto, HM, 2005, Sistem Teknologi Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.
[5] MADCOMS, 2003, Aplikasi Data Base Visual Basic 6.0 dengan Crystal Report, Andi Offset, Yogyakarta.
[6] Thabrani, Suryanto, 2003, Aplikasi Akuntansi Dengan Visual Basic 6.0, PT Elexmedia Komputindo, Jakarta.