Desain Penelitian METODE PENELITIAN

subjek penelitian pada tiap-tiap kelas telah dilakukan sebelumnya oleh sekolah yang bersangkutan dalam penentuan anggota rombongan belajar. Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas dari populasi 4 kelas. Satu kelas dipergunakan sebagai kelompok kontrol, yakni kelas XI TP1 sebanyak 34 siswa dan satu kelas lainnya sebagai kelompok eksperimen, yakni kelas XI TP3 sebanyak 34 siswa. Pemilihan sampel ini didasari pada pertimbangan bahwa tim guru yang mengajar pada dua kelas itu adalah sama, sehingga treatmentperlakuan yang dilakukan kepada kedua kelas tersebut akan menunjukan pengaruh yang jelas terhadap perbedaan peningkatan procedural knowledge dan hasil belajar. Selain dari sampel penelitian, digunakan juga data dari sumber data Responden 1guru observer, Responden 2 dan 3 siswa kelas kontrol serta Responden 4 Wakasek bid Kurikulum.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian pada penelitian ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian yang ingin mengetahui bagaimana langkah-langkah pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa, prasyarat-prasyarat pembelajaran serta persepsi guru dan siswa tentang penerapan model pembelajaran direct instruction dalam meningkatkan procedural knowledge dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut. Desain pada penelitian ini dijabarkan dalam tahap-tahap penelitian pada gambar 3.1 sebagai berikut: Gambar 3.1 Desain Penelitian 1. Survey dilakukan untuk menemukan masalah yang akan diteliti. Masalah yang diambil adalah masalah nyata yang ada dalam dunia pendidikan teknologi dan kejuruan. Dalam penelitian ini, survey dilakukan ke SMK- SMK dan LPTK PTK yang ada di Kota Bandung khususnya dengan Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan. 2. Studi pendahuluan dilakukan untuk lebih memperdalam permasalahan dan mencari informasi yang diperlukan sehingga didapatkan keputusan bahwa masalah perlu diteliti atau tidak. Studi pendahuluan pada penelitian inin dilakukan dengan melakukan studi literatur dari beberapa buku sumber dan Feed back Survey Studi Pendahuluan Merumuskan Masalah Memilih Metode Penelitian Menentukan variabel dan sumber data Menyusun dan menguji instrumen Pelaksanaan Pre-Test Treatment direct instruction untuk kelas eksperimen Treatment model konvensional untuk kelas kontrol Pelaksanaan Post-test Analisis Data Pembahasan hasil penelitian Kesimpulan dan Implikasi pengambilan data awal penelitian ke SMK-SMK Program Keahlian Teknik Mesin di Kota Bandung. 3. Merumuskan masalah dilakukan setelah didapatkan data awal penelitian melalui studi pendahuluan, kemudian masalah-masalah yang ada tersebut diidentifikasi untuk menperjelas permasalahan. Pada penelitian ini masalah yang dirumuskan terdiri dari rumusan masalah secara umum dan penjabarannya. 4. Langkah selanjutnya adalah memilih metode yang sesuai dengan rumusan masalah. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design, hal ini disebabkan rumusan masalah yang ingin mengetahui penerapan suatu treatment terhadap kelas eksperimen dan dibandingkan dengan kelas kontrol. 5. Langkah selanjutnya adalah menentukan variabel penelitian dan sumber data. Variabel penelitian pada penelitian ini meliputi variabel bebas X yaitu penerapan model direct instruction pada mata pelajaran melakukan pekerjaan dengan mesin bubut, dan variabel terikat yaitu procedural knowledge Y 1 dan hasil belajar siswa Y 2 . Keduanya diukur setelah mendapatkan treatment model pembelajaran direct instruction. Sumber data pada penelitian ini meliputi siswa kelas eksperimen sebanyak 34 orang, siswa kelas kontrol sebanyak 34 orang, satu orang guru mata pelajaran dan seorang wakasek bid. Kurikulum. 6. Langkah selanjutnya adalah menyusun dan menguji instrumen. Pada langkah ini instrumen yang disusun adalah: RPP kelas eksperimen, RPP kelas kontrol, instrumen untuk mengetahui peningkatan procedural knowledge siswa, instrumen untuk mengetahui hasil belajar siswa, instrumen untuk mengetahui tahapan-tahapan penerapan model pembelajaran direct instruction, instrumen untuk mengetahui prasyarat, interaksi yang terjadi dan persepsi tentang penerapan model pembelajaran ini. Pengujian instrumen dilakukan dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji daya pembeda dan taraf kesukaran. 7. Tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan pre-test. Pre-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa baik itu kelas eksperimen, maupun kelas kontrol. Aspek yang di pre-testkan adalah procedural knowledge, hasil belajar siswa aspek pengetahuan, test kinerja untuk mengukur keterampilan dan sikap. Setelah diambil data pre-test kemudian diuji homogenitas data untuk mengetahui apakah varian kelas kontrol dan varian kelas ekperimen homogen atau tidak. Jika homogen maka penelitian quasi eksperimen bisa dilanjutkan. 8. Langkah selanjutnya adalah KBM treatment. Untuk kelas kontrol KBM dilakukan dengan menggunakan model konvensional, sedangkan untuk kelas eksperimen KBM menggunakan model pembelajaran alternatif yaitu direct instruction. 9. Langkah selanjutnya dilakukan post-test untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah mendapat perlakuan treatment dengan model direct instruction untuk kelas eksperimen dan model konvensional untuk kelas kontrol. Seperti halnya pre-test, pada pos-test aspek yang diujikan meliputi: procedural knowledge, hasil belajar siswa aspek pengetahuan, tes kinerja untuk mengukur keterampilan dan sikap. 10. Tahap selanjutnya adalah analisis data. Setelah didapatkan data pre-test, post- test, data mengenai tahapan pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa, prasyarat-prasyarat pembelajaran ,serta data persepsi guru dan siswa tentang model pembelajaran direct instruction, maka selanjutnya dilakukan analisis data. Pada tahap analisis data hal yang dilakukan adalah melakukan uji normalitas data, uji homogenitas data, melakukan uji hipotesis data, melakukan triangulasi data sehingga didapatkan data yang kredibel. 11. Setelah data dianalisis dan didapatkan hasil penelitian, kemudian dilakukan pembahasan hasil penelitian. Pada pembahasan penelitian peneliti mencoba mencari relevansi hasil penelitian dengan teori-teori yang ada dan relevansinya dengan hasil penelitian dari peneliti terdahulu. 12. Karena peneliti ingin mengetahui bagaimana bentuk penerapan model direct instruction yang sesuai karakteristik Mata Pelajaran Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut, maka pada penelitian ini treatment dilakukan tidak hanya sekali. Tetapi dilakukan beberapa kali treatment sampai peningkatan procedural knowledge dan peningkatan hasil belajar dianggap sudah jenuh. Hasil dari pembahasan penelitian kemudian dijadikan feed back untuk penyempurnaan treatment selanjutnya. 13. Tahap akhir dari penelitian ini adalah membuat kesimpulan, implikasi dan rekomendasi penelitian.

C. Metode Penelitian