Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 1
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2013 menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun 2013, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD
dan dokumen RKPD tahun berjalan 2014 sebagai bahan acuan. Sementara itu capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang
kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan.
2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1. Aspek Geografis
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kabupaten yang termasuk wilayah Provinsi Jawa Timur, berada pada posisi 7°40’ sd 8°10’ Lintang
Selatan dan 111°50’ sd 113°30’ Bujur Timur, dengan luas wilayah 1.696,16 km², termasuk didalamnya kawasan Pulau Gili Ketapang dengan luas wilayah
0,6 km². Kabupaten Probolinggo terletak di lereng gunung-gunung yang
membujur dari Barat ke Timur, yakni Pegunungan Tengger, Gunung Lamongan dan Gunung Argopuro. Wilayah kabupaten Probolinggo terletak
pada ketinggian 0 - 2500 m diatas permukaan laut, tanahnya berupa tanah vulkanis yang banyak mengandung mineral yang berasal dari ledakan gunung
berapi berupa pasir dan batu, lumpur bercampur dengan tanah liat yang berwarna kelabu kekuning-kuningan. Pada ketinggian 750 - 2500 m diatas
permukaan laut, cocok untuk jenis tanaman sayur-sayuran dan pada ketinggian 150 - 750 m diatas permukaan laut, yang membujur dari Barat ke
Timur di bagian Selatan yang berada di kaki gunung Argopuro, sangat cocok untuk tanaman kopi, buah-buahan seperti, durian, alpukat dan buah lainnya,
contoh di kecamatan Tiris dan Kecamatan Krucil.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 2 2.1.1.1. Luas Wilayah dan Letak Geografis Daerah
Luas wilayah kabupaten probolinggo lebih kurang 1.696,16 km², terdiri atas :
a. Pemukiman : 147,74 km²
b. Persawahan : 373,13 km²
c. Tegal : 513,80 km²
d. Perkebunan : 32,81 km²
e. Hutan : 426,46 km²
f. TambakKolam : 13,99 km²
g. Lain-lain : 188,23 km²
Sementara Luas wilayah kabupaten probolinggo ditinjau dari luas 24 kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.1.sebagai berikut :
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Probolinggo Per Kecamatan
No. Kecamatan
Luas Ha Persen
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. 20.
21. Sukapura
Sumber Kuripan
Bantaran Leces
Tegalsiwalan Banyuanyar
Tiris Krucil
Gading Pakuniran
Kota Anyar Paiton
Besuk Kraksaan
Krejengan Pajarakan
Maron Gending
Dringu Wonomerto
10.208,53 14.188,13
6.674,76 4.212,83
3.680,97 4.173,56
4.569,63 16.566,69
20.252,66 14.684,64
11.385,00 4.258,00
5.327,94 3.503,63
3.779,75 3.442,84
2.134,35 5.139,27
3,.61,48 3.113,54
4.566,84 6,02
8,36 3,94
2,48 2,17
2,46 2,69
9,77 11,94
8,66 6,71
2,51 3,14
2,06 2,23
2,03 1,26
3,03 2,16
1,84 2,69
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 3
No. Kecamatan
Luas Ha Persen
22. 23.
