LATAR BELAKANG Aplikasi Karbon Aktif Dari Tempurung Kelapa Sawit Dengan Aktivator H3PO4 Untuk Penyerapan Logam Cd Dan Pb

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam era industrialisasi yang disertai dengan globalisasi dewasa ini, beberapa negara berkembang termasuk Indonesia, kualitas lingkungan menjadi suatu permasalahan nasional yang perlu dicari solusinya [1]. Salah satu komponen lingkungan yang sangat penting untuk kehidupan adalah air. Saat ini badan air menjadi tercemar karena kegiatan manusia. Bahan pencemar dapat dari limbah yang mengandung bahan kimia yang berbahaya dan beracun seperti logam berat Hg, Cd, Zn, Pb, Cu, As [2]. Secara umum diketahui bahwa logam berat merupakan unsur yang berbahaya bagi kehidupan manusia. Persoalan spesifik di lingkungan terutama akumulasinya pada rantai makanan dan keberadaannya di alam, serta meningkatkan jumlah logam berat yang menyebabkan pencemaran terhadap tanah, udara, dan air meningkat. Kegiatan-kegiatan manusia yang dapat menyebabkan masuknya logam berat ke lingkungan antara lain adalah pertambangan minyak, emas, batubara, dan lain-lain, pembangkit tenaga listrik, peleburan logam, pabrik-pabrik pupuk, kegiatan-kegiatan industri lainnya, dan penggunaan produk sintetik misalnya pestisida, cat, baterai, limbah industri, dan lain-lain [3]. Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh limbah industri, beberapa tahun terakhir ini masalah pencemaran lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan mendapat perhatian penting. Logam berat dalam limbah industri dapat dipisahkan dengan berbagai cara seperti pengendapan kimia, elektrodeposisi, ekstraksi pelarut, ultraflitrasi dan penukar ion [4]. Adsorpsi dengan menggunakan karbon aktif dan resin penukar ion telah umum digunakan sebagai bahan penyerap polutan. Akan tetapi bahan penyerap dan resin penukar ion tersebut tidak mudah didapatkan dan harganya relatif mahal, sehingga para peneliti mulai mencari alternatif material lain yang dapat digunakan sebagai bahan penyerap [5]. Universitas Sumatera Utara 2 Bahan sisa seperti tongkol jagung, ampas tebu, serbuk gergajian telah banyak digunakan sebagai material penyerap logam berat dan senyawa beracun karena gugus fungsi yang dimilikinya dan harganya murah [6]. Berbagai penelitian arang aktif terhadap logam berat telah banyak dilakukan, seperti Ash B dkk [7], melakukan uji penyerapan logam berat Cd dengan menggunakan arang aktif dari sabut kelapa dengan aktivator H 3 PO 4 . Pembuatan arang aktif tersebut dilakukan pada aktivasi 10 H 3 PO 4 suhu pyrolisis 823 K, dan mampu menyerap logam berat Cd sebanyak 0,09 mgL. Penelitian arang aktif juga dilakukan oleh Wan Nik, WB dkk [8] melakukan uji penyerapan logam berat Cu dengan menggunakan arang aktif dari cangkang kelapa sawit dengan aktivator H 3 PO 4 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum pembuatan arang aktif adalah dengan 30 H 3 PO 4 , suhu pyrolisis 500 o C selama 2 jam, dan dapat menyerap logam berat Cu sebanyak 99. Budinova T,dkk [9] juga melakukan uji penyerapan logam berat HgII dengan arang aktif dari pohon birch dengan aktivator H 3 PO 4 dilakukan pada suhu pyrolisis 600 o C dan mampu menyerap logam berat HgII sebanyak 160 mgg. Li Kunquan [10] melakukan uji penyerapan logam berat Pb dengan menggunakan arang aktif dari tangkai kapas dengan aktivator 50 H 3 PO 4 dan suhu 500 o C selama 1 jam, dan mampu menyerap logam berat Pb sebanyak 119 mgg. Secara terperinci dapat dilihat di Tabel 1.1 sebagai bahan perbandingan penyelesaian penelitian ini. Penelitian ini diarahkan untuk mengembangkan bahan baku alternatif cangkang kelapa sawit dalam pembuatan arang aktif yang diaplikasikan sebagai adsorben pada penyerapan logam berat. Pemanfaatan cangkang kelapa sawit menjadi arang aktif diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis bahan. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan cangkang kelapa sawit untuk membuat arang aktif yang digunakan sebagai adsorben pada penyerapan logam berat dengan pengaruh bahan kimia pengaktif, suhu, dan waktu aktivasi. Tabel 1.1 PenelitianTerdahulu Universitas Sumatera Utara 3 No. Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Referensi 1. Characterization and Application of Activated Carbon Prepared from Waster Coir Pith  Bahan baku : sabut kelapa  konsentrasi aktifator H 3 PO 4 dan NaOH : 10  Suhu pirolisis : 823 K 550 o C  Lama pirolisis : 1 - 2 jam Dapat menyerap logam berat sebagai berikut : 1. Besi 0,11 mgL 2. Timbal 0,07 mgL 3. Seng 0,16 mgL 4. Kadmium 0 mgL 5. Kromium 0,03 mgL 6. Kalsium 2,83 mgL Ash, B; Satapathy, D; Mukherjee, PS; Nanda, B; Gumaste, J L; Mishra, B K 2006 2. Production of Activated Carbon from Palm Oil Shell Waste and Its Adsorption Characteristics  Bahan baku : cangkang kelapa sawit  Variasi konsentrasi H 3 PO 4 : 10, 15, 20, 25, dan 30  Suhu aktifasi : 500 o C  Lama aktifasi : 2 jam  Suhu pirolisis : analisa porositas hingga 1230 _ o C dengan kenaikan suhu 10 _ o Cmenit  Lama pirolisis : 2 jam  Aplikasi logamberat : Pb, Cd, Cu, Cr  Didapatkan bahwa karakteristik karbon aktif yang paling baik adalah pada konsentrasi aktifator 30 dengan suhu 500 o C  Dapat menyerap logam berat sebagai berikut : 1. Timbal 99,8 2. Kromium 100 3. Kadmium 99,5 4. Tembaga 25 Wan Nik, W B, Rahman, M M, Yusof, A M, Ani, F N, danChe Adnan, CM 2006 Universitas Sumatera Utara 4 No. Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Referensi 3. Production and Characterization of Activated Carbon from Apricot Stones  Bahan baku : bijiaprikot  Variasi konsentrasi H 3 PO 4 : 50  Suhu pirolisis : 300, 400,dan 500 o C dengan derajat kenaikan suhu 20 o Cmenit  Lama pirolisis : 1,5 , 2, 3 dan 3,5 jam Didapatkan bahwa karbon aktif yang dihasilkan memiliki luas permukaan paling besar yaitu 700 m 2 g pada suhu 400 o C Nezih, U.Y 2004 4. The Use of Activated Carbon Prepared from Jackfruit Artocarpusheterophyllus Peel Waste for Methylene Blue Removal  Bahan baku : biji aprikot  Variasi konsentrasi H 3 PO 4 : 85 dengan rasio aktifator dan bahan 4 : 1  Suhu pirolisis : 550 o C dan suhu semi pirolisis 200 o C  Aplikasi : Penyerapan zat warna Methylene Blue Dapat menyerap zat warna Methylene Blue sebanyak 98 konsentrasi zat warna 50 mgL dan menjadi 41 pada konsentrasi zat warna sebanyak 200 mgL Kartika Yoga; Prahas, Devalry; Indraswati, Nani; Ismadji, Suryadi 2008 5. Characterization _ and _ Le adAdsorption Properties of Activated Carbons Prepared from Cotton Stalk by One-Step H 3 PO 4 Activation  Bahan baku : tangkai kapas  Variasi konsentrasi H3PO4 : 50 wv dengan perbandingan 3 : 2  Lama aktifasi : 1 jam  Suhu pirolisis : 500 oC dengan derajat kenaikan suhu 10 oC  Lama pirolisis : 1 jam  Aplikasilogamberat : Pb Dapat menyerap logam berat Pbsebanyak 119 mgL Kunquan, Li; Zheng, Zheng; Ye, Li 2010 Universitas Sumatera Utara 5 No. Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Referensi 6. Characterization and application of activated carbon produced by H 3 PO 4 and water vapor activation  Bahan baku : pohon birch  Aktifator : H 3 PO 4  Suhu pirolisis : 600 o C Dapat menyerap logam berat HgII sebanyak 160 mgg Budinova, T; Ekinchi, E; Yardim F; Grimm, A; Björnbom, E; Minkova, V; Goranova, M 2006 7. Preparation of Carbonaceous Heavy Metal Adsorbent from Shorea Robusta Leaf Litter Using Phosphoric Acid Impregnation  Bahan baku : daunShorea Robusta  Variasi konsentrasi H 3 PO 4 : 2 N  Suhu pirolisis : 500 o C  Aplikasi : Penyerapan logam berat Zn dan Cu Dapat menyerap logam Zn dan Cu pada keadaan optimum adalah 3,8 gL dan 3,2 gL Murthy, Ramachandra, dan Narayan Surya 2010 8. Adsorption Characteristics of Active Carbons from Pyrolisis of Bagasse, Sorghum and Millet Straws in Ortho Phosphoric Acid  Bahan baku : ampas tebu, shorgum dan jerami  Variasi konsentrasi H 3 PO 4 : 2,5 - 7 cm 3  Suhu pirolisis : 100 - 450 o C  Lama pirolisis : 16 - 280 menit  Aplikasi pada zat warna Methylene Blue Didapatkan bahwa hasil karbon aktif yang optimum adalah 450 o C selama 45 menit. Daya serap karbon aktif adalah 502 mgL untuk ampas tebu, 662 mgL untuks horgum, dan 390 mgL untuk jerami Lori,A.J, Lawal,A.O, dan Ekanem EJ2008 Universitas Sumatera Utara 6

1.2 PERUMUSAN MASALAH