24. Lumbang
Tongas Sumber Asih
9.271,00 7.795,20
3.025,41 5,46
4,61 1,78
Jumlah 169.616.65
100
Sumber :Kabupaten Probolinggo Dalam Angka, 2013
Letak geografis daerah berbatasan dengan : - Utara : Selat Madura
- Timur : Kabupaten Situbondo - Barat : Kabupaten Pasuruan
- Selatan : Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember Sedangkan di sebelah Utara bagian tengah terdapat Daerah Otonom yaitu Kota
Probolinggo. 2.1.1.2. Topografi
Secara topografis, Kabupaten Probolinggo mempunyai ciri fisik yang menggambarkan kondisi geografis, yaitu terdiri dari dataran rendah pada
bagian utara, lereng-lereng gunung pada bagian tengah dan dataran tinggi pada bagian selatan, dengan tingkat kesuburan dan pola penggunaan tanah
yang berbeda. Sedangkan bentuk permukaan daratan di Kabupaten Probolinggo di
klasifikasikan atas 3 tiga jenis, yaitu : a Dataran rendah dan tanah pesisir dengan ketinggian 0
– 100 m diatas permukaan laut. Daerah ini membentang di sepanjang pantai utara mulai
dari Barat ke Timur kemudian membujur ke Selatan b Daerah perbukitan dengan ketinggian 100
– 1.000 m diatas permukaan laut. Daerah ini terletak di wilayah bagian Tengah sepanjang Pegunungan
Tengger serta pada bagian selatan sisi Timur sekitar Gunung Lamongan c Daerah pegunungan dengan ketinggian diatas 1.000 m dari permukaan
laut. Daerah ini terletak di sebelah Barat Daya yaitu sekitar Pegunungan Tengger dan sebelah Tenggara yaitu di sekitar Gunung Argopuro.
2.1.1.3. Hidrologi Terdapat 25 sungai yang mengalir dan mengairi wilayah Kabupaten
Probolinggo. Sungai terpanjang adalah Rondoningo dengan panjang 95,2 km, sedangkan sungai terpendek adalah Afour Bujel dengan panjang hanya 2 km
saja.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 4 Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Probolinggo tersebut
sangat dipengaruhi oleh iklim yang berlangsung tiap tahun. Pada saat musim kemarau, sebagian besar sungai yang mengalir mengalami kekeringan kecuali
sungai-sungai besar yaitu sungai-sungai utama yang masih tergenang terus sepanjang tahun.
Tabel 2.2 Sungai di Kabupaten Probolinggo
No. Nama Sungai
Panjang Lebar Debit Air
Baku Lahan
Km M
Minimum Ha
1 K. Rondoningo
95,20 26,00 ± 200
3.36 2
K. Pandan Laras 43,50 26,00
± 1.300 2.85
3 K. Kertosono
39,70 25,00 ± 100
570.00 4
K. Kandang Jati 8,00
8,00 ± 100
507.00 5
K. Besuk 13,20
8,00 ± 100-200
173.00 6
K. Jabung 20,50
8,00 ± 300
465.00 7
K. Pancarlagas 85,70 50,00
± 200 3.30
8 K. Legundi
12,50 6,00
- -
9 K. Paiton
18,00 20,00 ± 100
454.00 10 K. Kresek
24,50 25,00 ± 100
786.00 11 K. Taman
24,10 12,00 ± 5-10
240.00 12 K. Curah Manjangan
5,00 9,00
± 50 34.00
13 K. Klumprit 12,50 12,00
± 50 53.00
14 K. LumbangBayeman 17,50 13,00
± 75 125.00
15 K. Blibis 20,00 15,00
- -
16 K. Blabo 10,00 10,00
± 50 213.00
17 K. Besi 15,50 15,00
± 5-10 183.00
18 K. Patalan 22,50 18,00
± 50 72.00
19 K. Kedung Galeng 38,00 35,00
± 100 564.00
20 K. Banyubiru 11,00 18,00
± 300 697.00
21 K. Gending 20,00 20,00
± 300 -
22 K. Klaseman 11,00 15,00
± 100-200 -
23 K. Pekalen 35,10 35,00
± 3.300 6.98
24 Afour Bujel 2,00
5,00 -
- 25 K. Lawean
16,70 25,00 ± 200
369.00
Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Probolinggo
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 5 Selain sungai di Kabupaten Probolinggo juga terdapat danauranu yaitu
Ranu Segaran, Ranu Agung, Ranu Segaran Duwas dan Ranu Gedong yang belum didayagunakan sebagaimana mestinya. Lokasi semua danau tersebut
berada di Kecamatan Tiris, sedang lokasi desanya dapat dilihat pada Tabel. 2.3. berikut :
Tabel. 2.3 Danau atau Ranu di Kabupaten Probolinggo
No Nama Danau
Luas Ha
Lokasi 1. Ranu Segaran
30.000 Desa Segaran, Kec. Tiris 2.
Ranu Agung Segaran Agung
20.813 Desa Ranuagung, Kec. Tiris
3. Ranu Segaran
Duwas 23.000 Desa Tlogoargo, Kec. Tiris
4. Ranu Merah 18.000 Desa Andungsari, Kec. Tiris
5. Ranu Gedang 10.000 Desa Andung Sari, Kec. Tiris
Ranu Citakan - Desa Andung Sari, Kec. Tiris
Ranu Kembar - Desa Andung Sari, Kec. Tiris
Ranu Bintaro - Desa Andung Sari, Kec. Tiris
6. Danau Ronggojalu 2.5 Kecamatan Tegalsiwalan
Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka, 2013
Selain itu tercatat pula sumur yang umumnya berupa sumur gali dan beberapa sumur bor. Kedalaman dari sumur-sumur gali berkisar 3 - 30 m.
Kedalaman ini berarti air tanah dangkal sampai sedang dan sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim, sedangkan kedalaman sumur bor yang
merupakan air tanah dalam berkisar 40-200 m. Sumur bor yang sudah ada mempunyai debit yang cukup besar,
sebagian untuk kebutuhan air minum dan sebagian besar lainnya diperuntukkan irigasi, hal ini mengingat pada saat musim kemarau sebagian
besar daerah mengalami kekeringan. Ditinjau dari sisi kedalaman air tanah, 62,56 dari luas wilayah
Kabupaten Probolinggo memiliki kedalaman 90 m; seluas 11,17 kedalaman air tanahnya antara 60
– 90 m; dan selebihnya 26,27 mempunyai kedalaman air tanah 60 m.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 6 2.1.1.3. Klimatologi
Seperti juga daerah tropis lainnya, iklim yang ada berupa iklim tropis dengan 2 musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada
umumnya musim kemarau jatuh pada bulan Juli hingga bulan Oktober, sedangkan musim hujan terjadi antara bulan November hingga bulan Juni.
Curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember sampai dengan Maret. Curah hujan selama tahun 2013 berkisar antara 1.100
–1.700 mm untuk dataran rendah, dan berkisar 1.700
–5.700 mm untuk dataran tinggi dengan rata-rata intensitas hujan sebesar 24,211 mmhari. Jumlah
curah hujan rata-rata dalam setahun di Kabupaten Probolinggo sebesar 1.713 mmtahun dengan hari hujan rata-rata 75.41 hari. Suhu udara beragam rata-
rata antara 27C hingga 32C pada bagian Utara, sedangkan di wilayah pegunungan Argopuro dan Tengger, yaitu di Kecamatan Tiris, Krucil, Sumber
dan Sukapura suhu udaranya berkisar antara 5C hingga 15C. 2.1.1.4. Jenis Tanah
Jenis tanah penting untuk diketahui terutama usaha pengembangan budidaya pertanian. Dilihat dari tekstur tanahnya, maka jenis tanah yang
mendominasi adalah tanah latosol yang berasal dari tanaman perkebunan, sawah dan hutan tropika. Jenis tanah lainnya adalah alluvial, regosol, andosol,
mediteran dan gromossol. 2.1.1.5. Luas dan Sebaran Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan sebagai fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Klasifikasi kawasan budidaya meliputi kawasan perkotaan dan kawasan pedesaan, dengan
berbagai jenis peruntukan dapat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.4
Luas Peruntukan Kawasan Budidaya Ha
No Peruntukan
Luas Persen
1. Hutan
55.796,68 32,89
2. Tegal
52.801,95 31,13
3. Sawah
38.509,00 22,70
4. PerkampunganPermukiman
12.904,04 7,60
5. Perkebunan SwastaRakyat
2.009,30 1,18
6. Tanah RusakPadang Rumput
2.413,96 1,42
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 7
No Peruntukan
Luas Persen
7. Tambak
1.320,06 0,77
8. Kebun Campur
1.186,57 0,69
9. Industri
866,56 0,51
10. Hutan Rakyat
625,32 0,37
11. DanauRawa
138,00 0,08
12. Lain-lain
1.045,36 0,66
Jumlah 169.616,80
100
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Probolinggo
Dari tabel 2.4 terlihat bahwa peruntukan lahan di Kabupaten Probolinggo didominasi oleh hutan 32,89 , tegalan 31,13 , serta
persawahan 22,70 . Sedangkan lahan permukiman yang merupakan kawasan terbangunnya hanya meliputi 7,60 dari seluruh luas lahan.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilyah Kabupaten Probolinggo Tahun 2010-2029, rencana peruntukan kawasan budidaya yang ditetapkan dapat
dilihat pada tabel 2.5. Tabel 2.5
Luas Kawasan Budidaya Ha
No Kawasan Budidaya
Luas Kawasan Persen
1. Kawasan Hutan Produksi
28.829,10 17,00
2. Kawasan Pertanian Peternakan
40.081,07 23,63
3. Kawasan Perkebunan
38.649,00 22,79
4. Kawasan Perikanan
3.227,00 1,90
5. Kawasan Pariwisata
1.700,00 1,00
6. Kawasan Permukiman
18.248,00 10,76
7. Kawasan Perindustrian
3.272,00 1,93
8. Kawasan Pertambangan
10,00 0,01
9. Kawasan Khusus
1.550,00 0,91
10. Luas Kawasan Budidaya
135.566,17 79,93
Jumlah 169.616,80
100
Sumber :Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Probolinggo
2.1.1.6. Kawasan Lindung
Yang dimaksud dengan kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 8 yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta
budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Salah satu kawasan lindung yang perlu terus menerus dimantapkan
adalah kawasan suaka alam. Kawasan ini di Kabupaten Probolinggo telah ditetapkan sesuai dengan arahan RTRW Propinsi Jawa Timur. Pada dasarnya
pemantapan kawasan ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan melindungi biota, ekosistem, ilmu pengetahuan dan pembangunan pada
umumnya. Perlindungan kawasan suaka alam terdiri dari cagar alam, suaka margasatwa, hutan wisata, daerah perlindungan plasma nutfah dan daerah
pengungsian satwa. Kawasan suaka alam selain untuk mempertahankan kelestarian alam itu sendiri, juga berperan dalam pengembangan dunia ilmu
pengetahuan dan kegiatan wisata. Pemanfaatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kegiatan wisata tetap harus berdasarkan pada konsepsi
menjaga kawasan suaka alam itu sendiri, termasuk dalam kawasan suaka alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Jenis kawasan lindung di
Kabupaten Probolinggo yang akan dikembangkan dalam 5 tahun kedepan antara lain kawasan suaka alam, hutan lindung, sempadan sungai, dan
sempadan pantai. Luas rencana kawasan lindung di Kabupaten Probolinggo sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 2.6.
Tabel 2.6 Luas Kawasan Lindung
No Jenis Kawasan Lindung
Luas Kawasan Persen
1. Kawasan Suaka Alam
5.859,50 16,25
2. Hutan Lindung
25.998,53 72,08
3. Sempadan Sungai
3.585,00 9,94
4. Sempadan Pantai
625,00 1,73
Jumlah 36.068,03
100
Sumber :RTRW Kabupaten Probolinggo
2.1.1.7. Kawasan Rawan Bencana
Penetapan kawasan ini bertujuan untuk melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun secara tidak
langsung oleh perbuatan manusia meliputi kawasan gerakan tanah, rawan letusan gunung berapi, rawan gempa bumi, dan rawan angin topan. Wilayah
rawan bencana alam dan wilayah kritis merupakan wilayah yang sering dan atau mempunyai potensi bencana alam, seperti letusan gunung berapi, Angin
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 9 Gending, banjir dan kebakaran yang disebabkan oleh alam. Beberapa wilayah
rawan bencana di Kabupaten Probolinggo dapat diidentifikasi diantaranya, sebagai berikut:
a a
. .
L L
e e
t t
u u
s s
a a
n n
G G
u u
n n
u u
n n
g g
B B
e e
r r
a a
p p
i i
Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif mempunyai potensi disamping sebagai obyek wisata, juga dapat
menimbulkan bencana letusan gunung berapi. Wilayah-wilayah yang masih berada dalam jangkauan letusan gunung berapi seperti Kecamatan
Sukapura dan Kecamatan Sumber perlu mewaspadai aktifitas yang terjadi di kawah Gunung Bromo.
Kabupaten Probolinggo memiliki 2 buah gunung berapi yang berpotensi menimbulkan bencana yaitu Gunung Bromo dan Gunung Lamongan.
Gunung Bromo merupakan gunung api yang sering meletus lemah, berupa letusan freatik atau magmatik tipe Stromboli. Material yang diletuskan
berupa batu pijar dan hembusan gas beracun hanya terbatas disekeliling kawah atau dasar kaldera Lautan Pasir. Ancaman hujan abu lebat tidak
lebih dari jarak 6 Km dari kawah Gunung Bromo. b
b .
. G
G e
e r
r a
a k
k a
a n
n T
T a
a n
n a
a h
h L
L o
o n
n g
g s
s o
o r
r Kawasan rawan bencana di Kabupaten Probolinggo berupa tanah
longsor terdapat di berbagai kecamatan. Wilayah yang peka terhadap bahaya ini adalah wilayah yang memiliki tingkat erosi tinggi, kawasan
pantai dan tanah-tanah gundul di kawasan hutan lindung, serta kawasan yang mempunyai kelerengan tanah lebih dari 40 . Berdasarkan Studi
identifikasi kawasan rawan bencana Kabupaten Probolinggo tahun 2007, kawasan dengan tipologi gerakan tanah tertinggi adalah Kecamatan Gading,
Krucil, Lumbang, Pakuniran, Sukapura, Sumber, Kota Anyar dan Tiris. c
c .
. B
B a
a n
n j
j i
i r
r Kawasan-kawasan yang berada di sepanjang daerah aliran sungai perlu
mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir. Demikian pula perluasan kawasan permukiman di perkotaan akan mengurangi luas wilayah resapan
air, sehingga tanpa sistem drainase yang baik akan dapat menimbulkan banjir. Wilayah yang potensial terhadap bahaya banjir adalah Perkotaan
Gending, Dringu, Kraksaan, Tongas, Sumberasih, Krejengan dan Kotaanyar.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 10 d
d .
. D
D a
a e
e r
r a
a h
h R
R a
a w
w a
a n
n A
A b
b r
r a
a s
s i
i P
P a
a n
n t
t a
a i
i Kabupaten Probolinggo memiliki panjang kawasan pesisir sekitar
71,893 Km dan seperti kabupaten lain di Indonesia juga memiliki masalah dengan ekosistem pantainya terutama dengan masalah abrasi pantai.
Ada banyak faktor yang mengakibatkan sebuah pantai mengalami abrasi, dari sekian faktor yang mempengaruhi ada satu faktor yang sangat
dominan yaitu ketahanan pantai itu sendiri dalam menghadapi gelombang air laut. Ketahanan pantai akan tercipta dengan sendirinya jika ekosistem
di kawasan tersebut masih terjaga, salah satu ekosistem pantai yang berperan
penting dalam
menciptakan ketahanan
pantai adalah
keberadaaan hutan mangrove atau rawa di wilayah pantai tersebut. Dari beberapa hal di atas, maka deliniasi kawasan rawan abrasi pantai
dicari dengan menganalisa kawasan pantai yang tidak mempunyai vegetasi rawa atau mangrove di pesisirnya. Dari hasil analisa spasial pada peta tata
guna lahan didapatkan distribusi kawasan rawan abrasi pantai meliputi Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Kraksaan, Gending, Pajarakan
dan Paiton. Tabel 2.7
Luas Daerah Berdasarkan Kemiringan Tanah
No. Kemiringan
Luas Kawasan Ha Persen
1 0 - 2
48.070,55 28,34
2 2
– 15 41.721,36
24,59 3
15 – 40
20.968,52 12,36
4 40
58.856,22 34,69
Jumlah 169.616,65
100
Sumber : Kabupaten Probolinggo Dalam Angka Tahun 2013 Diolah
Dari tabel 2.7 terlihat bahwa daerah yang memiliki tingkat kemiringan tanah lebih dari 40 cukup tinggi, yaitu seluas 58.856,22 Ha 34,69
dari seluruh luas daerah Kabupaten Probolinggo. Diantara luas daerah yang memiliki kemiringan tanah 40 tersebut, yang terluas adalah di
Kecamatan Sumber yaitu seluas 11.979,66 Ha 20,35 dan Kecamatan Krucil seluas 11.889,96 Ha 20,20 .
2.1.1.8. Potensi pengembangan wilayah Sesuai dengan RTRW Kabupaten Probolinggo, penetapan kawasan
strategis Kabupaten Probolinggo dan skenario pengembangan wilayah, maka ditetapkan rencana pengembangan kawasan strategis prioritas, yaitu:
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 11 a.
Prioritas I : Pengembangan Kawasan Strategis Agropolitan, Ekowisata, dan Industri guna mendukung pengembangan wilayah barat.
Wilayah Kabupaten Probolinggo bagian barat mempunyai potensi yang besar karena terdapat beberapa kawasan strategis Kabupaten Probolinggo
antara lain:
Kawasan agropolitan bagian barat yang terdiri dari Kecamatan Tongas, Lumbang, Sukapura, Sumber.
Jalur Pariwisata Nasional - Internasional Tanaman Nasional Bromo
Tengger Semeru,
Pengembangan kawasan industri di Kecamatan Tongas. Sesuai dengan tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan perwujudan
ruang Kabupaten Probolinggo, maka kawasan strategis yang terletak di Kabupaten Probolinggo bagian barat merupakan prioritas I pengembangan.
Pengembangan kawasan strategis bagian barat ini diarahkan pada pengembangan kawasan agropolitan, ekowisata dan industri.
b. Prioritas II : Pengembangan Kawasan Strategis pada Sistem Perkotaan
Pendukung Sistem perkotaan pendukung merupakan kawasan Perkotaan Kraksaan
dan kawasan pusat-pusat pelayanan. Pengembangan kawasan ini merupakan prioritas pengembangan karena kawasan sistem perkotaan
pendukung ini fungsinya sebagai sentra-sentra pengembangan, simpul distribusi pelayanan dan simpul penarik keterkaitan antar wilayah.
Pengembangan kawasan ini diarahkan sesuai dengan fungsi dan perannya seperti telah dirumuskan rencana struktur ruang Kabupaten Probolinggo.
c. Prioritas III : Pengembangan Kawasan Strategis Agropolitan, Ekowisata, dan
Industri guna mendukung pengembangan wilayah timur. Wilayah Kabupaten Probolinggo bagian timur mempunyai potensi
pengembangan kawasan strategis Kabupaten Probolinggo antara lain:
Kawasan agropolitan bagian timur yang terdiri dari Kecamatan Tiris, Krucil, Gading.
Kawasan wisata Pegunungan ArgopuroDataran Tinggi Hyang, arung
jeram Sungai Pekalen,
Pengembangan kawasan industri di Kecamatan Paiton. Sesuai dengan tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan perwujudan
ruang Kabupaten Probolinggo, maka kawasan strategis yang terletak di Kabupaten
Probolinggo bagian
timur merupakan
prioritas III
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 12 pengembangan.
Sama halnya
dengan kawasan
bagian timur,
pengembangan kawasan strategis bagian timur ini diarah pada pengembangan kawasan agropolitan, ekowisata dan industri.
d. Prioritas IV: Pengembangan Kawasan Strategis Minapolitan
Selain potensi pertanian, industri dan pariwisata, Kabupaten Probolinggo mempunyai potensi yang besar di sektor perikanan. Potensi perikanan
meliputi perikanan laut di sekitar laut Pantai Utara dan perikanan darat berupa budidaya tambak. Potensi perikanan tersebut juga telah didukung
oleh sentra-sentra
pengolahan tetapi
potensi perikanan
kurang diperhatikan terutama untuk perikanan laut, sehingga kawasan perikanan
laut dan kawasan tambak di sekitar Pantai Utara banyak yang mengalami alih fungsi ke industri, permukiman dan perdagangan. Oleh karena itu
pengembangan kawasan strategis minapolitan berupa pengembangan sentra-sentra perikanan sangat diperlukan dan menjadi prioritas
pengembangan. Pengembangan kawasan strategis minapolitan meliputi:
Pengembangan kawasan tambak di sekitar Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending, Pajarakan, Kraksaan dan Paiton.
Pengembangan kawasan budidaya laut tersebar di Kecamatan Tongas,
Sumberasih, Dringu, Gending, Pajarakan, Kraksaan dan Paiton. 2.1.2 Aspek Demografi
Menurut hasil registrasi penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 tercatat 1.191.784 jiwa, yang tersebar di 24 kecamatan. Dengan
rincian jumlah laki-laki sebanyak 589.556 jiwa dan perempuan 602.228 jiwa. Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Tiris
sebanyak 72.952 jiwa, sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Sukapura yaitu sebanyak 20.588 jiwa
sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.8 dibawah ini : Tabel. 2.8
Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Probolinggo berdasarkan hasil registrasi Tahun 2013
KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
JUMLAH
SUKAPURA 10,176
10,412 20,588
SUMBER 12,996
13,348 26,344
KURIPAN 15,385
16,259 31,644
BANTARAN 21,486
22,711 44,197
LECES 29,894
30,389 60,283
BANYUANYAR 27,914
29,000 56,914
TIRIS 36,617
36,335 72,952
KRUCIL 30,502
29,763 60,265
Pemerintah Kabupaten Probolinggo
II 13
GADING 27,167
27,456 54,623
PAKUNIRAN 22,664
23,346 46,010
KOTAANYAR 18,776
19,521 38,297
PAITON 34,343
34,236 68,579
BESUK 24,533
25,801 50,334
KRAKSAAN 34,692
35,233 69,925
KREJENGAN 20,467
20,987 41,454
PAJARAKAN 17,151
17,494 34,645
MARON 33,403
34,314 67,717
GENDING 21,306
21,707 43,013
DRINGU 27,340
27,311 54,651
TEGALSIWALAN 18,152
19,204 37,356
SUMBERASIH 32,154
32,518 64,672
WONOMERTO 22,551
23,255 45,806
TONGAS 33,967
35,047 69,014
LUMBANG 15,920
16,581 32,501
JUMLAH 589,556
602,228 1,191,784
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
2.1.3. Aspek Sumber Daya Manusia Kondisi sumber daya manusia di Kabupaten Probolinggo bisa dilihat dari
Indeks Pembangunan Manusia IPM dan sebaran Rumah Tangga Miskin RTM di Kabupaten Probolinggo. Mengenai IPM di Kabupaten Probolinggo dapat
dilihat pada tabel berikut Tabel 2.9
Besarnya Nilai IPM dan Komponennya
Indeks 2010
2011 2012
2013
Indeks Kesehatan 60,22
60.70 61,17
61,46 Indeks Pendidikan
64.98 66.52
66,82 67,15
Indeks Daya Beli 63.79
64.29 65,09
65,76 IPM
62.99 63.84